Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
Pamusuk Eneste
Ende, Flores: Nusa Indah, 1991
808.83 PAM n
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yeni Artanti
"Adaptasi novel ke film atau sebaliknya selalu menimbulkan perubahan sebagai akibat perubahan media dan perubahan interpretasi penulis dan sutradara. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menemukan perubahan unsur-unsur cerita dan penceritaan yang terjadi sebagai akibat adaptasi novel Le Colonel Chabert ke dalam film, (2) dan menemukan dampak yang ditimbulkan perubahan-perubahan tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan Strukturalisme, yang memfokuskan pada unsur-unsur intrinsik suatu karya. Unsur-unsur novel dan film yang dianalisis dan dibandingkan dalam penelitian ini adalah alur penyajian kedua, alur sebab-akibat, tokoh dan penokohan, latar ruang dan waktu, pada keduanya. Sudut pandang dalam penelitian ini hanya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan sekaligus perbedaan dalam alur penyajian dan alur sebab akibatnya, tokoh dan penokohan serta latar ruang dan waktu pada novel dan film. Cerita pada keduanya pada dasarnya sama tetapi detil-detil yang berlimpah dan pengulangan-pengulangan perang dalam film Le Colonel Chabert rnembuat film lebih tampak realistis dan padat daripada novelnya. Demikian juga pada ketidakterpusatan penokohan dalam film memberikan kesan bahwa film terasa lebih menyajikan suatu peristiwa yang bisa menimpa semua manusia. Pemadatan latar ruang dan waktu selain karena kebutuhan sinematografis yang bertujuan untuk mengikat penonton pada satu ruang dan waktu yang terbatas, juga mampu menimbulkan kesan yang tampak lebih realistis jika dibandingkan dengan novelnya. Semua perbedaan tersebut menunjukkan adanya perbedaan interpretasi sutradara atas cerita novel Le Colonel Chabert karya Honore de Balzac.
Narrative Changes and Presentation in The Adaptation Into Film of The Novel Le Colonel Chabert : Comparison StudyThe adaptation of any novel into film, or vice verse, always result in some changes due to the change of medium and to the interpretation of the author and the film director. This thesis aims to (1) study the changes in the elements and the presentation of the story that are results of the adaptation of the novel Le Colonel Chabert into film, (2) and study the effect of these changes.The method used in this analysis is structuralism, focusing on the intrinsic elements of the work. The elements of the story to be analyzed in this thesis are the plot, the characters, the background, and the timing.The result of this thesis shows that there are similarities and differences in plot, character, time and space and their presentation in the film and the novel. The story remains the same in the film but the discourse slightly changes. But the amount of details, and the number of repetition of the some elements, especially the war event, the abundance of details of the character and space-time in the film increased the realistic impression. The compression of the time of story in the film is pure cinematic consideration due to the limited duration. The whole differences reveal the specific interpretation of the director on the sad story, and the need of cinemato graphical language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T820
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nurmeita Marsjidina
"
ABSTRAKBila sebuah novel diangkat ke layar lebar, akan terjadi beberapa perubahan. Perubahan dapat terjadi dalam kisah cerita yang disampaikan, dalam cara penyajiannya, ataupun keduanya. Hal tersebut tidaklah dapat dihindari, karena di sini terjadi perubahan media, yaitu dari media cetak ke media visual.
Novel De Aanslag karya Harry Mulisch adalah sebuah novel yang diadaptasi ke layar putih oleh sutradara Fons Rademakers dengan judul yang sama. Novel dan film tersebut mengisahkan suatu peristiwa tragis yang menimpa sebuah keluarga, dilihat dari mata seorang anak kecil berusia 12 tahun pada saat Perang Dunia II. Peristiwa tersebut mengakibatkan trauma bagi dirinya dan terns membayangi kehidupannya sampai ia dewasa. Walaupun terdapat kesamaan dalam kisah cerita yang disampaikan, karena novel dan film merupakan dua media yang berbeda, berbeda pula cara penyajiannya.
Dalam skripsi ini saya membandingkan novel dan film De Aanslag. Dari perbandingan itu, dapat ditemukan persamaan dan perbedaan di antara kedua karya tersebut serta dapat mengetahui bagaimana sebuah cerita yang sama disampaikan melalui dua media yang berbeda.
"
1995
S15909
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Yusuf
"Penelitian ini memanfaatkan novel eminus dolere karya Arman Dhani yang telah mengalami proses alih wahana dan ekranisasi menjadi sebuah film berjudul Panduan Mempersiapkan Perpisahan sutradara Adriyanto Dewo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap jalannya proses alih wahana yang memicu timbulnya pengilangan bagian-bagian yang tidak diperlukan, penambahan bagian, serta variasinya pada novel ke film. Analisis akan persamaan serta perbedaan diantara versi novel karya Arman Dhani serta film yang disutradarai oleh Adriyanto Dewo, menunjukkan penelusuran secara jauh atas bermacam penyebab serta pertimbangan akan terdapatnya persamaan juga perbedaan dari kedua karya tersebut. Metode penelitian ini mempergunakan metode deskriptif kualitatif yang juga menjelaskan beragam alasan timbulnya pembaruan yang diakibatkan dari alih wahana novel dan film tersebut. Pengumpulan data serta analisis informasi berdasar kepada teks yang ada pada novel, ditemukan adanya perbedaan setelah proses alih wahana dilakukan. Adanya pengilangan, karena sutradara film diharuskan untuk melakukan pemotongan serta melakukan pemilihan akan bagian yang âtidak dibutuhkannyaâ untuk ditambahkan ke dalam film. Salah satu contohnya adalah dalam novel digambarkan bahwa tokoh laki-laki memiliki wawasan musik yang cukup luas, namun versi film tidak dijelaskan mengenai hal tersebut. Ada juga beberapa penambahan, karena perlu adanya penambahan adegan sebagai proses dramatisasi, dan adanya variasi agar keseluruhan film menjadi lebih menarik. Salah satu penambahan terdapat pada penamaan kedua tokoh utama pada film. Dalam film disebutkan bahwa nama tokoh bernama Bara dan Demi, namun pada versi novel tidak disebutkan nama kedua tokoh utama.
This research utilizes the novel eminus dolere by Arman Dhani which has undergone a process of vehicle transfer and ecranization into a film entitled Panduan Mempersiapkan Perpisahan directed by Adriyanto Dewo. The purpose of this study is to reveal the process of translation that triggers the removal of unnecessary parts, addition of parts, and variation from novel to movie. The analysis of the similarities and differences between the novel version by Arman Dhani and the movie by director Adriyanto Dewo, shows a further exploration of the reasons and considerations for thessimilarities and differences between the two works. This research method uses a qualitatiive descriptive method that also explains the reasons for the changes resulting from the conversion of the novel and the movie. Collecting data and analyzing information based on the text contained in the novel, it was found that there were differences after the conversion process was carried out. There was a shrinkage, because the movie director had to cut and select 'unnecessary' parts to be added to the movie. One example is that in the novel it is described that the male character has a fairly broad knowledge of music, but the movie version does not explain this. There were also some additions, due to the need for additional scenes as a dramatization process, and variations to make the whole film more interesting. One of the additions is in the naming of the two main characters in the movie. In the movie, it is mentioned that the names of the characters are Bara and Demi, but the novel version does not mention the names of the two main characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizki Fitriana Sari
"Skripsi ini membahas tentang alih wahana dari novel ke film dengan judul Red Sorghum(红高粱:Hóng Gāoliang). Tujuan penelitian ini adalah menemukan serta memaparkan persamaan dan perbedaan yang muncul akibat adanya proses alih wahana dari novel ke film. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode kajian alih wahana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa cerita yang ditampilkan dalam film tidak sepenuhnya setia dengan cerita yang ada dalam novel. Selain itu, perbedaan yang muncul disebabkan oleh karakteristik masing-masing wahana serta misi dari penulis dan sutradara.
The focus of this undergraduate thesis is the Red Sorghum‟s(红高粱:Hóng Gāoliang)novel to film adaptation. The purpose of this study is to find and explain both the similarities and differences caused by the adaptation process. This research is a qualitative study using an adaptation method. The conclusion of this study shows that the story in the movie diverged from the story in the novel. In addition, the differences that appear were caused by the characteristic of both medium and personal goals from the writer of the novel and the producer of the movie."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59204
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andi Amira Tania
"Skripsi ini membahas proses alih wahana dari sebuah novel berjudul 金陵十三钗 Jīnlíng Shísān Chāi karya Yan Geling ke dalam film The Flowers of War karya Zhang Yimou. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dan menjelaskan perbedaan struktur fiksi cerita berlatar belakang Peristiwa Nanjing 1937 yang dituangkan ke dalam dua bentuk seni yang berbeda. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan konsep Alih Wahana. Hasil penelitian ini tidak hanya menunjukkan bahwa banyak bagian yang dihilangkan dalam proses pengangkatan novel ke film, tetapi juga banyak unsur sejarah dalam novel yang tidak muncul dalam film. Pemotongan maupun perubahan dalam bentuk wahananya masing-masing dikaji dengan menggunakan konsep kajian alih wahana.
This undergraduate thesis analyzes the adaptation of a novel titled 金陵 十三 钗 Jīnlíng Shísān Chāi written by Yan Geling into a film titled The Flowers of War by Zhang Yimou. The purpose of this study is to discover and explain the structural differences between the two fictions that are written based on the Rape of Nanking 1937 in the forms of a novel and film. This study is a qualitative study using the concept of an adaptation. The result of this study not only shows that many parts of the novel were cut in the process of adaptation, but also a lot of the historical elements in the novel does not appear in the film. The concept of adaptation is used to examine the changes in both mediums."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63761
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Farras Safira
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang bagaimana penerjemahan narasi dari novel dan film menjadi elemen scenery pada panggung pertunjukan teater musikal. Penyampaian cerita pada teater musikal melalui dialog, lagu, dan tarian, yang dibawakan oleh aktor dibantu diceritakan melalui elemen visual yaitu scenery agar dapat dipahami oleh penonton secara utuh. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui metode penerjemahan latar pada novel dan film dan pengaruhnya terhadap scenery design dalam panggung teater musikal, serta mengetahui relasi antara hasil penerjemahan dengan persepsi penonton. Dengan studi kasus yang menggunakan subjek Musikal Laskar Pelangi, ditemukan kesimpulan bahwa hasil penerjemahan scenery yang dihasilkan pada teater musikal sangat dipengaruhi oleh visual image yang telah dihasilkan oleh bentuk narasi sebelumnya. Pada proses penerjemahan, narasi dalam novel dan film menentukan aspek inti dan detail yang akan ditampilkan kembali pada bentuk scenery teater musikal. Dalam praktiknya, elemen scenery melalui elemen visual dasar dikolaborasikan dengan berbagai elemen panggung lainya untuk membentuk persepsi penonton terhadap cerita.
ABSTRACTThis paper discusses how a narrative from a novel and or film is translated into scenic design in a musical theatre show. Telling a story in musical theatre through dialogue, song, and dance, is delivered by actors and supported by visual elements including the scenic design, thus that the audience could have a richer understanding. This paper rsquo s objective is to uncover the methods used to interpret locations in a novel and or film and its implication to the scenic design in the musical theatre form. This paper is also written to know the relation between the result of the interpretation process and the audience rsquo s perception. The case study was conducted through Musikal Laskar Pelangi. The analysis shows that the scenic interpretation produced in the musical theatre form was highly affected by the visual image created by the previous narrative forms. In the adaptation process, narratives from Laskar Pelangi rsquo s novel and film provided the core and details of the scenic design in the musical theatre form. In practice, the scenic elements can be collaborated with other elements on the stage to create the audiences perception of the story."
2017
S67008
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Natasha Azzahara Azis
"Alih wahana adalah proses mengubah bentuk karya seni dari satu media ke media lain. Proses ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti seniman, penulis, atau produser media. Bentuk alih wahana dapat bervariasi, tergantung pada karya seni yang dialihwahanakan. Penelitian ini membahas bentuk-bentuk perubahan dari novel ke film yang menghasilkan cerita yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan alih wahana di dalam film My Best Friend Anne Frank (2021) terhadap novel Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) sebagai adaptasi cerita dari film tersebut.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) karya Alison Leslie Gold dan film My Best Friend Anne Frank (2021) karya Ben Sombogaart. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teori yang akan digunakan merupakan teori ahli wahana menurut Sapardi Djoko Damono. Hasil penelitian yang didapatkan terdapat penambahan unsur tokoh, tiga pengurangan cerita di dalam film, dan empat perubahan bervariasi. Alih wahana memungkinkan perubahan karakter tokoh dari satu bentuk karya sastra novel ke bentuk karya sastra film dengan tujuan supaya cerita dalam film tersebut memiliki plot yang berbeda dan lebih menarik.
Media transfer is the process of changing the form of an artwork from one medium to another. This process can be done by various parties, such as artists, writers, or media producers. The form of conversion can vary, depending on the artwork being converted. This research discusses the forms of change from novels to movies that produce different stories. The purpose of this study is to explain the translation in the movie My Best Friend Anne Frank (2021) of the novel Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) as an adaptation of the story from the film.The data used in this study is a novel entitled Memories of Anne Frank: Reflections of a Childhood Friend (1999) by Alison Leslie Gold and the movie My Best Friend Anne Frank (2021) by Ben Sombogaart. This research uses a qualitative descriptive method. The theory that will be used is the vehicle expert theory according to Sapardi Djoko Damono. The results obtained are the addition of character elements, three reductions in the story in the movie, and four varied changes. Vehicle transfer allows changes in character from one form of novel literary work to the form of film literary work with the aim that the story in the film has a different and more interesting plot."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aliya Zahra Patriady
"Geez and Ann merupakan novel pertama karya Rintik Sedu. Novel ini menjadi populer sehingga Rizki Balki mengadaptasinya menjadi sebuah film. Alih wahana dari Geez and Ann diteliti menggunakan kajian ekranisasi. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan perubahan-perubahan dan aspek yang memengaruhinya dalam ekranisasi novel Geez and Ann. Metode analisis penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian pustaka dan observasi dengan teknik catat serta sumber datanya ialah novel Geez and Ann dan film Geez and Ann. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa dalam film terdapat penambahan unsur-unsur cerita yang cukup mencolok, salah satunya adalah adanya penambahan pada unsur tokoh dan penokohan. Selain itu, ada pengurangan atau penciutan yang terjadi pada film. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah durasi. Kemudian, terdapat juga perubahan bervariasi dalam film yang dimunculkan melalui dialog, eksekusi adegan, modifikasi latar, dan lain sebagainya.
Geez and Ann is Rintik Sedu's first novel. This novel became so popular that it attracted Rizki Balki to adapt this novel into a film. Ecranization of Geez and Ann was investigated using an ecranization study. This study aims to describe the changes and aspects that affect them in the ecranization of the novel Geez and Ann. The analytical method of this research uses a comparative descriptive method. The data collection method used is literature and observation with note-taking techniques. Also, used the data source of the novel Geez and Ann and the film Geez and Ann. The results of the study conclude that in the film there are additional story elements that are quite striking, one of them is the addition of character and characterization elements. In addition, there is a reduction or shrinkage that occurs in the film. It is caused by various factors, one of which is duration. Then, there are also various forms of change in the film that appear through dialogue, scene execution, background modification and so on."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Larassatti Dharma Nanda
"Karya-karya kontemporer Prancis yang berupa karya sastra dan juga sinema di Prancis memiliki tema yang sangat bervariasi. Keberagaman tema tersebut dipengaruhi oleh kebebasan dan persepsi dari masing-masing penulis dalam menciptakan karyanya dalam masa ini. Sebagai salah satu penulis kontemporer Prancis, Eric-Emmanuel Schmitt menciptakan karya adaptasi dari novel menjadi sebuah film dengan judul Oscar et la Dame Rose. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana kedua karya menunjukkan tema humanisme dan spiritualitas melalui interaksi antartokoh di dalam cerita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural dan alih wahana yang dikemukakan oleh Hutcheon (2006) dalam melakukan analisis teks. Selain itu, konsep spiritualitas yang berkaitan dengan fenomena manusia dari Pierre Teilhard de Chardin digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis bagaimana spiritualitas disimbolkan di dalam kedua karya sebagai sebuah proses sepanjang hidup manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalihwahanaan teks menjadi film dilakukan dengan menggunakan strategi yang mengandalkan dinamika hubungan antartokoh utama. Pengubahan profil tokoh Madame Rose di dalam film menjadi salah satu aspek signifikan yang membuat konflik cerita menjadi lebih menarik untuk ditonton, juga menguatkan tema humanis yang terdapat dalam kedua karya. Selain itu, spiritualitas dihadirkan dalam film ini secara filosofis alih-alih dogmatis untuk melengkapi tema humanisme tersebut melalui sudut pandang agama Katolik
French contemporary works in the form of literature as well as cinema in France consisted of various themes. The diversity of themes is influenced by the freedom and perceptions of each writer in creating his work in the period. As a contemporary French writer, Eric-Emmanuel Schmitt created an adaptation of a novel which he wrote himself to a film under the same title: Oscar et la Dame Rose. This article aims to describe how the two works show the themes of humanism and spirituality through interactions between the characters in the plot. This article uses a qualitative research method with a structural approach and adaptation studies as written by Hutcheon (2006) in conducting analysis. In addition to that, the concept of spirituality related to spirituality and the phenomenon of man from Pierre Teilhard de Chardin is used in this study to analyze how spirituality symbolized in both of the works as a lifelong process in a man’s life. The results of this study indicate that the adaptation of the novel to the big screen is using a strategy that relies on the dynamics of the relationship between the two main characters. The differences of the Madame Rose character in the film is one of the significant aspects that make the plot more interesting to watch, while also strengthens the humanist theme contained in both works. In addition, spirituality is presented in this film philosophically instead of dogmatically to complement the theme of humanism from the point of view of Catholicism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library