Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lisa Nurfalah
Abstrak :
Pengamatan terhadap perilaku reproduksi dan profil Pregnanediol-3-Glucuronide (PdG) Kukang Sumatra (Nycticebus coucang) Betina di Penangkaran, telah dilakukan selama tiga bulan di Pusat Studi Satwa Primata, LPPM-IPB dan Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Pusat Studi Satwa Primata Bogor, Institut Pertanian Bogor. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perilaku harian N. coucang yang difokuskan pada pengamatan perilaku reproduksi dan pengukuran kadar hormon metabolit Pregnanediol-3-Glucuronide (PdG) pada feses N. coucang. Dari pengamatan, kami mendapati perilaku reproduksi berupa jantan mengendus (sniffing) dan menjilat (licking) bagian genital betina. Hingga waktu pengamatan berakhir, tidak teramati terjadinya kopulasi. Kadar hormon PdG pada kandang no. 2 berkisar dari 20,85±5569,11pg/ml sampai 19995,81±11061,7 pg/ml, sedangkan kadar hormon PdG pada kandang no. 5 berkisar dari 504,97±936,67 pg/ml sampai 18168,68±12556,1 pg/ml. ......Observation of reproductive behavior and profile of Pregnanediol-3-Glucuronide (PdG) in captive housed female sumatran slow loris (Nycticebus coucang) has been conducted for three months at Pusat Studi Satwa Primata, LPPM-IPB and Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Pusat Studi Satwa Primata Bogor, Institut Pertanian Bogor. The study aims to determine the daily behavior of N. coucang focusing on the observation of the reproductive behavior and measurement on the levels of the hormone metabolites Pregnanediol-3-glucuronide (PdG) in feces of N. coucang. From the observation, reproductive behavior such as sniffing and licking of female genital parts by male N. coucang were observed. Until the end of the observation time, copulation is not observed. PdG hormone levels in the enclosure no. 2 is range from 20.85 ± 5569,11pg/ml to 19995.81 ± 11061.7 pg/ml, while PdG hormone levels in the enclosure no. 5 is range from 504.97 ± 936.67 pg/ml to 18168.68 ± 12556.1 pg/ml.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agustin Dwi Rachma Nisa
Abstrak :
Perawatan di lingkungan Instalasi Gawat Darurat pada situasi pandemi COVID-19 memberikan pengalaman tersendiri bagi pasien, terutama bagi pasien dengan kesadaran compos mentis yang terinfeksi COVID-19 sangat berpotensi untuk mengalami kecemasan. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan Terapi Murottal dalam asuhan keperawatan pada pasien COVID-19 yang terpasang Ventilasi Mekanik Non-Invasif di IGD dan mengalami kecemasan. Terdapat satu kasus yang dibahas yaitu pada pasien dengan masalah kecemasan. Intervensi keperawatan yang diberikan yaitu berupa pemutaran Murottal surah Yasin, Al-Insyirah, dan Ar-Rahman. Hasil evaluasi berdasarkan tanda mayor dan minor pasien dengan kecemasan serta pengukuran kecemasan menggunakan Face Scale Anxiety menunjukkan sebagian besar masalah dapat teratasi dan menunjukkan perbaikan walaupun belum secara keseluruhan. Terapi Murottal direkomendasikan untuk dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan pasien COVID-19 yang terpasang Ventilasi Mekanik Non-Invasif dengan masalah kecemasan. ......Murottal Therapy as Nursing Intervention for Patient with COVID-19 Recieving Non-Invasive Mechanical Ventilator: Case Study. Treatment at Emergency Room amid COVID-19 pandemic provides certain experiences for patients, especially for patient with good conciousness (compos mentis) who are infected COVID-19, they are probably would experience anxiety. The purpose of this writing is to provide an overview of the application of murottal therapy in nursing care for COVID-19 patient who are using NIV at Emergency Room and experience anxiety. There are one case which being discussed on this article and we found the problem is anxiety. Nursing intervention which being used is Murottal Yasin, Al-Insyirah, and Ar-Rahman. Evaluation of the intervention are based on major and minor signs, and also from assessment of Face Anxiety Scale indicate that some problems were resolved, while some others were partially resolved with some improvement or unresolved. We recommended Murottal Therapy as nursing care for COVID-19 patient who are using NIV at Emergency Room and experience anxiety.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ernia Susana
Abstrak :
Photoplethysmography (PPG) merupakan sinyal penting yang mengandung banyak informasi fisiologis tentang kesehatan jantung dan dapat digunakan untuk mengklasifikasikan kadar glukosa darah non-invasif (BGL). Meskipun demikian, distorsi kebisingan dan gerakan dapat dengan mudah mengkontaminasi sinyal PPG, sehingga berpotensi menghasilkan data berkualitas rendah. Masalah tambahan muncul dari fakta bahwa sifat gelombang PPG bervariasi karena variasi elastisitas dinding pembuluh darah dan kekentalan darah, yang dapat mengakibatkan ketidakakuratan pengukuran. Meskipun beberapa metode tersedia untuk meningkatkan kualitas sinyal PPG, algoritmanya rumit dan tidak selalu menghasilkan akurasi yang tinggi. Kami telah mengembangkan teknik ekstraksi fitur menggunakan analisis frekuensi waktu (TFA) yang menyediakan spektogram, frekuensi sesaat, dan entropi spektral yang dapat menjamin kualitas sinyal. Penelitian kami menggunakan memori jangka pendek jangka panjang dua arah (BLSTM) berdasarkan kebutuhan akan model yang secara berkala dapat beradaptasi dengan perubahan karakteristik PPG. Kami mengusulkan menggabungkan TFA dengan model BLSTM yang dapat mengurangi waktu pelatihan sekaligus meningkatkan akurasi. Metode yang kami usulkan mengurangi titik data pada sinyal PPG dari awal 2100 menjadi hanya 64, secara signifikan mengurangi waktu pelatihan dari 239 menit 34 detik menjadi 4 menit 4 detik. Model memiliki akurasi 94,1%, sensitivitas 100%, spesifisitas 89,5%, dan skor F1 94,5%. Metode yang kami usulkan mencapai akurasi tinggi dan janji luar biasa dengan hanya mengandalkan data PPG mentah dalam klasifikasi BGL. ......Photoplethysmography (PPG) is an important signal that contains much physiological information about cardiovascular health and can be used to classify non-invasive blood glucose levels (BGL). Nonetheless, noise and motion distortions can readily contaminate PPG signals, potentially resulting in low-quality data. An additional issue arises from the fact that the PPG wave properties vary due to variations in the elasticity of the blood vessel wall and blood viscosity, which can result in measurement inaccuracies. While several methods are available to improve the quality of PPG signals, the algorithms are complex and do not always produce high accuracy. We have developed a feature extraction technique using time-frequency analysis (TFA) that provides spectrograms, instantaneous frequencies, and spectral entropies that can guarantee signal quality. Our study uses bidirectional long-short-term memory (BLSTM) based on the need for a model that can periodically adapt to changes in PPG characteristics. We propose combining TFA with a BLSTM model that can reduce training time while increasing accuracy. Our proposed method reduced the data points on the PPG signal from the initial 2100 to only 64, significantly reducing the training time from 239 min 34 sec to 4 min 4 sec. The model had an accuracy of 94.1%, sensitivity of 100%, specificity of 89.5%, and F1 score of 94.5%. Our proposed method achieves a high accuracy and excellent promise by relying solely on raw PPG data in BGL classification.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nopiana
Abstrak :
Kandungan zat besi yang tinggi dari daun kelor (Moringa oleifera Lamk.) diduga berkhasiat mengatasi anemia defisiensi besi melalui peningkatan jumlah sel darah merah sehingga dapat meningkatkan viskositas darah dan resistensi perifer pembuluh darah yang mempengaruhi tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun kelor terhadap tekanan darah tikus putih betina anemia. Tiga puluh enam ekor tikus betina galur Sprague-Dawley dibagi dalam enam kelompok yaitu kontrol normal, induksi, Fero Fumarat, dan tiga kelompok dosis ekstrak daun kelor. Induksi anemia dengan larutan anilin 10% (0,005 mL/g bb) diberikan pada setiap kelompok perlakuan, kecuali kelompok kontrol normal. Pada hari ke-3 dan 4 tidak diberikan perlakuan, selanjutnya pada hari ke-5 diberikan sediaan uji berupa larutan CMC 0,5% (kontrol normal dan induksi), Fero Fumarat, dan ekstrak daun kelor dengan dosis 198; 396; dan 792 mg/200g bb hingga hari ke-10. Pengukuran tekanan sistol, diastol, dan darah rata-rata dilakukan pada hari ke-5 dan 11 menggunakan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA®. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dengan dosis 198 mg/200g bb dapat meningkatkan tekanan sistol, diastol, dan darah rata-rata secara bermakna (p < 0,05) pada hari ke-11 pengujian, namun pada dosis lainnya tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p ≥ 0,05) antar kelompok. ......High iron content of Moringa leaves (Moringa oleifera Lamk.) could be expected to be useful in dealing with iron deficiency anemia by increasing the number of red blood cells that can increase blood viscosity and peripheral vascular resistance that affect blood pressure.This study aimed to determine the effect of 70% ethanol extract of Moringa leaves on blood pressure anemia white female rats. Thirty-six female rats of Sprague-Dawley strain were divided into six groups: normal control, induction, Fero fumarate, and three dose groups of Moringa leaf extract. Induction of anemia by 10% solution of aniline (0.005 mL / g b.w.) is given in each treatment group, except for the normal control group. On days 3rd and 4th are not given treatment, then on day-5th given the solution CMC 0.5% (normal controls and induction), Fero fumarate, and moringa leaf extract at dose 198; 396, and 792 mg / 200g b.w. until day 10th. Measurement of systolic, diastolic, and mean blood pressure performed on day 5th and 11th using CODA® non-invasive blood pressure. Result from analysis of blood pressure data showed that 70% ethanol extract of Moringa leaves dose 198 mg/200g bw can increase systolic, diastolic, and mean arterial blood pressure were significantly (p <0.05) on day 11 of testing, but the other dose showed no significant difference (p ≥ 0.05) between groups.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S46499
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Natasya
Abstrak :
Hiperlipidemia salah satu faktor resiko penyakit jantung koroner yang meningkatkan viskositas darah. Umbi kucai (Allium schoenoprasum L.) mengandung allisin yang berefek antihiperlipidemia. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol umbi kucai sebagai antihiperlipidemia pada tekanan darah tikus yang diinduksi diit tinggi kolesterol dan lemak. Tikus galur Sprague-Dawley sebanyak 36 ekor dibagi menjadi 6 kelompok. Semua kelompok kecuali kelompok normal diberikan diit tinggi kolesterol dan lemak. Kelompok normal, induksi, simvastatin, dosis 1, 2, dan 3 berturut-turut diberikan CMC 0,5%, CMC 0,5%, simvastatin, ekstrak umbi kucai 4,79 mg, 9,58 mg dan 19,16 mg/200g bb selama 56 hari. Tekanan darah sistol, diastol, dan tekanan arteri rata-rata diukur dengan alat pengukur tekanan darah non-invasif CODA® pada hari ke-0, ke-29 dan ke-57. Hasil analisis menunjukkan ekstrak etanol 80% umbi kucai pada dosis 9,58 mg/200g bb dapat mempengaruhi tekanan darah secara bermakna (p<0,05).
Hyperlipidemia is one of risk factors for coronary heart disease that increased blood viscosity. Bulb chives (Allium schoenoprasum L.) contains allicin as antihyperlipidemia. The study aimed to determine the effect of ethanol extract of blub chives as antyhiperlipidemia on rats blood pressure induced with a high dietary cholesterol and fat. Thirty six Sprague-Dawley rats were divided into 6 groups. All groups except the normal group was given a high dietary cholesterol and fat. Normal group, induction, simvastatin, dose 1, 2, and 3 respectively was given 0.5% CMC, CMC 0.5%, simvastatin, bulb chives extract 4,79 mg, 9,58 mg and 19,16 mg/200 g mm during 56 day. Systole, diastole, and mean blood pressure was measured with a non-invasive blood pressure tools from CODA® on days 0, 29th and 57th. The analysis showed the extract of bulb chives at a dose of 9,58 mg/200 g mm influence blood pressure significantly (p <0,05).
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S55296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Ayu Larasati
Abstrak :
ABSTRAK
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk menjadi obat diuretik selain dari obat sintetis yang ada saat ini. Namun belum diteliti secara preklinis bagaimana interaksi dari obat herbal dan obat sintetis yang memiliki khasiat yang sama dalam hal ini sebagai diuretik apabila diminum secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% daun kumis kucing terhadap efek diuretik furosemid pada tikus putih jantan galur Sprague Dawley. Penelitian dilakukan pada 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi ke dalam 5 kelompok yaitu kontrol, ekstrak, furosemid, dan dua kelompok dosis kombinasi antara ekstrak dan furosemid. kelompok diberi perlakuan berupa pemberian ekstrak selama 4 hari kemudian pada hari ke-4 ditambah pemberian furosemid . pengukuran volume urin dilakukan pada hari ke-4, tekanan darah pada hari ke-0 dan ke-4 menggunakan pengukur tekanan dara non invasive CODA, serta pengukuran kadar natrium dan kalium pada hari ke-5 pada urin 24 jam menggunakan spektrofotometer serapan atom. Kemudian, hasil dianalisis menggunakan SPSS dan hasil analisis statistic menunjukan bahwa pada pengukuran volume urin jam ke-1, ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, ke-6, kadar natrium, dan tekanan darah sistol terdapat perbedaan secara bermakna antara kelompok kombinasi dengan kelompok kontrol, ekstrak, dan furosemid (α < 0,05) dan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kombinasi 1 (dosis ekstrak 700 mg/kg bb ditambah furosemid 7,2 mg/kg BB) dan kombinasi 2 (dosis ekstrak 350 mg/kg bb ditambah furosemid 7,2 mg/kg BB) (α < 0,05)
ABSTRACT
Indonesia has many kinds of biodiversity that may become a potential drug that has diuretic effect besides synthetic drugs. But there is no preclinic research about interaction between herbal drug and synthetic drug who have same effect as a diuretic drugs and are consumed together. This study aimed to find out the effect of 70% ethanol extract of kumis kucing leaves to diuretic effect of furosemide in white male rats from Sprague Dawley strain. Thirty white male rats divided into five group of six animals each were used and administrative orally for 4 days with CMC 0,5% as control, furosemide, kumis kucing leaves extract, and the rest of the groups are for combination of furosemide and extract. Urine volume is measured in the fourth day, blood pressure is measured on the day before treatment and on the fourth day using CODA non-invasive blood pressure measurement, and, and the level of sodium and potassium are measured the day after urine volume measurement using atom spectrophotometer and the obtained data is processed by SPSS. Statistic analysis results show that there are significantly difference (α < 0,05) on 1st, 2nd, 3rd, 4th, 5th, 6th hour urine volume, sodium levels, and systole blood pressure between control, furosemide, and extract group to 1st combination group (contain 700 mg/kg bw extract and 7,2 mg/200g bw furosemide) and 2nd combination group (contain 350 mg/kg bw extract and 7,2 mg/200g bw furosemide). There is significantly difference between 1st combination group to 2nd combination group (α < 0,05).
2016
S64411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Aziza Nursyirwan
Abstrak :
Latar Belakang: Kanker kolorektal (KKR) adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas terkait kanker. Pemeriksaan baku emas yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker kolorektal hingga saat ini adalah histopatologi, yang didapat dari biopsi saat kolonoskopi. Oleh karena tidak semua pasien mau untuk menjalani pemeriksaan invasif di awal rencana diagnosis, maka pendekatan non-invasif baru yang dapat melengkapi dan meningkatkan strategi untuk diagnosis non invasif dan manajemen kanker kolorektal sangat dibutuhkan. Circulating tumor cell (CTC) dalam darah diharapkan dapat digunakan sebagai penanda diagnostik yang non-invasif pada pasien dengan KKR. Tujuan: Penelitian ini merupakan uji diagnostik CTC pada KKR menggunakan metode isolasi dan analisis CTC imunomagnetik seleksi negatif menggunakan Easysep™ dan marker mesenkimal kanker CD44. Metode: potong lintang dengan populasi terjangkau pasien dewasa yang diduga kanker kolorektal di RSCM selama bulan September 2020 hingga September 2021. Analisis uji diagnostik digunakan untuk mencari titik potong beserta nilai sensitivitas, spesifisitas, nilai duga positif (NDP), nilai duga negatif (NDN), rasio kemungkinan positif (RKP), dan rasio kemungkinan negatif (RKN) CTC dalam mendeteksi KKR. Hasil: Sebanyak total 80 subjek penelitian, didapatkan mean umur 56 ± 11 tahun. Proporsi subjek berdasarkan jenis kelamin yaitu 46,3% pasien perempuan dan 53,8% pasien lelaki. Sebanyak 77,5% subjek mengalami kanker kolorektal, 7,5% polip adenoma, dan 15% polip inflamasi/ hiperplastik. Uji diagnostik CTC untuk mendeteksi KKR (KKR dibandingkan dengan polip inflamasi/hiperplastik + polip adenoma), dengan titik potong CTC >1,5 sel/mL, didapatkan hasil sensitivitas, spesifisitas, NDP, NDN, RKP, RKN berturut-turut sebesar 50%; 88,89%; 93,94%; 34,04%; 4,5; dan 0,56. Selain itu didapatkan variabel diferensiasi kanker memiliki hubungan yang signifikan (p<0,05) dengan jumlah CTC. Simpulan: Pemeriksaan CTC memiliki sensitifitas yang rendah dan spesifisitas yang tinggi untuk mendiagnosis KKR. Pemeriksaan ini dapat dipertimbangkan menjadi pemeriksaan penunjang diagnostik non-invasif kanker kolorektal sebelum menjalani pemeriksaan yang lebih invasif yaitu kolonoskopi dan biopsi histopatologi. ......Background: Colorectal cancer (CRC) is one of the leading causes of cancer-related morbidity and mortality. The gold standard for diagnosing colorectal cancer is histopathology, which is obtained from a biopsy during colonoscopy. Since not all patients are willing to undergo invasive testing at the outset of the first diagnotic plan, new non-invasive approaches that can complement and enhance strategies for non-invasive diagnosis and management of colorectal cancer are urgently needed. Circulating tumor cells (CTC) in the blood are expected to be used as a non-invasive diagnostic marker in patients with CRC. Purpose: This research is a diagnostic test of CTC on CRC using the isolation and analysis of negative selection immunomagnetic method with Easysep™ and CD44 cancer mesenchymal marker. Method: Cross-sectional study of adult patients with suspected colorectal cancer at RSCM during September 2020 to September 2021. Diagnostic study analysis was used to find the cut-off point along with sensitivity, specificity, positive predictive value (PPV), negative predictive value (NPV), positive likelihood ratio (PLR), and negative likelihood ratio (NLR) of CTC in detecting CRC. Results: A total of 80 research subjects, the mean age was 56 ± 11 years. The proportion of subjects by gender was 46.3% female and 53.8% male patients. A total of 77.5% of the subjects had colorectal cancer, 7.5% adenoma polyps, and 15% inflammatory/ hyperplastic polyps. The CTC diagnostic analysis to detect CRC (CRC compared with inflammatory/hyperplastic polyps + adenoma polyps), with a CTC cut-off point of  > 1.5 cells/mL, showed that the sensitivity, specificity, PPV, NPV, PLR, NLR were 50%; 88.89%; 93.94%; 34.04%; 4.5; and 0.56, respectively. In addition, it was found that the cancer differentiation variable had a significant relationship (p<0.05) with the number of CTCs. Conclusion: CTC examination has low sensitivity and high specificity for diagnosing CRC. This examination can be considered as a non-invasive diagnostic support for colorectal cancer before undergoing more invasive examinations, which are colonoscopy and histopathological biopsy.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library