Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfiah Rahma
"Indonesia terus mengalami perkembangan yang dinamis. Indonesia merupakan negara ke 4 penduduk terbanyak di dunia yaitu 275 juta jiwa. Keluarga Berencana adalah upaya pengendalian jumlah anak yang dilahirkan, jarak dan umur lahir yang ideal. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode yang dinilai paling efektif mencegah kehamilan. Angka penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Indonesia pada tahun 2017 sebesar 13,4%. Provinsi Banten memiliki tingkat kesertaan MKJP terendah sebesar 7,4% diikuti oleh provinsi Aceh 7,7%. Beberapa provinsi juga mengalami penurunan penggunaan MKJP, seperti provinsi riau pada tahun 2017 8,3% sedangkan tahun 2012 sebesar 8,5%, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2017 18,6% pada tahun 2012 21,1%. Media informasi kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran akan suatu penyebab atau topik dengan menyebarkan data dan informasi yang relevan kepada khalayak luas. Penggunaan internet di rumah mencapai 78,18% pada tahun 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan akses media informasi dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjangpada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel wanita usia subur berstatus kawin dan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang yang terpilih menjadi responden dalam SDKI tahun 2017 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 18.263 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara akses media informasi dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (p value <0,001). Wanita usia subur yang akses media informasi sebanyak 3.188 responden (25,5%) memiliki kemungkinan untuk menggunakan MKJP 1,2 kali (95% CI: 1,1-1,8) lebih tinggi dibandingkan dengan wanita usia subur yang tidak akses media informasi.

Indonesia continues to experience dynamic development. Indonesia is the 4th most populous country in the world, namely 275 million people. Family planning is an effort to control the number of children born, spacing and ideal birth ages. The Long Term Contraceptive Method (MKJP) is the method that is considered the most effective in preventing pregnancy. The rate of use of long-term contraceptive methods (MKJP) in Indonesia in 2017 was 13.4%. Banten province has the lowest MKJP participation rate at 7.4% followed by Aceh province at 7.7%. Several provinces also experienced a decrease in the use of MKJP, such as Riau Province in 2017 8.3% while in 2012 it was 8.5%, Yogyakarta Special Region Province in 2017 18.6% and in 2012 21.1%. Health information media is to increase awareness of a cause or topic by disseminating relevant data and information to a wide audience. Internet use at home reached 78.18% in 2020. The aim of this research was to determine the relationship between access to information media and the use of long-term contraception methods among women of childbearing age in Indonesia. This study used a cross-sectional design with a sample of women of reproductive age who were married and used long-term contraceptive methods who were selected as respondents in the 2017 IDHS and met the inclusion and exclusion criteria of 18,263 respondents. The research results show that there is a relationship between access to information media and the use of long-term contraceptive methods (p value <0.001). Women of childbearing age who had access to information media as many as 3,188 respondents (25.5%) were 1.2 times more likely to use MKJP (95% CI: 1.1-1.8) compared to women of childbearing age who did not have access to information media."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Penta Widi Nugroho
"Jumlah penduduk pada kelompok usia subur yang sangat besar dapat berpotensi menimbulkan ledakan jumlah kelahiran (baby booming), oleh karena itu masalah Keluarga Berencana perlu ditangani dengan sungguh-sungguh, demikian juga bagi Pemerintah Kabupaten Bantul, Tingkat partisipasi Pasangan Usia Subur dalam program nasional Keluarga Berencana dengan menjadi peserta aktif di Kabupaten Bantul rata-rata sebesar 77,17 % pada tahun 2007. Dari kondisi tersebut masih terbuka peluang untuk meningkatkan tingkat partisipasi pasangan usia subur dalam mengikuti program KB. Dari sudut pandang ekonomi, hal itu berarti masih terbuka peluang untuk meningkatkan penjualan yang merupakan keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran tidak hanya dipengaruhi oleh harga dan kuantitas produk, namun dipengaruhi juga oleh banyak hal lainnya, misalnya selera yang berkaitan erat dengan karakteristik seseorang. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud : (1) Mengetahui proporsi akseptor menurut karakteristik tertentu. (2). Mengetahui pengaruh karakteristik akseptor suntik yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, rata-rata penghasilan keluarga perbulan, status pendidikan dan status pekerjaan terhadap pilihan metode kontrasepsinya. Metode analisis yang digunakan adalah deskripsi persentase responden menurut karakteristik tertentu dan analisis regresi multinomial logit. Data yang digunakan adalah data primer yang berasal dari sampel peserta KB aktif di wilayah Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantu! pada tahun 2008.
Hasil analisis regresi multinomial logit menunjukkan hasil bahwa pilihan metode kontrasepsi dipengaruhi oleh profil responden (usia, jumlah kepemilikan anak, jumlah penghasilan, status pekerjaan dan status pendidikan). Dari analisis ini dapat diketahui sifat pengaruh (positif atau negatif) dari profil responden.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sisi permintaan, karakteristik seseorang mempengaruhi pemilihan metode kontrasepsi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T26462
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ela Nurlaela
"Peserta KB aktif cenderung memilih metode kontrasepsi non MKJP dibandingkan dengan metode kontrasepsi MKJP. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional, dilakukan bulan Mei-Juni 2013 di Puskesmas Kecamatan Palmerah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi pada peserta KB aktif. Teknik sampling sistematis random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan pemilihan metode kontrasepsi pada peserta KB aktif adalah umur (p=0,045), pendidikan (p=0,003), jumlah anak hidup (p=0,019), pengetahuan (p=0,028), rasa takut menggunakan metode kontrasepsi tertentu (p=0,032), pengalaman KB sebelumnya (p=0,020), jarak tempat tinggal dengan fasilitas pelayanan KB (p=0,007), dukungan suami (p=0,045), peranan petugas KB (p=0,036), keterpaparan media informasi (p=0,041). Diharapkan untuk meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program dalam meningkatkan kesertaan program KB yang tepat dan rasional.

Active participant of family planning tend to choose contraception methods of short term contraception methods (STCM/Non MKJP) than long term contraseption methods (LTCM/MKJP). Type of research in quantitative with cross sectional design, conducted in May-June 2013 at Palmerah Public Health Centre to know factors contraseptive associated with selection methode of contraseption by active family planning participants. This research in using tehnic of sistematic random sampling.
The result of this study found that ages is factor that associated as significant with contraseption methode (p=0,045), education (p=0,003), number of life child (p=0,019), knowledge about types of contraseption (p=0,028), the fear of using contraseptive methods (0,032), distance of residence with family planning services fasilities (p=0,007), husband support (0,045), office role (p=0,036), media expossure information (0,036). Expected to increase cooperation across sectors and programs to improve family planning program with agibility proper and rational.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Wahyu Cahya Ningsih
"Pasangan Usia Subur (PUS) mempertimbangkan banyak hal ketika memilih metode kontrasepsi yang sesuai bagi dirinya yang meliputi karakteristik individu, faktor metode kontrasepsi, dan faktor eksternal. Penelitian ini menggambarkan alasan PUS dalam memilih metode kontrasepsi dan jarak kehamilan yang diinginkan di Puskesmas Cimanggis dan Puskesmas Tugu. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel PUS akseptor KB sebanyak 150 responden yang dipilih dengan teknik consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas PUS memilih metode kontrasepsi suntik dan alamiah dengan alasan utama karena faktor metode kontrasepsi yaitu mudah dipakai dan efek samping kecil serta jarak kehamilan yang paling banyak diinginkan adalah 5 tahun namun mayoritas PUS mengatakan bahwa metode kontrasepsi yang dipakai belum efektif dalam mengatur jarak kehamilan.
Peneliti merekomendasikan kepada pemerintah dan petugas kesehatan agar lebih gencar dalam mempromosikan pemakaian metode kontrasepsi jangka panjang untuk mengatur jarak kehamilan agar sesuai dengan yang diinginkan.

Reproductive couple concerns many factors when choosing suitable contraception methods such as individual characteristics, contraceptive property, and external factor. This study describes reproductive couple’s motive in choosing contraception and desirable pregnancy interval in Cimanggis and Tugu local government clinic. This research design is descriptive to 150 contraceptive acceptors which were included by consecutive sampling.
The results showed mostly reproductive couples chose injection and natural family planning because of contraceptive property, those were easily used and low side-effect, while reproductive couple majority desired to have 5 years pregnancy interval.
This study gives recommendation to government and health care professional to promote usage long-acting contraceptive to obtain desirable pregnancy intervals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46490
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safitri
"Penduduk dunia akan mencapai 7,2 miliar jiwa tahun 2013. Penduduk di Indonesia tahun 2012 mencapai 244,2 juta jiwa. Secara nasional pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang 79,87% dan pengguna metode jangka panjang 20,13%. Di UPT Puskesmas Serpong 1 pengguna metode kontrasepsi jangka panjang menurun dari 13,7% menjadi 10,8% sedangkan pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang meningkat dari 86,3% tahun 2011 menjadi 89,2% tahun 2012.
Tujuan penelitian ini diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang pada akseptor keluarga berencana.
Desain penelitian menggunakan kasus kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic sampling. Besar sampel dalam penelitian ini 212 responden. 106 untuk populasi kasus yaitu pengguna metode kontrasepsi jangka panjang dan 106 untuk kontrol yaitu pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang. Uji statistik menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil penelitian yang secara signifikan mempengaruhi penggunaan metode kontasepsi jangka panjang adalah umur (OR sebesar 2,0), jumlah anak yang dimiliki (OR sebesar 2,9), persepsi tentang jumalah anak ideal (OR sebesar 0,5), sikap terhadap MKJP (OR sebesar 2,9), komunikasi suami-istri tantang MKJP (OR sebesar 5,2), jarak ke pusat pelayanan yang menyediakan MKJP (OR sebesar 4,1), dan paparan terhadap media massa yang berisi MKJP (OR sebesar 4,6).

The population of the world would reach 7.2 billions in 2013. Population in Indonesia in 2012 was 244.2 millions. Nationally the users of non-methodical contraceptions for long period was 79.89% and the users of methodical contraceptions for short period was 20.13%. The users of methodical contraceptions for long period in UPT serpong local clinic 1 decreased from 13,76% to 10.8% whereas the users of non-methodical contraceptions for long period increased from 86.3% in year to 89.2%.
The purpose of this research is to acknowledge the factors which affected the use of the methodical contraceptions for long period on acceptors of birth control. Design of this research used controlled case.
The technique of sample withdrawal used systematic sampling. The number of sample in this research was 212 respondents. There was 106 respondents for population case who were the users of non-methodical contraceptions for long period. Statistics test used chi square.
The results of research that signicantly affected the users of methodical contraceptions for long period were age (OR = 2.0), amount of children owned (OR = 2.9), perception of having ideal number of kids (OR = 0,5), behaviour towards MKJP (OR=2,9), communication in married couple about MKJP (OR=5.2), distance to service centre that provide MKJP (OR=4,1) and exposure to public media involving MKJP (OR = 4.6).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sora Yullyana
"Penggunaan kontrasepsi merupakan strategi untuk menunda dan mengontrol kelahiran dengan mengurangi kemungkinan terjadinya fertilitas ovum oleh spermatozoa. Namun, cakupan penggunaan kontrasepsi di Provinsi Papua masih jauh dari target yang ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi penggunaan kontrasepsi pada 15-49 tahun berdasarkan faktor predisposisi dan faktor pendukung di Provinsi Papua tahun 2012. Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Sampel penelitian ini adalah wanita usia subur usia 15-49 tahun yang tercatat sebagai responden pada data SDKI 2012 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi penggunaan kontrasepsi pada WUS 15-49 tahun di Provinsi Papua adalah 14,6 persen.
Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara distribusi penggunaan kontrasepsi pada WUS dengan usia >35 tahun (PR: 7,823; CI 95% 3,210-19,067), pendidikan tinggi (PR: 4,751; CI 95% 2,884-7,827), bekerja (PR: 0,435; CI 95% 0,318-0,595), jumlah paritas 3-4 anak (PR: 3,254; CI 95% 2,286-4,633), tinggal di perkotaan (PR: 2,694; CI 95% 1,960-3,703), ekonomi menengah (PR: 2,666; CI 95% 1,798-3,953), pengetahuan tinggi (PR: 3,970; CI 95% 2,863-5,507), dan pernah terpapar informasi KB (PR: 3,091; CI 95% 2,255-4,236) dengan nilai p value <0,005. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan secara intensif dan penyebarluasan informasi oleh tenaga kesehatan mengenai manfaat akan pentingnya penggunaan kontrasepsi pada WUS, memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dalam memperoleh alat/metode KB.

The use of contraception is a strategy to delay pregnancy and to do birth control, with the possibility of reducing fertility of ovum by spermatozoa. However, coverage of the use of contraceptive in Papua is still far from the target set. This study aims to determine the distribution of contraceptive use based on WUS 15-49 years predisposing factors and enabling factors in Papua Province in 2012. This research used cross sectional design method with secondary data analysis of Demographic Health Survey of Indonesia 2012. This study sample were women age is 15-49 years, listed as respondents in the data IDHS 2012, and meet the inclusion and exclusion criteria.
The results showed that the distribution of contraceptive use on WUS 15-49 years in Papua province was 14.6 percent. The results of analysis showed there is a significant relationship between the distribution of contraceptive use on WUS with age >35 years (PR: 7.823; 95% CI 3.210 to 19.067), higher education (PR: 4.751; 95% CI 2.884 to 7.827), employment status (PR: 0.435; 95% CI 0.318 to 0.595), number of parity 3-4 children (PR: 3.254; 95% CI 2.286 to 4.633), urban residence (PR: 2.694; 95% CI 1.960 to 3.703), middle income (PR: 2.666; 95% CI 1.798 to 3.953), higher knowledge (PR: 3.970; 95% CI 2.863 to 5.507), and have been exposed to family planning information (PR: 3,091; 95% CI 2.255 to 4.236) with a p value <0.005. Therefore, an increase in the effort required of health promotion, intensive counseling and dissemination of information by health professionals about the benefits of the importance of contraceptive use on WUS, providing quality contraceptive services in obtaining the tools/methods of family planning.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Silviana Ruth Rejeki
"Penggunaan MKJP di NTB masih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan Non-MKJP. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jumlah anak hidup dan penggunaan MKJP setelah dikontrol oleh umur, pendidikan, pekerjaan, pengambilan keputusan dan keterpaparan informasi dari petugas kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian cross sectional ini menggunakan data Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Kontrasepsi di Provinsi Jatim dan NTB Tahun 2015 yang dilakukan oleh Pusat Pen. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita menikah usia 15-49 tahun dengan sampel wanita usia subur yang menggunakan KB. Data dikumpulkan melalui pedoman wawancara, dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi log binomial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi jumlah anak hidup > 2 anak 24,9 dan proporsi jumlah anak hidup le; 2 anak 15,2 serta memiliki hubungan p= 0,005 OR= 1,63 CI 95 = 1,684-2,031 terhadap penggunakan MKJP.

The use of LTCM in NTB is still low compared to non LTCM use. This study aims to determine the correlation between the number of live children and the use of LTCM after controlled by age, education, occupation, decision making and information exposure from health workers in NYB. This cross sectional study was conducted to all married women aged 15 49 years, with the samples of women of childbearing age who use contraception, using data of Monitoring and Evaluation on Contraceptive Use in East Java and NTB Year 2015 conducted by University of Indonesia Health Research Center. Data were collected through interview guidelines and multivariate analysis was performed by binomial log regression test. The results showed that the proportion of 2 live children was 24.9 and the proportion of the number of live children le 2 children was 15.2 and had a significant relation to the use of LTCM p 0.005 OR 1.63 CI 95 1.684 2,031."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Khairunnisa
"ABSTRAK
Nama : Ika KhairunnisaProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : ldquo;HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGANPENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA WUSDI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 rdquo;Pembimbing : Dr. dr. Helda, MKes.World Population Data Sheet tahun 2014 menunjukkan bahwa Indonesia merupakanpendudukan terbanyak sebesar 251 juta. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginyaTFR di Indonesia dengan angka menetap sebesar 2.6 , hal ini masih belum mencapaitarget RPJMN tahun 2015-2019 sebesar 2,3 . Salah satu upaya dalam pengendalianpenduduk dan menurunkan angka kelahiran yaitu dengan penggunaan metodekontrsepsi jangka panjang yang dinilai efektif dan efesian bagi wanita usia subur. DiIndonesia cakupan penggunaan MKJP masih rendah sebesar 10,2 sedangkan di NTBsebesar 11,3 , angka tersebut masih di bawah target BKKBN tahun 2016 tentangpencapaian penggunaan MKJP sebesar 21,1 . Kurangnya pemakaian kontrasepsijangka panjang ini dikarenakan berbagai macam faktor diantaranya kurangnyadukungan suami. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan dukungan suami denganpenggunaan MKJP di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitiankuantitatif desain cross sectional menggunakan data sekunder endline survey ImprovingContraceptive Method Mix ICMM diselenggarakan oleh Jhon Hopskins University JHU-CCP bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu YCCP , Pusat PenelitianKesehatan Universitas Indonesia, Kementerian Kesehatan RI dan BKKBN di 6Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dengan besar sampel 4.822orang. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menyebutkan tidak terdapat hubunganbermakna menurut statistik antara dukungan suami dengan penggunaan MKJPberdasarkan nilai uji statistik p value = 0,135 POR = 1,14 CI 95 = 0,96-1,35 .Diskusi dan pengambilan keputusan yang dilakukan suami terhadap WUS dalampenggunaan alat kontrasepsi, secara keseluruhan belum berkontribusi dalam pemilihanmetode atau jenis alat kontrasepsi yang efektif dan efesien yaitu MKJP sehingga lebihtingginya penggunaan Non-MKJP di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil uji regresilogistik menunjukkan dukungan suami berhubungan dengan penggunaan MKJP setelahdikontrol oleh pendidikan POR = 1,37 , pengetahuan POR= 7,04 dan adanya interaksiantara dukungan suami dengan keterpaparan informasi media dengan POR = 3,99.Sehingga, WUS dengan adanya dukungan suami dan keterpaparan media memilikipeluang 3,99 kali untuk berdiskusi dengan suami menggunakan MKJP dibandingdengan WUS yang tidak ada dukungan suami dan tidak terpapar media.Kata kunci:Dukungan Suami, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

ABSTRACT
Name Ika KhairunnisaStudy Program Public HealthTitle ldquo Relationship Between The Husband Support And UsingLong Term Contraception Methods In Reproductive Women At Nusa TenggaraBarat Province 2016 rdquo Counsellor Dr. dr. Helda, MKes.World Population Data Sheet 2014 shows that Indonesia is the most occupied by 251million. One factor is the high TFR in Indonesia with a fixed rate of 2.6 , it still has notreached the target RPJMN 2015 2019 of 2.3 . One of the efforts in controlling thepopulation and reducing the birth rate is the use of long term contraceptive methods thatare considered effective and efficient for women of childbearing age. In Indonesia thecoverage of MKJP is still low at 10.2 while in NTB it is 11.3 , the figure is stillbelow the target of BKKBN 2016 about the achievement of MKJP of 21.1 . Lack oflong term use of contraception is due to various factors including lack of husbandsupport. The purpose of this study to analyze the relationship of support of the husbandwith the use of MKJP in West Nusa Tenggara. This research uses cross sectional designquantitative research type using secondary data of endline survey ImprovingContraceptive Method Mix ICMM organized by Jhon Hopskins University JHUCCP in cooperation with Yayasan Cipta Cara Padu YCCP , Health Research CenterUniversity of Indonesia, Ministry of Health and BKKBN in 6 districts of West NusaTenggara Province in 2016 with a sample size of 4,822 people. The result of bivariateanalysis in this study mentioned that there was no statistically significant relationshipbetween husband support and MKJP use based on statistical test value p value 0,135POR 1,14 CI 95 0,96 1,35 . Discussion and decision making by husbands againstWUS in the use of contraceptives, as a whole, has not contributed to the selection ofeffective or efficient method of contraceptive methods, ie MKJP so that the higher useof Non MKJP in West Nusa Tenggara Province. The result of logistic regression testshowed that husband support was related to the use of MKJP after controlled byeducation POR 1.37 , knowledge POR 7.04 and the interaction between husbandsupport and media information exposure with POR 3.99. Thus, WUS with the supportof husbands and media exposure has a chance 3.99 times to discuss with the husbandusing MKJP compared with WUS that no husband support and not exposed to themedia.Keywords Support Husband, Long Term Contraception Method, Nusa Tenggara Barat Province."
2018
T49483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vallery Violila
"Indonesia menghadapi tantangan kependudukan yaitu bonus demografi dan total fertility rate (TFR) yang lebih tinggi dari target RPJMN. Program KB, khususnya penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kemudian menjadi upaya pemerintah dalam mengendalikan penduduk khususnya pada kelompok berisiko. Namun, penggunaan mix-method MKJP di Indonesia relatif masih rendah yaitu 24.6% dibandingkan negara ASEAN lainnya. Selain itu, WUS di Indonesia juga terkait dengan masalah akses kesehatan seperti masih tingginya unmet need dan belum semua wanita mendapat paparan informasi dari penyuluh lapangan KB, informed choice KB, ataupun memiliki jaminan kesehatan nasional (JKN). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan dan mengetahui hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Penelitian ini menggunakan data SKAP KKBPK 2019 dengan desain penelitian cross-sectional. Analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi indikator akses layanan kesehatan. Analisis bivariat dan multivariat digunakan untuk melihat hubungan akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP. Ditemukan 75.3% (95% CI= 9.127-10.473) wanita masih mengalami minimal 1 masalah terkait akses layanan kesehatan. Proporsi penggunaan MKJP oleh Wanita yang Telah Menikah di Indonesia adalah 29.2% (95% CI=3.383-3.993). Ada hubungan yang signifikan antara akses layanan kesehatan dengan penggunaan MKJP (AOR=1,19; 95% CI=1,091-1,312). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan MKJP di Indonesia relatif masih rendah sehingga perlu upaya pemerintah untuk mengurangi masalah terkait akses layanan kesehatan. 

Indonesia faces population challenges, namely the demographic dividend and the total fertility rate which higher than the national target. Family Planning Programme, especially the use of Long Acting and Permanent Contraceptive Method (LAPCM) is then become the government’s effort to control the population growth, especially for high-risk groups. However, the use of LAPCM in Indonesia is still relatively low, namely 24.6% compare to other ASEAN countries. In addition, married women in Indonesia is also related to health access problems such as high percentage of unmet need and not all women have received information from family planning field counselors, informed choice of family planning, or have national health insurance (JKN). Therefore, this study aims to identify indicators of access to health services and determine the relationship between access to health services and the use of LAPCM. This study uses data from the  SKAP KKBPK 2019 with a cross-sectional research design. Univariate analysis uses to identify indicators of access to health services. Bivariate and multivariate analyzes were used to see the relationship between access to health services and the use of LAPCM. It was found that 75.3% of women still experienced at least 1 problem related to access to health services. The proportion of the LAPCM user among married women in reproductive age in Indonesia is 29.2%. There is a significant relationship between access to health services and the use of MKJP (AOR=1.19; 95% CI=1.091-1.312). It can be concluded that the use of LAPCM in Indonesia is relatively low, so that government efforts are needed to reduce problems related to access to health services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenda Wulandari Nurzakiah
"Tesis ini membahas hubungan pemeriksaan kesehatan masa nifas dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang dikontrol dengan variabel kovariat yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, daerah tempat tinggal, jumlah anak ideal, pengambilan keputusan dan keterpaparan informasi pada wanita usia subur di Indonesia dengan menganalisis data sekunder SDKI tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan hasil analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian yaitu sebagian besar responden menggunakan KB jenis Non-MKJP yaitu sebesar 78,0%; responden paling banyak melakukan pemeriksaan kesehatan masa nifas pada periode late postpartum; terdapat perbedaan risiko dari variabel usia, keputusan penggunaan KB, status pekerjaan, tingkat pendidikan dan keterpaparan informasi dengan penggunaan jenis KB; tidak terdapat perbedaan risiko dari variabel status ekonomi dan jumlah anak ideal dengan penggunaan jenis KB; pemeriksaan kesehatan masa nifas tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan jenis KB (nilai-p >0,05). Peningkatan konseling kontrasepsi secara individu sejak awal perlu dilakukan terutama pada masa perencanaan kehamilan hingga masa nifas agar meningkatnya penggunaan MKJP khususnya KB pascasalin sehingga berkurangnya unmetneed dan angka kejadian kehamilan tidak diinginkan.

The focus of this study is relationship postnatal care with long acting contraceptive methods uses among women in Indonesia controlled with covariate variable that is ages, education, profession, socioeconomic status, residential area, ideal number of children, decision-making and information exposure among women in Indonesia by analyzing secondary data DHS 2017. This research is quantitative with analysis results univariate analysis and bivariate analysis. Research result are most respondents uses Non-LACM wich is equal to 78,0%; respondents do the most postnatal care in late postpartum period; there is a difference in risk from variable ages, decision-making FP uses, profession, information exposure, education and with FP uses; there is no difference in risk from variable socioeconomic status, ideal number of children with FP uses; postnatal care have no effect FP uses (p-value >0,05). Early increase in individual contraceptive counseling necessary especially pregnancy planning period and postpartum period in order to increase the use LACM especially postpartum FP so that decrease unmetneed and unwanted pregnancy."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>