Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joni Hendra
Abstrak :
Pusat Pengembangan Penanggulangan Stroke Nasional (P3SN) RSUP. Bukittinggi terletak di Kota Bukittinggi Sumatera Barat. Sebagai kota tujuan wisata utama di Sumatera Barat Bukittinggi perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, salah satu dan sarana dan prasarana tersebut adalah Rumah Sakit. Dalam meningkatkan mutu pelayanannya P3SN_ RSUP. Bukittinggi perlu pengelolaan ketenagaan secara efektif dan efisien sesuai dengan kualitas yang diinginkan. Untuk itu perencanaan ketenagaan menjadi sesuatu yang harus dilakukan dengan baik. Salah satu jenis ketenagaan di Rumah Sakit yang perlu mendapat perhatian adalah tenaga non medis. Penelitian waktu untuk tenaga non medis sangat jarang dilakukan, termasuk juga di P3 SN. RSUP Bukittinggi belum diketahui bagaimana pegawainya memanfaatkan waktu kerjanya. Oleh karena itu penelitian dibidang ketenagaan non medis ini sangat diperlukan yang hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan kebijakan di masa yang akan datang. Penelitian menggunakan metode quantitative observational atau lebih dikenal dengan metode Work Sampling dengan rancangan Cross Sectional. Pengumpulan data dilakukan dua tahap dalam waktu yang bersamaan, tahap pengumpulan data primer berupa pengisian kuesioner kemudian melakukan pengamatan terhadap kegiatan tenaga non medis dalam pemanfaatan waktu kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hasil penelitian didapat waktu rata-rata tenaga non medis melakukan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya adalah 51,61 %, dimana produktifitas waktu kerja tertinggi adalah pada Bagian Keuangan dan kemudian berturut turut Instalasi Gizi, Bagian Sekretariat dan Instalasi Steril dan Binatu. Sedangkan faktor-faktor yang paling berhubungan dengan waktu produktif tenaga non medis di P3SN. RSUP. Bukittinggi adalah faktor umur, pendidikan dan motivasi. Secara keseluruhan produktivitas waktu kerja tenaga non medis P3SN. RSUP. Bukittinggi masih belum optimal dan belum merata. Hal ini sebaiknya diantisipasi dengan membuka peluang kepada tenaga non medis yang saat ini sebagian besar masih berpendidikan SLTA untuk dapat melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, kemudian dengan meninjau kembali sistim reward dan Punishment. Karena pendidikan dan motivasi yang tinggi dari seorang tenaga akan dapat meningkatkan waktu produktifnya. Daftar Pusataka 42 (1958 - 2001)
Non Medic Energy Productivity Time Analysis Of National Stroke Overcome Development Center In General Hospital Center Bukittinggi In The Year 2004Development Centre of National Stroke Overcome (P3SN) RSUP Bukittinggi is located in Bukittinggi Town, West Sumatra. As the main recreation place in West Sumatra Bukittinggi has to be equipped with medium and pre medium which is suitable, one of the medium and pre medium is Hospital. In developing its service quality P3SN RSUP Bukittinggi need energy management effectively and efficiently as according to wanted quality. That for energy management becomes something which has to be done well. One kind of energy in Hospital which needs attention is non medic energy. Time research for non medic energy is rarely conducted, include P3SN RSUP Bukitinggi not yet know how the employee exploiting their work time. Thereby the research in this non medic energy is much needed which the result very expected can be an input for policy development in the near future. This research is using quantitative observational method or known as Work Sampling method with Cross Sectional device. Data gathering is done in two steps in the same time, primary data gathering formed questioner filling then doing an observation against non medic energy activity in exploiting their work time as according to their fundamental duty and function. Research result got time of non medic energy mean doing activity as according to their fundamental duty and function is 51,61% where highest work time productivity are in Monetary Part and then successively Nutrition Installation, Secretary Part, and Sterile and Laundryman Installation. While factors which are most related to non medic productivity time in P3SN RSUP Bukittinggi are age, education, and motivation. Non medic work time productivity P3SN RSUP Bukittinggi entirety is not yet optimal and not flat. This matter should be anticipated with opening an opportunity to non medic energy which is at this time mostly just have SLTA education to continue their education to the higher level, then revising reward and punishment system. Because with high education and motivation an employee will improve time productivity. Bibliography 42 (1958 - 2001)
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Puspadewi
Abstrak :
Program Pembangunan Daerah Kota Tangerang bertujuan mengembangkan Kota Tangerang menjadi sebuah kota Industri, Perdagangan dan Pemukiman. Pengembangan ini membawa dampak antara lain pencemaran udara oleh timah hitam (timbal) dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Ini sudah menjadi kenyataan dengan hasil pengukuran oleh Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang mendapatkan kadar timbal dalam udara ambien dan dalam darah anak usia sekolah sudah melebihi nilai Ambang Batas. Pemerintah Daerah Kota Tangerang walaupun mempunyai Visi, Misi dan Rencana Strategis sebagai pedoman arah pembangunan dan pengembangan wilayah sampai dengan tahun 2006, ternyata belum mempunyai rencana strategis untuk menanggulangi pencemaran udara oleh timah hitam yang sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan suatu rencana strategis penanggulangan pencemaran udara (timah hitam) oleh emisi gas buang kendaraan bermotor terhadap kesehatan masyarakat dalam kurun waktu 5 tahun antara tahun 2004-2008. Adapun desain penelitian yang digunakan penelitian operasional dengan analisa kuantitatif dan kualitatif. Data tentang faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap posisi Pemda Kota Tangerang dalam menanggulangi pencemaran udara (timah hitam) oleh emisi gas buang kendaraan bermotor diperoleh dari data sekunder dan wawancara mendalam. Data yang terkumpul dibahas dalam Consensus Decision Making Group (CDMG) yang terdiri dari para pejabat Pemda Kota Tangerang yang terkait dan dilakukan analisa lingkungan (SWOT analisis), Kemudian tahap berikutnya (matching stage), CDMG melakukan analisis dengan TOWS Matriks dan IE Matriks, yang menyimpulkan bahwa dalam penanggulangan pencemaran udara (timah hitam), Pemda Kota Tangerang berada pada posisi Hold and Maintain dengan strategi utama Penetrasi Pasar dan Pengembangan Produk. Dari berbagai altematif strategi yang dapat difikirkan melalui Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dapat diidentifikasi strategi-strategi yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan, dan disusun dalam suatu rencana program kerja penanggulangan pencemaran udara (timah hitam) untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. ...... Strategic Planning to Overcome Air Pollution by Lead from the Exhaust of Motor Vehicles as a Health Hazard to the Population of the City of Tangerang, year 2004-2008The Regional Development Program of the City of Tangerang envisions Tangerang to develop into an industrial, commercial and residential city. This development brings the implication of air pollution by lead originating from the exhaust of motor vehicles. This implication has become a reality, as proven by measurements carried out by the City of Tangerang Health Service, which shows the concentration of lead in ambient air and in the blood of school age children above normal limits. Although the government of the City of Tangerang already has vision and mission statements, and a strategic plan as a course of regional development up to year 2006, it has no strategic plan to overcome the effects of air pollution by lead as a public health problem. This research is carried out to analyze factors affecting the making of a strategic plan to overcome the effects of air pollution by lead for a five year period from 2004 to 2008. The research design used is an operational research with quantitative and qualitative analysis. Data about the external and internal factors affecting the position of the government of the City of Tangerang to overcome the effects of air pollution by lead was obtained from secondary data and in depth interviews. Data thus obtained was discussed by a Consensus Decision Making Group (CDMG) of city government officials involved in environmental issues, then analyzed using the method of SWOT analysis. Further in the matching stage, the CDMG converts the data into TOWS and IE Matrices respectively, with the resulting conclusion in regard to overcoming the effects of air pollution by lead, the City of Tangerang is in a "Hold and Maintain" position with the main strategies of Market Penetration and Product Development. From various alternative strategies formulated through Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM), strategies most feasible to implement are adopted as a working plan to overcome the effects of air pollution by lead for the future 5 year period.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Lathifah
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang Implementasi KTSP di SMA N di Kabupaten Brebes, bertujuan untuk membahas permasalahan Implementasi KTSP di SMA Negeri yang ada di Kabupaten Brebes dan Apakah faktor ? faktor yang berhubungan dengan Implementasi dapat mendukung atau menghambat pelaksanaan KTSP. Penelitian ini menggunakan pendekatan Positivisme, mengingat tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkap proses yang terkait dengan manusia dan fisik, memahami fenomena yang ada di organisasi yang dijadikan sasaran penelitian, yakni masih belum optimalnya penerapan kebijakan tentang KTSP di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan wawancara mendalam, diharapkanakan ditemukan penjelasan dan fakta dari obyek atau subyek yang akan diteliti. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada 4 faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMA Neteri yang ada di Kabupaten Brebes yaitu :(1) Faktor komunikasi tidak berjalan secara efektif dan intensif, mulai dari sosialisasi tahap awal hingga supervisi dan monitoring. (2) Faktor sumberdaya manusia belum sepenuhnya optimal untuk mendukung pelaksanaan KTSP di sekolah. (3) Faktor isi kebijakan KTSP,dalam beberapa aspek dokumen KTSP di sekolah masih perlu dikembangkan dan diperbaiki, sehingga pada akhirnya bisa sesuai dengan ketentuan. (4) Lingkungan Kebijakan seperti guru, siswa, komite sekolah, Dinas Pendidikan Kabupaten dan Dewan endidikan Kabupaten, dijumpai kurangnya keterlibatan dan dukungan konkret terhadap pelaksanaan kebijakan kurikulum/KTSP di sekolah.
This thesis discusses about the implementation of education unit level curriculum of state senior high school in Brebes Regency is aimed to answer the research question: How is the implementation of Education Unit Level Curriculum of state senior high school and are the factors that is related to the implementation will support or disturb it. The research used positivism approach, since the main purpose of this research is to unfold the process that is related to the human being and materials, to understand the phenomena in the organization as a subject research, is still not optimal yet of implementation of this curriculum in senior high school. The method is used in the research is qualitative with detailed interview in order to find the explanation and the fact of the object and subject will be researched. The result of the research shows that there are 4 factors which have significant effect toward this, they are: (1) communication factors which does not run effectively nor intensively since socialization up to monitoring and evaluation stage; (2) manpower factor, it does not fully support the implementation of school based curriculum in school; (3) the content of the school based policy factor, in some parts of the school based curriculum document, they need to be completed; (4) stakeholder factor namely: teachers, students, school cometee, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan, they have less in supporting the implementation of educational unit level curriculum in school.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29525
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library