Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Stebbing, Lionel
New York: Ellis Horwood 1990, 1990
658.56 STE q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chase, Richard B.
Homewood, Illinois: Richard D. Irwin, 1981
658.5 CHA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adam, JR. Everett E.
New Jersey: Prentice-Hall, 1992
658.5 ADA p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Langabeer, James R., 1969-
Burlington, MA: Jones & Bartlett Learning, 2016
362.110 68 LAN h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Luhut Gravelino Daud Hotman
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan musik Indonesia di tanah air beberapa tahun terakhir ini terus menanjak, seakan dunia musik Indonesia tidak terpengaruh apalagi terkena imbas dari krisis moneter dan krisis ekonomi berkepanjangan selama 4 tahun terakhir. Selain muncul lagu maupun album barn dari grup-grup musik tanah air, dengan berbagai jenis atau aliran musik yang mereka mainkan, grup-grup musik baru ikut turut serta meramaikan blantika musik di tanah air ini.

Berdirinya DRUMTEK sebagai suatu badan usaha yang bergerak pada bidang pendidikan musik informal, diharapkan mampu memenuhi keinginan dan hasrat bermain musik, khususnya alat musik drum, di generasi muda. Agar dapat mendesain sebuah lembaga musik informal ini dengan benar, apalagi mengingat DRUMTEK adalah sebuah tempat kursus musik khusus drum pertama di Jakarta, maka dibutuhkan business plan yang cermat. Alat yang dijadikan penulis dalam menjalankan rencana pemasaran ini adalah dengan menggunakan analisis industri dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar market opportunity, juga menggunakan analisis STP yaitu segmenting, targeting dan positioning yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana cara menjangkau konsumen, mengetahui apa yang di kehendaki oleh konsumen, berapa beban atau harga yang layak di berlakukan terhadap konsumen dan bagaimana mempertahankan diri dari serangan para pesamg.

Hal-hal yang membedakan lembaga pendidikan musik DRUMTEK dengan para pesaingnya, dimana merupakan strategi bersaing dari DRUMTEK itu sendiri:

1. Early mover advantage. DRUMTEK adalah lembaga pendidikan musik spesialis drum pertama di Jakarta yang mengkhususkan diri pada pelajaran, informasi dan konsultasi mengenai instrumen drum tersebut, dan mempunyai rencana jangka panjang untuk membuka kelas instrumen perkusi lainnya.

2. Jam Belajar. Dengan memakai sistim kelas prifat, dan waktu durasi per kelas adalah 50 sampai dengan 55 menit gross, lebih unggul para pesaing selama 30 men it gross.

3. Sistim kelas yang diberlakukan adalah kelas prifat, berbeda dengan para pesaing yang memakai sistim kelas semi-prifat. Kelas prifat di DRUMTEK dengan jumlah siswa sebanyak 1 (satu) orang per kelas dengan dibimbing oleh 1 (satu) orang guru/ instruktur. Tiap siswa bimbingan dan instruktur difasilitasi dengan satu set drum dengan spesifikasi standar, yang berarti di setiap ruang kelas terdapat 2 (dua) unit drum. Fasilitas tambahan di setiap ruang kelas adalah perangkat audio-visual seperti televisi dan fasilitas kaset, cd, vcd. Sedangkan para pesaing yang memberlakukan sistim semi-prifat adalah jumlah siswa perkelas adalah sama, namun drum yang tersedia di setiap kelas hanya ada 1 (satu) unit drum saja dan tidak di lengkapi dengan fasilitas lain seperti audio-visual.

4. Lokasi strategis dimana posisi DRUMTEK terletak dijalan utama yaitu jalan inspeksi Kali Malang itu sendiri. Sarana transportasi umum cukup banyak yang melewati kawasan ini.

Jenis Usaha DRUMTEK Lembaga pendidikan musik DRUMIEK merupakan suatu badan usaha yang bergerak di hi dang jasa pendidikan musik informal kepada siswa bimbingannya, saat ini berfokus khusus alat musik drum, dan pada jangka waktu mendatang (setelah 5 tahun) akan mencoba membuka kelas instrumen perkusi.

Bentuk Badan Usaha DRUMTEK Lembaga pendidikan musik DRUMIEK merupakan perusahaan perseorangan dalam bentuk CV, yang akan didirikan, dikelola dan dipimpin oleh Luhut G.D.H.S.

Perencanaan Keuangan DRUMTEK Perencanaan di bidang keuangan dari business plan ini menjabarkan proyeksi keuangan dari DRUMTEK ini dimulai dari biaya pra-operasi, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan neraca keuangan disertai beberapa anal isis rasio keuangan.

Latar Belakang Pendiri DRUMTEK Lulus dari Faculty of Business and Economics, juru5an Manajemen, University of Queensland tahun 1999, penulis melanjutkan studi di program Pasca Sarjana Magister Manajemen -FE Universitas Indonesia dengan konsentrasi Manajemen Intemasional.

Kebutuhan Anggaran Anggaran yang dibutuhkari untuk memulai unit usaha ini adalah sebesar Rp.125.000.000,-
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Louis Utama
Abstrak :
ABSTRAK
Semakin berkembangnya laju teknologi menyebabkan tuntutan bagi perusahaan untuk mencapai produktivitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Laju teknologi dilihat dengan makin bergesemya sistem produksi yang berifat manual menuju ke sistem komputerisasi. Perkembangan teknologi juga dapat menimbulkan ancaman dan sekaligus juga kesempatan bagi suatu perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mencari dan menerapkan sistem manajemen kerja yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi suatu perusahaan. Hal ini didasari bahwa di era informasi global, kecepatan dalam memperoleh, mengelola, dan menerjemahkan informasi bagi kepentingan jalannya perusahaan merupakan salah satu faktor utama untuk mencapai keunggulan dalam bersaing dengan pesaing.

Untuk mencapai keunggulan bersaing salah satu sistem yang dapat diterapkan oleh perusahaan adalah sistem Manufacturing Resources Planning I MRP II. Sistem ini merupakan suatu sistem informasi manufakturing yang mengintegrasikan fungsi-fungsi utama dalam industri manufaktur, seperti keuangan, pemasaran dan produksi. Sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II mencakup dan mengintegrasikan semua aspek bisnis perusahaan manufaktur, sejak perencanaan strategik bisnis pada tingkat manajemen puncak sampai perencanaan dan pengendalian terperinci pada tingkat menengah, kcmudian memberikan umpan balik kepada tingkat manajerial diatasnya.

Penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II dapat ditempuh secara company wide atau quick slice. Company wide dilakukan pada seluruh bagian perusahaan dan membutuhkan waktu sekitar 18 bulan, sedangkan untuk quick slice dilakukan pada bagian tertentu perusahaan dan berlangsung sekitar 3-5 bulan. Pada umumnya proses MRP-II melalui tahapan-tahapan : business planning, sales and operation planning, Master Production Scheduling dan Material Requirements Planning.

Perusahaan yang digunakan dalam kasus rencana penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II adalah PT. Toa Galva Industries. Perusahaan ini merupakan perusahaan industri yang menghasilkan sound system. Alasan pemilihan perusahaan ini adalah sesuai dengan visinya yang ingin go internasional. Dengan adanya keinginan go internasional maka perusahaan harus bisa mengintegrasikan unit yang ada di dalam perusahaan untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien sehingga dapat menghadapi persaingan di pasar intemasional Oleh karena itu salah satu sistem yang dapat diterapkan ke perusahaan adalah sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II.

Tahapan persiapan merupakan masa yang paling kritis dalam menerapkan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan total dalam sistem perencanaan, mental, dan disiplin karyawan. Manajemen Puncak harus mempunyai komitmen dan konsistensi yang kuat dalam memulai tahapan ini.

Rancangan implementasi sistem Manufacturing Resources Planning I MRP II di PT. Toa Galva Industries menggunakan sistem Quick Slice. Fungsi-fungsi yang diintegrasikan adalah perencanaan bisnis, perencanaan pemasaran, perencanaan keuangan, perencanaan produksi dan perencanaan kebutuhan sumber daya / Resource Requirements Planning, penjadwalan produksi induk / Master Production Schedule (MPS) dan Rough Cut Capacity Planning (RCCP), perencanaan kebutuhan material / Material Requirements Planning (MRP) dan perencanaan kebutuhan kapasitas I Capacity Requirements Planning (CRP) dan terakhir pengendalian aktivitas produksi I Production Activity Control (PAC) dan pengendalian kapasitas Input/Output. Alasan yang terpenting pemilihan metode Quick Slice dalam penerapan sistem Manufacturing Resources Planning /MRP II adalah masalah biaya yang terhatas dalam penerapan sistem tersehut sehingga hanya unit hisnis yang lehih penting diprioritaskan terlehih dahulu.

Keuntungan yang diperoleh PT. Toa Galva Industries hila menggunakan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II adalah tercapainya efisiensi, efektifitas dan produktivitas yang lehih haik dalam operasi perusahaan meliputi : kemampuan menangani gejolak permintaan, persediaan dapat ditekan seminimal mungkin, penggunaan sumher daya perusahaan yang lehih efisien, kemudahan dalam penyusunan struktur produk, kemudahan dalam mengalokasikan hiaya, dan mempermudah dalam melaksanakan pengawasan. Untuk efisiensi biaya dapat dilihat dengan disimulasikannya salah satu produk dari perusahaan dan dapat menimbulkan efisiensi lehih dari 50 % dalam biaya persediaan hila menggunakan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II. Dengan adanya keuntungan ini maka perusahaan dapat menambah daya saing dalam memenuhi visinya untuk go internasional.

Namun terdapat faktor-faktor yang mungkin dapat menghamhat penerapan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II di perusahaan. Hal tersebut antara lain kurangnya ahli yang mengerti dan menguasai sistem ini di Indonesia, besarnya investasi yang diperlukan dalam penerapan sistem ini, kebiasaan karyawan yang sulit untuk menerima perubahan dan kebijakan manajemen yang helum merasa perlu menerapkan sistem ini. Langkah utama yang harus dilakukan sehingga sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II dapat dilaksanakan dengan baik adalah melakukan pengemhangan sumber daya manusia melalui program pelatihan dan pendidikan yang mampu menghasilkan peruhahan perilaku sehingga lebih siap untuk menerapkan sistem Manufacturing Resources Planning / MRP II.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Aulia Mahendra
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk dapat meningkatkan daya saing, dibuat desain faktor UKM untuk menerapkan manajemen rantai pasok dalam proses bisnisnya. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui variabel apa saja yang harus dilakukan dalam proses pengimplementasian konsep SCM UKM. Kemudian, variabel tersebut dinilai dan dipilih oleh 9 orang ahli. Variabel-variabel tersebut dikelompokkan menjadi variabel customer requirement CR dan Design Requirement DR . Variabel CR dan DR penerapan manajemen rantai pasok kemudian diolah menggunakan metode ISM, ANP, dan ZOGP. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa budaya organisasi yang mendukung sharing informasi memiliki kekuatan penggerak yang tinggi dan tingkat kebergantungan yang rendah dalam upaya penerapan manajemen rantai pasok pada UKM. Hasil pengolahan data juga menunjukkan bahwa kemampuan dalam mengidentifikasi faktor-faktor promosi, diskon, dan lain-lain yang mempengaruhi jumlah permintaan dan menilai pengaruh masing-masing faktor terhadap pemintaan konsumen di masa mendatang memiliki bobot kepentingan relatif yang tertinggi memiliki bobot kepentingan relatif tertinggi dalam upaya penerapan manajemen rantai pasok pada UKM. Disediakan pula beberapa studi kasus yang menggambarkan limitasi dari perusahaan dalam penentuan DR yang harus diimplementasikan.
ABSTRACT<>br> To improve the competitiveness of SME, they have to construct factor designs of the SCM in the business processes. Literature study was conducted to identify variabels that need to be done in the implementation of suppy chain management in MSME.Then, these variabels were assessed and selected by 9 experts. These variabels mentioned are grouped in to CR dan Design Requirement Variables DR. Cutomer requirement variable dan Design Requirement variabels. CR and DR variables then processed using ISM, ANP, and ZOGP method. The results obtained show that organization culture that support information sharing has high riving power and low dependency in the implementation process of SCM for MSME. Results also showed that the ability to identify factors promotion, discount, etc. that affect the demand and to asses the effect of each factors to future demand has the highest relative weighted priority in the implementation process of SCM for MSME. We also proposed case studies that show the limitation and cosntraint of enterprises in selecting which DR they should imlement.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilworth, James B., 1939-
New York: Random House, 1979
658.5 DIL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Rhea Masayu
Abstrak :
Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR . Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR. Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Windaryanti
Abstrak :
ABSTRACT
Industri makanan dan minuman dijadikan sebagai salah satu industri andalan oleh Kementerian Perindustrian untuk rencana pembangunan industri hingga tahun 2035. Dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM makanan, dirancang usulan perbaikan penerapan manajemen rantai pasok. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan usulan perbaikan untuk penerapan manajemen rantai pasok di UMKM makanan. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui kriteria, sub-kriteria dan usulan perbaikan yang harus dilakukan dalam perbaikan penerepan manajemen rantai pasok di UMKM makanan. Kemudian kriteria, sub-kriteria dan usulan perbaikan divalidasi oleh tujuh ahli. Kriteria, sub-kriteria dan usulan perbaikan penerapan manajemen rantai pasok selanjutnya diolah menggunakan metode Analytical Network Process ANP dan Zero One Goal Programming ZOGP. Hasil pengolahan data menunjukkan usulan perbaikan yang memiliki nilai kepentingan relatif tinggi, yaitu melakukan koordinasi bagian logistik dengan fungsi lainnya di perusahaan A6, menggunakan sistem perencanaan produksi A14, melakukan pendaftaran ke BPOM A1, mempertimbangkan kualitas dari kemasan A5, menyediakan informasi ketelusuran yang jelas tanggal produksi dan kadaluwarsa hingga tiba ke konsumen A3. Ketika sub-kriteria fleksibilitas produk, perencanaan produksi dan manajamen sumber daya manusia ditingkatkan nilai kepentingannya, usulan perbaikan dengan bobot paling tinggi adalah melakukan koordinasi bagian logistik dengan fungsi lainnya di perusahaan A6. Terdapat beberapa skenario untuk menggambarkan penentuan usulan perbaikan yang harus diterapkan sesuai kemampuan sumber daya UMKM makanan. Disediakan pula template pemilihan usulan perbaikan yang dapat digunakan UMKM makanan.
ABSTRACT
Food and beverage industries serve as one of the mainstay industries by the Ministry of Industry for industrial development plan until 2035. In order to improve the competitiveness of food SMEs, the improvement design in implementing of supply chain management is proposed. The literature study was conducted to find out the criteria, sub criteria and proposed improvement that needs to be done in improving the implementation of supply chain management in the food MSME. Then the criteria, sub criteria and proposed improvement are validated by seven experts. The criteria, sub criteria and proposed improvement strategy of supply chain management are further processed using Analytical Network Process ANP and Zero One Goal Programming ZOGP method. The result of data shows proposed improvement that has a relatively high value of interest is coordinating the logistics department with other functions in the company A6, using the production planning system A14, registering to BPOM A1, considering the quality of the packaging A5, and providing information production date and expiration date until it arrives at the consumer A3. When the sub criteria for product flexibility, production planning and management of human resources are increased in importance, the highest priority proposed improvement is to coordinate the logistics department with other functions in the firm A6. There are several scenarios to illustrate the determination of proposed improvement that should be implemented in accordance with the capabilities of the food SME. We provide templates for the proposed improvement selection that can be used for food SMEs.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>