Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arum Novita Sari
"Sumber Daya Manusia SDM sangat berpengaruh dalam menciptakan pemerintahan yang baik. Untuk itu sebuah negara harus mempersiapkan SDMnya terlebih dahulu. Salah satu hal yang dapat dilakukan negara dalam mempersiapkan SDMnya adalah dengan memberikan Pendidikan dan Pelatihan Diklat sesuai kebutuhan pegawainya. Untuk itu dibangunlah beberapa lembaga Diklat dalam setiap instansi kementrian/ LPNK, provinsi dan kabupaten/ kota. Dalam upaya menyamakan kualitas semua lembaga Diklat yang ada di seluruh Indonesia, maka setiap lembaga Diklat harus memiliki sertifikat akreditasi yang hanya dapat diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara LAN sebagai instansi pembina Diklat. Tanpa akreditasi, maka lembaga Diklat dilarang menyelenggarakan Diklat secara mandiri.Namun dalam melaksanakan tugasnya, LAN masih menghadapi beberapa kendala yang menghambat proses pelaksanaan akreditasi. Hingga tahun 2016, dari 697 Lembaga Diklat yang ada di Indonesia, baru sekitar 14 lembaga Diklat yang sudah terakreditasi. Untuk itu peneliti membahas bagaimana proses pelaksanaan akreditasi yang dilakukan oleh LAN selama ini dan apa saja kendala yang dihadapi serta strategi yang diberikan oleh LAN dan lembaga Diklat untuk meningkatkan jumlah lembaga Diklat yang terakreditasi. Penelitian ini adalah penelitian kualiatif dengan desain deskriptif agar peneliti dapat terjun langsung kedalam proses akreditasi tanpa terbatasi oleh teori yang ada.Hasil penelitian membuktikan bahwa selama proses akreditasi, LAN telah menjalani tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada. Namun masih saja menemukan beberapa kendala baik secara internal dari LAN maupun eksternal dari lembaga Diklat. Kendala internal yang dihadapi LAN adalah adanya keterbatasan anggaran, SDM dan waktu. Sedangkan untuk kendala eksternal yang dihadapi lembaga Diklat adalah dengan adanya perubahan Peraturan Kepala LAN, banyaknya persyaratan akreditasi yang diberikan LAN, kurangnya sosialisasi oleh LAN serta masalah ketertiban administrasi lembaga Diklat. Kata kunci: Akreditasi, Pendidikan dan Pelatihan Diklat.

Human Resources are very influential in creating good governance. That rsquo s why a country should prepare its human resources first. One of the things that can be done by the state in preparing human resources is to provide Training and Education according to the needs of employees. Therefore there is a training institution in each of the ministries, non ministerial agencies, provincial and district city. In an effort to equalize the quality of all existing training institutions in Indonesia, any training institution must have a certificate of accreditation that can only be provided by the National Institute of Public Administration NIPA . Without accreditation, the training institutions are prohibited from conducting training and education independently.In carrying out their duties, NIPA still faces some obstacles that hinder the process of accreditation. Up to 2016, from 697 Training Institutions in Indonesia, only about 14 of training institutions that have been accredited. Therefore in this study, the researchers tried to discuss how the implementation of the accreditation process conducted by NIPA and what are the constraints faced and strategies provided by NIPA and training institutions to increase the number of accredited training institution. This research is qualitative descriptive in order to plunge directly into the accreditation process without limited by existing theories. The data were collected by means of deep interview.Research shows that during the accreditation process, NIPA has undergone duties in accordance with existing regulations. But still, finding some obstacles both internally on NIPA and external on training institutions. Internal constraints faced by NIPA are the lack of budget, human resources and time. As for the external constraints faced by training institution is with the changes regulation of NIPA, many accreditation requirements given by NIPA, lack of socialization by NIPA and order problems administrative of training institute. Key words Accreditation, Training and Education."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T47397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agung Purmindarto
"Penyelenggaraan Diklat akan efektif dan efisien bila merancang pelatihan dengan terstruktur melalui tahapan analisis/identifikasi, desain, implementasi, dan evaluasi, dikatakan Stone (2011:348) the effectiveness of training and development is enhanced when training activities are preceded by comprehensive analysis. Dampak negatif yang dirasakan bila analisis tidak dilakukan diantaranya tidak sesuainya tujuan Diklat dengan peserta yang hadir, demotivasi mengikuti pembelajaran, kerugian organisasi membiayai penyelenggaraan Diklat relatif mahal, dan investasi SDM di masa mendatang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Perlu dikaji keadaan yang sesungguhnya pelaksanaan Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) Teknis Manajemen PNS di Pusat Pengembangan ASN BKN beserta kendala yang dihadapi, selain itu mendapatkan instrumen AKD Teknis Manajemen PNS yang sesuai diterapkan di Pusat Pengembangan ASN BKN.
Pendekatan penelitian ini post-positivis karena berawal degan menguji teori pelatihan SDM melalui AKD, metode pengumpulan data kualitatif dan strategi triangulasi digunakan untuk validitas data yang terkumpul. Model AKD di BKN menggunakan instrumen analisis tugas yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BKN Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan AKD Teknis Manajemen PNS, namun AKD belum efektif dilaksanakan di BKN. Terkendala oleh tidak adanya koordinasi kerja antar unit dalam melaksanakan AKD, pelaksana tugas tidak mengetahui ketersediaan pedoman atau alat ukur AKD, penugasan AKD dalam struktur organisasi dan tata kerja BKN tidak tegas, SDM tidak tersertifikasi TNA, komitmen pimpinan tidak diimplementasikan dengan baik, dan belum ada standar kompetensi jabatan.
Dengan tidak digunakannya Peraturan Kepala BKN Nomor 17 Tahun 2011 perlu varian baru berupa instrumen analisis dalam perancangan pelatihan yang sesuai untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, instrumennya yaitu analisis Forum Group Discusion dengan keunggulan cepat, data yang diperoleh lebih kaya/dalam, dan memberikan nilai tambah. Instrumen berikutnya analisis Litingring/DIF (Kesulitan Kepentingan Keseringan/ Difficulties Importancy Frequency) yang dapat diimplementasikan menggunakan eManajemen Diklat secara daring.<

The implementation of training and development will be effective and efficient if the instructional sistem design is structured by the analysis, design, implementation, and evaluation, Stone (2011:348) the effectiveness of training and development is enhanced when training activities are preceded by comprehensive analysis. There will be any negative effect if the analysis is not conducted among other are that the goals of the training and development is not adjusted to the participants attending it, the de-motivation in joining the learning, the organizational loss in funding the relative expensive training and development implementation and the human resource investment in the future is not based on what is expected. It is necessary for any study to the real implementation of Civil Servant Management Technique Training Need Analysis at the ASN Development Centre, National Civil Service Agency (NCSA) as well as for the obstacles faced, also to get the appropriate instrument of Civil Servant Management Technique Training Need Analysis implemented at the ASN Development Center NCSA.
The study approach is post-positivist because it starts by testing the human resource training theory by training need analysis, the qualitative data collection and the triangulation strategy are used to validate the data collected. training need analysis model uses the instrument of task analysis determined in the Regulation of Head of NCSC number 17 of 2011 concerning the Guidance of Civil Servant Management Technique Training Need Analysis Implementation, but training need analysis is not yet conducted effectively at NSCS. It is constrained by the absence the coordination intra-units in implementing the training need analysis, the task implementers do not know the guidance or training need analysis metering tool availability, the training need analysis assignment in the NCSC organizational structure and procedure are not strict, the human resources are not certified to the training need analysis, the leader commitment is not implemented correctly, and there is not positional competence standard.
By not being used Regulation of Head of NCSC number 17 of 2011 is necessary for the new variant as the analysis instrument in designing the training appropriately to identify the training demand, its instruments are the FGD analysis with the fast superiority, the data obtained is richer / deeper, and gives additional values. The following instrument is the DIF (Difficulties Importancy Frequency) analysis to be implemented by using e-Management Training on-line.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45054
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulparida
"Dalam pelaksanaan pelatihan 5S yang dilaksanakan di Rumah Sakit Tebet pada tahun 2011, belum ditemukannya data mengenai seberapa besar tingkat keberhasilan atas pelatihan tersebut terhadap harapan dari manajemen Rumah Sakit Tebet. Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pelatihan 5S di Rumah Sakit Tebet tahun 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pelatihan belum dilakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan. Untuk melihat reaksi peserta pelatihan belum dilakukan kegiatan umpan balik dengan pemberian kuesioner kepada peserta. Untuk kedepannya, dalam menilai seberapa signifikan peningkatan pengetahuan sebaiknya menggunakan sistem pre dan post test.
Rumah Sakit Tebet sebaiknya melakukan kegiatan evaluasi pasca pelatihan untuk melihat reaksi, pembelajaran, perubahan perilaku dan pengawasan terhadap kepada karyawan setelah mendapat pelatihan untuk melihat hasil yang diberikan karyawan atas pelatihan 5S dilaksanakan Rumah Sakit Tebet.

In the implementation of 5S training conducted at Tebet Hospital in the year 2011, Have not found data the extent of the success training agains the expectations of Tebet Hospital management. Under these conditions, descriptive qualitative research conducted to find out the description implementation of 5S training at Tebet Hospital in 2011.
The results showed that in the implementation of training activities have not been carried out post-training evaluation. To see the reaction of the trainee feedback activity has not been done by administering questionnaires to the participants. For the future, in assessing how significant increase in knowledge should be using pre and post test.
Tebet hospital should conduct post-training evaluation to see the reaction, learning, behavior modification and supervision of employees after training to see the results given above employee training implemented 5S in Tebet Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Renita Anggraini
"Pelatihan merupakan suatu unsur yang penting dalam meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Untuk mencapai tujuan pelatihan yang tepat guna, perlu dilakukan suatu evaluasi untuk melihat apakah pelatihan yang diberikan sudah mencapai sasaran, dengan demikian dapat dilakukan penyempurnaan dalam fasilitas belajar mengajar, materi pembelajaran dan hal-hal yang menunjang pelatihan tersebut. Evaluasi program pendidikan dan pelatihan didefinisikan sebagai upaya mendapatkan informasi untuk menilai keberhasilan suatu program pendidikan dan pelatihan yang pada gilirannya digunakan untuk menentukan kebijakan atau tindak lanjut terhadap keberadaan program pendidikan dan pelatihan tersebut.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas diklat, untuk melihat hubungan atau korelasi antara Variabel Reaksi, Belajar, dan Perilaku peserta serta Hasil pelatihan tersebut terhadap Efektivitas pelaksanaan pelatihan pada Diklatpim Tingkat III Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Jakarta.
Penelitian ini menggunakan 40 responder yang diambil dari pelatihan Diklatpim Tingkat III tahun 2002. Pendekatan yang dilakukan terhadap penelitian ini bersifat kualitatif, dengan juga melakukan studi pustaka terhadap teari-teori yang relevan, dan menyebarkan kuesioner sebanyak 200 kuesioner. Metode dan tehnik pengumpulan data untuk masing-masing variabel (variabel Reaksi, Belajar, Perilaku, Hasil dan Efektivitas), dilakukan melalui survei dengan menggunakan kuesioner yang hasilnya dianalisa untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan tehnik korelasi yang menjawab hubungan antara variabel X dan Y.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebagian respoden memberikan penilaian baik untuk Reaksi, sangat baik untuk Belajar, dan cukup baik untuk Perilaku serta penilaian baik untuk Hasil yang secara keseluruhan hasil/nilai tersebut berpengaruh terhadap Efektivitas pelatihan dimana penyelenggaraan diklat akan positif bila peserta pelatihan memberikan Reaksi, Belajar, dan Perilaku serta Hasil yang positif terhadap pelatihan. Dari data tabulasi silang diperoleh setiap kenaikan nilai skor untuk variabel Reaksi, Belajar, Perilaku dan Hasil akan diikuti oleh kenaikan nilai skor untuk variabel efektivitas.
Untuk melihat hubungan variabel Reaksi, Belajar, Perilaku dan Hasil terhadap variabel Efektivitas terlihat nilai sangat kuat terdapat pada hubungan antara variabel Reaksi dan variabel Efektivitas yang berarti fasilitas belajar mengajar yang diberikan penyelenggara diklat bila memuaskan peserta pelatihan akan meningkatkan efektivitas pelatihan. Hubungan variabel Belajar, variabel Perilaku dan variabel Hasil terhadap variabel Efektivitas juga sangat signifikan dimana terdapat hubungan yang positif antara Belajar dengan Efektivitas, Perilaku dengan Efektivitas dan Hasil dengan Efektivitas dimana hubungan tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi atau hubungan yang terlihat sangat kuat dan positif. Proses belajar yang responsif, perilaku positif dan peningkatan etos kerja peserta pelatihan menunjukkan adanya peningkatan efektivitas pelatihan.
Dari kesimpulan yang didapat dari penelitian ini penulis mengajukan saran diantaranya ; Meningkatkan situasi yang kondusif dalam suasana belajar mengajar, pemilihan materi yang sesuai dengan bidang tugas yang akan dijalankan peserta, agar dapat bermanfaat dalam menjalankan tugasnya. Muatan kurikulum yang tidak semata menekankan pada sisi pengetahuan tetapi juga sisi ketrampilan, sikap dan perilaku. Walaupun evaluasi terhadap efektivitas diklatpim tingkat III selalu dilakukan namun sebaiknya evaluasi juga perlu dilakukan setelah peserta kembali ke lingkungan kerjanya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachry Alusy
"Pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai tantangan dan tuntutan di era globalisasi yang rnenjadikan perubahan yang sangat cepat, merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Pengembangan SDM dilakukan dan dihasilkan melalui program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang merupakan cara yang strategis bagi peningkatan kualitas manusia serta harkat, martabat dan kesejahteraannya.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Studi Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Auditor Ahli pada Pusdiklat Pegawai BPK-RI. Evaluasi terhadap pelaksanaan diklat ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penyelenggaraan diklat baik yang menyangkut jenis layanan (layanan penyelenggara dan dukungan sarana dan prasarana) maupun mengenai layanan proses belajar mengajar (kebutuhan diklat, kurikulum dan widyaiswara).
Evaluasi dilakukan dengan mengadakan penelitian untuk menguji efektivitas penyelenggaraan diklat tersebut dan dalam penelitian ini melibatkan 60 responden yang dipilih dari 308 orang yang merupakan populasi penetitian.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptip statistik untuk menganalisis dan mendiskripsikan persepsi peserta terhadap pelaksanaan penelitian yang meliputi aspek kebutuhan diklat, kurikulum, peserta diklat, penyeienggara, widyaiswara, sarana dan prasarana serta pendanaan, sedangkan uji perbedaan yang berupa pre-test dan post-test digunakan untuk menguji pengaruh pelatihan dalam meningkatkan pengetahuan peserta.
Hasil penelitian memberikan gambaran mengenai hasil uji t-test yang menunjukkan perbaikan yang signifikan bagi para peserta Diklat Auditor Ahli dalam mengikuti program pelatihan. Selain itu juga studi evaluasi penyelenggaraan diklat secara umum menunjukkan relatif telah berjalan cukup baik, hal tersebut tampak dari skor penilaian atas layanan penyelenggaraan yang meliputi layanan administrasi dan penyediaan sarana dan prasarana, demikian juga dalam hal layanan proses belajar mengajar yang meliputi penilaian terhadap kebutuhan diklat, kurikulum dan tenaga pengajar/widyaiswara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T380
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library