Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zulhaq IT
Abstrak :
Baja SECE yang digunakan cialam penelitian ini adalah baja lembaran yang digunakan oieh perusahaan otomotif. Baja lembaran ini merupakan jenis baja lapis seng dan umumnya digunakan sebagai bagian dari bodi mobil, karena relatif' lebih tahan terhadap korosi. Rangkaian penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat pengaruh ketebalan pelat terhadap mampu bentuk baja SECE 0/20, yaitu baja yang digalvanis 20 μm pada satu permukaan, dan baja SECE 20/20, yaitu baja yang digalvanis 20 μm pada kedua permukaaannya dengan ketebalan pelat 0,7 mm dan 0,8 mm. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa lembaran baja SECE yang digalvanil sam permukaan (0/20) cenderung mempunyai kemampubentukan yang reiatif lebih besar dari lembaran baja SECE yang digalvanis kedua permukaanya. Hal ini terlihat dari nilai koefisien pengerasan regangnya (n) dan nilai Limiting Deep Drawing Ratio (LDR) dari masing-masing bahan. Untuk lembaran 0,7 mm;0/20 nilai n dan LDRnya 0,325 dan 2,10, untuk lembaran 0,7mm;20/20 nilainya 0,318 dan 2,075, lembaran 0,8mm;0/20 nilai n dan LDRnya 0,328 dan 2,150 serta untuk lembaran 0,8mm;2O/20 nilainya 0,314 dan 2,1. Secara umum walaupun lembaran baja yang digalvanil kedua permukaannya lebih rendah kemampubentukannya. Tapi karena hanya terjadi perubahan yang kecil maka secara keseluruhan perubahan itu dianggap tidak berarti atau dapat diabaikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Antarikso
Abstrak :
Karakteristik strain aging pelat baja canai panas dari dua tipe C-Mn-Ti, yang dalam aplikasinya digunakan sebagai bahan baku tabung gas elpiji telah diamati melalui percobaan simulasi laboratorium. Pemberian regangan plastis pada spesimen uji tarik diikuti dengan pemberian temperatur pemanasan menunjukkan pengaruhnya terhadap sifat mekanik baja, khususnya kekuatan luluh dan elongasi.Regangan plastis sebesar 3, 8 dan 12% yang diberikan terhadap spesimen uji menggambarkan besarnya deformasi yang dialami lembaran baja saat mengalami proses pembuatan tabung gas (deep drawing). Sedangkan untuk menggambarkan kejadian static strain aging, spesimen yang telah dideformasi tersebut kemudian dipanaskan pada temperatur 100, 120, dan 160°C dengan waktu tahan 60 menit. Perubahan sifat mekanik yang terjadi merupakan bukti adanya peristiwa strain aging pada baja. Regangan plastis memberikan pengaruh yang paling signifikan terhadap berkurangnya elongasi (loss of ductility). Elongasi sisa terendah yang masih dimiliki sebesar 15% untuk baja tipe C-0.BMn-Ti dan 14% untuk baja C- 1.4Mn-Ti. Sedangkan peninpkatan kekuatan luluh terbesar akibat strain hardening hingga mencapai 20kg/mm untuk baja tipe C-0.BMn-Ti dan 18kg/mm2 untuk baja C-1.4Mn-Ti. Meskipun memberikan perubahan terhadap kekuatan luluh dan elongasi, namun temperatur pemanasan yang diterapkan tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Pengukuran dengan metode pelebaran garis difraksi sinar-x memberikan gambaran adanya peningkatan kerapatan dislokasi akibat pemberian regangan plastis, yang ditunjukkan dengan peningkatan lebar garis difraksi. Sedangkan akibat pemberian temperatur pemanasan pada selang 100° - 160°C, tampak adanya fenomena recovery, yang ditunjukkan oleh adanya penurunan lebar garis difraksi pada bidang (110).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Sumarno Siradj
Abstrak :
ABSTRAK Pengelasan gas oksi-acetilene pada baja karbon rendah yang biasa digunakan pada pelat mobil atau pelat-pelat yang lain sering menimbulkan banyak masalah. Yaitu terjadinya hasil las-lasan yang tidak rapi pada kampuh las dan juga sering timbul sifat mekanis yang tidak diharapkan.

Bertitik tolak dari hal tersebut, maka peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan baja SPCC. Dimana dalam penelitian ini dilakukan perubahan variabel-variabel yang diduga sebagai penyebab terjadinya masalah yang sudah disebutkan diatas, seperti perubahan tekanan oksigen, logam pengisi. Dengan demikian diharapkan masalah yang terjadi dapat dikurangi atau dihindari.

Dari pengujian tari, kekerasan serta struktur mikro dapat dilihat dengan tekanan oksigen 0.05 kg/mm2 dan tekanan asetilene 0.05 kg/mm2 serta menggunakan logam pengisi dengan CE sebesar 0.28% akan diperoleh kekuatan tarik dan kekerasan yang optimal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Nurudin Fathoni
Abstrak :
Tangki minyak pelat baja merupakan struktur yang perannya semakin vital seiring dengan kebutuhan akan bahan bakar yang terus meningkat. Dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana cara mendesain tangki minyak pelat baja sesuai dengan peraturan API 650 10th Edition ?Welded Steel Tank For Oil Storage? terutama untuk bagian dinding tangki, kemudian bagaimana kita menerapkan beban gempa pada tangki hingga perilaku tangki berupa gaya dalam yang dialami oleh dinding tangki akibat beban internal dan beban gempa tadi. Dalam penelitian ini akan diberikan variasi perbandingan diameter dan tinggi tangki serta perbedaan wilayah gempa namun pada volume yang dijaga tetap sebesar 150.000 Barrel. Dari variasi tersebut akan didapatkan variasi manakah yang paling efektif dari sudut pandang penelitian ini serta seberapa besar pengaruh beban gempa pada dinding tangki.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1005
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Hermawan
Abstrak :
Salah satu permasalahan penggunaan baja karbon pada anjungan lepas pantai adalah korosi, yang dapat menyebabkan penipisan dan kerusakan pada struktur baja. Oleh karena itu diperlukan perlindungan untuk material baja tersebut agar terjaga dari korosi eksternal sampai waktu yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme perlindungan korosi dan mekanisme kelekatan cat epoksi yang ditambahkan serbuk aluminium paduan A356.2, yang diaplikasikan pada material pelat baja karbon ASTM A36 di dalam larutan klorida. Metode pengujian meliputi uji tarik cat, uji gores dan sembur garam, pengamatan makro, pengamatan mikro, SEM dan EDX, uji EIS dan Polarisasi. Hasil penelitian menunjukan sistem pengecatan yang menggunakan campuran epoksi 100 ml yang ditambahkan 50 gram serbuk A356.2 memiliki ketahanan korosi yang tinggi dan campuran serbuk A356.2 dapat berfungsi sebagai material penghalang dari korosi eksternal di lingkungan laut. ......One of the problems with the utilization of carbon steel in offshore platforms is corrosion, which can cause thinning and damage to steel structures. Therefore, steel material needs to be protected from external corrosion until a predetermined time. This study aims to investigate the mechanism of corrosion protection and the sticking mechanism of epoxy paint with A356.2 aluminum alloy powder, which was applied to ASTM A36 carbon steel plate material in chloride solution. The test methods include paint tensile test, scratch and salt spray test, micro observation, macro observation, SEM, EDX, EIS test, and Polarization. The results of the research show that painting system containing 100 ml epoxy mixture with addition of 50 grams of A356.2 powder has high corrosion resistance and the powder mixture A356.2 can function as a barrier from external corrosion in marine environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Iriansyah Anugrah
Abstrak :
ABSTRAK
Seringkali teljadi kegagalan pada konstruksi umum yang diakibatkan kegagalan dalam proses pengelasan. Kegagalan yang dimaksud berasal dari kualitas lasan yang rendah, sehingga perlu adanya usaha untuk menghindarinya dengan cara rnempelajari falctor-faktor yang dapat memperbaiki kualitas hasil pengelasan.

Salah satu teknilc untuk memperbaiki kualitas hasil lasan adalah meningkatkan rasio atau perbandingan kedalaman penetrasi terhadap lebar penetrasi dari suatu lasan hingga mendekati satu. Untuk im perlu dipelajari hal-hal apa saja yang bisa meningkatkan rasio tersebut.

Skxipsi ini membahas faktor-faktor yang dapat rneninglcatkan rasio kedalaman penetrasi terhadap lebar penetrasi hasil lasan dengan memanfaatkan interaksi yang terjadi antara arus pengelasan dan aliran gas pelindung (dalam penelitian ini yang dipakai adalah argon) unruk menciptakan proses pengelasan TIG yang beljalan dengan balk pada pengelasan di atas pelat baja karbon rendah karena material ini paling baik kemampuan untuk dilasnya dan banyak dipakai pada konstruksi umum.

Yang dapat dikemukakan dari skripsi ini adalah ams dan laju alir gas pelindung memiliki interaksi yang Cukup kuat dimana keduanya dihubungkan oleh suatu parameter yang disebut viskositas. Arus berbanding lurus dengan viskositas, demikian pula dengan laju alir gas pelindung, tetapi kemudian berbanding terbalik saat mencapai Iaju 45 cfh (cubic fee! per hour), karena telah teljadi aliran turbulen yang mengakibatkan kedalaman penetrasi mengalami penurunan. Selain hal tersebut, skripsi ini memberi kesimpulan atas penelitian yang dilakukan bahwa rasio D/W yang paling bajk dicapai saat melakukan proses pengelasan dengan menggunakan ams 200 A, dan laju alir gas pelindung 35 cih, yakni sebesar 0,28942.
2000
S41568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Shear strenght between asphalt wearing course and layer beneath in pavement structure has an important role. Wearing course distrees will occur due to unsatisfactory shear strengh such as shoving,craks and Removal of some wearing course.......
JJJ 25:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
In the world of industry,either in land and also in sea do not get out of the corrosion problem. By dozens expense wich must be released by industrial perpetrator in consenquence the problem......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kandla Gifari Akbar
Abstrak :
Pelat lambung kapal merupakan bagian konstruksi kapal yang akan mengalami kerusakan akibat serangan korosi di lingkungan air laut pertama kali. Salah satu metode pengendalian korosi pada pelat lambung kapal adalah dengan menerapkan sistem proteksi katodik, seperti menggunakan anoda korban. Akan tetapi, banyaknya pilihan anoda korban yang tersedia membuat para pemilik kapal kesulitan dalam menentukan anoda korban yang memiliki kinerja optimal untuk memproteksi struktur pelat lambung kapal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja dua produk (X dan Y) anoda korban paduan aluminium Al-Zn-In yang memiliki komposisi kimia berbeda pada pelat baja kapal AH 36 di lingkungan air laut dengan melakukan analisis pada nilai laju korosinya. Metode yang dilakukan dalam penelitian, yaitu melakukan observasi lapangan pada kapal dengan mengumpulkan data pengurangan ketebalan pelat kapal yang telah berlayar selama 2,5 tahun dan sedang menjalani pengedokan di galangan kapal. Selain itu, juga dilakukan pengujian laboratorium dengan metode weight loss dan linear polarization resistance pada spesimen uji pelat baja AH 36, dua produk anoda korban paduan aluminium Al-Zn-In yang memiliki komposisi kimia berbeda dan menggunakan elektrolit berupa air laut dengan salinitas 33,00 o/oo. Pada observasi lapangan didapati bahwa penggunaan anoda korban paduan aluminium X untuk memproteksi pelat baja lambung kapal yang telah beroperasi selama 2,5 tahun dapat menurunkan laju korosi rata-rata yang dialami pelat lambung kapal menjadi sebesar 0,108 mm/tahun. Selain itu, berdasarkan hasil pengujian laboratorium yang dilakukan, diperoleh bahwa laju korosi paling rendah dialami spesimen baja yang diproteksi dengan anoda korban paduan aluminium Y, dimana diperoleh nilai laju korosi rata-ratanya sebesar 0,1265 mm/tahun (metode weight loss) dan 0,0983 mm/tahun (metode linear polarization resistance). Kemudian, disusul pada urutan kedua oleh spesimen baja yang diproteksi dengan anoda korban paduan aluminium X, dimana didapati nilai laju korosi rata-ratanya sebesar 0,1646 mm/tahun (metode weight loss) dan 0,1982 mm/tahun (metode linear polarization resistance). Untuk laju korosi yang paling tinggi dialami oleh spesimen baja Z yang tidak diproteksi dengan anoda korban paduan aluminium, dimana diperoleh nilai laju korosi rata-ratanya sebesar 0,2138 mm/tahun (metode weight loss) dan 0,2551 mm/tahun (metode linear polarization resistance). Sehingga, dapat diketahui bahwa anoda korban paduan aluminium Y memiliki kinerja paling optimal dalam memproteksi pelat baja kapal AH 36 dari kerusakan akibat serangan korosi di lingkungan air laut. ......The hull plates are part of the construction that will be damaged by corrosion attack in the seawater environment for the first time. One way to control corrosion on ship plates is to apply a cathodic protection system, such as the use of a sacrificial anode. However, the many choices of sacrificial anodes available make it difficult for ship owners to determine which sacrificial anode has the optimal performance to protect the hull plate structure. Therefore, this study aims to evaluate the performance of two products (X and Y) of the aluminium alloy sacrificial anode Al-Zn-In with different chemical compositions on the steel plate of the AH 36 ship in a seawater environment by analyzing the corrosion rate value. The method used in this research is to conduct field observations on ships by collecting plate reduction data on ships that have been sailing for 2,5 years and are undergoing docking at the shipyard. In addition, laboratory tests were also carried out using weight loss and linear polarization resistance methods on test specimens of AH 36 steel plate, two aluminium alloy sacrificial anode products Al-Zn-In which have different chemical compositions and use electrolytes in the form of seawater with a salinity of 33, 00 o/oo. On-field observations, it was found that the use of aluminium alloy X sacrificial anode to protect the hull steel plate operating for 2,5 years can reduce the average corrosion rate experienced by the hull plate to 0,108 mm/year. Based on the results of laboratory tests, it was found that the lowest corrosion rate was experienced by steel protected with aluminium alloy sacrificial anode Y, where the average corrosion rate was 0,1265 mm/year (weight loss method) and 0,0983 mm/year (linear polarization resistance method). Then, followed in second place by steel specimens protected with aluminium alloy X sacrificial anode, where the average corrosion rate values ​​were 0,1646 mm/year (weight loss method) and 0,1982 mm/year (linear polarization resistance method). The highest corrosion rate was experienced by Z steel specimens that were not protected with an aluminium alloy sacrificial anode. The average corrosion rate was 0,2138 mm/year (weight loss method) and 0,2551 mm/year (linear polarization resistance method). Thus, it can be seen that the aluminium alloy sacrificial anode Y has the most optimal performance in protecting the steel plate of the AH 36 ship from damage due to corrosion attacks in the seawater environment.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, John Panatatua
Abstrak :
Lapisan Zinc-Nickel-Cobalt digunakan sebagai lapisan proteksi pelat baja karena memiliki ketahanan korosi yang tinggi. Namun saat terpapar suhu tinggi, karena adanya proses brazing saat penggabungan dua komponen pelat baja dan pipa tembaga, lapisan proteksi ini kehilangan kemampuannya tersebut. Saat pelat baja hasil canai dingin yang telah dilapisi Zn-Ni-Co dengan metode elektro galvanis terpapar panas api brazing dari oxy-acetilene, selama 5; 10; 15; 20; 25; dan 30 detik. Kondisi lapisan proteksi mengalami keretakan mengakibatkan ketahanan korosinya turun dari 288 jam menjadi hanya kurang dari 24 jam saat diuji dengan salt spray. Propertis lainnya seperti komposisi kimia dan berat lapisan cenderung tidak berubah. ......Zinc-Nickel-Cobalt coating is used to protect of steel plate because of high corrosion resistance. However, when exposed to high temperatures, due to the brazing process when uniting the two components of steel plates and copper pipe, protection layer is losing its ability. Steel plate cold rolled with Zn-Ni-Co electrogalvanizing coated exposed to the heat of the oxy-flame brazing acetylene, for 5, 10, 15; 20, 25, and 30 seconds; condition of protection layer became cracking, corrosion resistance decreased from 288 hours to just less than 24 hours when tested with a salt spray. Other properties such as chemical composition and coating weight are stable.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42779
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library