Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parkinson, Patrick
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2011
346.015 PAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sake Juli Martina
"This book examines the resulting changes in the relationship between families and the state, and the shifting borders of public and private responsibility in education, child care, and childrearing. It considers international and national debates that underline the fact that issues in private life are increasingly entering the public discourse and becoming subject to attempts at socio-political control. Finally, it discusses the growing politicization of parenthood in the (post) welfare state and the increasing attention being paid to the structural conditions of gainful employment and child care as well as to the current relations between the genders. "
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20401114
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Yan Cahyana
"Negara Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, dewasa ini masih menghadapi masalah kependudukan, khususnya menyangkut segi-segi pertumbuhan yang relatif tinggi dan jumlah penduduk dalam usia subur yang tinggi. Berdasarkan sensus penduduk tahun 1980, laju pertumbuhan penduduk Indonesia antara tahun 1971-1980 rata-rata 2,32 % pertahun. Sedangkan berdasarkan SUPAS 1985, laju pertumbuhan penduduk antara tahun 1980-1985 adalah 2,15 % pertahun.
Seperti yang pernah dikhawatirkan oleh Thomas Robert Malthus dalam "Essay on Population"tahun 1978, bahwa pertumbuhan penduduk yang jauh lebih cepat daripada pertumbuhan produksi bahan makanan pada suatu saat dapat mengakibatkan perbedaan yang besar antara jumlah penduduk dan jumlah kebutuhan hidup. Dalil yang dikemukakan oleh Malthus adalah bahwa jumlah penduduk cenderung meningkat secara geometris sedangkan kebutuhan hidup riil meningkat secara aritmatik.
Walaupun kehawatiran Malthus tidak pernah terbukti secara mutlak, namun yang menarik adalah bahwa pemikiran Malthus ini merupakan landasan bagi studi-studi kependudukan di berbagai negara dan sekaligus sebagai landasan program-program pembangunan yang dilaksanakan atas dasar jumlah penduduk untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk.
Berbagai reaksi terhadap dalil yang dikemukan Malthus bermunculan. Diantaranya adalah penganut kelompok Neo Malthusianism yang beranggapan, bahwa untuk mencegah laju cepatnya peningkatan jumlah penduduk harus dengan metode "birth control", yaitu menggunakan alat kontrasepsi. Dan dalam perkembangannya, teori dari Neo Malthuanism inilah yang menjadi dasar kebijakan kependudukan, termasuk di antaranya program keluarga berencana.
Seperti juga di beberapa negara berkembang lainnya, upaya pemerintah dalam menghadapi masalah penduduk agar keadaan penduduk menjadi pendorong dalam pembangunan bangsa, sejak tahun 1969 di Indonesia telah dilaksanakan program Keluarga Berencana Nasional dan kemudian dipertegas dengan Keputusan Presiden No. 8 tahun 1970 untuk membentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Program KB Nasional pada dasarnya mempunyai tujuan ganda, yaitu meningkatkan kesejahteraan ibu-anak dan mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera sebagai dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian tingkat kelahiran penduduk. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatang S. Wiradidjaja
"Realisasi pencapaian peserta KB baru maupun aktif di Kotamadya Palangkaraya masih rendah, pada bulan Februari 1986, pencapaian akseptor baru, hanya 56,15 % dari target yang ditentukan, sedangkan pencapaian akseptor aktif hanya 67,56% dari target. Salah satu kemungkinan penyebab rendahnya pencapaian target tersebut adalah masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam Program KB yang tentunya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan serta sikap masyarakat. Masalah yang dirasakan adalah belum diketahuinya Pengetahuan, sikap dan Praktek KB Masyarakat Dayak di Kotamadya Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Tujuan penelitian adalah ingin mendapatkan gambaran tentang hubungan pengetahuan, sikap, karakteristik serta penilaian terhadap pelayanan KB yang tersedia, dari masyarakat Dayak dengan praktek KBnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dengan unit penelitian adalah ibu-ibu pasangan usia subur masyarakat Dayak di Kotamadya Palangkaraya. Uji statistik yang digunakan adalah uji perbedaan proporsi, chi kuadrat, pada derajat kemaknaan 5 %.
Dari tujuh subhipotesis, lima dinyatakan sebagai tesis yaitu subhipotesis yang variabelnya secara statistik bermakna berhubungan dengan Praktek KB yaitu Pengetahuan KB, Sikap KB. Umur ibu, jumlah anak serta penilaian terhadap pelayanan KB yang tersedia. Subhipotesis yang tidak dapat dinyatakan sebagai tesis adalah subhipotesis yang variabelnya secara statistik hubungannya tidak bermakna dengan praktek KB, yaitu pendidikan dan pekerjaan ibu. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahira Syafana Kuswanto
"Dalam transisi menjadi orang tua baru, pasangan akan berhadapan dengan banyak perubahan hingga anak berusia dua tahun, sehingga penting bagi pasangan untuk menerapkan strategi pengelolaan stres yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran common dyadic coping pada masa transisi menjadi orang tua sebagai mediator antara attachment styles dan kepuasan pernikahan. Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan dengan alat ukur Experiences in Close Relationships-Revised (ECR-R), Couple Satisfaction Index (CSI), dan Dyadic Coping Inventory (DCI). Data diperoleh melalui survei daring dari warga negara Indonesia dengan usia ≥ 21 tahun, sedang menjalani pernikahan, dan memiliki anak tunggal usia nol sampai dengan dua tahun (N perempuan = 90%, M usia = 27,9, SD usia = 2,8). Hasil analisis model mediasi pada makro PROCESS dari Hayes menunjukkan bahwa problem-focused common dyadic coping memediasi secara parsial hubungan antara anxious attachment dengan kepuasan pernikahan (β = -0.084, p < .001), serta avoidant attachment dengan kepuasan pernikahan (β = -0.084, p < .001). Demikian juga emotion- focused common dyadic coping memediasi secara parsial hubungan antara anxious attachment dengan kepuasan pernikahan (β = -0.084, p < .001), serta avoidant attachment dengan kepuasan pernikahan (β = -0.084, p < .001). 

In transition to parenthood, couples will face many changes until the child is two years old. Thus, it is important for couples to apply common dyadic coping. However, common dyadic coping is influenced by individual attachment styles. This study aims to determine the role of common dyadic coping during the transition to parenthood as mediator between attachment styles and marital satisfaction. Measurements used in this study are Experiences in Close Relationships-Revised (ECR- R), Couple Satisfaction Index (CSI), and Dyadic Coping Inventory (DCI). Data was obtained through an online survey of Indonesian citizens aged ≥ 21 years, currently married, and having only children aged zero to two years (N mothers = 90%, M ages = 27.9, SD ages = 2.8). The results of the mediation model analysis on PROCESS macro from Hayes showed that problem-focused common dyadic coping partially mediates the relationship between anxious attachment and marital satisfaction (β = -0.084, p < .001), and avoidant attachment with marital satisfaction (β = -0.084 , p < .001). Likewise, emotion- focused common dyadic coping partially mediates the relationship between anxious attachment and marital satisfaction (β = -0.084, p < .001), and avoidant attachment and marital satisfaction (β = - 0.084, p < .001). "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Annabel Tio Prisca
"Ketimpangan antar gender merupakan isu yang terus terjadi di masyarakat. Salah satu penyebab ketimpangan antar gender dalam dunia kerja adalah parenthood penalty, yaitu penurunan karir setelah seseorang memiliki anak dan menjadi orang tua. Hal ini lebih umum terjadi pada ibu yang kemudian dikenal sebagai motherhood penalty. Sebaliknya, ayah seringkali mengalami percepatan karir setelah mempunyai anak yang kemudian disebut sebagai fatherhood premium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat parenthood penalty di Indonesia, membandingkan tingkat penalty atau premium yang dialami oleh ayah dan ibu, serta menganalisis lebih lanjut pengaruh dari berbagai karakteristik, seperti pendidikan, keberadaan kakek-nenek, karakteristik pekerjaan, karakteristik tempat tinggal, dan usia anak terhadap tingkat parenthood penalty. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kernel Propensity Score Matching Difference-in-Difference (Kernel PSM-DiD) dengan menggunakan data IFLS gelombang 4 dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua di Indonesia secara umum mengalami parenthood penalty berupa perolehan tingkat pendapatan dan jam kerja yang lebih rendah. Jika dibandingkan antar gender, motherhood penalty cenderung lebih tinggi. Berkaitan dengan fatherhood premium, penelitian ini menunjukkan bahwa ayah di Indonesia tidak mengalami hal tersebut. Lebih dari itu, tingkat parenthood penalty bervariasi pada orang tua, ayah, dan ibu yang memiliki karakteristik yang berbeda.

Gender inequality, especially in workplace has been an ongoing issue in the society. One of the causes of this issue is parenthood penalty, which captures a declining trend in career after someone has children and becomes a parent. This tends to be faced by mothers, which is known as motherhood penalty. On the other hand, fathers often experience career acceleration after having children, which is then referred to as fatherhood premium. This research aims to analyze the level of parenthood penalty in Indonesia, compare the level of penalty or premium experienced by fathers and mothers, and further analyze the influence of various characteristics, such as education, the presence of grandparents, job characteristics, residence characteristics, and children's age on level of parenthood penalty. The method used in this research is Kernel Propensity Score Matching Difference-in-Difference (Kernel PSM-DiD) with IFLS wave 4 and 5 as the data source. The results of this study show that parents in Indonesia generally experience a parenthood penalty in the form of lower income levels and lower working hours. When compared between genders, the penalty experienced by mothers tends to be higher. Regarding fatherhood premium, this research shows that fathers in Indonesia do not experience it. Moreover, the level of parenthood penalty varies among parents, fathers, and mothers who have different characteristics."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library