Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Army Ristiafeny
"Waktu antrean lebih dari satu jam sebanyak 47% dialami oleh poliklinik spesialis RSB 'X'. Penelitian bertujuan mengetahui gambaran model antrean awal dan mengembangkan model antrean baru menggunakan simulasi antrean. Rancangan penelitian adalah potong lintang dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Waktu pelayanan, jumlah petugas, pola kedatangan diamati dan dianalisis.
Hasil penelitian adalah waktu pelayanan pasien bagian rekam medis memiliki hubungan bermakna dengan waktu tunggu. Waktu tunggu pasien 86,77 menit. Berdasarkan simulasi, utilisasi petugas rekam medis melebihi nilai optimal. Usulan pengembangan model antrean dibuat berdasarkan jumlah petugas dan waktu pelayanan rekam medis. Manajemen RSB 'X' memilih usulan menggunakan modifikasi model antrean awal.

About 47% of queuing time for more than one hour are happened in outpatient clinic specialist at 'X' Maternity Hospital. The purpose of this research is to obtain the characteristics of the existing queuing model and to develop the new queing models with queuing simulation. Cross sectional research design is used using mixed method. Service time, server and arrival pattern were observed and analized.
The result of this study are that service time on medical record stage has significant connection with total waiting time. The mean of waiting time were 86,77 minutes. Based on queuing simulation, the utility of the server on medical record stage has reached above optimal line. The proposed queuing model is developed based on the number of server and service time on medical record stage. The management from 'X' Maternity Hospital has choosed to use existing queuing model with modification on the model.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T33092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esde Dianusana Etieka
"Dalam penatalaksanaan diare non spesifik sering terjadi ketidaktepatan pengobatan seperti pemakaian antibiotika. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola dan biaya penggunaan antibiotika pada pasien rawat jalan diare non spesifik balita ini dilaksanakan di puskesmas MTBS dan non-MTBS di wilayah Kota Tangerang Selatan tahun 2012.
Rerata item obat per resep, persentase pemberian oralit dan persentase resep mengandung antibiotika pada puskesmas MTBS berturut ? turut adalah 3,18 item, 89,53% dan 25,43%. Pada puskesmas non-MTBS adalah 3,33 item, 60,11% dan 62,84%. Pola peresepan berhubungan dengan biaya obat pada kedua puskesmas, sementara faktor penjamin tidak berhubungan. Penatalaksanaan MTBS di puskesmas mendorong rasionalitas penggunaan antibiotika.

In the management of non-specific diarrhea, frequently found inaccuracy of treatment such as the use of antibiotics. The research aims to determine the patterns and costs of antibiotic used in the toddler outpatient of non-specific diarrhea. It was conducted in IMCI and non-IMCI health centers in South Tangerang City in 2012.
The mean drug items per prescription, percentage of ORS and the percentage of prescriptions containing antibiotics in IMCI health centers were 3.18 item, 89.53% and 25.43%. In the non-IMCI health centers the figures were 3.33, 60.11% and 62.84%. Prescribing pattern was associated with the cost of drugs in both health centers, while source of payment was unrelated. IMCI management in health centers encourages rational antibiotics use."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T36759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Kurniawati
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Periode Bulan Agustus September 2017 bertujuan untuk memahami peran, tugas dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan pada umumnya. Memiliki wawasan, pengetahuan dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di Rumah Sakit. Praktek kerja profesi ini juga ditunjang dengan tugas khusus yaitu Analisa Penyebab Pasien Tidak Mengambil Obat dari Satelit Farmasi Rawat Jalan Kiara di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk mengetahui gambaran penyebab dan putus atau tidaknya terapi pengobatan pasien yang tidak mengambil obat di satelit farmasi rawat jalan Kiara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

ABSTRACT
Internship at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo month period August September 2017 aims to understand the roles duties and responsibilities clinical pharmacists in hospital according to regulations and ethics in particular pharmaceutical care and health care in general. Having insight, knowledge skill and practical experience for doing pharmaceutical care in hospital. Having an example about pharmaceutical care problem and learning strategies that can implemented in pharmaceutical care development. In this internship is also has a current assignment such an analysis about the reason of patients who do not take drugs form outpatient pharmacy satellite Kiara in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. The purpose of this current assignment is to know the description of reason and treatment about patients who do not take drugs from outpatient pharmacy satellite Kiara, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghamal Ahmad Pramana
"Unit rawat jalan adalah suatu bagian dari rumah sakit. Unit rawat jalan memiliki peran penting karena merupakan pintu atau media pertama untuk kontak dan berinteraksi dengan pengguna jasa atau pasien. Rawat jalan juga merupakan salah satu pintu masuk bagi layanan rawat inap lainnya. RSUD Kepulauan Seribu sebagai rumah sakit satu-satunya di wilayah Kepulauan Seribu masih belum mencapai standar pelayanan minimal rawat jalan yang diwajibkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mutu rawat jalan RSUD Kepulauan Seribu dengan kriteria Malcolm Baldrige. Kriteria  ini mengevaluasi organisasi berdasarkan tujuh kriteria yaitu kepemimpinan, perencanaan strategi, fokus pelanggan, pengukuran, analisis, dan manajemen pengetahuan, fokus staff, fokus proses, serta hasil kinerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil  yang dianalisis melalui data kuesioner, wawancara mendalam, dan telaah dokumen dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria menunjukan bahwa unit rawat jalan RSUD Kepulauan Seribu meraih skor sebesar 379,83  dari maksimal 1000 berada pada predikat average dan termasuk dalam kategori Early Improvement (skala poin 376-475). Early improvement berarti berada dalam posisi peningkatan tahap awal di sektor layanan kesehatan. Untuk itu direkomendasikan agar RSUD Kepulauan seribu Kepulauan seribu membangun kepimpinan yang kuat dan kerjasama tim yang baik agar dapat menentukan rencana strategis yang tepat.

Outpatient Analysis of Seribu Islands Hospital. The outpatient unit is a part of the hospital. The outpatient unit has an important role because it is the first door or medium for contact and interaction with service users or patients. Outpatient care is also an entry point for other inpatient services. Seribu Islands Regional General Hospital as the only hospital in the Thousand Islands region has not yet reached the required minimum outpatient service standard. This study aims to analyze the quality of outpatient care at Seribu Islands Hospital with the criteria of Malcolm Baldrige. The criteria for evaluating organizations are based on seven criteria, namely leadership, strategic planning, customer focus, measurement, analysis, and knowledge management, staff focus, process management, and performance results. This study uses a descriptive analytic research design with quantitative and qualitative approaches. The data collected was obtained through questionnaires, in-depth interviews, and document review. The results of the study using the Malcolm Baldrige Criteria showed that Seribu Islands Hospital won a score of 379.83 out of a maximum of 1000. This means that for hospital performance assessment based on MBNQA, Kepulauan Seribu Hospital won the average title and was included in the Early Improvement category (point scale 376-475 ). Early improvement means that Seribu Islands Hospital is in a position of early stage improvement in the health service sector. For this reason, it is recommended that the Thousand Islands Hospital develop strong leadership and good teamwork in order to determine the right strategic plan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahavira Annisa Suyatman
"Waktu tunggu merupakan indikator yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Dari hasil observasi dan survey di lapangan didapatkan waktu tunggu rawat jalan ≥ 60 menit sehingga ditemukan banyak keluhan pasien dalam keterlambatan pelayanan serta mengakibatkan mutu pelayanan menurun. Tujuan penelitian melakukan analisis dan usulan perbaikan mutu proses pelayanan di instalasi rawat jalan RS Mata BEC dengan metode Lean. Penelitian kualitatif dengan analisis data metode lean hospital. Pendekatan kuantitatif untuk menghitung waktu tunggu secara aktual. Populasi penelitian adalah jumlah kunjungan pasien instalasi rawat jalan bulan Juni 2023 sebesar 1704 pasien dan didapatkan jumlah sampel sebesar 323 pasien. Alat yang digunakan data kuantitatif dengan lembar observasi dan stopwatch. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan Current State Map untuk pelayanan rawat jalan RS Mata BEC didapatkan setiap pasien akan membutuhkan waktu untuk dapat dilayani oleh dokter dengan (lead time) sebesar 158,2 menit dan didapatkan 134,2 menit atau prosentase 80% merupakan kegiatan yang dianggap waste (non-value added), serta 24 menit non-value added atau hanya 15% yang merupakan kegiatan yang benilai. Faktor penyebab terbesar waktu tunggu adalah faktor man. Hasil perhitungan menunjukkan belum terpenuhinya standar waktu tunggu pelayanan di rawat jalan yaitu ≤ 60 menit.

Waiting time is an indicator that affects service quality and patient satisfaction. From the results of observations and surveys in the field, it finds that the lead-time outpatient is ≥ 60 minutes, so that many patient complaints were found regarding delays in service and resulted in a decrease in service quality. The aim of the study is to analyze and propose to improve the quality of the service process in the BEC Eye Hospital outpatient installation using the Lean method. Qualitative research with data analysis using the lean hospital method. Quantitative approach to calculate the actual of leading time. The study of population is the number of outpatient patient who visits in June 2023 is 1704 patients and the number of samples is 323 patients. The tools that used in quantitative data is observation sheets and stopwatches. Based on the results of the study it can be concluded that the calculation results of the Current State Map for BEC Eye Hospital outpatient services tell that each patient will need time to be served by a doctor with a (lead time) of 158.2 minutes and obtained 134.2 minutes. It can be called that a percentage of 80% activities are considered waste (non-value added), and 24.4 minutes of non-value added or only 15% which are valued activities. The biggest factor causing waiting time is the man factor. These ratio shows that BEC Eye Hospital is included in Un-Lean and the results of these calculations indicate that the standard leading time for outpatient services has not been standardized, in this case ≤ 60 minutes."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Amanah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan utilisasi rawat jalan di Rumah Sakit atau FKRTL yang dilakukan oleh Peserta JKN di Wilayah Provinsi Banten Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional menggunakan Data Sampel BPJS Kesehatan Tahun 2015- 2016. Sampel yang diperoleh sebesar 41.181 peserta. Uji hubungan dianalisis dengan menggunakan Chi-square. Hasil penelitian didapatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan di Indonesia cukup rendah yaitu sebesar 5.8% dan utilisasi rawat jalan banyak diakses oleh peserta berjenis kelamin perempuan (6.9%), memiliki status istri pada kepesertaan JKN (8.1%), kelompok umur lansia (10.6%), status pernikahan cerai (15.7%), jenis FKTP puskesmas (7.6%), kepemilikan fasilitas kesehatan pemerintah (7.6%), peserta PBPU (9%), hak kelas rawat I (7.9%), bertempat tinggal di kota (6.4%) dan di wilayah I (7.35%), serta memiliki riwayat penyakit hasil tracing utilisasi di FKTP (12.1%). Seluruh variabel yang diteliti bermakna secara statistik untuk lebih berkemungkinan melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan di Provinsi Banten

This study analyzes the factors associated with the utilization of outpatients utilization using FKRTL among JKN Participants of Banten Province in 2016. This is a quantitative study with a cross sectional design that was obtained from Sample Data of BPJS Kesehatan 2016). The total sample is 41,181 participants. The relationship test was analyzed using Chi-square. The results showed that the utilization of outpatient health services in Banten was quite low (5.8%) and outpatient utilization was mostly accessed by women (6.9%), wife (8.1%), elderly (10.6%), divorced marital status (15.7%), Puskesmas as the type of health facility (7.6%), public sector (7.6%), PBPU participants (9%), nursing class I (7.9%), urban participants (6.4%) and region I participants (7.35%), also have disease condition tracked from FKTP utilization (12.1%). All variables researched are statistically significant to use outpatient health services in Banten Province"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati
"ABSTRACT
Globalization and liberalization in business as well government's new policy causes an open opportunity to domestic and foreign investors to build hospitals, especially in Bekasi. Of course, there is a new competitive area faces to hospital management of Mekar Sari Hospital. It constantly empower Mekar Sari Hospital tobe more attractive in marketing efforts of keeping number of patients in general, outpatients in particular. To do so, Mekar Sari Hospital must obtain actual information taken from exiting data.
Its present data has never been processed to another purpose, but for report to the director, the foundation management and Health Department office. The thesis here is written intentionally to show data possessed by Mekar Sari Hopital.
Data acquired was from computer/medical records. Such a data display outpatient characteristic, the most frequent disease both at the hospital and public of Bekasi area and business phenomenon outside Mekar Sari Hospital. All of them greatly affect the hospital performance.
Knowing strength and weakness inside, opportunity and threat outside as well as the reasons of patients number declination, the hospital expects to perceive type of strategy to operate.
Research of this thesis is descriptive and qualitative in character using outpatient secondary data of Mekar Sari Hospital in 1994, 1995 to Juni 1996. The data was grouped into responsible parties to pay, arrival procedures of patients, new and old patietns, age of patients in year, check-up patients number, sex, patients number treated in every policlinic and residence of patient base on district.
The data exhibits a decrement in number, especially in 1996 arround 12-14%. Beside, we know that the patients paying medical fee their own budget were greater than by company cost including insurance. Patients arriving by their own expectation were greater than refered patients. New patients were almost equal by their own expectation were greater than refered oatients. New patients were almost equal to the old ones. Check up patients were very low in number. Patients of 14-45 year old were the greatest ones. Male patients almost equal the female ones. Patients coming from specialist policlinics were still low. Patient from Bekasi Timur District were the largest patients due to the district is the location of Mekar Sari Hospital. The data give also a figure that infection was the most frequent disease treated there.
According to the data we conclude that strategy of increasing number of patient including outpatient is the important thing to operate soon, for example by promoting hospital service to the public and other medical institutions. This policy demands marketing department recruit special and qualified personnel, create excellent medical service and survey public needs/expectations.
Having the present strength, capability of resolving hospital weakness, use of opportunity and escape from threat Mekar Sari Hospital may increase its number of patients.

ABSTRAK
Adanya era globalisasi dan liberalisasi serta kebijakan baru pemerintah yang memberikan peluang bagi pemodal asing dan dalam negeri untuk mendirikan rumah sakit, sehingga rumah sakit baru pun bermunculan di mana-mana termasuk di wilayah Bekasi. Tentunya hal ini akan mempunyai dampak ke RS Mekar Sari karena pesaing akan bertambah banyak dan akhirnya cepat atau lambat akan mempengaruhi jumlah pasien di RS Mekar Sari termasuk pasien rawat jalan. Untuk mengetahui hal tersebut, tentunya pihak rumah sakit harus mendapatkan informasi apa sebenarnya yang terjadi, yang tentunya akan didapat dari data yang ada. Berhubung data yang ada di rumah sakit selama ini belum pernah diolah kecuali untuk laporan ke direktur, yayasan dan Departemen kesehatan, maka di dalam tesis ini akan diolah data yang ada di rumah sakit. Data diambil dari komputer / catatan Medik, untuk melihat bagaimana kecenderungan karakteristik pasien rawat jalan, penyakit apa yang terbanyak di rumah sakit maupun di masyarakat umum wilayah Bekasi, keadaan atau situasi apa yang terjadi di luar RS Mekar sari. Semuanya ini akan mempengaruhi kinerja rumah sakit.
Dengan diketahuinya kekuatan dan kelemahan rumah sakit, diharapkan akan diketahui strategi apa yang akan dijalankan oleh pihak rumah sakit jika jumlah pasien menurun.
Dengan keunggulan yang ada, mengatasi kelemahan-kelemahan, memanfaatkan peluang dan mengantisipasi ancaman, diharapkan pasien RS Mekar Sari akan meningkat.
Penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data sekunder yang diambil yaitu data pasien rawat jalan RS Mekar Sari tahun 1994, 1995 s/d Juni 1996. Data dikumpulkan dan dikelompokkan berdasarkan pihak yang membayar, cara datang pasien ke rumah sakit, pasien lama dan baru, umur pasien dalam tahun, jumlah pasien check up, jenis kelamin, jumlah pasien di masing-masing poliklinik dan alamat pasien berdasarkan kecamatan.
Dari hasil yang didapat jumlah pasien rawat jalan cenderung menurun terutama mulai tahun 1994 sampai dengan Juni 1996, sekitar 12-14%. Selain itu didapatkan jumlah pasien umum yang bayar sendiri lebih banyak daripada pasien perusahaan termasuk asuransi, pasien yang datang sendiri lebih banyak jumlahnya daripada pasien rujukan, pasien lama tidak jauh berbeda dengan pasien baru, pasien check up jumlahnya rendah sekali, pasien dengan golongan umur 15-45 tahun merupakan pasien yang terbanyak, jumlah pasien laki-laki hampir sama dengan pasien perempuan, pasien dari poliklinik spesialis masih sangat kurang, pasien dari kecamatan Bekasi Timur merupakan pasien yang terbanyak jumlahnya sedangkan kecamatan ini adalah daerah tempat rumah sakit berada. Dari data juga terlihat bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyakit yang tertinggi jumlahnya.
Dari hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa strategi untuk meningkatkan jumlah pasien termasuk pasien rawat jalan sudah merupakan hal yang perlu dipikirkan, misalnya dengan cara promosi balk ke masyarakat maupun ke tempat pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini perlu ditunjang dengan dibentuknya bagian pemasaran dengan tenaga yang khusus dan handal, dapat juga dengan membuat pelayanan kesehatan unggulan, atau mengadakan survei untuk mengetahui kebutuhan/keinginan masyarakat.
Daftar Pustaka 24 ( 1983 - 1996 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annie Trisusilo Y. Kadarusman
"Unit Rawat Jalan merupakan bagian yang srategis dari suatu rumah sakit. Dalam menjalankan fungsinya akan mencerminkan salah satu penampilan dari rumah sakit tersebut. Beberapa faktor penting yang menentukan penampilan Unit Rawat Jalan adalah faktor kebersihan, pelayanan medik dan manajemen pasien. DaIam manejemen pasien, perlu diusahakan agar waktu tunggu dari pasien dapat dikurangi seminimal mungkin, melalui pengaturan dari arus dan penatalaksanaan dari waktu pelayanan harus benar-benar diperhatikan. Karena hal ini menyangkut aspek petugas, dalam hal ini adalah tenaga dokter di poliklinik dengan masing-masing karakteristiknya dan juga pasien yang datang ke poliklinik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung peningkatan efisiensi waktu pelayanan/penggunaan waktu kerja dari tenaga dokter di Poliklinik Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta, agar dicapai kualitas pelayanan yang optimal dengan mengetahui waktu antar kedatangan dari pasien yang berkunjung ke poliklinik Kesehatan Anak dan menentukan jumlah tenaga yang efisien yang disesuaikan dengan purata kunjungan pasien per hari serta penentuan lama kontak yang efisien antara dokter dan pasien untuk Poliklinik Kesehatan Anak.
Penelitian ini merupakan penelitian operasional dan bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metoda Modifikasi Patient Flow Analysis dan Queuing System Simulation yang mencatat penggunaan waktu dari petugas dan pasien. Hasil penelitian pada poliklinik Kesehatan Anak menunjukkan adanya variasi dalam hal waktu kontak dan efisiensi waktu pelayanan dari petugas (dokter). Dan dari hasil perhitungan, efisiensi waktu pelayanan dan dokter Spesialis Anak didapatkan nilai 18.56% sampai 64%, sedangkan untuk dokter umum 14.83% sampai 50% dengan nilai purata Efisiensi Waktu Pelayanan berdasarkan empirik adalah sebesar 39.5%.
Dengan bantuan simulasi, dapat ditentukan lama kontak yang efisien, jumlah petugas yang sesuai dan waktu tugas yang efisien untuk tenaga dokter di poliklinik Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa waktu antar kedatangan dari satu pasien ke pasien berikutnya dalah 3.2 menit yang disesuaikan dengan waktu tugas yang efisien dan jumlah purata kunjungan pasien per hari. Jumlah petugas yang efisien (sesuai) untuk poliklinik Kesehatan Anak adalah 3 orang dan waktu tugas selama di poliklinik yang efisien adalah 4 jam (240 menit), serta lama kontak yang efisien antara dokter dan pasien adalah 7 menit. Ini semua dalam rangka pencapaian standar efisiensi waktu pelayanan 65% di poliklinik Kesehatan Anak Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Reba Jakarta. Disarankan kepada pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta, perlu ketaatazasan terhadap waktu tugas dari para tenaga dokter di poliklinik Kesehatan Anak, penempatan petugas disesuaikan dengan kebutuhan yang efisien dan jumlah pasien yang diperkirakan, serta menggalakkan fungsi pengawasan dan pengendalian kepada personil Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo. Juga disarankan agar jam buka poliklinik lebih awal dari sebelumnya, dengan mengingat pola kedatangan dari pasien dan mencegah terjadinya penumpukan pasien pada Unit Rawat Jalan. Mencoba diterapkannya sistem perjanjian atau penentuan hari pemeriksaan bagi pasien follow up/kontrol.;

Outpatient Unit is a Strategic part of the Hospital. In conducting the function, it reflects one of the appearances of the hospital. Some important factors that influence the appearance of outpatient unit are the hygiene, the medical service and the management of patient. Regarding the management of patients, it is necessary to minimize the waiting time of patients, through the arrangement of flow, and the settlement of service time. Since it is related to the work aspect, it includes the doctors with each characteristic and the patients in the polyclinic.
The objective of this research is to calculate the increase of efficiency of service time or the use of work hours of the doctors at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta, so that the optimal qualified services can be done by knowing the time of patient's arrival and by determining the total of efficient work-force which is suited to the mean value of patients arrival per day and ales by determining the efficient contact length between the doctors and the patients at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta.
This research is operational and is an descriptive analysis by using the modification method "Patient Flow Analysis" and "Queuing system Simulation" which record the time used by the workers and patients. According to the research, there are variation of the contact time and of the service time efficiency from the doctors at the Health Polyclinic of Children from the calculation, the efficiency of service time for the Children Specialist is 56% until 64%, while the one of physician is 14.83% until 50% with the mean value of 39.5%.
By simulation, it can be determined the efficient contact length, the total of suitable workers and the efficient work hours for the doctors at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta.
This research concludes that the arrival time between one patient and another is 3.2 minutes, which is suited to the efficient work hours and the mean value of patient?s arrival per day. The total of efficient workers for the Health Polyclinic of Children are 3 persons and the efficient work hours is 4 hours (240 minutes), and the efficient contact length between the doctors and patients is 7 minutes. All is conducted in order to reach the standard of efficient service time, 65% at the Health Polyclinic of Children in the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta.
It is suggested to the directors of the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta, to by obey the basic regulation of work hours for the physicians, to place the workers suited to the efficient needs and to control and to manage the personnel of the General Hospital of Pasar Rebo Jakarta. It is also suggested to make earlier the open hour concerning the patient arrival and in order to avoid the stack of patients in the out patient unit. It should be tried to use the system of appointment at the confirmation of examination day for the follow-up/control patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Riskesdas 2007 covered behavior data on household medication by outpatient during a year ago. The objectives of the data analysis of riskesdas 2007 are to obtain the percentage of Indonesian outpatient, and to describe the characteristics of household medication as well as to determine the related factors."
BUPESIK
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Kuncaraning Sari
"Berbagai indikator kesehatan Indonesia menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan negara tetangga, khususnya Asia. Untuk dapat meningkatkan satus kesehatan masyarakat, pengobatan penyakit ke fasilitas kesehatan (faskes) modern merupakan salah satu determinan penting. Akan tetapi, besarnya biaya yang harus dikeluarkan dan opportunity cost yang harus dikorbankan sering kali menjadi hambatan dalam pemanfaatan faskes. Hal tersebut terjadi khususnya bagi seseorang yang memiliki keterbatasan sumberdaya atau kemiskinan. Dengan menggunakan indikator persepsi kerawanan pangan untuk menunjukkan individu yang memiliki risiko kesehatan tinggi dan mengalami masalah keterbatasan sumber daya, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh persepsi kerawanan pangan yang dirasakan terhadap perilaku pencarian pengobatan melalui pola rawat jalan ketika sakit. Sebanyak 159.236 individu dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2017 dan Potensi Desa (Podes) 2018 dianalisis dengan menggunakan IVProbit untuk menangani bias akibat endogenitas pada variabel kerawanan pangan. Hasil menunjukkan jika semakin tinggi skor kerawanan pangan individu akan meningkatkan peluang tidak berobat jalan ke faskes modern dalam sebulan terakhir. Hasil yang sama terlihat baik pada sampel yang dikategorikan miskin maupun tidak miskin secara moneter. Selain itu, beberapa faktor sosial, demografi, ekonomi dan karakteristik penyakit juga ditemukan memiliki pengaruh terhadap perilaku individu untuk tidak berobat jalan di faskes modern.

Various Indonesia's health indicators rate represent lower value when compairing with another countries, especially in Asia. To be able to improve public health status, treatment of illness to modern health care is one of the important determinants. However, the the high costs of health care and opportunity costs that have to be sacrificed often be a barriers to utilization of health care. This happens especially for someone who has limited resources or live under the poverty. Using indicators of perception about food insecurity by individuals to describe someone who have high risk in health and have limited resources to fulfill the basic needs, this study aims to see how the perceived of food insecurity affecting someone's health seeking behaviour through outpatient patterns when ill. Total sample of 159,236 individuals from the 2017 National Socio-Economic Survey (SUSENAS) and Village Census (Podes) 2018 were analyzed using IVProbit to handle bias due to endogeneity in food insecurity variables. The results show that the higher raw score of food insecurity will increase the chance of not going for outpatient care in the last month. The same results were seen in both samples that were categorized as poor or not poor in monetary way. In addition, several social, demographic, economic and disease characteristics were also found to have an influence on individual behavior to seek outpatient care in modern health facilities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>