Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nasution, Hanny N.
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengujian empirik tentang pengaruh tingkat birokrasi organisasi terhadap kepuasan kerja. Disamping juga untuk mengetahui apakah ada perbedaan faktor-faktor formalisasi, kompleksitas, sentralisasi dengan pelbagai tingkatan birokrasi, dan bagaimana hubungan antara variabel formalisasi, kompleksitas, sentralisasi dengan kepuasan kerja.
Landasan teori penelitian ini adalah teori organisasi dengan pendekatan makro dan mikro. Fokus pendekatan teori organisasi makro pada birokrasi organisasi yang diwakili dengan dimensi struktural organisasi dalam formalisasi, kompleksitas, dan sentralisasi. Sedangkan fokus pendekatan teori organisasi mikro pada kepuasan kerja.
Berdasarkan teori yang ada, organisasi dikatakan tinggi tingkat birokrasinya jika memiliki formalisasi, tinggi, kompleksitas tinggi, dan sentralisasi tinggi. Disamping juga bahwa organisasi dengan tingkat birokrasi tinggi akan mengakibatkan kinerja organisasi rendah. Kinerja organisasi dalam penelitian ini difokuskan pada kepuasan kerja.
Beberapa penelitian terdahulu mengkaji hubungan antara dimensi struktural organisasi terhadap kepuasan kerja. Namun penelitian-penelitian tersebut tidak secara khusus melihat hubungan birokrasi organisasi terhadap kepuasan kerja, kecuali secara parsial yaitu hubungan dimensi formalisasi, desentralisasi, kompleksitas terhadap kepuasan kerja.
Metodologi penelitian ini termasuk ex post facto, yaitu mengkaji hubungan antara variabel birokrasi organisasi yang diwakili dengan formalisasi, kompleksitas, dan sentralisasi, dengan variabel kepuasan kerja. Instrumen penelitian adalah kuesioner dengan model skala "Likert", yang bertujuan untuk memperoleh data primer. Disamping itu uji kuesioner telah dilakukan di suatu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Jumlah observasi penelitian adalah 131 responden. Teknik analisa data dengan menggunakan metode uji beda dua rata-rata, analisa korelasi, dan analisa regresi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa kepuasan kerja relatif tinggi pada organisasi dengan tingkat birokrasi rendah. Tingkat birokrasi yang diwakili oleh formalisasi, kompleksitas, dan sentralisasi ternyata lebih didominir oleh sentralisasi. Uji beda dua rata-rata membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan hanya pada sentralisasi, selanjutnya analisa regresi membuktikan bahwa hubungan positip antara formalisasi dan kompleksitas dengan kepuasan kerja. Di pihak lain hubungan negatip antara sentralisasi dengan kepuasan kerja. Jika ketiga variabel digunakan secara bersama-sama maka kepuasan kerja yang dapat dijelaskan oleh variabel tersebut hanyalah sebesar 18,87%. Namun pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja diperoleh dan formalisasi dan sentralisasi dengan variabel lainnya sebagai variabel kontrol.
Temuan penelitian dapat menjadi masukan bagi organisasi secara umum, dengan kesimpulan bahwa tinggi/rendahnya formalisasi dan kompleksitas tergantung kepada karakteristik anggota organisasi. Disamping itu untuk memberi arti kontribusi 18,87% terhadap kepuasan kerja, pemahaman terhadap karakteristik organisasi diperlukan sebagai dasar untuk penetapan formalisasi, kompleksitas, dan sentralisasi.
Untuk lebih memperkuat hasil penelitian ini disarankan agar dikembangkan penelitian lanjutan antara lain studi yang mengkaji faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja, studi hubungan antara gaya kepemimnpinan dan budaya organisasi terhadap birokrasi, dan studi komparasi birokrasi pada jenis organisasi yang berbeda.
"
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyaksa Dault
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin mengetengahkan suatu pola penyesuaian (adaptasi) sebuah
Lembaga Pendidikan Tradisional Agama Islam yang disebut Pesantren yang selama ini
terkenal dengan tradisi lamanya. Tradisi lama yang dimaksud adalah keseluruhan tradisi
pesantren yang sangat kuat diwarnai oleh doktrin keagamaan. Seluruh tradisi pesantren
berpijak pada Kitab Kuning dan kitab-kitab klasik Islam. Kurikulum pesantren berpijak
pada kitab-kitab klasik itu. Dalam system pendidikan dan pengajaran pesantren tidak ada system klas. Santri dianggap menyelesaikan pendidikan apabila mampu dan
menguasai kitab kuning dan kitab-kitab klasik lainnya. Dengan kuatnya pijakan terhadap doktrin keagamaan, maka pesantren yang berwawasan konservatif ini tidak menerima unsur-unsur luar yang bersifat non agama. Sikap "tertutup" ini telah berlangsung berabad-abad lamanya dan merupakan kekhasan utama yang ada pada sistem tradisional ini.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan perubahan masyarakat, sistem tradisional ini
tidak begitu saja dipertahankan. Untuk dapat mengimbangi perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat perlu ada penyesuaian (adaptasi). Adaptasi ini menyentuh berbagai bidang seperti pendidikan dan kurikulum, bidang sosial, ekonomi, dan politik. Proses penyesuaian diri sebuah pesantren terhadap dinamika dan perubahan masyarakat ditunjukan oleh pesantren Daarul 'Uluum di Kotamadya Bogor yang menjadi lokasi utama penelitian ini. Tulisan ini bersifat deskriptif analitik yang lebih mengandalkan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap berbagai komponen pesantren seperti Kyai (4 orang), Guru/Ustadz (4 orang), Santri (14 orang), orang tua santri (16 orang), tokoh masyarakat (5 orang). Mereka dianggap dapat mewakili unsur-unsur yang yang menjadi subyek penelitian.
Dari hasil wawancara dan pengamatan intensif terhadap proses adaptasi pesantren
Daarul 'Uluum terhadap dinamika dan perubahan masyarakat, penelitian ini menemukan
berbagai perubahan antara lain bahwa ciri khas pesantren tradisional dimana dominasi
pendidikan dan pengajaran adalah penguasaan kitab-kitab klasik Islam perlahan-Iahan
ditinggalkan dengan teradopsinya kurikulum Nasional yang mewajibkan semua lembaga
pendidikan baik yang agama maupun yang umum menyelenggarakan sistem pendidikan Nasional. Penelitian ini menemukan bahwa pesantren Daarul 'Uluum tidak Iagi bersifat
tradisional eksklusif, namun sudah mengarah ke modem inklusif. lndikatornya adalah
adanya adaptasi kurikulum, adaptasi sistem pendidikan dan pengajaran, adaptasi di
bidang keuangan dan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Implikasinya di masa depan
adalah bahwa pesantren ini akan bisa menghadapi berbagai perubahan dan dinamika
zaman karena sifatnya yang sudah terbuka (modem-inklusif). Penulis akhimya
berkesimpulan bahwa karena adanya kemajuan cara berpikir dan dinamika masyarakat
maka sistem pesantren yang selama ini dirasakan sangat "eksklusif" dan tradisional
perlahan-lahan ditinggalkan dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang
ada.

"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhyaksa Dault
"Penelitian ini ingin mengetengahkan suatu pola penyesuaian (adaptasi) sebuah Lembaga Pendidikan Tradisional Agama Islam yang disebut Pesantren yang selama ini terkenal dengan tradisi lamanya. Tradisi Lama yang dimaksud adalah keseluruhan tradisi pesantren yang sangat kuat diwarnai oleh doktrin keagamaan. Seluruh tradisi pesantren berpijak pada Kitab Kuning dan kitab-kitab klasik Islam. Kurikulum pesantten berpijak pada kitab-kitab klasik itu. Dalam system pendidikan dan pengajaran pesantren tidak ada system klas. Santri dianggap menyelesaikan pendidikan apabila mampu dan menguasai kitab kuning dan kitab-kitab klasik lainnya. Dengan kuatnya pijakan terhadap doktrin keagamaan, maka pesantren yang bcrwawasan konservatif ini tidak menerima unsur-unsur luar yang bersifat non agama. Sikap "tertutup" ini telah berlangsung berabad-abad lamanya dan merupakan kekhasan utama yang ada pada sistem tradisional ini.
Sejalan dengan kemajuan zaman dan perubahan masyarakat, sistem tradisional ini tidak begitu saja dipertahankan. Untuk dapat mengimbangi perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat perlu ada penyesuaian (adaptasi). Adaptasi ini menyentuh berbagai bidang seperti pendidikan dan kurikulum, bidang sosial, ekonomi, dan politik. Proses penyesuaian diri sebuah pesantren terhadap dinamika dan perubahan masyarakat ditunjukan oleh pesantren Daaml 'Uluum di Kotamadya Bogor yang menjadi lokasi utama penelitian ini. Tulisan ini bersifat deskriptif analitik yang lebih mengandalkan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap berbagai komponen pesantren seperti Kyai (4 orang), Guru/Ustadz (4 orang), Samri (14 orang), orang tua santri ( I6 orang), tokoh masyarakat (5 orang). Mereka dianggap dapat mewakili unsur-unsur yang yang menjadi subyek penelitian.
Dari hasil wawancara dan pengamatan intensif terhadap proses adaptasi pesantren Daarul 'Uluum terhadap dinamika dan perubahan masyarakat, penelitian ini menemukan berbagai perubahan antara lain bahwa ciri khas pesantren tradisional dimana dominasi pendidikan dan pengajaran adalah penguasaan kitab-kitab klasik Islam perlahan-lahan ditinggalkan dengan teradopsinya kurikulurn Nasional yang mewajibkan semua lembaga pendidikan baik yang agama maupun yang umum menyelenggarakan sistem pendidikan Nasional. Penelitian ini menemukan bahwa pesantren Daarul 'Uluum tidak lagi bersifat tradisional eksklusif, namun sudah mengarah ke modern inklusif. Indikatornya adalah adanya adaptasi kurikulum, adaptasi sistem pendidikan dan pengajaran, adaptasi di bidang keuangan dan ekonomi, sosiai, budaya dan politik. Implikasinya di masa depan adalah bahwa pesantren ini akan bisa menghadapi berbagai perubahan dan dinamika Zaman karena sifatnya yang sudah terbuka (modern-inklusif). Penulis akhirnya berkesimpulan bahwa karena adanya kemajuan cara berpikir dan dinamika masyarakat maka sistem pesantren yang selama ini diramalkan sangat "eksklusif" dan tradisional perlahan-lahan ditinggalkan dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang ada."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marjuni
"Penelitian ini menjelaskan mengenai majalah Isteri Soesila yang mengangkat isu kemajuan perempuan Bumiputra dalam sudut pandang Islam. Saat itu, Islam dianggap sebagai agama yang menghambat kemajuan perempuan dilihat dari ajaran-ajarannya yang mendiskriminasi perempuan seperti pemberlakuan poligami, hukum waris yang dianggap tidak adil bagi perempuan karena lebih memberi bagian yang lebih besar kepada laki-laki, hukum talak, pembatasan pergaulan dengan laki-laki, dll. Isteri Soesila berusaha mempresentasikan bahwa Islam bukan agama yang menghambat kemajuan perempuan, sebaliknya Islam menjunjung tinggi kedudukan perempuan. Hal ini dapat dilihat dari penulisan artikel-artikel dalam Isteri Soesila yang mengangkat hal ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan beberapa tahap berawal dari pengumpulan data-data antara lain mengumpulkan artikel-artikel yang terdapat dalam Isteri Soesila mengenai isu-isu kemajuan perempuan Bumiputra serta data sekunder yang mendukung penelitian ini. Setelah data tersebut terkumpul tahap selanjutnya adalah mengkritik sumber dengan cara memperbandingkan isu yang diangkat Isteri Soesila dengan majalah yang sejaman dengan keberadaan Isteri Soesila. Hal ini untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan melihat tanggapan dari majalah lain tentang isu yang diangkat oleh Isteri Soesila. Setelah tahap tersebul dilakukan maka langkah selanjutnya adalah menginterpetasi tentang isu-isu yang diangkat oleh Isteri Soesila dari sumber-sumber yang telah didapatkan dari sudut pandang penulis. Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah penulisan tentang permasalahan yang ingin diangkat dari sumber - sumber yang telah melalui proses sebelumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S12677
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fernanda Pires Ximenes
"Penelitian ini dilakukan di Universidade Nacional Timor Lorosa’e (UNTL) dengan indikasi tidak ada perkembangan pada kelulusan tes promosi karir pegawai administrasi dari tahun 2019 hingga tahun 2023. Kurangnya kelulusan pada tes promosi karir mengakibatkan stagnansi kemajuan karir pegawai administrasi yang berada ditingkatan tersebut. Rata-rata lamanya berada disetiap tingkatan paling lama enambelas tahunan lebih yaitu ditingkatan paling rendah, Golongan Tenaga Asisten, Tingkat Professional G. Stagnansi kemajuan karir pada pegawai administrasi diperburuk dari jumlah pegawai yang mayoritas masih berada di golongan menengah ke bawah (D, E, F, dan G) masih menduduki persentase yang paling tinggi yaitu 70% dengan masing-masing 33% pada golongan D, 20% pada golongan E, 11% pada golongan F, dan 6% pada golongan G. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Career Advancement di UNTL. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode survei penyebaran kuesioner kepada seluruh pegawai administrasi UNTL, dengan total sampel 359 responden. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan teknik moderated regression analisys (MRA), melalui software IBM SPSS. Dari hasil pengujiannya opportunity for promotion berpengaruh positif terhadap career advancement, organization training and development berpengaruh positif terhadap career advancement, opportunity for promotion dan organization training and development berpengaruh positif terhadap career advancement, education dan work experience tidak memoderasi pengaruh opportunity for promotion terhadap career advancement, namun education dan work experience memoderasi pengaruh organization training and development terhadap career advancement.

This research was conducted at Universidade Nacional Timor Lorosa'e (UNTL) with an indication that there was no development in the passing of career promotion tests for administrative staff from 2019 to 2023. The lack of passing the career promotion test results in stagnation in the career progress of administrative employees who are at that level. The average length of time at each level is more than sixteen years, namely at the lowest level, Assistant Power Class, Professional Level G. The stagnation of career advancement in administrative employees is exacerbated by the number of employees who are still in the lower middle class (D, E, F, and G) still occupying the highest percentage of 70% with 33% each in group D, 20% in group E, 11% in group F, and 6% in group G. This study aims to analyze the factors that affect Career Advancement at UNTL. This study uses a quantitative approach. Data collection used a survey method of distributing questionnaires to all UNTL administrative employees, with a total sample of 359 respondents. Data processing in this study uses multiple linear regression analysis with moderated regression analysis (MRA) techniques, through IBM SPSS software. From the test results, opportunity for promotion has a positive effect on career advancement, organization training and development has a positive effect on career advancement, an opportunity for promotion, and organization training and development have a positive effect on career advancement, education, and work experience do not moderate the effect of opportunity for promotion on career advancement, but education and work experience moderate the effect of organizational training and development on career advancement.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library