Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunadi H. Sulistyo
Abstrak :
The National Examination (NE) has been conducted for several times nation-wide. However, public debates always emerge over the importance of NE prior to the annual excecution of the examination. The government?s policy to raise the passing standard under the pretext of improving the quality of the national education has commonly triggered a heated controversy. This paper discusses the NE from the perspectives of expectations, challenges and opportunities. It attempts to provide an objective picture as to the need to hold NE. As such, it puts the attempts to improve the quality of the national education through NE in a proportionately wider perspective.
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhendri
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menghitung dan menjelaskan korelasi antara keterpahaman teks reading pada ujian nasional Bahasa Inggris paket 1 Sekolah Menengah Atas dan keterbacaan teks serta hasil ujiannya tahun 2014 dan 2015. Teori yang digunakan adalah teori kualitas teks (Schriver, 1989). Kualitas teks didasarkan pada dua aspek, yakni keterbacaan dan keterpahaman. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 100 pelajar SMAN 1 Padang Panjang. Jumlah teks yang dianalisis adalah 20 teks yang terdiri atas sebelas teks pada UN tahun 2014 dan sembilan teks pada UN tahun 2015. Berdasarkan keterbacaan teks, ditemukan keterbacaan teks-teks pada UN Bahasa Inggris paket 1 tahun 2014 dan 2015 adalah 37.2 dan 39.4; artinya teks-teks tersebut berada pada tingkat sulit (dalam skala 30 ? 49) dan cocok untuk mahasiswa. Sementara itu, keterpahaman teks-teks yang ada pada UN Bahasa Inggris tahun 2014 dan 2015 adalah 48.1% dan 47.8%; artinya teks-teks tersebut berada pada tingkat sedang (dalam skala 44% - 53%). Selanjutnya, keterbacaan teks pada UN Bahasa Inggris paket 1 SMA tahun 2014 dan 2015 memiliki korelasi yang signifikan dengan keterpahaman. Terakhir, keterpahaman teks pada UN Bahasa Inggris tahun 2014 dan 2015 memiliki korelasi yang signifikan dengan hasil ujiannya.
ABSTRACT
This research aimed at calculating and explaining correlation of texts comprehensibility in the reading section of the Senior High School English National Examinations Package 1 with text readability and the examination results in 2014 and 2015 using the theory of text quality proposed by Schriver (1989). The text quality is measured based on readability and comprehensibility. The research used a quantitative method. The samples were 100 students of SMAN 1 Padang Panjang. There were 20 texts analyzed. The result showed that the texts readability in package 1 of the Senior High School National Examination in 2014 and 2015 were 37.2 and 39.4; which means the texts were difficult (in scale 30 - 49) and suitable for university students. Meanwhile, the texts comprehensibility in package 1 of the Senior High School National Examination in 2014 and 2015 were 48.1% and 47.8%; which means the texts were at instrumental level (in scale 44% - 53%). Furthermore, the texts readability had significant correlation with the texts comprehensibility in Senior High School English national examination package 1 in 2014 and 2015. Finally, there was strong correlation between text comprehensibility of the Senior High School English National Examination and the exam results in 2014 and 2015
2016
T46510
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubna Luthfi Gathmyr
Abstrak :
Dalam sistem pendidikan di Indonesia dikenal sebuah alat ukur untuk mengukur kompetensi siswa termasuk dalam bidang Matematika yaitu instrument yang dikenal sebagai Test Ujian Nasional atau TUN. Sebagai alat ukur, tentu saja test Ujian Nasional bidang studi Matematika dapat diklaim berhasil menjalankan fungsi ukurnya bila dapat memberikan hasil pengukuran yang cermat dan akurat. Artinya, test tersebut mampu menunjukkan perbedaan-perbedaan yang ada pada objek ukur. Penelitian ini memiliki tujuan: (1) menganalisis karakteristik item Matematika dalam Ujian Nasional SMPIMTs tahun Pelajaran 2004/2005 se-Kabupaten Bangka Barat, (2) mengetahui kemarnpuan daya serap siswa terhadap materi Matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 SMPIMTs tahun pelajaran 2004/2005 se-Kabupaten Bangka Barat Propinsi Kepulauan Bangka Befitting yang berjumiah 1649 orang yang mengikuti Ujian Nasional 2005. Hasil analisis data dengan menggunakan Program ITEMAN di dapat rata-rata skor siswa adalah 13,385 yang berarti di bawah rata-rata ideal (15,000). Harga varians skor 20,958 yang berarti distribusi skor peserta kurang bervariasi. Hal ini juga ditunjukkan dari rentang skor mulai dari 2,000 sampai dengan 29,000 dan kurtosisnya - 0,390. Dislribusi skor peserta tes membentuk larva yang sedikit juling ke kanan. Hal ini dapat dilihat dari rat-rata yang sedikit lebih besar daripada median (13,385 > I3,000) dan harga skew 0,283. Kurva yang sedikit juling ke kanan atau juling positif ini juga menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendapat skor rendah. Reliabilitas tes ditunjukkan dengan Alpha 0,710. Sementara tingkat kesukaran butir rata-rata 0,446 dan rata-rata daya pembeda butir 0,318. Sedangkan basil analisis data dengan menggunakan Program BIGSTEPS pada RUN tahap pertama terdapat 63 orang yang terdelete dan pada akhir RUN tahap ketiga terdapat 1 item yang terdelete.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keksi Girindra Swasti
Abstrak :
Penelitian bertujuan menjelaskan pengaruh terapi suportif terhadap ansietas siswa dalam menghadapi UN. Menggunakan desain quasi experiment pre-post test with control group. Sejumlah 82 sampel dipilih secara purposive sampling. Kuesioner yang valid dan reliabel dianalisis menggunakan independent t-test, dependent ttest dan regresi linier ganda. Hasil menunjukkan penurunan ansietas pada kedua kelompok (p-value < α 0,05) dengan selisih score ansietas kelompok intervensi (0,821) dan kelompok kontrol (0,454). Penurunan ansietas dipengaruhi oleh terapi suportif, jenis kelamin dan penghasilan orang tua, dengan peluang perubahan 27,9%. Terapi direkomendasikan untuk mengatasi ansietas pada siswa yang menghadapi UN. ......This study aimed to explain the effect of supportive therapy on students anxiety for facing National Examination. The design was quasi experiment pre-post test with control group. A number of 82 students were selected using purposive sampling. Data collected using validated and reliable questionairre were analyzed by independent t-test, dependent t-test and double linear regression. The result indicated decreased anxiety (p-value < α 0,05) with quarrel score for intervention group was higher than that of control group. The decreased of anxiety was influenced by supportive therapy, sex and their parents income with the determination coefficient was 27.9%. Supportive therapy is recommended to solve students? anxiety when they facing National Examination.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Syahida
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas soal Ujian Nasional (UN) Kimia SMA pada tahun 2011/2012 dan 2012/2013 ditinjau dari proporsi keterampilan berpikir tingkat tinggi yang ditanyakan pada masing-masing ujian. Kategori keterampilan berpikir tingkat tinggi pada penelitian ini didasarkan pada tiga jenjang dimensi proses kognitif teratas pada Taksonomi Bloom Revisi (menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dokumen. Pemilihan sampel sumber data dilakukan melalui teknik purposive sampling. Sampel sumber data pada penelitian ini adalah dokumen soal UN Kimia SMA tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas soal UN Kimia pada tahun ajaran 2011/2012 (92,5%) maupun 2012/2013 (85%) menuntut keterampilan berpikir tingkat rendah siswa. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diujikan pada soal-soal tersebut hanya mewakili jenjang kognitif menganalisis. Sub kategori menganalisis yang dikembangkan pada soal UN Kimia tahun 2011/2012 dan 2012/2013 tersebut hanya meliputi proses kognitif membedakan dan mengorganisasi. Berdasarkan jenjang kognitif yang dikembangkan pada masing-masing ujian, kuantitas pertanyaan yang menuntut jenjang kognitif menganalisis lebih banyak terdapat pada soal yang ditanyakan dalam UN Kimia tahun ajaran 2012/2013 (15%) dibandingkan pada soal yang ditanyakan dalam UN Kimia tahun ajaran 2011/2012 (7,5%). Dengan demikian, ditinjau dari perbandingan kuantitas soal yang menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa pada masing-masing ujian, kualitas soal UN Kimia tahun ajaran 2012/2013 lebih baik dibandingkan soal UN Kimia tahun ajaran 2011/2012. Soal-soal yang menuntut tiga jenjang dimensi proses kognitif teratas pada Taksonomi Bloom Revisi sebaiknya lebih ditingkatkan lagi jumlahnya pada ujian-ujian, seperti Ujian Nasional Kimia. Hal itu dikarenakan ketiganya merupakan salah satu indikator untuk mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Jakarta: Pusat Pendidikan Sains, UIN Syarif Hidayatullah, 2015
370 EDU 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rogers Pakpahan
Abstrak :
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji, menganalisis, dan menemukan hambatan pelaksanaan Uujian nasional berbasis komputer (UNBK). Hasil kajian menunjukan bahwa ujian berbasis komputer dapat dilaksanakan di seluruh wilayah atau satuan pendidikan bila didukung oleh perangkat komputer dan internet. Agar pelaksanaan ujian berbasis komputer dapat berjalan dengan lancar, satuan pendidikan harus menyiapkan perangkat keras, jaringan internet, dan jaringan lokal komputer. Selain itu, hasil kajian model ujian nasional berbasis komputer adalah menghemat biaya pengandaan naskah, keamanan naskah, memudahkan distribusi bahan, mudah menjangkau seluruh wilayah, keamanan, mudah proses penskoran, dan memungkinkan pencetakan sertifikat hasil ujian setelah ujian berlangsung. Hambatan model ujian berbasis komputer antara lain cakupan wilayah yang luas, perangkat keras, sarana internet, dan dukungan para pemangku kepentingan. Namun demikian, pelaksanaan ujian nasional dapat dilaksanakan di seluruh wilayah seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Kajian ini menyimpulkan bahwa penerapan ujian nasional berbasis komputer secara langsung dalam wilayah terbatas baik kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional akan memotong rangkaian penyelenggaraan ujian nasional sehingga membantu pemangku kepentingan dan hasil ujian nasional berupa nilai dan sertifikat ujian nasional akan segera diperoleh atau dimiliki peserta didik setelah pelaksanaan ujian berlangsung, tidak seperti selama ini, dimana peserta didik harus menunggu lama untuk memperoleh hasil tersebut.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2016
370 JPK 1:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kushartanti
Abstrak :
Teaching Indonesian in formal schools today is regarded as a challenge by many Indonesian teachers. In a country like Indonesia, in which language situation is very complex due to many languages and dialects (and also the fast-growing English usage in big cities), this phenomenon can be understood. Since the country?s independence, there have been several curricula?one of them is Kurikulum Berbasis Kompetensi (competence-based curriculum), the newest being Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Unit Level of Education-Based Curriculum). The latter seems to be regarded as the most ideal curriculum, because it can be adjusted to the regions? policy. The problems are that there are still Ujian Nasional (national examination) and that the ?readability? of the curriculum is still a big question for many teachers. This paper is focused on the elementary school teacher?s strategies on applying the curriculum. This paper also discusses the curriculum, some principles on language learning, and the emergence of literary matters.
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sabaria Umahuk
Abstrak :
Ujian Nasional merupakan penilaian pada akhir proses pembelajaran di sekolah dan penentu kelulusan siswa pada jenjang pendidikan tertentu yang secara periodik dilakukan setiap tahun. Bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan, soal ujiannya dikembangkan oleh pusat penilaian dengan melibatkan guru-guru yang terlatih dalam membuat soal. Ujian Nasional tahun pelajaran 200412005, bentuk tes bahasa Inggris SMA/MA berupa tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda sebanyak 60 soal, terdiri dari 20 soal listening comprehension dan 40 soal reading comprehension dengan alokasi waktu 120 menit. Untuk daerah Propinsi Maluku .Utara, ada 2 paket soal yang diujikan untuk jenjang pendidikan SMA/MA dengan jumlah populasi sebanyak 7148 orang. Analisis soal dilakukan berdasarkan masing-masing program yaitu IPAI1PS dan BAHASA.Selain itu, juga dilakukan analisis gabungan yaitu analisis IPA dan IPS paket 1 serta TPA dan IPS paket 2. Hasil uji psikometrik untuk data ini dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu secara klasik dengan ITEMAN dan IRT dengan menggunakan fasilitas program komputer BIGSTEPS. Hasil analisis dengan ITEMAN menunjukkan bahwa untuk program IPAIIPS paket 1 dan 2 secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat 1tesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Koefisien reliabilitas alpha dari tes paket 1 tinggi (> 0.8), sehingga skor tes ini dapat dipercaya penggunaanya. Sedangkan dari tes paket 2 alpha = > 0.7, artinya bahwa tingkat keajekanlkonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Untuk program BAHASA paket 1, secara keseluruhan paket tes ini memiliki tingkat kesukaran soal yang sedang, dan rata-rata skor peserta juga memberikan gambaran bahwa sebagian besar peserta adalah berkemampuan sedang. Tapi Koefisien reliabilitas alpha = > 0.7, artinya tingkat keajekanikonsistensi tes ini tidak begitu tinggi. Dan untuk program BAHASA paket 2 memiliki tingkat kesukaran yang sedang dan rata-rata skor peserta tes juga sedang, tetapi daya pembeda soal bemilai negatif (Point Bis negatifj. Alpha = > 0.8. Analisis dengan BIGSTEPS hanya dilakukan untuk program IPA dan IPS. Hasil untuk program IPA paket I dan 2 , total data orang yang tidak fit = 73 orang, dan item = 23 butir; untuk program IPS paket 1 dan 2, total data orang yang tidak fit = 83 orang, dan item = 14 butir. Data orang dan item dianggap tidak fit karena memiliki nilai outfit > + 2.0 dan atau nilai Point Biserial yang negatif.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Zahriadi
Abstrak :
Ujian Nasional (UN) berfungsi untuk mengukur sejauhmana system pendidikan telah mencapai standar mutu lulusan yang telah ditetapkan secara nasional dan mendorong peserta didik, guru dan pengelola pendidikan untuk meningkatkan kinerjanya. Hal ini berkaitan dengan skor batas lulus/batas kelulusan yang harus ditetapkan untuk memisahkan siswa yang lulus dan tidak Iulus UN. Batas kelulusan menjadi penting untuk menetapkan siswa yang berhak lulus dengan kompetensi yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa, pengaruh batas kelulusan sesuai dengan ketetapan pemerintah dan Metode Angoff (1971) serta penentuan kelulusan siswa. Analisis terhadap kemampuan siswa menggunakan Teori Tes Klasik dan Teori Tes Modern (IRT, khusus Rasch Model). Penerapan Metode Angoff dimaksudkan untuk mengetahui judgement guru terhadap kompetensi minimal yang harus dimiliki siswa untuk dapat lulus UN. Selanjutnya, tingkat kesukaran soal klasikal akan dikorelasikan dengan judgement guru dan tingkat kesukaran soal dalam IRT model 1, 2 dan 3 parameter logistik. Analisis dilakukan terhadap data UN Matematika SMP/MTs tahun 2005 Kabupaten BeIitung, judgement dan perkiraan guru. Jumlah siswa sebanyak 1.718 orang dari 24 sekolah yang ada di Kabupaten Belitung. Sedangkan jumlah guru dari seluruh sekolah tersebut sebanyak 47 orang. Untuk mendukung pembahasan dan penarikan kesimpulan dianalisis juga data pendukung berupa informasi latar belakang guru, persiapan mengajar, kesesuaian antara materi yang diajarkan dan diujikan dan pembelajaran yang dilakukan. Hasil analisis secara klasikal dan IRT menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai kemampuan yang rendah. Sebagian besar soallmateri ujian belum dikuasai siswa. Soal-soal yang diujikan tersebut sedikit lebih sulit dari rata-rata kemampuan siswa. Namun demikian Paket 2 UN relatif cocok diujikan di Kabupaten Befitting karena hanya ada dua orang siswa yang kemampuannya tidak bisa diestimasi. Hasil judgement guru menunjukkan angka yang lebih besar dari 4,25 yang berarti masih terjangkau oleh siswa dengan kemampuan minimal. Pertimbangan terhadap kemampuan minimal siswa bisa lebih tinggi bila didasarkan pada kesesuaian antara mated yang diajarkan dan diujikan. Namur judgement guru tersebut tidak diikuti oleh kenyataan bahwa batas kelulusan sebesar 4,25 menyebabkan separuh dari keseluruhan siswa tidak lulus. Karenanya, batas kelulusan tersebut masih tinggi dari kemampuan siswa-siswa yang tidak lulus. Untuk itu, dalam pembelajaran di sekolah, guru perlu memaksimalkan kemampuan siswa (belajar tuntas) sehingga siswa tidak kesulitan dalam menjawab soal UN. Sebagian besar judgement guru pada kunci jawaban ataupun pada pengeeoh, kurang menunjukkan adanya korelasi, bahkan ada yang bemilai nol atau negatif (-). Hal tersebut bisa berarti guru tidak memahami atau tidak serius dalam melakukan judgement. Nilai judgement yang dibarapkan menurut Metode Angoff adalah bersesuaian dengan tingkat kesukaran soal klasikal, sehingga batas kelulusan yang dimaksudkan adalah 4,42.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library