Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devi Christiani Zega
Abstrak :
ABSTRAK

Zaman modern adalah sebuah masa yang mempunyai semangat perubahan, kemajuan, revolusi, dan pertumbuhan, dimana para pemikir ekofeminis sepakat melihat semangat ini adalah produk dari peradaban patriarkal. Industri kapitalis menjadi sebuah konsentrasi besar ekofeminisme yang melihat bahwa eksploitasi tidak hanya diarahkan kepada alam, melainkan juga perempuan. Vandana Shiva menjelaskan bagaimana perempuan, terutama di India, merupakan subjek yang paling dekat dan intim dengan alam, sehingga pada saat konsep pembangunan menundukkan alam muncul juga diskriminasi dan penindasan terhadap perempuan. Dengan menjelaskan prakrti sebagai prinsip feminitas, Shiva berusaha untuk menunjukan bahwa alam dan perempuan merupakan produsen atau penghasil kehidupan, dimana perempuan menyelenggarakan kehidupan melalui peran sosialnya.


ABSTRACT

Modernism is an era that have enthusiasm to achieve something we called as progress, revolution, and development. But according to the ecofeminist, this kind of belief is a product from patriarchal culture which made gender-based ideology. Capitalism was the main concern to the ecofeminist who see it not only abused nature, but also women. Vandana Shiva explained how women, especially India‟s rural women, was an intimate part of nature, the only one that had a close relationship with nature. Thus, the capitalism would be the source of discrimination for both nature and women. With explained prakrti as a femininity principle, Vandana Shiva tried to show that nature and women as the producers of life, where women reproduce life not merely biologically, but also through their social role in providing sustenance.

Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farhan Dandi Mardianyah
Abstrak :
ABSTRAK
Makalah ini meneliti tentang hubungan kekuasaan pada serial telvisi Lucifer 2015 - di mana seorang karakter wanitanya lebih kuat dibandingkan dengan karakter utamanya yaitu sang iblis itu sendiri. Serial ini menunjukkan masyarakat Kristiani dan patriarki di mana Lucifer berusaha keras untuk memahami konsep baik dan buruk yang dikarenakan oleh kehadiran karakter wanita tersebut, yang bernama Chloe, di hidupnya. Dengan menggunakan konsep kekuasaan milik Michel Foucault pada Gordon, 1980 dan karya Barbara Welter tentang penggambaran wanita di masyarakat Kristiani, dan dengan menganalisis dialog yang terdapat pada serial ini, makalah ini bertujuan untuk menemukan hubungan kekuasaan antara kedua karakter utama tersebut. Makalah ini mengutamakan alas an kenapa sang karakter wanita muncul sebagai karakter yang lebih superior, dan bagaimana hubungan tersebut membentuk cara pandang Lucifer mengenai kebaikan dan keburukan yang ada di dunia ini.
ABSTRACT
This paper examines power relations in television series Lucifer 2015 - in which one female character is more powerful than the main character which is the devil himself. The series depicts a patriarchal, Christian society, where Lucifer struggles to understand what is good and evil because of the existence of a female character rsquo;s existence, named Chloe, in his life. Using Michel Foucault rsquo;s concept of power in Gordon, 1980 and Barbara Welter rsquo;s work about the depiction of women in Christian society, and through the analysis of the dialogues in this series, this article aims to discover the power relation between the two main characters. The paper puts forwards the reason why the female is emerging as the superior one, and how this relationship shapes Lucifer rsquo;s perspective about good and evil in the world.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library