Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramadhan Nugraha
"Latar belakang: Untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19, pemerintah melakukan upaya-upaya untuk dapat mengatasinya, antara lain dengan Protokol Kesehatan (ProKes). Meskipun sangat besar manfaatnya, masih kita jumpai masyarakat yang tidak mengindahkan anjuran pemerintah ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan karyawan Non-Nakes dalam melaksanakan protokol kesehatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel 387 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui link Google Form. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil dan Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara variable tindakan dengan variable tingkat pndidikan, pengetahuan, pengawasan manajemen dan ketersediaan APD. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variable Tindakan dengan usia, jenis kelamin, masa kerja, dan dukungan manajemen. Saran: Lebih memberikan penyuluhan kepada kelompok karyawan usia di bawah 36 tahun. Lebih menekankan kedisiplinan kepada karyawan lulusan perguruan tinggi.

Background: To suppress the growth rate of COVID-19, the government is making efforts to overcome it, including the Health Protocol (ProKes). Despite the enormous benefits, we still encounter people who do not heed the government's advice. This study aims to determine the actions of Non-Heallth workers in implementing health protocols. Methods: This research is a quantitative research with a cross-sectional design with the research instrument in the form of a questionnaire. The sampling technique in this study was total sampling with a sample of 387 respondents. Data collection uses a questionnaire distributed via a Google Form link. Bivariate analysis using Chi Square test. Results and Conclusions: There is a significant relationship between the action variable and the education level variable, knowledge, management supervision and the availability of PPE. There is no significant relationship between the Action variable and age, gender, years of service, and management support. Suggestion: Provide more counseling to groups of employees under 36 years of age. More emphasis on discipline to college graduate employees."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Ahmad Qaniah
"Sifat kepribadian adalah salah satu faktor intrapersonal bagaimana tenaga kesehatan (nakes) memberikan layanan kesehatan dengan kualitas yang berbeda-beda. Sedangkan pada faktor interpersonal, dukungan sosial yang berasal dari keluarga, teman, dan orang terdekat dapat meningkatkan keinginan nakes agar melayani pasien lebih baik. Riset ini bertujuan melihat pengaruh dari karaktertistik kepribadian dan dukungan sosial terhadap service orientation nakes pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia. Riset ini menggunakan metode kuantitatif dengan serangkaian analisis uji regresi linear. Partisipan berjumlah 218 nakes yang aktif dengan profesi/pekerjaan yang beragam sesuai definisi nakes menurut UU nomor 36 tahun 2014. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektifitas dari model personality traits (R2 adjusted = 0,309) dan juga kualitas dukungan sosial (R2 adjusted= 0,166) dapat memprediksi secara signifikan (p < 0,01) kualitas dari service orientation nakes. Pada sifat kepribadian, sifat agreeableness dan conscientiousness lah yang yang terbukti menjadi prediktor. Begitu juga dengan dukungan sosial khususnya yang berasal dari orang terdekat terbukti menjadi prediktor secara empiris. Dengan demikian, untuk meningkatkan service orientation pada nakes, maka perlu meningkatkan kualitas dari karakteristik kepribadian agreeableness dan conscientiousness serta dukungan sosial yang diterima.

Personality traits are one of the intrapersonal factors in how people provide health services differently. Meanwhile, the interpersonal factor that can be accessed easily are social support comes from family, friends, and significant others that can increase the desire and help health workers to serve patients better. However, research related to service, personality and social support together has never been carried out in Indonesia. Sample participants were 218 health workers from various professions / occupations in accordance with Law number 36 of 2014. The study used quantitative methods using linear regression analysis techniques. The results of the research findings showed that the effectiveness of personality traits (adjusted R2 = 0.309) and the quality of social support (adjusted R2 = 0.166) could significantly predict (p <0.01) the quality of service orientation of health worker. On personality traits, agreeableness and conscientiousness were the prediction of service orientation. On social support dimension, support from significant others and friend are stronger affect of service orientation. Thus, it can be concluded that two variables are predictors of service orientation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Aprilia Widyasari
"Indonesia masih dihantui Angka Kematian Ibu AKI yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara Region Asia Tenggara, yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup. AKI dapat direduksi dengan persalinan dengan perawatan yang terampil. Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2015 menetapkan persalinan yang aman adalah persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan nakes di fasilitas pelayanan kesehatan fasyankes. Meskipun cakupan pertolongan persalinan oleh nakes dan persalinan di fasyankes di Indonesia sudah tinggi, tetapi masih terdapat perbedaan cakupan menurut umur ibu, tingkat pendidikan ibu, status ekonomi, wilayah tempat tinggal, dan provinsi.
Untuk memudahkan penghitungan ketidakmerataan kesehatan antar negara dan mengetahui daerah mana yang tertinggal, WHO mengeluarkan aplikasi bernama Health Equity Assessment Toolkit HEAT dan Health Equity Assessment Toolkit HEAT Plus, aplikasi ini mampu mengidentifikasi perbedaan dalam indikator kesehatan antar subkelompok populasi. Peneliti dapat memasukkan data sendiri ke dalam aplikasi HEAT Plus, dalam penelitian ini peneliti menggunakan data SDKI.
Hasil analisis menunjukkan cakupan persalinan oleh nakes dan persalinan di fasyankes meningkat dari tahun 1994-2012. Cakupan tersebut terkonsentrasi pada ibu berumur 25-39 tahun, ibu dengan tingkat pendidikan SMP, ibu dengan kuintil kekayaan terkaya, ibu yang tinggal di daerah perkotaan, dan ibu yang tinggal di wilayah Sumatera dan Jawa. Ukuran ketidakmerataan yang mengalami penurunan tertinggi adalah Population Attributable Risk PAR dan Population Attributable Fraction PAF. Ketidakmerataan cakupan persalinan oleh nakes cenderung mengalami penurunan pada semua dimensi, sedangkan ketidakmerataan cakupan persalinan di fasyankes mengalami peningkatan pada dimensi provinsi.

Indonesia is still haunted by a relatively high Maternal Mortality Rate MMR compared to the Southeast Asian Region countries, which is 190 per 100,000 live births. MMR can be reduced by delivery with skilled care. The Ministry of Health of Indonesia since 2015 established a safe delivery is the delivery done by Skilled Birth Attendants SBA in health service facilities. Although coverage of delivery assistance by SBA and delivery in health service facilities in Indonesia is high, but there are still coverage differences based on age, education level, economic status, residence, and province.
To facilitate the calculation of health inequalities between countries and to know which areas are left behind, WHO issued an application called Health Equity Assessment Toolkit HEAT and Health Equity Assessment Toolkit HEAT Plus, this application is able to identify differences in health indicators among subgroups of the population. Researchers can enter their own data into HEAT Plus application, in this research the researcher use SDKI data.
The results showed that the coverage of delivery by SBA and childbirth in health service facilities increased from 1994 to 2012. The coverage was concentrated in mothers aged 25 39, mothers with secondary and above educational level, mothers with richest quintiles, mothers living in urban areas, and mothers who live in Sumatra and Java. The highest decreasing inequality size is Population Attributable Risk PAR and Population Attributable Fraction PAF. Inequality of delivery coverage by SBA tends to decrease in all dimensions, whereas the inequality of delivery coverage in health service facilities has increased in the provincial dimension.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library