Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessi Marantika Nilam Sari
"Kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan menjadi faktor risiko munculnya jenis HIV yang resisten terhadap obat, yang dapat ditularkan kepada orang lain. Kepatuhan terhadap pengobatan yang buruk tidak hanya membahayakan kesehatan individu tetapi juga meningkatkan penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya ketidakpatuhan minum obat ARV pada ODHIV yang mendapatkan terapi ARV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan di poli HIV Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dan waktu penelitian dilakukan pada bulan November 2023 menggunakan data sekunder. Populasi penelitian berjumlah 1.337 ODHIV yang aktif menjalani pengobatan antiretroviral di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang dengan menggunakan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi sehingga sampel penelitian berjumlah 1.286 ODHIV. Hasil analisis univariat menunjukan bahwa usia ≥ 35 tahun (56,45), laki-laki (61,20%), pendidikan rendah (87,10%), belum kawin atau cerai (51,92%), domisili dalam kabupaten Tangerang (55,88%), mendapatkan konseling kepatuhan (63,73%), memiliki jaminan kesehatan (51,92%), ≥5km akses layanan kesehatan (54,07%), IO non TB (40,90%), stadium lanjut (63,69%), viral load ≥40 mL (46,73%), tidak ada efek samping obat (53,34%), lamanya pengobatan >5 tahun (72,01%), masuk kedalam populasi kunci (88,01%) dan tidak mendapat dukungan (61,12%). Hasil analisis kai kuadrat secara statistik ada hubungan antara umur, jenis kelamin, status pendidikan, status perkawinan, domisili, pelayanan konseling kepatuhan, stadium klinis WHO, viral load, lamanya pengobatan ARV, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya (P-Value<0,05) dengan ketidakpatuhan minum obat ARV. Hasil analisis cox regression dengan faktor yang secara statistik berhubungan terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral pada ODHIV adalah umur (P-Value=0,01) nilai PR 1,20 dengan 95% CI (1,05-1,38), status perkawinan (P-Value=0,02) nilai PR 1,18 dengan 95% CI (1,03-1,36), domisili (P-Value=0,01) nilai PR 1,19 dengan 95% CI (1,04-1,36), viral load (P-Value=0,001) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,10-1,43), lamanya pengobatan ARV (P-Value=0,005) nilai PR 1,25 dengan 95% CI (1,07-1,47), kelompok populasi kunci (P-Value=0,02) nilai PR 1,27 dengan 95% CI (1,04-1,56), dukungan teman sebaya (P-Value=0,04) nilai PR 1,15 dengan 95% CI (1,00-1,32). Faktor umur, status perkawinan, domisili, viral load, lamanya pengobatan, kelompok populasi kunci dan dukungan teman sebaya  memiliki pengaruh terhadap ketidakpatuhan minum obat antiretroviral (ARV) pada ODHIV di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang.

Lack of treatment adherence becomes a risk factor for the emergence of drug-resistant strains of HIV, which can be transmitted to others. Poor adherence to treatment harms the individual’s health and increases the risk of transmission. This study aims to observe the factors associated with the occurrence of non-adherence to taking ARV drugs in PLHIV who receive ARV therapy at the Regional General Hospital of Tangerang Regency. This type of study uses observational research with a cross-sectional design. The study was conducted at the HIV Specialist of the Regional Govern Hospital of Tangerang Regency and the time of the study was carried out in November 2023 using secondary data. The study population amounted to 1,337 PLHIV who were actively undergoing antiretroviral treatment at the Regional General Hospital of Tangerang Regency using total sampling by inclusion and exclusion criteria so that the study sample amounted to 1,286 PLHIV. The results of the univariate analysis showed that the age of ≥ 35 years (56.45), male (61.20%), low education (87.10%), unmarried or divorced (51.92%), domiciled in Tangerang district (55.88%), received compliance counselling (63.73%), had health insurance (51.92%), ≥5km of health service access area (54.07%), non-TB IO (40.90%), advanced stage (63.69%), viral load ≥40 mL (46.73%), no drug side effects (53.34%), duration of treatment ≥5 years (72.01%), entered into key populations (88.01%) and received no support (61.12%). The results of the kai squared analysis statistically showed there was an association between age, sex, educational status, marital status, domicile, adherence to counselling services, WHO clinical stage, viral load, duration of ARV treatment, key population groups and peer support (P-Value<0.05) with non-adherence to taking ARV drugs. The results of Cox Regression analysis with factors statistically related to non-adherence to taking antiretroviral drugs in ODHIV were age (P-Value = 0.01), PR value 1.20 with 95% CI (1.05-1.38), marital status (P-Value = 0.02), PR value 1.18 with 95% CI (1.03-1.36), domicile (P-Value = 0.01), PR value 1.19 with 95% CI (1.04-1.36), viral load (P-Value = 0.001), PR value 1.27 with 95% CI (1.10-1.43),  duration of ARV treatment (P-Value = 0.005), PR value 1.25 with 95% CI (1.07-1.47), key population group (P-Value = 0.02), PR value 1.27 with 95% CI (1.04-1.56), peer support (P-Value = 0.04), PR value 1.15 with 95% CI (1.00-1.32). Factors such as age, marital status, domicile, viral load, duration of treatment, key population groups and peer support have an influence on non-adherence to taking antiretroviral drugs (ARV) in PLHIV at the Regional General Hospital of Tangerang Regency."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vinandia Irvianita Poespitasari
"Latar Belakang. Polifarmasi, pengobatan berpotensi tidak tepat (PIM),
ketidakpatuhan terhadap pengobatan, dan interaksi obat merupakan permasalahan
terkait obat pada usia lanjut dan berhubungan dengan sindrom geriatri dan
berbagai luaran klinis negatif.
Tujuan. Mengetahui karakteristik pasien dan pengobatan yang didapatkannya,
mengetahui proporsi polifarmasi, PIM, ketidakpatuhan terhadap pengobatan, dan
interaksi obat pada pasien di Poliklinik Geriatri.
Metode. Penelitian deskriptif ini dilakukan secara potong-lintang di Rumah Sakit
Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Sampel diambil secara
konsekutif. Melalui wawancara dan telaah rekam medik, data pasien yang
dikumpulkan berupa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial dan
ekonomi, komorbiditas, pengkajian geriatri komprehensif, obat-obatan yang
dikonsumsi pasien, PIM berdasarkan kriteria STOPP versi 2 dan Beers 2019,
ketidakpatuhan pengobatan berdasarkan MAQ, dan interaksi obat berdasarkan
Lexi-Interact Online dari Lexicomp®.
Hasil. Dari 101 subjek, didapatkan karakteristik berupa sebagian besar subjek
berusia 70 – 79 tahun (57,43%), berpendidikan tinggi (41,58%), menikah
(62,38%), tinggal dengan keluarga (87,13%), berpenghasilan di bawah UMR
(56,44%), dan berobat dengan Jaminan Kesehatan Nasional (97,03%). Sebagian
besar tidak mengalami malnutrisi (78,22%), memiliki fungsi kognitif normal
(87,13%), tidak menderita depresi (90,1%), status fungsional mandiri (64,36%),
pre-frail (70,3%), dan indeks komorbiditas Charlson sedang (50,5%). Obat
antihipertensi merupakan obat yang paling banyak diresepkan (88,12%), terdapat
11,88% subjek mengkonsumsi obat tradisional. Seluruh subjek (100%) memiliki
multimorbiditas, komorbid terbanyak adalah hipertensi (85,15%). Polifarmasi
terjadi pada 86,14% subjek, PIM berdasarkan kriteria STOPP versi 2 terjadi pada
30,69% subjek, sedangkan berdasarkan kriteria Beers 2019 terjadi pada 36,63%
subjek. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan terjadi pada 60,4% subjek, dan
interaksi antar-obat terjadi pada 82,18% subjek.
Kesimpulan. Sebagian besar pasien di Poliklinik Geriatri mengalami polifarmasi,
namun hanya sebagian kecil yang mengandung obat berpotensi tidak tepat.
Sebagian besar pasien tidak patuh terhadap pengobatan dan mengkonsumsi obatobatan
yang mengandung potensi interaksi obat.

Background. Polypharmacy, potentially inappropriate medicine (PIM), nonadherence
to treatment, and drug interactions are drug-related problems that often
occur in the elderly and are associated with geriatric syndrome and various
clinical outcomes so that it needs attention in administering drugs for elderly
patients. .
Aim. Knowing character of the patients and the treatment they received, looking
at polypharmacy, PIM, non-adherence to treatment, and drug interactions in
patients at the Geriatric Polyclinic.
Method. It is a cross-sectional study done in March - April 2020 at Dr. Cipto
Mangunkusumo. The subject selecting based on consecutive sampling. Subjects
are interviewed with questionnaires and review the patient's medical records to
obtain data on age, gender, education level, social and economic status,
comorbidities, comprehensive geriatric assessments, drugs consumed by patients,
PIM based on STOPP version 2 and Beers 2019 criteria, adherence of treatment
with MAQ, and drug interactions based on Lexi-Interact Online from Lexicomp®.
Result. Of the 101 subjects, most of the subjects were 70-79 years old (57.43%),
female (54.46%), highly educated (41.58%), married (62.38%), living with family
(87.13%), earning below the UMR (56.44%), and seeking treatment with the
National Health Insurance (97.03%). Most of them are not malnourished
(78.22%), have normal cognitive function (87.13%), do not suffer from
depression (90.1%), independent functional status (64.36%), pre-frail (70.3 %),
and have moderate Charlson's comorbidity index (50.5%). Anti-hypertensive
drugs were the most prescribed drug (88.12%), 11.88% of patients consumed
traditional medicine. All subjects (100%) had multimorbidity, the most common
comorbid was hypertension (85.15%). Polypharmacy occurred in 86.14% of
subjects, PIM based on the STOPP version 2 criteria occurred in 30.69% of
subjects, and based on Beers 2019 criteria occurred in 36.63% of subjects. Nonadherence
to treatment did occur in 60.4% of subjects, and drug interactions
occurred in 82.18% of subjects.
Conclusion. Most elderly patients in the Geriatric Polyclinic experience
polypharmacy, but only a small proportion of them contain PIM. Most of the
patients do not adhere to treatment, and take drugs that involve drug interactions.
Keywords. polypharmacy, PIM, medication non-compliance, drug interactions,
elderly, outpatient.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ice Yulia Wardani
"Ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan masalah yang banyak dialami oleh pasien skizofrenia. Keluarga sebagai caregiver di rumah dituntut untuk mampu mengatasi masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang makna pengalaman menghadapi ketidakpatuhan anggota keluarga dengan skizofrenia dalam mengikuti regimen terapeutik: pengobatan. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi deskriptif. Partisipan adalah caregiver pasien di rumah, yang didapatkan dengan cara purposive sampling sebanyak 12 orang yang berasal dari 9 keluarga pasien. Metode pengumpulan data adalah indepth interview, dengan tipe pertanyaan semi terstuktur. Hasil wawancara dalam bentuk transkrip dianalisa dengan menggunakan teknik Collaizi.
Hasil penelitian mengidentifikasi sepuluh tema yaitu persepsi tentang kepatuhan meliputi perilaku patuh, penyebab patuh, durasi patuh setelah pasien dirawat di rumah sakit; sedangkan persepsi ketidak patuhan meliputi perilaku tidak patuh, penyebab, dan akibatnya; dukungan keluarga didapat dari keluarga dan masyarakat dalam bentuk dukungan instrumental, emosional, informasional, dan penilaian; merawat anggota keluarga yang tidak patuh dirasakan sebagai suatu beban sehingga keluarga menggunakan mekanisme koping baik positif maupun negatif; keluarga mengharapkan mendapatkan pelayanan yang mampu menumbuhkan atau meningkatkan kepatuhan anggota keluarga yang mengalami skizofrenia; penerimaan tanggung jawab dan perubahan sikap merupakan makna pengalaman keluarga dalam merawat pasien.
Temuan penelitian ini menggambarkan pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga yang tidak patuh terhadap pengobatan, meliputi dukungan yang diberikan, beban yang dirasakan, dan bagaimana keluarga mengatasi beban yang dirasakan. Temuan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan oleh praktisi keperawatan baik di area praktik maupun area pendidikan untuk mengembangkan cara penanganan ketidakpatuhan pada pasien skizofrenia. Penelitian ini merekomendasikan agar perawat memahami konsep ketidakpatuhan pada pasien skizofrenia sehingga mampu memberikan intervensi keperawatan yang tepat baik untuk pasien maupun keluarganya.

The non-compliance to the treatment is the common issue among the patients with schizophrenia. Family as the main caregiver at home was being charged to be able to solve this problem. The objective of the study was to understand deeply about the family experiences in facing the non-compliance the treatment of patient with schizophrenia. This study used the phenomenology descriptive design. The participants were the patients caregiver at home, and they were taken by using purposive sampling technique. The number of participants were 12 people taken from 9 patients family. The method used for collecting data was in-depth interview, with semi structure questions. The interviews transcript was then analyzed by using the Collaizi method.
Ten themes were identified as study result. There are perception of compliance that consist of compliance behavior, the causes of compliance, the length of compliance after hospitalization; perception of non-compliance covers non compliance behavior, the causes and the impact; social support from family and community includes instrumental, emotional, informational, and appraisal support; applying positive or negative coping mechanism in caring for family member in response to family burden; family expectation for services that able to increase compliance; the meaning of familys experience in taking care their family members are acceptable responsibility and behavioral changes.
The finding of this study described the family experience in treating the family member with non-compliance to the treatment, including the support given, the burden felt by the care giver, and the strategy used to ease the burden. The findings of this study can be used as reference by the nursing practitioners, both in clinical and educational area, to develop the strategy to solve the non-compliance of patients with schizophrenia. This study recommends the nurses to understand the concept of non-compliance in patients with schizophrenia in order to give proper nursing interventions both for patients and the family.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arjo Surjanto
"Masih tingginya preskripsi obat paten yang telah mempunyai generik di salah satu bagian Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung telah mendorong dilakukannya penelitian Beban Biaya Yang Timbul Akibat Ketidakpatuhan Pemberian Obat Generik Pada Pasien Rawat Inap di RSHS - Bandung Tahun 2001. Biaya ketidak-patuhan pemberian obat generik adalah biaya masyarakat yang tidak perlu yang menjadi ruang lingkup penelitian ini.
Penelitian dilakukan selama bulan April sampai Juni 2002 dengan desain Comparative Non Eksperimental Study secara Ex Post Facto terhadap data sekunder pasien rawat inap di RSHS Tahun 2001. Sampel yang diambil sebanyak 323 buah dengan sumber data terdiri dari resep, kartu status, dan rekam medik tahun 2001.
Hasil penelitian menyatakan bahwa beban biaya tambahan yang harus ditanggung pasien/keluarga pasien karena ketidak-patuhan pemberian obat generik secara financial mencapai Rp 10,6 juta atau 55,46% dari belanja obat pasien. Variabel lama kerja dokter dan keparahan penyakit ternyata merupakan variabel yang dominan yang mempengaruhi ketidak-patuhan pemberian obat generik.
Estimasi biaya ini pada pasien rawat inap selama tahun 2001 mencapai Rp 13 miliar atau sekitar Rp 600 ribu per pasien rawat inap. Disarankan perlunya tambahan materi pengenalan obat generik bagi dokter maupun calon dokter serta melakukan trial klinik obat generik baik di universitas maupun di rumah sakit dengan melibatkan para dokter maupun calon dokter. Saran berikutnya adalah perlunya memberdayakan Permenkes nomor 085/MEN/KES/PER/I/1989 yaitu dengan memberikan penghargaan pada dokter yang patuh memberikan obat generik dan memberikan pembinaan pada dokter yang tidak patuh memberikan obat generik.

The heightening of branded medicine prescribing in one department of RSHS - Hasan Sadikin Central Public Hospital motivated the study of Cost Implication of Non-compliance of Generic Medicine Prescribing of Hospital Care Patient in Hasan Sadikin Central Public Hospital - Bandung 2001. The non-compliance cost implication of generic medicine prescribing is a community unnecessary cost that being this study scope.
The study was carried out during April -- June 2002 on Comparative Non Experimental with Ex Post Facto Design to the secondary data of hospital care patients in RSHS - Bandung in 2001. The amount of sample is 323 consist of prescriptions, condition state cards of patient, and medical records.
The result showed that the cost implication bad to be loaded by the patient or their family caused non-compliance of generic medicine prescription financially are Rp 10,6 million or 55,46% from their medicines cost. Physician length of work and severity of disease are dominant variables in influencing of non-compliance generic medicine prescribing.
Estimation of the non-compliance cost on hospital care patient in 2001 reaches Rp 13 billion or about Rp 600 thousand per patient. Suggestion is having addition of genetic medicine introducing to both physicians and their candidates and its clinical trial in universities or hospitals. The further suggestion is law enforcing of Permenkes 085/MEN/KES/PER/I/1989 by giving reward to the doctors compliance generic medicine prescribing and pay attention to the others to establish compliance generic medicines prescribing.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifatul Fauzia
"Penelitian ini bertujuan membandingkan kualitas pemeriksaan KAP dan BPK RI serta jangka waktu yang dibutuhkan oleh keduanya dalam menyelesaikan pemeriksaan tersebut. Pengujian dilakukan atas LK yang diaudit BPK dan KAP TA 2015 dengan sampel masing-masing sebanyak 34 entitas serta antara LK TA 2014 dan TA 2015 yang diaudit KAP dan BPK sebanyak 34 sampel dengan entitas yang sama. Metode yang digunakan adalah uji beda dua kelompok dan analisis kovarian.
Hasil penelitian menunjukkan pemeriksaan oleh BPK memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP dalam hal jumlah temuan SPI, jumlah temuan kepatuhan, dan tingkat penyimpangan nilai temuan. Untuk entitas yang sama waktu yang dibutuhkan oleh KAP dalam pemeriksaan lebih panjang dibandingkan BPK.

This study sets out to investigate the audit quality of Public Accounting Firm PAF and The Audit Board of the Republic of Indonesia BPK in examining local government financial statement as well as the amount of time required to complete an audit. The test was conducted using two sample groups. The first group is 34 entities audited by PAF in Fiscal Year 2015 as compared to the same 34 entities audited by BPK in the Fiscal Year 2014. The second group is 34 entities audited by PAF in the Fiscal Year 2015 as compared to 34 other entities in the year the same using paired matched sample criteria. This study applies quantitative research in which t test and regression test serve as the tools for data analysis and hypotheses testing.
The results of the study depicted that audit by BPK had better quality compared to audit conducted by PAF. Such results are demonstrated by more audit findings obtained by BPK than PAF, both in terms of findings of internal control systems, findings of non compliance, and value of audit findings. Furthermore, the results indicate that there is no significant difference regarding the amount of time required by PAF and BPK.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyuni
"Anemia merupakan masalah bagi negara berkembang dan negara maju. Anemia menjadi salah satu penyebab angka kematian ibu di Indonesia. Ketidakpatuhan mengkonsumsi tablet besi merupakan penyebab utama terjadinya anemia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengembangkan konsep baru tentang kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi yang dipengaruhi oleh sosial budaya Kutai. Studi kualitatif dengan pendekatan grounded theory dilakukan pada sepuluh partisipan yang direkrut melalui theoritical sampling di Kotamadya Samarinda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya faktor eksternal terutama keyakinan dan budaya yang menganggap tablet besi penyebab kegemukan ibu dan bayi, dan pemicu ibu hamil diikuti oleh makhluk halus serta anggapan ibu hamil tidak perlu mengkonsumsi tablet besi. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu persepsi ibu hamil, dukungan sosial dan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan yang adekuat tentang tablet besi diharapkan menjadi bagian dari bentuk pelayanan keperawatan untuk meningkatkan kepatuhan ibu hmil dalam mengkonsumsi tablet besi.

Anemia is development and developed countries problems. Anemia is one of reason that leading maternal mortality rate. Non compliance on consuming iron tablets is the main cause of anemia in Indonesia. This research is conducted to develop new concept of iron tablets compliance amongst pregnant women that's influenced by Kutai's social culture. A grounded theory study has been done amongst 10 participants in Samarinda.
The results shows that there are external factors especially belief and culture in the community (avoid big baby and afraid of ghost) and another factors (women's perception and social support as well as health education that influence the women's compliance). Adequate health education about iron are expected to be part of nursing service to improve compliance pregnancy in consuming iron.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28515
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library