Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 484 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kinasih Suryo Nugroho
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anita Susilawati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8776
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Santosa Wahyu Sudrajad
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara Pelatihan, Kecerdasan Emosional terhadap Kompetensi Pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM, Departemen Hukum dan HAM. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang mempunyai kompetensi yang tinggi dibidang HAM merupakan salah satu faktor pendukung agar organisasi dapat melakukan kegiatan dengan baik. Pelatihan dan Kercerdasan Emosional merupakan faktor penting untuk diketahui mengingat erat kaitanya dengan kompetensi pegawai dalam rangka peningkatan pemahaman di bidang HAM.

Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Wilson, pelatihan adalah instruksi yang menekankan pada pekerjaan yang spesifik. Sedangkan James D.A Parker mengatakan bahwa Kecerdasan Emosional sangat berkaitan dengan pekerjaan.

Fokus pada penelitian ini adalah Variabel Pelatihan dan Kecerdasan Emosional dalam kaitanya dengan upaya peningkatan kompetensi pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM dalam melaksanakan tugasnya.

Penelitian ini menggunakan 73 responden, dari hasil penelitian yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan pelatihan HAM yang diikuti oleh pegawai pada Direktorat Jenderal Perlindungan HAM Departemen Hukum dan HAM RI dinilai baik, kecerdasan emosional tergolong tinggi dan kompetensi di bidang HAM tergolong cukup.

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pelatihan dengan Kompetensi di bidang HAM para pegawai yang mengikuti pelatihan HAM pada Direktorat Jenderal Perlindungan HAM Departemen Hukum dan HAM RI.

Adanya hubungan positif dan signifikan ini menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan pelatihan, maka semakin tinggi kompetensi di bidang HAM; dan semakin buruk pelaksanaan pelatihan HAM maka semakin rendah kompetensi di bidang HAM pada pegawai yang mengikuti pelatihan HAM

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan kecerdasan emosional terhadap kompetensi di bidang HAM para pegawai yang pernah mengikuti pelatihan HAM. Adanya hubungan positif dan signifikan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosionai, maka semakin tinggi kompetensi di bidang HAM; dan semakin rendah keoerdasan emosional maka semakin rendah kompetensii bidang HAM pegawai yang pemah mengikuti pelatihan HAM pada Direktorat Jenderal Perlindungan HAM, Departemen Hukum dan HAM RI.

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan hasil penelitian sebagaimana tersebut di atas, maka ada beberapa saran yaitu bahwa pelaksanan pelatihan HAM bagi pegawai Direktorat Jenderal Perlindungan HAM Departemen Hukum dan HAM RI perlu dipertahankan atau bahkan disempurnakan karena eksistensinya berpengaruh positif dan signitikan terhadap kompetensi di bidang HAM pada pegawai yang bersangkutan. Upaya penyempurnaan antara lain dapat dilakukan dengan memperbaiki atau meningkatkan kualitas instruktur, metode, kurikulum, dan fasilitas yang sudah ada, khususnya bagian-bagian dari empat komponen tersebut yang masih dinilai kurang begitu memadai oleh para pegawai.

Kecerdasan emosional pegawai pada Direktorat Jenderal Perlindungan HAM Departemen Hukum dan HAM RI perlu ditingkatkan karena terbukti memiliki hubungan dan kontribusi positif terhadap kompetensi di bidang pada pegawai yang bersangkutan. Upaya peningkatan kecerdasan emosional dapat dilakukan secara otodidak melalui Iiteratur-literatur mengenai kecerdasan emosional atau mengikuti pelatihan-pelatihan khusus kecerdasan emosional, baik dengan biaya sendiri maupun atas dukungan organisasi/instransi.
The General Directorate of Human Rights Protection, Department of Law and Human Rights in order to increase its employee's competency in human rights has done many training on human rights. However, until nowadays the result of those training is not identified significantly for the improvement of the employee's competency.

Competency as a capability owned by individual to support his/her organizational works does not appear swiftly. It is constructed from external and internal factors ofa person. Training is an external factor and emotional quotation is internal factor. Training and emotional quotation is according with Wilson statement, training is the instruction which focus on the specific activity. James D.A Parker said that emotional quotation is realted with tehe activity.

Relate to that assumptions, this research aims to examine the relation between training, emotional quotation with employee's competency in the directorate. Training and emotional quotation are important factors to explore because of its relation with employee's competence in order to increase employee's understanding on human rights.

This research chooses 73 respondents collected from employee who has followed human rights training. The method of descriptive and correlation are used and the result shows that training has a positive and significant correlation with employee's competency and the contribution is 21.4%. Emotional quotation also shows positive and signiticant correlation on employees competency and the contribution is 31.5%. Both independent variables show contribution at the rate of 31.5%. lt indicates that there is 55.3% contribution from other factors, which are level of education, working experience, leadership, career opportunity, motivation of work, and culture of organization.

Base on the result, it can be concluded that generally the implementation of training which has been followed by the employee in the directorate is fair, emotional quotation is high, and competency in human rights is fair. Hence, in the future training in the directorate should be improved. Emotional quotation can be increased by reading literature and special training.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hasan
Abstrak :
ABSTRAK
Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang diakibatkan kurangnya sekresi insulin, resistensi insulin, atau keduanya. Kondisi hiperglikemia yang kronis dapat menyebabkan berbagai komplikasi salah satunya adalah kaki diabetik yang menjadi penyebab utama dilakukannya amputasi pada klien dengan DM tipe 2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor ekstremitas bawah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Hasil analisa data menghasilkan enam tema, yaitu: perubahan dalam kehidupan setelah amputasi, respon atau perasaan terkait amputasi, mekanisme koping, dukungan sosial yang diterima, makna hidup, dan pelayanan kesehatan yang diterima. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan melalui peningkatan dukungan rehabilitasi secara fisik, psikososial, dan spiritual pada klien DM tipe 2 pasca amputasi mayor ekstremitas bawah.
ABSTRACT
Type 2 Diabetes Mellitus (Type 2 DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia as a result of insulin deficiency, insulin resistance, or both. Chronic hyperglycemia conditions can lead complications such as the diabetic foot as a major cause of amputation in clients with type 2 DM. The purpose of this study was to determine the experience of client with type 2 DM following major lower limb amputation. This study used a qualitative method with descriptive phenomenology approach. Result of the data analysis revealed six themes: live changes of amputees, amputation response or related feelings, coping mechanisms, social support received, the meaning of life, and health care received. The results of this research are expected to contribute positively in improving the quality of nursing care through physical, psychosocial, and spiritual rehabilitation support enhancement in client with type 2 DM following major lower limb amputation.
2013
T32646
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessy Arverlina
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kinerja Operator Penatausahaan barang milik negara di Lembaga Pemasyarakatan wilayah DKI Jakarta dilihat dari perspektif kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja, melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Alat ukur yang digunakan yaitu : (1) Alat ukur kemampuan, berdasarkan konsep kemampuan dari Hersey dan Blancard; (2) Alat ukur motivasi, berdasarkan teori dua faktor Herzberg; dan (3) alat ukur untuk lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik dan non fisik dari Sedarmayanti. Informan penting dari penelitian ini adalah operator penatausahaan BMN di Lembaga Pemasyarakatan wilayah DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Operator Penatausahaan barang milik negara mempunyai kinerja yang baik dilihat dari perspektif kemampuan, motivasi dan lingkungan kerja, meskipun masih terdapat kendala internal dan eksternal.
ABSTRACT
This research is about performance of state’s administration operators in Correctional Institutions DKI Jakarta area viewed from ability, motivation, and working environment perspective. This research uses descriptive qualitative approachment. The indicators which is used on the research : (1) ability indicator based on the ability by Hersey and Blancard ; (2) motivation indicators based on two factor theory by Herzberg; and (3) environment indicators besed on physical working environment and non physical working environment by Sedarmayanti. The main source correspondent as primer informant on the research is state’s asset administration in Correctional Institutions DKI Jakarta area. The result stated from the research is that the state’s asset administration operators shows a good performance from ability, motivation, and working environment perspective, evenmore there are still some internal and external obstacles.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Hamiddan Khoir
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk faktor-faktor yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai pada Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Ditjen Dikdas Kemdikbud Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Kuesioner disebar secara random tanpa melihat status pegawai pns dan non-pns dan mendapatkan sampel sebesar 135. Hasil pembahasan analisis faktor menemukan 17 faktor, yang kemudian diregresikan dengan metode stepwise. Uji F menyatakan F-hitung sebesar 21,493 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih besar dari F-tabel 3,912 yang berarti iklim organisasi berbasis standar mutu dan struktur organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai berbasis pencapaian pekerjaan secara kualitas dan kuantitas, dan hipotesis diterima. Uji F menyatakan F-hitung sebesar 13,302 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih besar dari F-tabel 3,065 yang berarti iklim organisasi berbasis standar mutu & struktur organisasi dan sumber daya berbasis fasilitas kantor berpengaruh secara bersama-sama positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai berbasis pencapaian pekerjaan secara kualitas dan kuantitas, dan hipotesis diterima
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the dominant factors that influence employee's performance at Directorate Primary School, Directorate General of Primary and Secondary Education, Ministry of Education and Culture Republic Indonesia. This research used quantitative approach to explore those factors. Questioner was spread randomly without considering the employee?s status as public servant or non-public servant and got 135 samples. Factor analysis result discover 17 factors which calculated with Stepwise regression method. F-test stated F-value 21.493 with significant level 0.000 was bigger than F-table 3.912 which means quality standards-based organizational climate and organization structure positively and significantly influenced to employee performance-based achievements in quality and quantity of work, and hypothesis accepted. F-test stated F-value 13.302 with significant level 0.000 was bigger than F-table 3.065 which means quality standards-based organizational climate and organization structure and resources-based office facility positively and significantly influenced together to employee performance-based on achievement in quality and quantity of work, and hypothesis accepted.
2012
T30784
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Wahyuni
Abstrak :
PERTAMINA salah satu perusahaan yang mengalami perubahan lingkungan dengan terbukanya pasar bebas pada dunia usahanya serta perubahan organisasi menjadi Persero. Salah satu cara untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan mengembangkan karyawannya melalui pelatihan sehingga dapat meningkatkan kesiapan karyawan. Agar pelaksanaan program pelatihan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan pelatihan. Analisis kebutuhan pelatihan merupakan proses mengidentiiikasi dan mengevaluasi kebutuhan pelatihan secara sistematik. Analisis ini dilakukan pada Departemen Teknologi Informasi. Proses analisis ini dilakukan dengan mengidentiiikasi kebutuhan pelatihan pada tingkat organisasi, pekerjaan, dan personal. Pada tingkat organisasi, proses identifikasi dilakukan berdasarkan SWOT, sasaran, dan strategi perusahaan yang menghasilkan kebutuhan organisasi terhadap karyawannya- Pada tingkat pekedaan, digunakan kusioner unuk mengumpulkan infonnasi rnengenai pengetahuan, keahlian, kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tingkat personal, digunakan "Analisis Gap" untuk menemukan gap pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan sikap karyawan. Proses analisis ini akhlmya menghasilkan prioritas pelatihan bcrdasarkan besarnya gap. PERTAMINA sudah menyadari akan pentingnya pengembangan SDM dalam menghadapi tantangan di masa depan sehingga perusahaan dan karyawarmya mendulcung dilaksanakannya pelatihan. Namun, hal itu belum culcup bila tidak disertai dengan perubahan budaya dan lingkungan kerjanya Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan budaya dan lingkungan kerja perusahaan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>