Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lulu Haryani
"Penelitian ini menjelaskan tentang metode peningkatan kualitas proses produksi dengan menggunakan metode desain parameter Taguchi. Tingginya tingkat cacat burry pada produk Suction Rubber di lini produksi punching outside menunjukan masih diperlukan adanya perbaikan sebagai salah satu bentuk usaha meningkatkan kualitas secara berkesinambungan. Hal inilah yang mendasari penelitian dengan metode Taguchi yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kecacatan produk.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diketahui faktor terkontrol yang berpengaruh dan bagaimana faktor tersebut harus diatur. Tiga faktor yang diteliti adalah hardness material (47 IRHD, 50 IRHD), jarak stopper (98mm, 100mm), dan diameter punch (5.6 mm, 5.9 mm). Hasil eksperimen menunjukan bahwa hanya faktor hardness material 50 IRHD dan diameter punch pada dimensi 5.6 mm yang dapat memberikan hasil optimal secara signifikan.

This study describes the method of manufacturing process quality improvement using the Taguchi parameter design method. The high of Suction Rubber burry defect rate in Punching Outside process shows that continuous improvement is still needed for the better quality of the process. Taguchi method is used to decrease the number of product defect.
Therefore, it is important to find out the influential control factors and their optimal settings. Three factors which are used in the experiment are hardness material (47 IRHD, 50 IRHD), stopper height (98mm, 100mm), and punch diameter (5.6 mm, 5.9 mm). The experimental result shows that there are two factor that can give optimum result significantly on the hardness material 50 IRHD and the dimension 5.6 mm of the punch diameter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnstone, Paul
London: Routledge, 1988
387.2 JOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Outside dump of Air Lava Coliery is large (±650 ha), in order to sustainable land use, the location should be used. Using the location as farm or plantation is relatively difficult due to the land fertility. Potential usage is as a settlement, this is supported by infrastructure availability (road, bridge, economic center, medical facilities, and other). To support the usage of outside dump as settlement, geotechnical analysis should be performed in relation with the physical and mechanical characteristics of soil as well as the slope stability. Sampling and laboratory analysis provide that there is no relationship trends between cohesion and depth as well as the dumping time. This because of the material being dumped is heterogen and compacting procedure applied which may be not same from one area to another. Hence, for use as settlement, detail geotechnics study of the location should be conducted. In location with low cohesion value, simple building may be build, whereas in location with high cohesion value permanent or multi-floor building can be build."
624 CANT 1:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Tri Sutanto
"Studi tentang kematian mempunyai peranan penting dalam bidang Demografi karena tinggi rendahnya angka kematian akan mempengaruhi jumlah, komposisi dan pertumbuhan penduduk secara alami. Untuk mengukur derajat kesehatan suatu masyarakat angka kematian bayi dan anak dapat dijadikan indikator kesejahteraan suatu masyarakat. Karena kelangsungan hidup bayi dan anak tergantung pada perawatan yang diberikan oleh penduduk dewasa. Dutta dan Kapur (1982: 215) menyatakan bahwa tinggi rendahnya angka kematian bayi dan anak suatu negara merupakan indikator sosial ekonomi dan kesehatan yang penting dari negara bersangkutan. Karena angka kematian bayi merupakan ukuran yang sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan dan sosial ekonomi dari suatu negara."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulina Riza
"Perkawinan campuran dapat menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari, antara lain apabila Warga Negara Indonesia yang menikah dengan warga negara asing tidak memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Undangundang Perkawinan dan Undang-undang Kewarganegaraan yang berlaku. Perkawinan campuran yang dilangsungkan di luar wilayah Republik Indonesia adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum yang berlaku di negara tempat perkawinan dilangsungkan dan bagi Warga Negara Indonesia tidak melanggar ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, kemudian agar dapat memiliki akibat hukum bukti perkawinan tersebut harus didaftarkan dalam waktu 1 (satu) tahun setelah pasangan suami istri kembali ke wilayah Indonesia.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia menyatakan bahwa Warga Negara Indonesia yang menikah dengan warga negara asing dapat kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal istri atau suaminya mengikuti kewarganegaraan istri atau suaminya tersebut sepanjang tidak menyebabkan kewarganegaraan ganda, jika ingin tetap menjadi Warga Negara Indonesia dapat mengajukan surat pernyataan mengenai keinginannya kepada Pejabat atau Perwakilan Republik Indonesia setelah 3 (tiga) tahun sejak tinggal perkawinannya. Warga Negara Indonesia yang menikah dengan warga negara asing kemudian bertempat tinggal diluar wilayah Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun berturutturut juga dapat kehilangan kewarganegaraannya jika dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia sebelum 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya.
Penelitian menggunakan metode preskriptif dan pendekatan kualitatif. Data yang dipergunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian bahan-bahan kepustakaan, kemudian data tersebut diseleksi, dikelompokkan dan disusun secara sisimatis untuk selanjutnya dianalisis. Warga Negara Indonesia yang menikah dengan warga negara asing dan atau bertempat tinggal di luar wilayah Republik Indonesia dapat kehilangan kewarganegaraannya jika tidak menyampaikan surat pernyataan keinginan untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia.

A mixed marriage could bring about a problem in the future due to some reasons, one of which is in case it is not conducted in accordance with the applicable Law concerning the Marriage and the Law of Citizenship. A mixed marriage held outside the territory of Republic of Indonesia is considered as valid if it is conducted in accordance with the applicable law of the country in which the marriage is held, and particularly for the Indonesian citizen, as long as he/she doesn't break the Indonesian Law No.l Year 1974 concerning marriage. Furthermore, in order to make the marriage possessing a legal impact, the marriage should be registered within at most I (one) year after the couple arrived in the territory of Republic of Indonesia.
The Law No.12 Year 2006 concerning Citizenship states that an Indonesian citizen who is married to a foreign citizen could Ioose his/her Indonesian citizenship if the law of the couple's origin country determines that the Indonesian couple should be imposed with the nationality of the other couple, as long as it doesn't bring a risk to have a double nationality. On the other hand, if the couple origins from Indonesia would like to keep his/her Indonesian citizenship, then he/she could express this wish to the concerned official or the Representative of Republic of Indonesia after 3 (three) years of the marriage. An Indonesian citizen who is married to a foreigner and domiciles beyond the territory of the Republic of Indonesia for 5 (five) years in sequence also faced to a risk of loosing his/her Indonesian citizenship if deliberately doesn't show any intention to state his/her wish to remain as an Indonesian citizen before the 5 (five) years pass, and in every next 5 (five) years.
This research uses the prescriptive method and qualitative approach. The data utilized is the secondary one, that is, the data gained from the library study, which were then selected, grouped and arranged systematically to be then analyzed. An Indonesian citizen who is married to a foreigner and/or domiciles beyond the territory of Republic of Indonesia could loose his/her Indonesian nationality if he/she doesn't submit a wish statement keep his/her citizenship as an Indonesian.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otniel Alfeus Lucas
"ABSTRAK
Skripsi ini akan melihat pengolahan kondisi inside dan outside melalui peran affordances pada kolaborasi ruang temporer. Studi kasus akan mengacu pada agen tiket bus dan angkringan Mbah Ino sebagai ruang temporer di konteks urban yang berkolaborasi dengan penggunaan objek dan lahan yang sama, tetapi menggunakan waktu berbeda. Dengan program kegiatan yang berbeda, maka dilakukan pengolahan ruang interior agar bisa mengakomodasi program yang sedang berjalan. Pengolahan dilakukan dengan mengaitkan kondisi inside dan outside sebagai kondisi yang utuh melalui perubahan posisi objek terkait konteks berdasarkan affordances yang dimiliki sehingga akan membentuk suatu layout interior yang berbeda pada masing-masing program kegiatan.

ABSTRACT
This thesis will look at processing conditions inside and outside through the role of affordances in collaboration of temporary space. The case study will refer to angkringan Mbah Ino and ticket bus agent as a temporary space in urban context that collaborates with the use of the same object and land, but uses in different times. Due to the different program of activities, an interior space is processed to accommodate the ongoing program. Processing is done by linking the conditions inside and outside as a whole condition through changes in the position of objects related to the context based on affordances, so it will create a different interior layout in each activity program.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Bramantyo
"

Duka adalah perasaan kehilangan yang intens yang dapat terjadi pada pria dan wanita. Studi tentang duka sering dilihat dari perspektif gender dan psikologis. Penelitian ini secara khusus melihat bagaimana reaksi orang terhadap duka dalam film Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis intensitas kemarahan yang digambarkan melalui simbolisme dan cara berduka melalui kekerasan di antara tokoh-tokoh utama film ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dari beberapa situasi dalam konteks tertentu dan beberapa simbol di beberapa adegan dalam film. Makna dari symbol-simbol tersebut dianalisis dengan menggunakan teori makna denotatif dan konotatif Barthes (1964). Penelitian ini telah menemukan bahwa tidak seperti stereotip gender di mana laki-laki sering digambarkan sebagai lebih tenang dan tidak seterbuka wanita dalam mengekspresikan kesedihan mereka, karakter pria dan wanita dalam film digambarkan untuk berperilaku di luar stereotip. Perbedaan gender dalam menangani kesedihan merupakan indikasi akan hal ini. Misalnya, ada perubahan dalam gaya duka dari karakter wanita utama, dari tidak keras dan intuitif menjadi lebih agresif dan destruktif. Sebagai perbandingan, karakter laki-laki bersifat tetap statis dalam gaya berduka mereka. Selain itu, duka dalam film ini dilambangkan melalui kehadiran rusa dan adegan berdiam diri dari karakter utama wanita di salah satu adegan. Sementara itu, elemen api dan rasa sakit dalam film melambangkan kemarahan, keberanian, dan pemurnian. Terakhir, telah ditemukan bahwa ada dua kesamaan antar gender dalam reaksi terhadap kesedihan. Kesamaan ini adalah tindakan kekerasan dan pemicu menangis, yang dapat dikategorikan ke dalam beberapa penyebab, seperti perpisahan dan kehilangan, kegagalan, kemarahan, dan rasa bersalah. Dengan kata lain, penggambaran duka film ini menunjukkan bahwa industri film tidak lagi bergantung pada stereotip gender dalam penggambarannya tentang berduka.


Grief is an intense feeling of loss that can happen to men and women. Studies on grief have often been seen from gender and psychological perspectives. This study specifically looks at how people react toward grief in the movie Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017). It aims to analyse tensions of anger as portrayed through symbolism and violent grief among the major characters of the movie.  This study uses the qualitative research method. The data are collected from the context of the situation and several signs in some scenes in the movie, and meanings of the signs are analysed by using Barthes’ (1964) denotative and connotative meanings theory. This study has found that unlike the gender stereotype in which men are often described as more composed and not as open as women in expressing their grief, the male and female characters in the movie are portrayed to behave beyond the stereotype. The gender differences in dealing with grief are an indication of this. For example, there is a change in the grieving style of the main female character, from being inoffensive and intuitive to becoming more aggressive and destructive. In comparison, the male characters remain static in their grieving style. In addition, grief in this movie is symbolized through the presence of the deer and the numbness of the main female character in one of the scenes. Meanwhile, fire and pain in the movie symbolize anger, courage, and purification. Lastly, it has been found that there are two similarities across gender in the reactions to grief. These commonalities are the violent actions and the triggers of crying, which can be categorized into several causes, such as separation and loss, failure, anger, and guilt. In other words, this movie’s portrayal of grief indicates that the movie industry no longer relies on clear-cut gender stereotypes in its depictions of bereavement.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tiffany Karisma
"

Dualisme sebagai elemen penting dalam kehidupan manusia (Caan, 2011) pada konteks kota diwujudkan dengan adanya perbedaan antara publik dan privat. Dalam konteks publik, dualisme kembali memecah komunitas—sekelompok manusia yang berinteraksi dalam suatu lokasi terus menerus (KBBI daring, 2020)—menjadi inside dan outside. Adanya lokasi yang digunakan membentuk attachment komunitas sehingga place tersebut berubah menjadi territory yang dilengkapi oleh physical and spatial boundaries. Perbedaan ini menimbulkan pertentangan antar-komunitas sehingga bagaimana manusia memersepsikan ruang terpengaruh dengan boundaries sesuai dengan posisi mereka dalam masyarakat. Akan dilakukan pembahasan mengenai persepsi dan dampak pertentangan dan boundaries dengan menggunakan studi kasus karya fiksi The Hunchback of Notre-Dame (1831) karya Victor Hugo yang memiliki banyak outside dengan latar belakang yang berbeda satu sama lain yang selanjutnya akan dipersepsikan menggunakan The Body and the City (Steve Pile, 1996), The Image of the City (Kevin Lynch, 1960) dan The Poetics of Space (Gaston Bachelard, 1994). Pada studi ini, pembedaan inside-outside didasari oleh kondisi sosio-spasial kota. Didapatkan bahwa perilaku dan boundaries yang dibentuk inside sangat berpengaruh pada reaksi yang diberikan oleh outside. Faktor ini dengan mudah mendorong outside keluar baik dari place atau territory inside maupun tempat publik. Hal ini selanjutnya mempengaruhi bagaimana outside berinteraksi dengan ruang privat atau place personalnya. Boundaries dimunculkan baik sebagai pelindung atau pembatas outside yang secara dominan memunculkan disconnectedness diwujudkan dengan jarak yang bersifat vertikal (adanya perbedaan ketinggian). Hal ini mempengaruhi bagaimana outside berinteraksi dengan place privat atau personal mereka.


Dualism as an important aspect in human life (Caan, 2011) on a city scale is realized with a differentiation between public and private. In the public context, dualism then divides community—a group of people interacting on a certain location for a prolonged period (online KBBI, 2020)—into inside and outside. This location forms communities’ attachment, hence said location turned into their territory with its own physical and spatial boundaries. This differentiation causes conflict between communities and in turn affects how people perceive space is influenced by boundaries corresponding to their position in society. Discussion on how this conflict and boundaries affects perception will use a literary study case The Hunchback of Notre-Dame (1831) by Victor Hugo in which many of its characters acts as an outside with various background using The Body and the City (Steve Pile, 1996), The Image of the City (Kevin Lynch, 1960) and The Poetics of Space (Gaston Bachelard, 1994). On this study, inside-outside differentiation is based on a city’s existing socio-spatial condition. It is noted that behaviour and boundaries established by inside impacts heavily on the outside’s reaction. This factor easily pushes outside out from both inside’s territory and public space. Boundaries could be established to protect or alienate the outside that dominantly manifested by a vertical distance (distinction on height). This impacts how outside interacts with their private/ personal place.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Azwad Anshari Razak
"Tulisan ini menganalisis kedudukan kreditor yang tidak terdaftar dalam Daftar Piutang Tetap dalam kepailitan PT. Travel Express Aviation Services (PT. TEAS) yang diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Makassar perkara nomor 4/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN Niaga Mks dan menganalisis upaya hukum bagi kreditor di luar Daftar Piutang Tetap. Penelitian ini menggunakan metode penelitian doktrinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kreditor yang tidak mendaftarkan tagihan dalam proses kepailitan atau mengajukan tagihan melewati batas waktu yang ditetapkan menyebabkan kreditor tersebut tidak terdaftar dalam Daftar Piutang Tetap dan tidak memiliki hak untuk mendapatkan pembagian hasil likuidasi harta pailit PT. TEAS yang dinyatakan insolvensi. Adapun upaya hukum bagi kreditor di luar Daftar Piutang Tetap pada perkara kepailitan PT. TEAS adalah melalui gugatan lain-lain yang diatur dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (UUK PKPU) seperti yang dillakukan oleh Kementerian Perhubungan. Selain itu, upaya hukum melalui renvoi prosedur berdasarkan Pasal 127 ayat (1) UUK PKPU juga dapat digunakan sebagai upaya hukum bagi kreditor di luar Daftar Piutang Tetap agar dapat dimasukkan ke dalam Daftar Piutang Tetap merujuk pada perkara nomor 18/Pdt.Sus-Renvoi/2023/PN. Niaga Mdn. yang diajukan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

This paper analyzes the position of creditor not registered in the List of Fixed Receivables in the bankruptcy of PT. Travel Express Aviation Services (PT. TEAS) declared bankrupt by the Makassar Commercial Court case number 4/Pdt.Sus-Pailit/2021/PN Niaga Mks and analyzes legal remediy for creditor outside the List of Fixed Receivables. This research uses doctrinal research method. The results show that creditor does not register bills in the bankruptcy process or submit bills over the stipulated time limit causes the creditor not to be registered in the List of Fixed Receivables and has no right to obtain a distribution of the liquidation proceeds of the bankruptcy estate of PT. TEAS declared insolvent. The legal remedy for creditor outside the List of Fixed Receivables in the bankruptcy case of PT. TEAS is through other lawsuits regulated in Article 3 paragraph (1) of Law Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and Suspension of Debt Payment Obligations (UUK PKPU) as carried out by the Ministry of Transportation. In addition, legal remedy through renvoi procedure based on Article 127 paragraph (1) UUK PKPU can also be used as a legal remedy for creditor outside the List of Fixed Receivables in order to be taken into the List of Fixed Receivables referring to case number 18/Pdt.Sus-Renvoi/2023/PN. Niaga Mdn. filed by the Ministry of Forestry and Environment."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Zafira
"Hubungan manusia dan alam sangatlah erat terutama dalam mencapai well-being manusia. Alam merupakan salah satu unsur yang berdampak baik bagi fisik maupun psikis manusia, terutama untuk mencapai ketenangan dan relaksasi. Desain biophilic hadir sebagai pendekatan untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut, dengan cara menghadirkan unsur alam pada arsitektur yang bertujuan agar tercapainya kualitas ruang yang dibutuhkan.
Pada skripsi ini akan lebih berfokus pada penerapan prinsip inside-outside space sebagai salah satu cara pemenuhan kebutuhan tersebut. Prinsip inside-outside berdasarkan desain biophilic dengan sudut pandang interioritas. Menggunakan studi kasus berupa Sekolah Alam, sebuah tempat edukasi yang membutuhkan penerapan prinsip inside-outside space, yang menghubungkan inside dan outside, sehingga dapat meningkatkan kontak antara manusia dan alam.
Aktivitas yang terintegrasi dengan alam ini dibutuhkan untuk mendukung masa perkembangan anak usia dini, terutama untuk memenuhi well-being anak. Hal ini berkaitan dengan bagaimana kesatuan antara elemen alam dengan elemen ruang, dalam mendukung suksesnya penerapan prinsip tersebut.

Human and natural relationships are closely related, mainly for reaching human well being. Nature is one of the elements that affect both the physical and psychological human, especially to achieve tranquility and relaxation. Biophilic design is present as an approach to meet that human needs, by presenting the elements of nature on the architecture that aims to achieve the required quality of space.
In this essay will be more focused on applying the principle of inside outside space as one way of fulfilling those needs. The principle of inside outside based on biophilic design with interiority point of view. Using case studies specifically of School of Nature, a place of education that requires the application of the principle of inside outside space connecting between inside and outside, so as to increase the contact between human and nature.
This integrated activity with nature is needed to support early childhood development, especially to fulfill the child 39 s well being. This relates to how the unity of the elements of nature with the elements of space, in support of the successful application of the principle.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67013
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>