Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vera Lisna
Abstrak :
Dalam analisis ketahanan masalah dasar yang timbul ialah bagaimana menaksir ketahanan berdasarkan data sampel. Ketahanan antara lain dapat dinyatakan dengan tingkat ketahanan hidup, probabilitas densitas kematian, dan hazard (resiko kematian). Untuk itu dapat digunakan metode-metode tertentu misalnya metode life table yang dapat digunakan apabila ukuran sampel cukup besar. Metode ini dapat menangani data lengkap maupun data tersensor yang seringkali ditemukan dalam pengamatan klinis. Tugas akhir ini membahas penaksiran tingkat ketahanan hidup, probabilitas densitas kematian, dan hazard dengan menggunakan metode life table, yang difokuskan pada pengamatan klinis. Sebagai contoh, aplikasi metode ini pada pengamatan terhadap pasien penyakit hipertensi krisis di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, tahun 1986 - 1991, menghasilkan taksiran-taksiran ketahanan pasien untuk setiap interval waktu.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1992
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aravinda Pravita Ichsantiarini
Abstrak :
Hipertensi sebagai penyebab kematian terbanyak di dunia seringkali disertai beberapa penyakit lain, di antaranya ialah diabetes melitus (DM) tipe 2. Beberapa studi sebelumnya menunjukkan DM tipe 2 berpengaruh terhadap ketidakterkendalian tekanan darah pada pasien hipertensi, meningkatkan komplikasi kardiovaskular dan serebrovaskular. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antara keduanyasehingga membantu dalam pencegahan, penatalaksanaan, serta deteksi dini komplikasi hipertensi. Penelitian yang dilakukan menggunakan menggunakan data sekunder dari rekam medik Poliklinik Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Ciptomangunkusumo pada tahun 2013 dengan metode cross sectional. Melalui consecutive sampling didapatkan 117 jumlah sampel, diperoleh karakteristik berupa usia, jenis kelamin, kendali hipertensi, dan keberadaan diabetes melitus (DM) tipe 2. Didapatkan proporsi penderita DM tipe 2 pada pasien hipertensi ialah 30,8% dengan proporsi hipertensi tidak terkendali lebih tinggi (58,3%) dibandingkan proporsi hipertensi terkendali (41,7%). Sementara itu, pada pasien tanpa DM tipe 2, proporsi hipertensi tak terkendali (33,3%) lebih rendah dibandingkan proporsi hipertensi terkendali (66,7%) (p= 0,011; RP= 1,750; dan 95% CI= 1,157 ? 2,646). Dapat disimpulkan bahwa DM tipe 2 merupakan faktor risiko tekanan darah yang tidak terkendali pada pasien hipertensi. ......Hypertension as a major health problem causing death in the world is often accompanied by several other diseases, including type 2 diabetes mellitus (DM). Several previous studies indicated that type 2 DM strongly correlated with uncontrolled hypertension, increased cardiovascular and cerebrovascular complications. Therefore, this study was conducted to determine the relation between them, so that help in the prevention, management, and early detection of complications of hypertension. Research conducted using secondary data from medical records of Kidney Hypertension Polyclinic, Internal Medicine Department of Ciptomangunkusumo Hospital in 2013 with a cross sectional method. Through consecutive sampling 117 the number of samples obtained, acquired the characteristics of age, gender, blood pressure control, and the presence of type 2 DM. Analyzed using SPSS 20.0 obtained the proportion of patients with type 2 DM in hypertensive patients was 30.8% with the proportion of higher uncontrolled hypertension (58.3%) compared to the proportion of uncontrolled hypertension (41.7%). Meanwhile, in patients without type 2 DM, the proportion of uncontrolled hypertension (33.3%) was lower than the proportion of uncontrolled hypertension (66.7%) (p = 0.011; RP = 1.750, and 95% CI = 1.157 to 2.646). It can be concluded that type 2 DM is a risk factor for uncontrolled blood pressure in hypertensive patients.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Qosimah Batubara
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dapat digunakan sebagai masukan optimalisasi pelayan program rujuk balik di instalasi rawat jalan RS Mitra Medika Batanghari. Metode penelitian. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan metode case study. Informan dari 22 orang pasien hipertensi yang telah dirujuk balik dan 6 orang petugas RS Mitra Medika Batanghari, sumber data dari wawancara mendalam, observasi telah dokumen. Hasil. Sebagian besar pasien hipertensi yang telah dirujuk balik tidak patuh mengunjungi FKTP. Pengetahuan pasien terhadap PRB kurang. Akses menuju fasyankes mudah. Penghambat tidak optimalnya pelayanan PRB adalah kurangnya sosialisasi monitoring dan evaluasi kebijakan PRB di lingkungan rumah sakit, tidak ada SOP terkait PRB, PIC PRB bertugas melayani PRB dan non PRB, tidak ada pelatihan terkait PRB, Pojok PRB tidak tersedia, tidak ada insentif petugas pelaksana PRB, pasien tidak patuh terhadap instruksi DPJP, tidak ada SRB rekomendasi dokter dan lembar resep khusus PRB, SRB tidak diisi lengkap, edukasi pasien singkat. Faktor pendukung pelayanan PRB yaitu petugas pelaksana berkomitmen aktif terhadap PRB, DPJP patuh merujuk balik pasien PRB, komunikasi dan koordinasi antar petugas pelaksana PRB baik, petugas pelaksanan mengetahui formularium nasional obat PRB. Kesimpulan. Program rujuk balik di instalasi rawat jalan RS Mitra Medika Batanghari belum terimplementasi dengan baik karena tidak ada panduan yang jelas terkait PRB dan masih ada pasien hipertensi yang telah direkomendasikan untuk dirujuk balik tidak melanjutkan hingga terdaftar sebagai pasien PRB. Saran. Pelayanan PRB akan terimplementasi dengan baik apabila rumah sakit memiliki panduan pelayanan PRB yang jelas yang mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan PRB serta dilakukannya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan. Penelitian lebih lanjut terkait PRB diharapkan dapat meneliti secara holistik dengan melibatkan seluruh stakeholder.
The aim of this study is to determine the supporting and inhibiting factors that can be used as input for optimizing the staff of the Referral Program in the outpatient installation of the Mitra Medika Batanghari hospital. Method. The study used a qualitative design with a case study method. Informants from 22 hypertensive patients who have been referred back and 6 from Mitra Medika Batanghari hospital staff, data sources from in-depth interviews, observations have been documented. Results. Most hypertensive patients who have been referred back do not comply with primary health care. The patients knowledge of the referral program is lacking. Access to health care facilities is easy. Inhibition of suboptimal service of the referral program is the lack of socialization of monitoring and evaluation of referral program policies in the hospital environment, there are no SOP related to the referral program, the PIC referral program is responsible for operating the referral program and non-referral program, there is no training related to the Referrals program, Referral program corner is not available, there is no incentive to implement referral program, patients are not in adherence with the instructions of the specialist, no recommendations from referral doctors and special referral program sheets, referral returns are not fully completed, short patient training. Supporting factors for the referral program services are that the executive officer is actively engaged in the referral program, obedient specialist doctors refer patients back to the referral program, communication and coordination between the referral program performers well, the implementation officer knows the national formulary of the referral program medication from the referral program. Conclusion. The referral program in outpatient facilities at Mitra Medika Batanghari Hospital has not been correctly implemented because there are no clear guidelines and hypertensive patients are still being advised to be referred back to continue until they are registered as referral program patients. Suggestion. The referral program service is well implemented if the hospital has a clear referral program service guide that controls all activities related to the referral program and performs continuous monitoring and evaluation. It is expected that further research on the referral program can be holistically examined by involving all stakeho.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T54436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sadar Prihandana
Abstrak :
ABSTRAK
Kepatuhan pasien menjadi hal utama dalam keberhasilan perawatan mandiri pada pasien hipertensi. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi dengan hasil 6 tema, yaitu pengalaman kepatuhan kontrol, pengalaman menangani gejala dan komplikasi, pengalaman kepatuhan minum obat, pengalaman kepatuhan mengelola, kurang patuh berolahraga, dan kendala untuk patuh. Pengetahuan pasien dan peran keluarga dapat meningkatkan kepatuhan kontrol dan minum obat. Kurangnya dukungan keluarga dan aktivitas sosial partisipan merupakan kendala dalam kepatuhan terutama diet dan olahraga. Hasil penelitian berimplikasi untuk konseling hipertensi ketika pasien kontrol serta melibatkan peran anggota keluarga sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pasien hipertensi terhadap perawatan mandirinya.
ABSTRACT
Patient adherence to be the main thing in the success of self-care in patients with hypertension. Research using qualitative research methods and approaches to the phenomenology and had six themes: experience of adherence to visit, experience of dealing with the symptoms and complications, experience of adherence for taking drug, experience of adherence to manage diet, non adherence to exercise, and difficulties in implementing adherence. Knowledge of the patient and family roles could improve adherence for taking drug and visiting routine. Lack of family support and social activities of the participants were difficulties in patients adherence, especially for diet and exercise. The results had implications for counseling patients with hypertension when patients visit the hospital and involve the role of family members as an effort to improve the awareness and adherence of self-care of hypertension
2012
T30936
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arinda Puteri Wihardi
Abstrak :
Rujuk Balik merupakan program yang diselenggarakan oleh BPJS untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan akses pelayanan bagi peserta JKN, khsuusnya penderita penyakit kronis. RSUP Fatmawati sebagai rumah sakit yang 90 pasiennya adalah peserta JKN tentunya juga melaksanakan pelayanan rujuk balik. RSUP Fatmawati telah mencantumkan ketepatan rujuk balik ke dalam Key Performance Indicator IRJ RSUP Fatmawati. Pada pelaksanaannya rujuk balik di RSUP Fatmawati belum berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan capaian rujuk balik pada bulan Mei sampai dengan September 2016 yang hanya pada kisaran 0,08 sampai 1,62. Hipertensi termasuk 10 besar penyakit di IRJ RSUP Fatmawati yang sebenarnya pasiennya dapat dilakukan rujuk balik. Rujuk balik pada pasien hipertensi masih jarang dilakukan. Pasien hipertensi yang dirujuk balik hanya pada kisaran 3 sampai 8 orang tiap bulan. Penelitian ini merupakan operasional research yang berfungsi untuk menghasilkan strategi, sehingga dapat memperbaiki sistem rujuk balik di RSUP Fatmawati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak terdapat faktor penghambat dalam implementasi rujuk balik pada pasien hipertensi, baik dari supply RSUP Fatmawati dan FKTP maupun demand pasien. Semua pihak yang berkaitan dengan pelayanan rujuk balik ini, yakni RSUP Fatmawati dan FKTP harus bekerja sama dan berkomitmen untuk mengatasi faktor penghambat tersebut. ...... Counter Referral is a program organized by BPJS to improve the quality and easiness of services access for JKN participants, particularly patient with chronic diseases. Fatmawati General Hospital, 90 of patients are JKN participants, carry out counter referral services. Fatmawati General Hospital has included percentage of counter referral accuracy to Outpatient rsquo s Key Performance Indicator. In the implementation, counter referral in Fatmawati Hospital has not run well. This is proven by realization of counter referral in May up to September 2016 were only in the range of 0.08 to 1.62. Hypertension is included as 10 major diseases in Fatmawati rsquo s Outpatient Installation which patients actually can be referred back. Counter referral in hypertension patients still rarely performed. Hypertension patients are referred back only in the range of 3 to 8 people each month. This study is an operational research that serves to produce a strategy to improve counter referral system at Fatmawati Hospital. The results showed that there are many factors inhibiting the implementation of counter referral in hypertension patients, both from the supply Fatmawati General Hospital and FKTP and demand the patient. All participants associated with the service of counter referral, such as Fatmawati General Hospital and FKTP, should work together and commit to address these inhibiting factors.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S66397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabbina Maharani
Abstrak :
Di Puskesmas Kecamatan Cilodong, hipertensi termasuk ke dalam 10 besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan tahun 2022. Kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas juga terus mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga tahun 2022. Namun, masih ditemukan pasien yang tidak patuh minum obat akibat kurangnya kesadaran, lupa, dan tempat tinggal yang jauh dari Puskesmas untuk mendapatkan obat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan perilaku kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi berdasarkan Theory of Planned Behavior (TPB) di Puskesmas Kecamatan Cilodong tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Dalam penelitian ini, terdapat 99 responden yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling serta merupakan pasien hipertensi yang terdaftar di Puskesmas Kecamatan Cilodong, berusia ≥ 18 tahun, dan tidak sedang hamil. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari-Maret tahun 2024 melalui wawancara secara langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kepatuhan minum obat responden sebesar 58,75 dari skala 100. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan (p value = 0,001), sikap (p value = 0,001), norma subjektif (p value = 0,005), persepsi kontrol perilaku (p value = 0,001), dan niat (p value = 0,001) dengan perilaku kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Akan tetapi, usia, tingkat pendidikan, lama menderita hipertensi, dan riwayat stroke tidak berhubungan signifikan (p value > 0,05) dengan perilaku kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mendukung kepatuhan minum obat pasien hipertensi, seperti konseling secara menyeluruh, pembuatan sistem pelaporan khusus terkait hipertensi dari kader kepada tenaga kesehatan, dan inovasi agar pasien ingat minum obat. ......At Puskesmas Kecamatan Cilodong, hypertension is included in the top 10 most common diseases among outpatients in 2022. Hypertension cases in the work area of Puskesmas also continue to increase from 2020 to 2022. However, there are still hypertensive patients who do not adhere to taking their medication due to lack of awareness, forgetting, and living far from Puskesmas to get medicine. This study aims to determine the determinants of medication adherence behavior in hypertensive patients based on the Theory of Planned Behavior (TPB) at the Puskesmas Kecamatan Cilodong in 2024. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. In this study, there were 99 respondents who were selected using a purposive sampling method and were hypertensive patients registered at Puskesmas Kecamatan Cilodong, aged ≥ 18 years old, and not pregnant. Data collection was carried out in February-March 2024 through direct interviews with respondents using a questionnaire. The data was analyzed using the Chi-Square Test. The results of the study showed that the average respondent's medication adherence score is 58.75 on a scale of 100. The results of the study also showed that there is a relationship between knowledge (p value = 0.001), attitude (p value = 0.001), subjective norm (p value = 0.005), perceived of behavioral control (p value = 0.001), and intention (p value = 0.001) with medication adherence behavior in hypertensive patients. However, age, education level, duration of suffering from hypertension, and history of stroke are not significantly associated (p value > 0.05) with medication adherence behavior in hypertensive patients. Several efforts need to be taken to support hypertensive patients' medication adherence, such as comprehensive counseling, creating a specific reporting system about hypertension from cadres to health workers, and innovation so that patients remember to take their medication.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia;Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richa Fitriana
Abstrak :
Kejadian hipertensi masih cukup tinggi, cenderung meningkat dan dampaknya dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas serta beban biaya kesehatan bagi individu, keluarga, masyarakat maupun negara sehingga penanganan hipertensi menjadi skala prioritas bagi pemerintah di dunia termasuk Indonesia. Intervensi pendekatan keluarga telah digunakan dibeberapa negara termasuk Indonesia untuk meningkatkan kontrol tekanan darah dalam perawatan hipertensi dan program pendidikan kepatuhan pengobatan hipertensi. Literatur review ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan pasien hipertensi. Literatur review ini merupakan telaah artikel atau jurnal yang diterbitkan pada tahun 2015-2020 yang diperoleh dari online database seperti Proquest, Pubmed, Scopus dan ResearchGate. Peninjauan literatur berdasarkan judul, abstrak, duplikasi, dan full text telah menghasilkan 10 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Mayoritas menunjukkan bahwa dukungan keluarga dapat meningkatkan tingkat kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi sehingga mampu mengontrol tekanan darah normal. Peningkatan pendidikan kesehatan terhadap keluarga diperlukan untuk menghindari terhambatnya dukungan yang diberikan keluarga terhadap pasien hipertensi. ......The incidence of hypertension is still quite high, tends to increase and its impact can increase morbidity, mortality and the burden of health costs for individuals, families, communities and countries so that handling hypertension is a priority scale for governments in the world, including Indonesia. Family approach interventions have been used in several countries including Indonesia to improve blood pressure control in hypertension treatment and hypertension treatment adherence education programs. This literature study aims to analyze and identify the relationship between family support and treatment adherence in hypertensive patients. This literature review is a review of articles or journals published in 2015-2020 obtained from the online database such as Proquest, Pubmed, Scopus and ResearchGate. The literature review based on title, abstract, duplication, and full text has resulted in 10 journals that match the inclusion and exclusion criteria. The majority showed that family support can increase the level of medication adherence in hypertensive patients so that they are able to control normal blood pressure. Increasing health education for families is needed to avoid obstructing the support provided by families for hypertensive patients.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astina Sicilia
Abstrak :
ABSTRAK Praktek kerja profesi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Ditkesad periode bulan Januari-Februari 2016 bertujuan untuk memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya, memiliki wawasan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit serta memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka perkembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Praktek kerja profesi dilakukan selama dua bulan dengan tugas khusus yaitu Pemantauan Terapi Obat pada Pasien Anak Hipertensi Stage 2 dengan Hipokalemia di Unit Instalasi Keperawatan Anak RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
The aims of apothecary profession internship program at Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Ditkesad on January-February 2016 are to understand duties and responsibilities pharmacists hospital in accordance with the provisions and ethics in particular the pharmaceutical and healthcare service in general, have insight, knowledge, skill and experience the practical for doing pharmaceutical care in hospitals and it has a real picture about the practices kefarmasian and learning strategy and activities can be implemented in pharmaceutical care to the hospital. The apothecary profession internship program conducted during two months in a special assignment that is the drug therapy for children hypertension stage 2 with hypocalemia unit children care RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Windya Rahmawati
Abstrak :
Keluarga memiliki asosiasi yang kuat dengan kesehatan dan penyakit seseorang melalui hubungan dan dinamika kehidupannya. Dengan mengetahui salah satu riwayat penyakit keluarga, seseorang dapat melakukan pencegahan serta menurunkan risiko untuk mengalami suatu penyakit tertentu. Skripsi ini membahas profil riwayat penyakit keluarga dan hubungannya dengan penyakit pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2006-2008. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Laporan Studi Kasus Pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyakit terbanyak yang dialami pasien dan keluarganya. Penyakit non-infeksi lain seperti diabetes melitus juga menduduki peringkat atas. Sementara persentase penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan akut dan tuberkulosis juga cukup tinggi. Dari hasil analisis didapatkan hubungan antara riwayat diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner, hipertensi derajat 2, alergi, asma, penyakit kulit, dan tuberkulosis paru dalam keluarga dengan penyakit yang dialami oleh pasien.
Family has strong association with health and diseases through a relationship and the dynamics of life. Knowing one of the family history, a person can prevent and reduce the risk for experiencing a particular disease. The objective of this study was to evaluate the profile of family history and its association with the patient?s disease in Family Physician Clinic Faculty of Medicine University of Indonesia 2006-2008. The research was conducted by using the cross-sectional method. The samples collected from Patient Case Reports in the Family Physician Clinic, Faculty of Medicine University of Indonesia 2006-2008. The result shows that hypertension is the most frequent disease of the patients and family. Non-infection diseases such as diabetes mellitus also in top ranked. While the percentage of infections diseases such as acute respiratory tract infection and tuberculosis are also quite high. There are significant associations between family history of type 2 diabetes mellitus, coronary heart disease, stage 2 of hypertension, allergy, asthma, skin diseases, tuberculosis, and the patient?s diseases.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S09126fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library