Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geneva: World Health Organization, 1986
362.176 WOR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Trismiyanti
"Latar Belakang: leukemia limfositik akut LLA merupakan keganasan terbanyak pada anak dengan terapi utama kemoterapi, yang akan memicu respon hormonal dan inflamasi sehingga menyebabkan berbagai komplikasi, di antaranya gangguan pada saluran cerna dan penurunan status nutrisi. Diperlukan intervensi nutrisi agar status nutrisi dapat terjaga dan masa pertumbuhan serta perkembangan anak dapat berjalan optimal. Beberapa rekomendasi tata laksana nutrisi anak dengan leukemia yang menjalani kemoterapi telah dipublikasikan, namun belum semua rekomendasi tersebut dapat diterapkan karena keterbatasan sarana dan prasarana, sehingga diperlukan modifikasi agar tata laksana menjadi optimal.
Metode: serial kasus ini membahas empat pasien LLA anak yang menjalani kemoterapi dengan berbagai komplikasi terkait nutrisi. Identifikasi pasien berisiko malnutrisi dilakukan dengan melaksanakan skrining nutrisi pada saat pasien masuk perawatan. Tata laksana nutrisi diberikan secara bertahap sesuai kondisi pasien, dengan target pemenuhan energi sesuai BB ideal berdasarkan tinggi badan yang dihitung dengan menggunakan persamaan Schofield. Pemenuhan protein diberikan minimal sebesar 1,5 g/kg BB/hari, dengan target maksimal 3 g/kg BB ideal, karbohidrat 40 - 60 , dan lemak 10 - 30. Mikronutrien diberikan sesuai dengan angka kecukupan gizi, berupa multivitamin dan mineral. Edukasi nutrisi diberikan terhadap pasien dan keluarga saat pasien diperbolehkan pulang.
Hasil: dua orang pasien dalam serial kasus ini mengalami malnutrisi sedang saat dilakukan skrining nutrisi, dan seorang pasien yang menjalani kemoterapi fase konsolidasi mengalami penurunan BB yang diakibatkan komplikasi saat pemberian kemoterapi. Lama rawat pasien berkisar 8 - 14 hari, keempat pasien pulang dalam kondisi baik.
Kesimpulan: tata laksana nutrisi yang optimal dapat menurunkan risiko komplikasi terkait nutrisi pasien LLA anak yang menjalani kemoterapi.

Background acute lymphocytic leukemia ALL is the highest malignancy in children with primary therapy of chemotherapy, which would trigger a hormonal response and inflammation that cause a variety of complications, including disorders of the gastrointestinal tract and decreased nutritional status. Nutritional intervention is needed so that the nutritional status can be maintained and the period of growth and development of children can run optimally. Some child nutritional care recommendations with leukemia who undergo chemotherapy have been published, but not all of these recommendations can be implemented due to limited facilities and infrastructure.
Method this case series discusses four children ALL patients undergoing chemotherapy with various nutrition related complications. Identification of patients at risk of malnutrition was conducted through nutritional screening on admission. Nutritional managements given in stages according to the condition of the patient, with the fulfillment target of energy corresponding ideal body weight based on height were calculated using the equation Schofield. Fulfillment of the protein is given at least equal to 1.5 g kg BW day, with a maximum target of 3 g kg ideal body weight, 40 - 60 carbohydrate and 10 - 30 fat. Micronutrients given in accordance with the Dietary Allowances, in the form of multivitamins and minerals. Nutrition education given to patients and families when the patient is allowed to go home.
Results two malnutrition patients are being currently conducted nutritional screening, and a patient who underwent consolidation phase chemotherapy experienced a weight loss caused complications during chemotherapy. Hospitalized patients ranges from 8 - 14 days, four patients go home in good condition.
Conclusions optimal nutritional care can reduce the risk of complications related to nutrition child ALL patients undergoing chemotherapy.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Rosmana
"Prevalensi gizi kurang di Kabupaten Serang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal ini dapat berdampak pada tingginya angka kematian bayi. Banyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya Kekurangan Energi dan Protein, Pola asuh gizi terhadap seorang anak merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian ini disamping banyak faktor lainnya seperti karakteristik keluarga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang gambaran status gizi anak, pola asuh gizi dan karakteristik keluarga yang memiliki anak usia 6 - 24 bulan, serta hubungan antara pola asuh gizi dengan status gizi anak usia 6 - 24 bulan di Kabupaten Serang Propinsi Banten tahun 2003, dan faktor - faktor lain terhadap hubungan tersebut .
Desain yang digunakan adalah Crossecfional, besar sampel yang diteliti adalah sebanyak 125 sampel. Pengumpiilan data mengenai status gizi dilakukan dengan penimbangan Berat Badan anak kemudian membandingkan dengan indeks BBIU (Z-skor < -2 SD untuk kelompok gizi kurang dan Z-skor <-2 SD untuk kelompok gizi baik), sedangkan untuk data pola asuh gizi dan karakteristik keluarga pengumpulan data dilakukan melaiui pengisian kuesioner.
Analisa statistik dilakukan dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara variabel status gizi anak usia 6 - 24 bulan dengan variabel pola asuh gizi dan hubungan antara variabel karakteristik keluarga dengan dengan status gizi anak. Adapun untuk melihat faktor yang berpengaruh dalam hubungan antara pola asuh gizi dengan status gizi anak usia 6 - 24 bulan digunakan uji regresi logistik ganda, pemodelan faktor resiko dengan metode enter.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pola asuh gizi dengan status gizi anak usia 6- 24 bulan. Adapun variabel karakteritik keluarga yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi adalah jumlah anak dalam keluarga, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendidikan ayah, status kesehatan anak, pendapatan keluarga dan pengetahuan gizi ibu. Selain itu pengetahuan gizi ibu berperan sebagai faktor confounding dalam hubungan antara pola asuh gizi dengan status gizi anak usia 6 - 24 bulan.
Saran yang diajukan adalah agar ditingkatkan pengetahuan gizi khususnya tentang pola asuh gizi untuk para ibu umumnya dan para kader pada khususnya dengan melakukan berbagai pelatihan. Perlu penelitian lebih lanjut tentang pola asuh gizi anak usia 6- 24 bulan dengan metode pengamatan langsung kepada responden.
Daftar Pustaka : 73 ( 1968 - 2003 )

The Relationship between Nutritional Care and Nutritional Status of Children 6 - 24 Months of Age in Serang District, Banten Province, 2003The prevalence of under nutrition in Serang District has increased as compared with the previous years. This circumstancy can increase the risk of death of infants in that region. Many factors are related to the incidence of Protein Energy Malnutrition such as children nutritional care and family characteristics.
Therefore, this study attempted to get some information about the nutritional care and nutritional status among children aged 6 - 24 months including the characteristics of their families, and to find the relationship between nutritional care or family characteristics and nutritional status among children aged 6 - 24 months.
Cross sectional study has been carried out in 125 subjects. Nutritional status data were collected using weight for age index ( Z- score < -2 SD for under nutritional status, and Z-score <- 2SD for normal nutritional status). Questionnaires were used to get children nutritional care and family characteristics data.
These data were analyzed using chi square test to show the relationship between nutritional care or family characteristics and nutritional status among children aged 6 - 24 months. Multiple logistic regression with risk factor model and enter method to find some confounders that might influence those relationships, was used.
In conclusion, this study found statistically significant relationship between nutritional care and nutritional status among children aged 6 - 24 months. However this relationship was confounded by mother's knowledge on nutrition. Further more , family characteristics such as the size of family, family income and mother's knowledge on nutrition were associated with children nutritional status.
Based on these findings it is recommended that to get children with normal nutritional status it would be better to improve nutritional knowledge among mothers generally and specifically among leaders by attending some nutritional training. In addition, more studies to know about the relationship between nutritional care and nutritional status among children aged 6 - 24 months by using direct observation to the respondents is recommended.
References : 73 (1968 - 2003 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 12713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library