Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dita Mayasari
Abstrak :
Kebutuhan produksi alas kaki dengan target harian yang telah ditetapkan mengharuskan pekerja bekerja dengan maksimal agar target dapat tercapai. Namun, aktivitas pekerjaan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pengrajin alas kaki seperti melakukan pekerjaan dengan posisi duduk, membungkuk, leher menekuk, serta dalam waktu kerja yang lama dan tidak menentu dapat menimbulkan nyeri yang mengarah pada kondisi keluhan gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko individu, faktor risiko pekerjaan, faktor risiko lingkungan kerja, dan faktor risiko peralatan kerja terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal pada pekerja UMKM pengrajin alas kaki di Kecamatan Ciomas. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Keluhan gangguan musculoskeletal dinilai dengan lembar penilaian Nordic Muskuloskeletal Questionnaire (NMQ). Faktor risiko individu dinilai melalui kuesioner karakteristik responden, dan antropometri dilakukan pengukuran menggunakan meteran. Kemudian faktor risiko pekerjaan dinilai menggunakan lembar Quick Exposure Checklist (QEC). Lalu faktor risiko lingkungan kerja dinilai dengan pengukuran suhu menggunakan WBGT (Wet Bulb Globe Temperature) meter dan pengukuran pencahayaan menggunakan lux meter. Sedangkan faktor risiko peralatan kerja dinilai dengan mengukur workstation dan disesuaikan dengan standar antropometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 84,7% responden mengalami keluhan gangguan muskuloskeletal. Hasil penelitian pada faktor risiko individu menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan keluhan gangguan muskuloskeletal pada bahu. Hasil penelitian faktor risiko pekerjaan menunjukkan ada hubungan antara tingkat pajanan risiko punggung terhadap keluhan gangguan muskuloskeletal pada leher. Hasil pengukuran faktor risiko lingkungan kerja menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan dengan keluhan gangguan muskuloskeletal secara umum. Hasil pengukuran peralatan kerja pada workstation menunjukkan bahwa hanya terdapat beberapa workstation yang sesuai dengan standar antropometri yaitu meja open pada UMKM 4,5, dan 8, mesin jahit, dan meja finishing pada UMKM 8. ......The need for footwear production with predetermined daily target requires worker to work optimally so the target can be achieved. However, work activity on footwear Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) such as sitting work position, bending down, neck bend, long duration of work and uncertain can cause pain that lead to musculoskeletal disorder complaint. This research aim to analyze individual risk factors, occupational risk factors, work environment risk factors, and work equipment risk factors against musculoskeletal disorder complaint on footwear MSMEs workers in Ciomas district. This research using cross sectional study design. Complain of musculoskeletal disorder were assessed using the Nordic Musculoskeletal Questionnnaire (NMQ). Individual risk factors through a questionnaire of respondent’s characteristics, and anthropometry were assessed by measuring tape. Occupational risk factors were assessed using the Quick Exposure Checklist (QEC). Then, work environment risk factors were assessed by measuring temperature using a WBGT (Wet Bulb Globe Temperature) meter and measuring lighting using a lux meter. While work equipment risk factors were assessed by measuring workstation and adjusted to anthropometric standards. The result of the research showed that 84,7% of respondent have a musculoskeletal disorder complaint. The result on individual risk factors showed that there was a significant relationship between smoking behavior and musculoskeletal disorder complaint on shoulder. The result on occupational risk factors showed that there was a significant relationship between back risk exposure level to musculoskeletal disorder complaint on neck. The result on work environment risk factors showed that there was no significant relationship with musculoskeletal disorder complaint in general. The result of measuring work equipment risk factors on workstations show that there are only a few workstations that comply with anthropometric standard, there are open’s table on 4th,5th, and 8th’s MSME, sewing machines, and finishing table’s at 8th MSME.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Viatina
Abstrak :
ABSTRAK
Pembuatan tahu di Indonesia masih menggunakan cara tradisional yang melibatkan Banyak kegiatan penanganan manual meningkatkan risiko gangguan muskuloskeletal pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menilai ingkat risiko dari faktor fisik menggunakan metode quick exposure check dan juga untuk menentukan prevalensinya keluhan muskuloskeletal di sembilan bagian tubuh menggunakan Nordic Kuesioner Muskuloskeletal. Penilaian dilakukan terhadap 52 pekerja dari tiga UMKM yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi keluhan masalah muskuloskeletal pada pekerja UMKM Tahu tradisional lebih tinggi dari UMKM Tahu Sutra. Dalam 12 bulan terakhir, keluhan muskuloskeletal pada pekerja UMKM Tahu tradisional kebanyakan terasa di punggung bawah (94%), bahu kanan (78%) dan leher (61%) pada pekerja UMKM Tahu Tradisional dan Punggung punggung bawah (81%), bahu kanan (63%) dan punggung atas (56%) pada pekerja UMKM Tahu sutra. Tingkat risiko gangguan muskuloskeletal pada kegiatan penggilingan, perebusan dan penyaringan yang lebih rendah ditemukan di UKM tahu sutra (tinggi; sedang dan) rendah) dibandingkan dengan UKM tahu tradisional (sangat tinggi; tinggi dan sangat tinggi) karena beberapa penanganan beban manual telah digantikan oleh mesin.
ABSTRACT
Tofu making in Indonesia still uses traditional methods that involve a lot of manual handling activities increasing the risk of musculoskeletal disorders on workers. This study aims to assess the level of risk of physical factors using the quick exposure check method and also to determine its prevalence musculoskeletal complaints in nine body parts using the Nordic Musculoskeletal Questionnaire. The assessment was carried out on 52 workers from three different MSMEs. The results showed that the prevalence of complaints musculoskeletal problems in traditional Tofu SMEs workers are higher than Silk Tofu SMEs. In the last 12 months, musculoskeletal complaints in Traditional Tofu SMEs workers were mostly felt in the lower back (94%), right shoulder (78%) and neck (61%) in Traditional Tofu SMEs workers and lower back (81%), right shoulder (63%) and upper back (56%) in Tofu silk SME workers. Lower risk levels of musculoskeletal disorders in grinding, boiling and screening activities were found in silk tofu SMEs (high; medium and low) compared to traditional tofu SMEs (very high; high and very high) because some manual load handling has been replaced by machines
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library