Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antoni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi atribut mengajar yang efektif menurut persepsi mahasiswa akuntansi sebagai masukan bagi Departemen Akuntansi Universitas Indonesia untuk memaksimalkan potensi pencapaian akreditasi AACSB. Penelitian ini juga menguji perbedaan pesepsi mengenai pentingnya atribut mengajar pada mahasiswa departemen akuntansi di dua institusi pendidikan tinggi negeri di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia UI dan Universitas Gadjah Mada UGM. Survei dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner pada mahasiswa akuntansi UI dan UGM tahun angkatan 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut mengajar dengan rangking tertinggi dalam menunjang pengajaran yang efektif terkait dengan atribut keadilan dan metode penilaian. Terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa UI dengan mahasiswa UGM. Mahasiswa UI menilai bahwa atribut keadilan dan metode penilaian secara signifikan lebih tinggi daripada mahasiswa UGM. Sebaliknya, mahasiswa UGM menilai bahwa atribut persiapan kelas, penyampaian kelas, dan karakteristik dosen secara signifikan lebih tinggi daripada mahasiswa UI.

ABSTRACT
This research aims to explore the effective of teaching attributes according to the perception of the accounting students as suggestions for the Department of Accounting, University of Indonesia to maximize the potential achievement of AACSB accreditation. It also examines differences in the perceived importance of these teaching attributes between students of department of accounting in two public higher education institutions in Indonesia, namely University of Indonesia UI and Gadjah Mada University UGM. The survey was conducted by distributing questionnaires to accounting students in UI and UGM in the 2014 academic year. The research methodologies used in this study are descriptive statistics and Mann Whitney test. The result shows that the most highly ranked attributes in supporting effective teaching related to fairness and evaluations methods. Significant differences are found between the perception of UI and UGM students. UI students ranked fairness and evaluation methods significantly higher than UGM students. In contrast, UGM students ranked attributes related to class preparation, class delivery, and lecturer 39 s characteristics significantly higher than UI students."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kelvin Adytia Pratama
"Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta mengatur bahwa Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan sebagai objek jaminan fidusia. Ketentuan mengenai Hak Cipta sebagai objek jaminan fidusia akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akan tetapi pada kenyataannya, hal tersebut masih diperdebatkan oleh berbagai kalangan terkait, terutama mengenai mekanisme penilaian dan pengikatan jaminan, sehingga sampai saat ini belum ada pihak yang memberikan kredit dengan jaminan berupa Hak Cipta. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dan bertujuan untuk mempelajari mekanisme penilaian dan pengikatan Hak Cipta sebagai objek jaminan fidusia di Indonesia, dengan membandingkan dengan metode yang dilakukan di negara Common Law yaitu Amerika Serikat. Dari hasil penelitian didapati bahwa meskipun sudah terdapat peraturan yang mengatur, namun belum adanya praktik konkrit dari lembaga keuangan bank dan/atau non-bank yang menjadikan hak cipta sebagai objek jaminan untuk mendapatkan kredit seperti di Amerika Serikat. Dari contoh di Amerika Serikat kita dapat melihat bahwa banyak pihak yang dilibatkan dalam sebuah perjanjian kredit dan adanya agunan tambahan sebagai bentuk proteksi terhadap pihak peminjam. Polemik ini haruslah dipecahkan lewat kolaborasi yang solutif antara Otoritas Jasa Keuangan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, pihak jasa penilai, dan juga pihak perbankan agar terbangun sebuah infrastruktur hukum sampai ke teknis pelaksanaannya.

Law number 28 of 2014 concerning Copyright stipulates that Copyright as an intangible movable object can be used as an object of fiduciary guarantees. Provisions regarding Copyright as an object of fiduciary security will be implemented in accordance with the provisions of the applicable laws and regulations. However, in reality, this is still being debated by various related parties, especially regarding the mechanism for assessing and binding guarantees, so that until now there has been no party that has provided credit with collateral in the form of a Copyright. This study uses a normative juridical method and aims to study the mechanisms for assessing and binding Copyright as an object of fiduciary guarantees in Indonesia, by comparing it to the method used in Common Law countries namely United States of America. From the results of the study it was found that although there are already regulations governing, there is no concrete practice by bank and/or non-bank financial institutions that make copyright an object of collateral to obtain credit like in the United States. From the example in the United States of America we can see that many parties are involved in a credit agreement and there is additional collateral as a form of protection for the borrower. This polemic must be resolved through a solutive collaboration between the Financial Services Authority, the Ministry of Law and Human Rights, the appraisal service, and also the banking sector in order to develop a legal infrastructure down to the technical implementation."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, David
"Pentingnya menyadari kesehatan dan keselamatan dalam bekerja, adalah focus dari penelitian ini. PT. Antam UBPE Pongkor mempekerjakan karyawan dengan risiko di atas rata-rata. Untuk dapat melihat pola penerapan layanan manajemen K, peneliti diperhadapkan untuk dapat melihat gap antara harapan karyawan tentang persepsi dan ekspektasi mengenai K3 itu sendiri. Dengan melihat system manajemen K3 sebagai suatu bentuk layanan jasa, maka akan terlihat adanya gap tersebut.
Menggunakan metode Servqual, kita akan dibantu untuk melihat seberapa besar jarak perbedaan itu. Metode Servqual adalah metode penilaian layanan kualitas jasa. Melalui metode ini kita dapat melihat apa yang diinginkan karyawan dari sistem yang telah ada. Kita juga kan mengetahui seberapa besar usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan memahami keinginan karyawan maka akan dapat ditemukan cara untuk memuaskan karyawan sehingga cara kerja mereka lebih optimal.

Realize how important Health and Safety in working, is the focus through this riset. PT. Antam UBPE Pongkor employing worker with high risk above rate. To understand pattern of health and Safety equipment, researcher is forced to see the gap between perception and expectation about service in health and safety program. With understandings Health and Safety managements as a systems, then we will learns about the gap.
Using Servqual methods, we will be helped to realize how much the different. Through this methods, we also learn what the employee wants from the existing system. We will also learn how much effort fro the company to overcome this needs. By understanding wahat the employee wants we will find the optimal way to satisfy them so they could work optimal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51911
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
D. S. Purwoastuty
"Kajian tulisan ini ingin menganalisa penerapan proses dan hasil dari metode-metode penilaian kinerja yang telah diterapkan di Sucoifndo SBU Laboratorium. Sebagai perusahaan yang mempunyai visi sebagai "world class company" dan mempunyai misi dalam sumber daya manusianya dengan cara menghargai dan bertekad untuk mengembangkan potensinya secara penuh kearah "world class people", SBU Lab dipakai sebagai subyek penulisan untuk melihat : Bagaimana proses dan hasil penerapan metode penilaian kinerja yang dilakukan atasan dan metode assesment centre yang dilakukan pihak luar di Sucofindo SBU Laboratorium.
Dalam kajian ini dipakai berbagai pendapat dan teori mengenai metode penilaia., yang pada umumnya mengemukakan bahwa ada kesalahan yang dapat terjadi dalam penerapan metode penilaian kinerja. Kesalahan dapat terjadi dari penilainya, tujuan dan pemilihan metode yang dipergunakan.
Dengan melakukan analisa terhadap proses dan hasil penerapan melalui form Penilaian Kinerja yang sudah diterapkan, serta pendekatan kualitatif terutama saat pengumpulan data melalui tehnik wawancara mendalam terhadap Penilai dan General Managemya, didapatkan hasil :
1. Tujuan dari Penilaian Kinerjanya memang semata-mata masih diarahkan pada kenaikan golongan.
2. Belum adanya sasaran kerja yang jelas harus dicapai oleh setiap karyawan membuat penilaian kinerja masih banyak dilandasi oleh justifikasi dari Penilainya. Dari sini terungkap kesalahan-kesalahan yang dilakukan Penilai, yaitu leniency error, central tendency, dan relationship.
3. Proses Penilaian masih bersifat searah sehingga kurang memungkinkan terjadinya proses counseling antara atasan dan bawahan. Proses coaching pun belum berjalan sebagaimana diharapkan.
4. Secara umum belum ada manajemen penilaian kinerja yang mengacu pada pengembangan karyawan secara keseluruhan.
Untuk kajian lebih lanjut, dibutuhkan suatu bentuk penelitian dan evaluasi yang lebih sistimatis dan terencana, sehingga diperoleh hasil yang lebih komprehensif."
2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ekawati Marlina
"Data penelitian merupakan output dari kegiatan penelitian dan aset penting bagi institusi penelitian. Research data management (RDM) merupakan aktivitas penyimpanan, akses, dan pelestarian dari data yang dihasilkan dari proyek penelitian. Implementasi RDM di institusi penting dalam mendukung berbagi data dan kolaborasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu membangun model penilaian kesiapan RDM. Model yang dapat digunakan untuk membantu institusi penelitian dalam menilai tingkat kesiapan dan mengidentifikasi kesenjangan untuk mengembangkan strategi dalam menerapkan RDM. Model penilaian kesiapan RDM terdiri dari dua komponen, yaitu model kesiapan dan metode penilaian kesiapan. Model kesiapan dibentuk dari sejumlah faktor yang merupakan standar kriteria untuk menyiapkan institusi dalam menerapkan RDM. Kerangka kerja technology, organization, people, dan environment (TOPE) digunakan sebagai panduan dalam memilih faktor dan indikator. Fuzzy Delphi Method digunakan untuk memvalidasi faktor dan indikator yang diturunkan dari literatur. Faktor yang dihasilkan kemudian diintegrasikan dengan faktor yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pengelola data penelitian di beberapa institusi penelitian di Indonesia. Setelah dilakukan validasi pakar, hasil akhir dari model kesiapan RDM terdiri dari empat dimensi, 13 faktor dan 42 indikator. Penelitian ini mengungkapkan bahwa lingkungan merupakan faktor kunci dari kesiapan RDM, faktor ini belum dibahas pada penelitian sebelumnya. Komponen kedua dari model penilaian kesiapan RDM yaitu metode penilaian yang terdiri dari pembobotan kriteria, instrumen penilaian, dan klasifikasi level kesiapan. Bobot dari dimensi dan faktor kesiapan ditentukan dengan menggunakan best worst method. Urutan dimensi berdasarkan besaran bobot yaitu technology, people, organization, dan environment. Besaran dari rentang nilai pada level kesiapan diperoleh berdasarkan pendapat dari para pakar. Kategorisasi dari level kesiapan RDM yaitu rendah (0 - 1,55), sedang (1,56 - 3,45), dan tinggi (3,46 - 5.00). Dalam penelitian ini, purwarupa dikembangkan sebagai sarana uji validasi dari model penilaian kesiapan yang dikembangkan. Pengujian black box menunjukkan bahwa fungsionalitas antar muka dari purwarupa berjalan dengan baik. Nilai system usability scale (SUS) sebesar 73,57 mengindikasikan bahwa antar muka dapat diterima. Sepanjang pengetahuan dari peneliti, model penilaian kesiapan yang siap pakai, dilengkapi dengan bobot dari dimensi dan faktor, dan level kesiapan belum ditemukan untuk konteks RDM khususnya untuk konteks Indonesia. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh institusi penelitian untuk menilai kesiapan mereka dan mengidentifikasi area perbaikan dan mengurangi potensi kegagalan dalam implementasi RDM.

Research data is the output of research activities and an important asset for research institutions. Research data management (RDM) is the activity of storing, accessing, and preserving data generated from research projects. RDM adoption in institutions is crucial for fostering data sharing and collaboration. The aim of this study is to provide a model for evaluating RDM preparedness. A model that can be used to help research institutes evaluate their level of preparedness and identify any gaps before developing strategies for implementing RDM. The RDM readiness assessment model consists of two components, namely the readiness model and the readiness assessment method. The readiness model is composed of a number of factors that are prerequisites for preparing institutions to implement RDM. The technology, organization, people, and environment (TOPE) framework is used as a guide in selecting factors and indicators. The Fuzzy Delphi Method is employed to validate the factors and indicators derived from the literature. The derived factors are then integrated with those learned from interviews with research data managers at various research institutions in Indonesia. The RDM readiness model ultimately consists of four dimensions, 13 factors, and 42 indicators after expert validation. The environment, which was not previously covered in studies, is revealed in this study to be a critical aspect in RDM readiness. The assessment technique, which is made up of weighting criteria, assessment instruments, and a readiness level categorization, is the second part of the RDM readiness assessment model. The best-worst method is used to calculate the weights of the readiness dimensions and factors. The order of dimensions based on the amount of weight is technology, people, organization, and environment. Expert reviews are used to determine the size of the range of values at the level of readiness. RDM readiness levels are divided into three categories: low (0 - 1.55), medium (1.556 - 3.45), and high (3.46 - 5.00). In this study, a prototype was developed as a means of validity testing of the readiness assessment model. Black box testing shows that the interface functionality of the prototype is running well. The interface has a satisfactory system usability scale (SUS) score of 73.57. To the best of the researchers' knowledge, there are no ready-to-use readiness assessment models for the RDM context, particularly for the Indonesian environment, that include weights from dimensions and components and levels of readiness. The results of this study can be used by research institutions to assess their readiness and identify areas for improvement and reduce potential failures in RDM implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handri Setyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode dan hasil penilaian sisa umur layan pedestal crane dalam kondisi telah melewati batas umur layan desain di PT. A dengan melakukan analisa terhadap pemenuhan peraturan perundang undangan serta standar internasional yang sesuai dengan pedestal crane. Terdapat 7 langkah tahapan dalam melakukan penilaian sisa umur layan pedestal crane dengan metode masing- masing di setiap tahapan. Tahapan diawali dengan penentuan mekanisme kerusakan dan penelaahan dokumen teknis pedestal crane yang selanjunya untuk menentukan variable availability dan variable reliability. Jika variable availability tidak terpenuhi maka pedestal crane direkomendasikan untuk tidak dioperasikan. Sampel pada penelitian ini yaitu 2 pedestal crane dengan tag number B-PR-CR dan BE-CR, diperoleh hasil bahwa pedestal crane B-PR-CR masih aman digunakan selama 18 tahun kedepan dengan kapasitas maksimal sebesar 7.12 ton pada radius 5.49 meter dan pedestal crane BE-CR masih aman digunakan selama 44 tahun kedepan dengan kapasitas maksimal sebesar 8 ton pada radius 5.8 meter.

The purpose of this research is to identify method and results of pedestal crane residual life assessment with conditions exceeded of service life design at PT. A by analyzing the fulfillment of legislation and international standards in accordance with the pedestal crane. There are seven steps in assessing the remaining life of pedestal crane service with each method of each stage. The stage begins with determining the damage mechanism and reviewing the pedestal crane technical documents to determine of availability variables and reliability variables. The sample in this research are 2 pedestal cranes with tag number B-PR-CR and BE-CR, the results showed that the B- PR-CR pedestal crane was still safe to use for the next 18 years with 7.12 tons a maximum capacity at 5.49 meters of radius and pedestal BE-CR cranes are still safe to use for the next 44 years with 8 tons a maximum capacity at a 5.8 meters of radius.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library