Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Razaki Wirman
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas bagaimana normalisasi terhadap eksploitasi tenaga magang di agensi periklanan multinasional terjadi melalui pembentukan subjektivitas neoliberal. Pendekatan ekonomi politik dari studi industri budaya dan konsep subjektivitas neoliberal digunakan untuk memahami dominasi industri terhadap kelas pekerja dalam eksploitasi yang terjadi. Subjektivitas neoliberal hadir sebagai kontrol sosial melalui glorifikasi diskursus pengembangan diri dan kewirausahaan dalam masyarakat sehingga muncul perilaku untuk terus menerus meningkatkan kapasitas diri, salah satunya melalui kegiatan magang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan strategi penelitian fenomenologi. Berdasarkan wawancara mendalam dengan lima narasumber, pembentukan subjektivitas terjadi melalui interaksi antara pemaknaan dan pengalaman magang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kegiatan magang di agensi periklanan diposisikan sebagai batu loncatan untuk karier yang dianggap lebih ideal oleh tenaga magang; 2) Eksploitasi yang dialami dimaknai sebagai investasi untuk stabilitas karier masa depan; 3) Kegiatan magang dimaknai sebagai pelengkap dari pendidikan di universitas dengan tujuan mempersiapkan diri untuk bersaing di industri pemasaran; 4) Tenaga magang membentuk toleransi terhadap eksploitasi dan ambiguitas kegiatan magang melalui kepuasan terhadap lingkungan pekerjaan yang interaktif.

ABSTRACT
This research discusses about how the exploitation of multinational advertising agency interns are normalized through the forming of neoliberal subjectivity. Political economy approach from cultural industries studies and the concept of neoliberal subjectivity are used to make sense the industrial domination against the working class in the exploitation that occurred. Neoliberal subjectivity exists as a new social control through the glorification of self-development and entrepreneurial discourses in society. This creates the mindset in individuals to keep increasing their self-capacity, and in this context, implemented by joining internship programs. This research uses qualitative method and phenomenological strategy. Through deep interview with five informants, it is found that subjectivity is formed from the interaction between meaning and experience of internship programs. This research shows that: 1) Internship program in advertising agency is seen as a steppingstone to pursue the main carrier expected in the future; 2) exploitation experience is seen as investment for carrier stability in the future; 3) Intern program is seen as complementary of followed education in university used for preparation attempt to compete in marketing industries environment; 4) Intern shaped tolerance to exploitation and ambiguity in internship program from the satisfaction of interactive working environment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryo Kunto Wibisono
"Disertasi ini mempertanyakan proses pembentukan subjek neoliberal yang mengidealisasi individu sebagai subjek yang bebas, menjadikan kehidupannya sebagai bagian kepengaturan pasar, berani menempuh resiko dalam ketidakpastian ekonomi. Imperatif neoliberal ini saya
tempatkan dalam diskursus ekonomi kreatif yang menarget anak muda sebagai aktor ekonomi baru yang sanggup mengoptimalisasi human kapital, kreativitas, hobi dan passion dalam narasi enterpreneurialisasi masyarakat. Tafsir kerja kreatif sebagai manifestasi perwujudan
passion, aktualisasi diri, hidup mandiri, dan kebebasan, saya posisikan untuk memperhatikan kompleksitas makna kerja, rejim kerja, dan idealisasi kerja dalam kepengaturan neoliberal Disertasi ini menempatkan counter-conduct sebagai kerangka analitik untuk memahami proses kontestasi, manipulasi, dan negosiasi dalam subjektifikasi neoliberal pada pekerja kreatif. Ide counter-conduct ini memperluas batasan analisa kepengaturan/governmentality
dari Foucault dengan menitikberatkan kapabilitas subjek untuk menafsir kuasa yang diinternalisasi dalam diri (self) sekaligus mengupayakan terjadinya subjektivitas yang berlainan dengan target kuasa atau teks resmi kepengaturan.
Disertasi ini mengambil lokasi studi di Kota Manuntung, sebuah kota berbasis ekstraksi sumber daya alam di Kalimantan Timur, dengan durasi waktu riset sepanjang 2016-2018.
Sejak terjadinya krisis ekonomi tahun 2014, kota ini melakukan eksperimentasi ekonomi kreatif yang berpusat pada pemanfaatan sumber daya manusia berbasis entrepreneur dengan skill teknologi informasi, perfilman, design grafis dengan tujuan mengembalikan kota ini ke kancah nasional dan merekrut talenta muda yang ada di perkotaan untuk kemudian bisa menjawab problem ketersediaan lapangan kerja.
Dengan menggunakan metode etnografi, disertasi ini berfokus pemahaman pekerja kreatif pada diri (self), jalinan sosial, dan lingkungan perkotaan pada konteks imperatif ekonomi baru.
Hasil temuan disertasi ini menunjukkan bahwa proses pembentukan neoliberal subjek diwarnai kontradiksi, dilema, dan tensi dalam diri subjek. Subjek dalam disertasi ini memiliki teknik pengaturan lain yang dibangun berdasarkan ikatan personal, keinginan untuk memberi cara menjalani kerja yang baru, serta memberikan alternatif lain pada citra perkotaan.

This dissertation problematized formation of neoliberal subject that idealizes individual as a
free subject, makes human daily life as part of market regulation, and courage to take risks in
economic uncertainty. This dissertation situate neoliberal imperative in the context creative economy discourse which targets youth as new economic actors who are able to optimize human capital, creativity, hobbies and passion in the narrative of entrepreneurialization of society. My interpretation of creative work as a manifestation of passion, self-actualization, independent living, and freedom. I will underline to complexity of the meaning of work, the work regime, and the idealization of work in neoliberal settings.
This dissertation placed counter-conduct as an analytic framework to understand the process of contestation, manipulation, and negotiation in neoliberal subjectivity to creative workers.
This counter-conduct idea expands limitation of Foucault's governmentality analysis by emphasizing the subject capability to interpret the power internalized in him (self) as well as striving for a other subjectivity that different from target power or “official text” of
governmentality.
This dissertation takes location in Manuntung City, a city based on natural resource extraction in East Kalimantan, within time frame 2016-2018. Since the economic crisis in 2014, the city has began experimentation creative economy centered on entrepreneur-based human resources with skills in information technology, film, graphic design. This skill compatible with the urban appratus goal to return on national scene and recruiting young urban talents to answer the problem of urban labour market.
Through ethnographic methods, this dissertation focuses on how creative workers' understand him (self), sociality, and urban millieu in the context of new economic imperatives. The main findings of this dissertation indicate that the process of formation subject's is characterized by contradictions, dilemmas, and tensions within the subject. The subjects in this dissertation
have other subjectification techniques that are built on personal ties, the desire to provide new ways of doing work, and provide other alternatives to urban imagery.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aryo Duta Negara
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami proses reproduksi neoliberal subjectivity dalam partisipasi mahasiswa sarjana dalam remote working internship dan konstruksi rasionalitas neoliberal mahasiswa. Perubahan metode kerja yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 meningkatkan minat mahasiswa untuk secara sukarela mengikuti magang dan membangun nilai-nilai neoliberal. Masih minim penelitian tentang neoliberal governmentality, neoliberal subjectivity, dan rasionalitas neoliberal. Peneliti berpendapat bahwa minat siswa yang meningkat untuk secara sukarela melakukan remote working internship mereproduksi subjektivitas neoliberal dan membentuk rasionalitas neoliberal. Dengan menggunakan konsep Foucault tentang neoliberal governmentality, konsep neoliberal subjectivity, dan konsep rasionalitas neoliberal, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa remote working internship menghasilkan subjektivitas neoliberal pada mahasiswa dan menciptakan rasionalitas mahasiswa sebagai pelaku ekonomi yang rasional. Penelitian studi kasus ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam dan observasi digital terhadap individu yang secara sukarela mengikuti magang kerja jarak jauh antara Maret 2020 – Desember 2022.

This research aims to understand the process of the reproduction of neoliberal subjectivity in undergraduate university students’ participation in voluntary remote working and the construe of students’ neoliberal rationality. Changes to working methods caused by COVID-19 pandemic raised students’ interest in voluntarily partaking in internships and garnered neoliberal values. There is still minimal research regarding neoliberal governmentality, neoliberal subjectivity, and neoliberal rationality. The researcher argues that the students’ rising interest in voluntarily partaking in remote working internships reproduce neoliberal subjectivity and form neoliberal rationality. By using Foucault’s concept of neoliberal governmentality, concept of neoliberal subjectivity, and concept of neoliberal rationality, the findings of this research shows that remote working internship produce students’ neoliberal subjectivity and construe students’ rationality as rational economic actors. This case study uses a qualitative method with in-depth interview and digital observation on individuals who have voluntarily participated in a remote working internship in March 2020 – December 2022."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library