Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisa Sher Shah
Abstrak :
Australia Post saat ini berjuang untuk mempertahankan pendapatan finansial karena penuruman pengirimat surat pos yang drastic, yang mengarahkan mereka untuk mengidentifikasi usaha kecil sebagai target utama untuk peluang pertumbuhan perusahaan mereka dalam 12-18 bulan ke depan.Laporan ini memfokuskan permasalahan bisnis kecil dalam lingkup marketing, eksternal, dan tekonologi. Kami menemukan adanya propose signifikan dari pemilik bisnis yang memiliki pengetahuan pemasaran yang tidak memadai, depan 61 pemilik bisnis kecil melaporkan kurangnya pengalaman dalam menggunakan alat pemasaran digital. Kompetisi industry adalah tantangan lain yang dihadapi usaha kecil, dengan lebih dari 70 responden survei merasa bahwa mereka bekerja di industri yang sangat kompetitif. Pemilik usaha kecil juga mengintregasikan teknologi ke dalam operasi bisnis mereka, kami menemukan bahwa 78 dari usaha kecil dan menengah menggunakan 1-5 aplikasi dalam pengroprasian bisnis mereka. Namun, ada perjuangan untuk sepenuhnya beradaptasi dengan teknologi ini karena kurangnya waktu.Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa banyak perusahaan pengiriman kurir menyediakan layanan tambahan untuk bisnis mereka. Namun, mereka tidak memiliki banyak variasi, memberi Australia Post keuntungan dengan paket layanan bisnis kecil yang ditawarkan.Laporan ini mengevaluasi dan menyimpulkan bahwa akan ideal bagi Australia Post untuk mengemas bundle alat dan layanan bisnis kecil mereka yang mudah dipahami. Metode lain yang potensial untuk menciptakan nilai bagi usaha kecil adalah menyederhanakan proses atau meningkatkan pengetahuan dan keahlian bisnis mereka. ......Australia Post is currently struggling to maintain financial earnings due to the drastic decrease in letter deliveries, leading them to identify small businesses as a key target for growth opportunities. This report was commissioned to examine and provide recommendations on how Australia Post could position itself as a key partner to engage with small businesses in the next 12-18 months.The research highlights small business issues surrounding marketing, external , and technological factors. There is a significant proportion of business owners having inadequate marketing knowledge, with 61 reporting a lack of experience in using digital marketing tools. Industry competition is another challenge facing small businesses, with over 70 of survey respondents feeling that they work in a highly competitive industry. Small business owners also integrate technology into their business operations; we found that 78 of small to medium businesses are using 1-5 apps in their business. However, there is a struggle to fully adapt to these technologies due to lack of time and clarity facing an information overload.Further research shows that many courier delivery companies provide additional services to their core business. However, they lack a wide variety, giving Australia Post the advantage with its suite of small business services on offer.This report evaluates and concludes that it would be ideal for Australia Post to package their small business tools and services in a bundle that is easily understood. Another potential method for creating value for small businesses would be simplifying processes or increasing their business knowledge and expertise.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Disti Caya Fadiyah
Abstrak :
Gojek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang memiliki beberapa kategori layanan, mencakup transportasi dan logistik, pembayaran, pesan makan dan belanja, hiburan, serta bisnis. Kesuksesan Gojek sebagai salah satu solusi yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia pun menghadirkan beberapa pesaing dengan layanan serupa. Untuk mempertahankan posisinya di tengah pasar yang kompetitif, taktik pemasaran digital biasa (seperti pemasangan banner iklan statis) sudah tidak relevan lagi karena kini konsumen bersifat aktif dalam mencari dan memilah informasi. Maka dari itu, Gojek pun berusaha menerapkan taktik content marketing sebagai cara baru untuk membangun customer online engagement yang diraih dengan cara mempublikasikan konten yang beragam melalui berbagai format media. Pada akhirnya, konsumen yang memiliki keterlibatan dengan merek tertentu cenderung lebih loyal dalam menggunakan produk atau layanan yang berkaitan. Makalah non-seminar ini akan menganalisis penerapan content marketing yang dilakukan oleh Gojek dalam membangun customer online engagement. Analisis dilakukan pada akun media sosial milik Gojek, mencakup Instagram (@gojekindonesia) dan Twitter (@gojekindonesia) serta website resmi (gojek.com) dalam rentang waktu Januari—Desember 2020. Hasil analisis menunjukkan bahwa empat kategori konten, yakni konten yang menghibur, menginspirasi, mengedukasi, dan meyakinkan dapat ditemukan pada konten Gojek. ......Gojek is a multi-service tech platform providing access to a wide range of services including transport and logistics, payments, food delivery and shopping, entertainment, and business. Gojek's success as a solution that is able to meet the needs of the Indonesian people has also triggered the emergence of several competitors with similar services. To maintain its position in such a competitive market, traditional digital marketing tactics (such as static advertising banners) are no longer relevant because consumers are now active in finding and sorting information. Therefore, Gojek is trying to implement content marketing tactics as a new way to build online customer engagement, which is achieved by publishing various content through various media formats. In the end, consumers who have involvement with certain brands tend to be more loyal in using related products or services. This paper aims to analyze the application of content marketing carried out by Gojek in building online customer engagement. The analysis was done on Gojek's social media accounts, including Instagram (@gojekindonesia) and Twitter (@gojekindonesia) as well as the official website (gojek.com) in January—December 2020. The analysis results show that four content categories, namely content that entertains, inspires, educates, and convinces can be found in Gojek's social media content.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kharisma Dhimas Syuhada
Abstrak :

 

Perkembangan media sosial yang pesat dalam beberapa dekade terakhir telah membangkitkan sejumlah industri tentang potensi media baru ini sebagai alat pemasaran.Tak terkecuali untuk industri sepakbola, yang menjadi olahraga paling populer di dunia. Asosiasi sepakbola di seluruh dunia menyadari bahwa penggunaan media sosial adalah masa depan dalam hal meningkatkan dan memperluas bisnis mereka, apakah ini untuk tujuan pemasaran atau sebagai media untuk berkomunikasi langsung dengan penggemar mereka. Tidak seperti industri lain, pendukung adalah pemangku kepentingan eksternal yang sebenarnya dari unit organisasi asosiasi sepakbola. Pendukung bukan hanya "pelanggan" yang akan membeli tiket musiman dan barang dagangan tim; suporter adalah perwujudan dari "pemegang saham" yang memiliki beberapa saham dan memainkan peran dalam pengambilan keputusan di sebuah asosiasi sepakbola. Meskipun Asosiasi Sepakbola Indonesia (PSSI) memiliki jaringan sosial, ada perbedaan dalam bagaimana media sosial digunakan secara efektif atau tidak., temuan menunjukkan bahwa asosiasi sepakbola nasional yang terkenal tidak selalu menggunakan potensi komersial ini seefektif mungkin untuk "melibatkan" basis penggemar mereka.


 

Rapid development of social media in last few decades has awakened a number of industries about the potential of this new media as a marketing tool. No exception for football industry, which became the most popular sport in the world. Football association across the world are realizing that the use of social media is the future in terms of improving and expanding their business, whether this is for marketing purposes or as a medium for directly communicating with their fans. Unlike other industries, supporters are actual external stakeholders of a unit of football association organization. Supporters not just "customers" who will buy season tickets and team merchandise; suporter is the embodiment of “shareholder" owning some shares and playing a role in decision-making at a football association. Although the Indonesian Football Association (PSSI) has social networks, there are differences in how social media is used effectively or not. However, the findings indicate that well-known nation-wide football association do not always use this commercial potential as effectively as they might to “engage” their fan base.

2018
T52363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Afrianty Sudirman
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini bertujuan mengetahui korelasi karakteristik pesan dan respon publik pada Halaman Facebook Kementerian Negara dengan memberikan fokus pada analisis level pesan agar dapat memahami bagaimana pemerintah sehari-hari berkomunikasi dengan publik di media sosial dalam usahanya membangun dan mengelola hubungan dengan publik sebagai salah satu pemangku kepentingannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis isi serta konsep komunikasi pemerintah, media sosial, dan komunikasi dialogis. Dalam penelitian ini, pesan yang berupa post Facebook dianalisis melalui karakteristik pesan, yang meliputi tipe post, tipe media, waktu post, dan panjang post. Sementara itu, respon publik merujuk pada online engagement yang dianalisis melalui jumlah like reaction, jumlah share, dan jumlah comment. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mayoritas pesan yang disampaikan pada Halaman Facebook Kementerian Negara adalah pesan ldquo;informational rdquo; yang berisi tentang informasi satu arah dan menggunakan foto/gambar, pada hari kerja, serta di luar jam sibuk 09.01-12.00 dan 15.01-18.00 . Sehubungan dengan respon publik terhadap pesan yang disampaikan, mayoritas respon publik adalah dalam bentuk memberikan like reaction. Penelitian ini juga menemukan bahwa publik tidak begitu merespon dengan baik pesan yang bersifat informational, namun merespon tipe post ldquo;promotional rdquo;, yang mengandung ajakan untuk ldquo;melakukan sesuatu rdquo;, lebih baik dibandingkan tipe post lain. Lebih lanjut, uji koefisien kontingensi untuk melihat hubungan karakteristik pesan dan respon publik menunjukkan bahwa hanya vividness media yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan jumlah like reaction dan jumlah share.
ABSTRACT
This thesis aims to analyse the correlation of post characteristics and public response on the Ministries of Indonesia rsquo s Facebook Pages by focusing on the message level analysis to understand how the government communicates with public on a daily basis on social media in their efforts to build and maintain relationships with public as one of their stakeholders. This research uses quantitative content analysis as its method as well as concepts of government communications, social media, and dialogic communications. In this study, posts are referred to Facebook posts that are analysed based on their characteristics that include post type, media type, posting time, and posting length. Meanwhile, public response is referred to online engagement that are analysed based on number of likes reactions, number of shares, and number of comments. Findings show that majority of posts on Ministries of Indonesia rsquo s Facebook Pages is informational which contains one way information and are published using photos pictures, on weekdays, and outside of peak hours 09.01 12.00 and 15.01 18.00 . Regarding public response towards the posts published, majority of public response is in giving likes reactions. Results also show that public does not respond well to informational type of post, but responds on promotional type of post whose purpose is to get followers to lsquo lsquo do something rsquo rsquo better than other types of posts. Furthermore, the contingency coefficient test to see the relationship of post characteristics and public response indicates that only vividness of media has significant relationship with number of likes reactions and number of shares.
2018
T50122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhita Vidya Putri
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi online engagement pada komunikasi publik yang dilakukan oleh organisasi melalui media sosial Instagramnya, serta mendeskripsikan pesan organisasi publik dan keterlibatan publik dalam bentuk online engagement, yang dilihat dari sisi komunikasi dialogis, kekayaan media dan karakteristik pesan, dalam rangka melihat hubungan antara organisasi dengan publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif melalui metode analisis isi ekplanatif. Analisis isi dilakukan pada postingan Instagram Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan @ditjenperbendaharaan dari tanggal 1 Januari 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, yaitu sebanyak 327 postingan. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi dialogis adalah dimensi yang memiliki variabel paling banyak dan paling besar dalam mempengaruhi online engagement, jumlah like maupun jumlah comment. Faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada online engagement adalah variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik dan variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi. Sedangkan faktor atau variabel yang paling berpengaruh secara signifikan pada jumlah comment adalah variabel pesan ajakan untuk bertindak, variabel tanggapan atau komentar atau jawaban atau like organisasi atas komentar atau pertanyaan publik, variabel informasi mengenai produk atau layanan organisasi, variabel gambaran mengenai acara atau kegiatan organisasi dimasa kini dan gambaran mengenai rencana agenda acara atau kegiatan organisasi dimasa yang akan datang, serta variabel yang mengandung educational content. ......This study aims to explain the factors that influence online engagement in public communication carried out by organizations through their Instagram social media and to describe the public organizations messages and public involvement in the form of online engagement. Both objectives are viewed from the side of dialogic communication, media richness, and characteristics of the messages, in order to see the relationship between the organization and the public. This study uses a positivistic paradigm with a quantitative approach through explanative content analysis method. Content analysis was carried out on 327 Instagram posts of the Directorate General of Treasury of the Ministry of Finance @ditjenperbendaharaan from January 1, 2020 to December 31, 2020. This study found that dialogic communication is the dimension that has largest variables and the most influencing on online engagement, the number of likes and the number of comments. The factors or variables that most significantly influence online engagement are the response variables or comments or answers or organizational likes on comments or public questions and description variables regarding organizational events or activities. In addition, the factors or variables that have the most significant influence on the number of comments are variable of call-to-action message, variable of response or comments or answers or organizational likes on comments or public questions, variable of information about organizational products or services, variable of description about the overview of recent and future organizational events or activities, and last but not least is variable that contain educational content.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabil Dwi Kusuma Prasetyo
Abstrak :
Penggunaan influencer marketing di TikTok semakin populer, namun masih terdapat ketidakpastian mengenai seberapa efektif para kreator dalam mendorong pembelian aktual. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan tersebut dengan mengevaluasi pengaruh dimensi kredibilitas influencer TikTok, seperti daya tarik, keandalan, dan keahlian, terhadap minat beli para pengikut. Peran mediasi dari kepercayaan pada influencer dan tingkat keterlibatan online dari konsumsi konten juga menjadi fokus penelitian ini. Sebanyak 356 pengguna TikTok Indonesia berpartisipasi dalam survei online ini. Temuan utama mengonfirmasi bahwa keahlian influencer memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap minat beli, baik secara langsung maupun melalui tingkat kepercayaan dan keterlibatan online. Sementara itu, daya tarik hanya berdampak tidak langsung melalui tingkat keterlibatan online. Penelitian ini memberikan kontribusi pada literatur dengan memberikan implikasi praktis, khususnya dalam mengoptimalkan strategi influencer marketing di TikTok dengan fokus pada kolaborasi dengan kreator yang memiliki keahlian di bidang tertentu sebagai kunci untuk mengubah perhatian menjadi tindakan pembelian. ......The use of influencer marketing on TikTok is growing in popularity, but there is still uncertainty about how effective creators are at driving actual purchases. This research aims to fill this knowledge gap by evaluating the influence of TikTok influencer credibility dimensions, such as attractiveness, reliability, and expertise, on followers' purchasing intentions. The mediating role of trust in influencers and the level of online engagement of content consumption is also the focus of this research. A total of 356 Indonesian TikTok users participated in this online survey. Key findings confirm that influencer expertise has a significant positive influence on purchase intent, both directly and through levels of online trust and engagement. Meanwhile, attractiveness only has an indirect impact through online engagement levels. This research contributes to the literature by providing practical implications, especially in optimizing influencer marketing strategies on TikTok with a focus on collaboration with creators who have expertise in certain fields as the key to converting attention into purchasing actions.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library