Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erna Erawati
Abstrak :
ABSTRAK
Waham merupakan masalah keperawatan yang menempati peringkat kelima di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang dan penanganan waham dengan terapi metakognitifbelum pernah dilakukan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pengaruh terapi metakognitifterhadap intensitas waham dan kemampuan metakognitif pada klien skizofrenia di RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang. Metode penelitian adalah ?Quasi experimental pre-post test with control group? dengan intervensi terapi metakognitif. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Alat pengumpul data menggunakan kuesioner karakteristik responden, intensitas waham dan kemampuan metakognitif.Terapi metakognitif dilakukan pada kelompok intervensi dengan delapan kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif secara bermakna(p value<α 0,05) pada kelompok intervensi. Penurunan intensitas waham dan peningkatan kemampuan metakognitif pada klien yang mendapatkan terapi metakognitif lebih besar secara bermakna (p value<α 0,05) dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan terapi metakognitif. Peningkatan kemampuan metakognitif berhubungan secara bermakna (p value<α 0,05) dengan penurunan intensitas waham pada kelompok yang mendapatkan terapi metakognitif. Direkomendasikan untuk menerapkan terapi metakognitif pada klien skizofrenia dengan waham di RSJ oleh perawat yang mempunyai kompetensi.
ABSTRACT
Delusion ranked fifth in Mental Hospital Prof.Dr.SoeroyoMagelang and metacognitive therapy never done to schizophrenia clients withdelusions in Indonesia.The aim of this research was to describe comprehensive by the influence of metacognitive therapy on delusion intensity and metacognitive ability. Design of this research was using ?Quasi experimentalpreposttestwith control group by using purposive sampling procedure. A sample consist of 26 respondents as intervention group dan 26respondents as control group. Metacognitive therapy was administered individually with eight sessions for intervention group and therapy as usual for control group. The results of this research depictedthat the delusion intensity and metacognitive abilities have improvedsignificantly (p value< 0,05) on intervention group. Intensity delusion and metacognitive abilities for intervention group was compared with control group showed the significant different (p value< 0,05). There were correlations between intensity delusion and metacognitive ability (p value< 0,05). The recommendations of this research findings to conduit were to conduct metacognitive therapy regulary for schizophrenic client with delusion, and ensureit is practiced by a qualified nurse.
2013
T33300
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maricha Arlini
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini merupakan sebuah studi kasus yang membahas pengaruh swaasesmen pada kesadaran metakognitif dalam kasus pemilihan strategi membaca. Tujuan tesis ini adalah untuk mengungkapkan peran swaasesmen dalam meningkatkan kesadaran metakognitif pemelajar bahasa Inggris dalam kasus pemilihan strategi membaca. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data diperoleh dari hasil kuesioner dan skor pemelajar pada tes membaca. Penelitian ini berdasarkan teori metakognitif yang dirumuskan Flavel (1976), dimensi metakognitif Schraw (1998), konsep swaasesmen dan pemelajaran reflektif dengan menggunakan model belajar KWL (known, want, learnt) serta kuesioner yang mengukur kesadaran metakognitif dalam pemilihan strategi membaca yang dirumuskan Mokhtari dan Reichard (2002). Temuan penelitian menunjukkan bahwa swaasesmen meningkatkan kesadaran metakognitif pemelajar dalam pemilihan strategi membaca. Selain itu, swaasesmen juga membantu pemelajar menyadari kemampuan dan kelemahan pemelajaran mereka sehingga mereka dapat mendorong diri mereka sendiri untuk menemukan cara belajar yang dapat meningkatkan keberhasilan pemelajaran mereka. Swaasesmen juga mengarahkan pemelajar pada kegiatan konstruksi pemahaman dan kegiatan membaca yang lebih terarah melalui tahap pra- membaca, kala membaca dan paska membaca yang sistematis.
ABSTRACT This thesis is a case study that discusses the influence of self assessment on metacognitive awareness of reading strategies selections. The purpose of this thesis is to find out whether the self-assessment can raise awareness on the selection of learners metacognitive reading strategies. This study is a qualitative research. Data was obtained from the questionnaire, and learners in reading test scores. This study is based on the theory of metacognitive proposed by Flavell (1976), the dimensions of metacognitive proposed by Schraw (1998), the concept self-assessment and learning reflective by using a model of learning known as KWL (known, want, learned) and questionnaires to measure awareness of metacognitive in the selection of reading strategies formulated by Mokhtari and Reichard (2002). The research findings show that self assessment can raise awareness in the selection of learners metacognitive reading strategies on reading text in English subject. In addition, self-assessment also helps learners realize their learning abilities and weaknesses so that they can push themselves to find their own way of learning that can improve the success of their learning. Self assessment also directs learners on construction of reading comprehension activities and reading activities itself be more targeted through the stages of pre-reading, whilst reading and after reading stage systematically.
2016
T45282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Deceria Adventine Br
Abstrak :
Belajar di perguruan tinggi berbeda dengan belajar di tahap pendidikan sebelumnya. Mahasiswa dituntut lebih mandiri dan aktif dalam mencari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, mahasiswa membutuhkan kemampuan pemahaman bacaan yang baik. Pemahaman bacaan tidak dikembangkan dengan baik pada tingkat pendidikan sebelumnya sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam melakukan pemahaman bacaan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran gambaran strategi metakognitif dalam pemahaman bacaan pada mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan proses thinking aloud, wawancara dan observasi pada mahasiswa angkatan 2009 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini adalah identifikasi 27 strategi metakognitif dalam pemahaman bacaan yang sering digunakan mahasiswa. Analisa penelitian tambahan dilakukan untuk melihat perbedaan penggunaan strategi metakognitif subjek dengan menganalisis hasil wawancara singkat dan observasi selama proses thinking aloud. Studying in college is different from leaming in the previous educational stage. Students forced to be more independent and active in seeking knowledge. Therefore, students need good reading comprehension skills. Reading comprehension is not well developed at the level of previous education so that students are experiencing difficulty with reading comprehension. The purpose of this study was to obtain the picture description metacognitive strategies in reading comprehension in college students. This study uses qualitative methods to the process of thinking Aloud, interviews and observations of the student in class of 2009 in Faculty of Psychology, University of Indonesia. The result of this study is the identification of 27 metacognitive strategies in reading comprehension are often used by the student. Analysis of additional research conducted to see the differences in the use of metacognitive strategies with analyzing the result from interview and observation when the thinking aloud process is held.
Depok: Universitas Indonesia, 2010
S3682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidia Ekaputri
Abstrak :
Psikotik merupakan gangguan jiwa berat yang menyebabkan beban ekonomi besar karena menyebabkan berkurangnya produktivitas pada pasien. Luaran skizofrenia dipengaruhi oleh banyak faktor prognostik, diantaranya gejala negatif, lama waktu mencari pengobatan/ duration of untreated psychosis DUP dan fungsi kognitif. Namun demikian, interaksi DUP dengan faktor prognostik lainnya belum dipahami dengan jelas. DUP diduga berhubungan dengan metakognisi karena DUP berhubungan dengan gejala negatif. Metakognisi merupakan mediator antara fungsi kognitif dan luaran fungsional psikotik. Studi ini adalah studi potong lintang untuk meneliti hubungan DUP dengan fungsi metakognisi setelah pengobatan. Sampel merupakan 50 pasien berumur 5-18 tahun penderita gangguan psikotik yang didapatkan melalui consecutive sampling. Fungsi metakognisi diukur dengan indeks metakognisi pada kuisioner Behaviour Rating Inventory of Executive Function versi Bahasa Indonesia BRIEF-BI oleh orangtua dan DUP didapatkan melalui rekam medis atau wawancara. Subjek penelitian memiliki median DUP 2.0 0; 84.0 bulan dan lama pengobatan 12.0 0; 72.0 bulan. Analisis bivariat memperlihatkan hubungan bermakna antara DUP ge;6 bulan dan fungsi metakognisi, inisiasi, perencanaan, dan monitor lebih buruk p. ......Psychosis is a serious mental disorder causing big economic burden due to decreased productivity of the patients. Outcome of schizophrenia is influenced by many prognostic factors, including negative symptoms, duration of untreated psychosis DUP , and neurocognition. Yet, interaction between DUP and other prognostic factors is not fully understood. DUP is thought to have a relationship with metacognition since DUP is associated with negative symptoms. This is a cross sectional study which aims to study the relationship between DUP and metacognition after antipsychotic treatment. Sample consists of 50 patients aged 5 18 years old with psychotic disorder which was selected by consecutive sampling. Metacognition was measured as metacognition index of Behaviour Rating Inventory of Executive Function Indonesian Version questionnaire by parents and DUP is obtained from medical records or interview. The median DUP is 2.0 0 84.0 months and duration of treatment is 12.0 0 72.0 months. Bivariate analysis showed significant relationships between DUP ge 6 months and worse metacognition, initiation, planning, dan monitor p.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Made Melinda Mutiara
Abstrak :
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan pada aktivitas literasi. Akses terhadap sumber literasi kini bisa diperoleh dengan mudah melalui sumber bacaan digital. Salah satu penyedia bahan bacaan digital di Indonesia adalah iPusnas. iPusnas merupakan aplikasi m-Library milik Perpustakaan Nasional yang menyediakan koleksi buku digital secara gratis dan legal. Meskipun gratis, pengguna iPusnas saat ini masih sangat sedikit. Hal ini mungkin terjadi karena kualitas sistem yang kurang baik jika dibandingkan dengan aplikasi sejenis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan desain alternatif aplikasi iPusnas yang dapat meningkatkan kualitas pengalaman pengguna dan memfasilitasi penerapan strategi metakognisi. Strategi metakognisi merupakan fondasi dari pemahaman membaca yang baik, dengan menerapkan strategi ini pembaca bisa lebih sadar akan proses berpikirnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods yakni dengan kuesioner daring, wawancara kontekstual, diary study, dan usability testing. Secara keseluruhan diperoleh 208 responden yang menjawab kuesioner system usability scale (SUS) dan instrumen metakognitif secara daring. Nilai SUS yang diperoleh adalah 69.2 sehingga sistem masih memerlukan banyak perbaikan. Strategi metakognitif yang paling banyak diterapkan responden secara berurutan adalah problem-dealing strategies, guessing strategies, information dealing strategies, overviewing strategies, dan supporting strategies. Sebanyak 11 partisipan dilibatkan dalam diary study selama tiga hari untuk memahami perilaku pengguna dalam penerapan strategi metakognitif. Berdasarkan data-data tersebut dikembangkan sebuah desain alternatif yang menjawab kebutuhan dan masalah pengguna terkait penerapan strategi metakognitif. Usability testing jarak jauh tanpa moderasi dilakukan untuk mengevaluasi desain alternatif. Berdasarkan hasil UT tersebut terdapat beberapa fitur dan halaman yang perlu dievaluasi ulang. Beberapa partisipan juga mengungkapkan saran perbaikan pada kuesioner daring yang disebarkan. Dengan demikian masih terdapat peluang perbaikan untuk desain alternatif. ......Technological advancement has brought massive changes in literacy activities. Access to literacy resources can now be obtained effortlessly through digital reading material. iPusnas is one of the service providers of digital reading material in Indonesia. iPusnas is a mobile library application developed by the National Library of Indonesia which provide numerous collections of free and legal e-Book. Despite their free service, iPusnas still does not have that many active users. This might occur because the system is not yet established compared to their competitor. The aim of this study is to provide an alternative design of iPusnas mobile application that can improve the quality of user experience and facilitate the use of metacognitive reading strategy. Metacognitive strategy is the foundation of good reading comprehension, by applying this strategy reader can be more aware of their thinking process. Therefore, this theory can be used as a basis theory in developing alternative design. Mixed methods is used throughout this study including online questionnaire, contextual interview, diary study, and usability testing. In total, 208 respondents completed online system usability scale (SUS) questionnaire and metacognitive reading strategy instruments. The SUS score obtained from the questionnaire is 69.2, this shows that the system still needs a lot of improvement. Strategies that are most to the least used among respondents consecutively are: (1) problem-dealing strategies, (2) guessing strategies, (3) information-dealing strategies, (4) overviewing strategies, and (4) supporting strategies. Furthermore 11 participants were involved in diary study within three days in a row to gain a complete understanding about the use of metacognitive strategy during their reading session. Both qualitative and quantitative data obtained from the study are used to develop an alternative design. Finally, a remote unmoderated usability testing is carried out to evaluate the alternative design developed. Based on the result, there are several features and pages that need to be re-evaluated for a better experience. Participants also expressed some suggestions for improvement on the given online questionnaire. These imply that there are still room for improvement to this alternative design.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This research was conducted in order to develop the teaching materials for teaching the students using PBL and PBL+ metacognitif strategies for improving the learning achievement consisting of metacognitif awareness, problem solving skill, and mastery of biology concepts...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Putri Ningsih
Abstrak :
Tesis ini membahas peran gaya belajar dan persepsi pemelajar mengenai penggunaan strategi metakognitif dalam pembelajaran kemahiran menyimak bahasa Jerman. Pendekatan penelitian adalah penelitian kombinasi kuantitatif dan kualitatif dengan desain penelitian pra-eksperimen. Penelitian ini melibatkan pemelajar bahasa Jerman dari dua kelas yang berbeda, yang kemudian dikelompokkan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas kontrol mendapatkan pengajaran kemahiran menyimak secara konvensional, sedangkan kelas eksperimen mendapatkan pengajaran kemahiran menyimak dengan menggunakan siklus pedagogis metakognitif. Hasil penelitian menujukkan bahwa peran gaya belajar memiliki hubungan yang signifikan dengan persepsi pemelajar terhadap penggunaan strategi metakognitif dalam pembelajaran kemahiran bahasa Jerman. Pemberian perlakuan pengajaran strategi metakognitif dengan siklus pedagogis pada kelas eksperimen ini memberikan dampak pada peningkatan pemerolehan hasil pembelajaran kemahiran menyimak pemelajar. Walau demikian, hasil uji-t sampel kecil ini menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan atas pemerolehan hasil pembelajaran kemahiran menyimak dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. ...... This paper examines the role of learning styles and learners’ perspective towards metacognitive strategies instructions to improve German language learners’ listening skill. The research method used was mixed method with pre-experimental design. There are experiment class and control class. Control class was having conventional instructions meanwhile experiment class was having classroom instructions with metacognitive pedagogical cycle. The results showed that learners learning style and their perspective towards metacognitive strategies are having a significant correlation. The results of post-test score of experiment class were increasing from the pre-test result, meanwhile control class post-test scores’ were not increasing. These results showed that the metacognitive strategies instruction can help learners to increase their scores in listening. Whilst the result of t-test small sample showed that there is no significant difference between post-test results from experiment and control classroom.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52961
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malikus Sumadyo
Abstrak :
Pembelajaran daring menjadi alternatif pembelajaran karena untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang terkendala oleh jarak maupun alasan efisiensi waktu. Selain itu pembelajaran kolaboratif semakin banyak dikembangkan sejak munculnya paradigma pembelajaran konstruktivisme. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa pengalaman belajar dan interpretasi pengetahuan yang didapat sebelumnya menjadi konstruksi pengetahuan mendalam. Teori konstruksivisme sosial menyatakan bahwa pembelajaran terjadi melalui interaksi sosial yang kemudian diinternalisasi. Berdasarkan teori dan bentuk pembelajaran tersebut, pembelajaran kolaboratif daring menjadi alternatif model pembelajaran yang terus dikembangkan dengan menumbuhkan kesadaran metakognitif. Secara empirik pembelajaran dengan memanfaatkan aspek metakognitif telah banyak dilakukan di Indonesia, bahkan kurikulum nasional pun menjadikan metakognisi menjadi salah satu tujuan pembelajaran. Kemampuan metakognitif peserta didik biasanya dinilai pada saat proses pembelajaran menggunakan think aloud atau setelah pembelajaran dengan menggunakan wawancara maupun kuesioner. Penelitian ini bertujuan mengestimasi kemampuan metakognitif dengan menilai aktivitasnya menggunakan persepsi help-seeking sebelum proses pembelajaran. Kegiatan yang bersifat estimasi membutuhkan model. Model metakognitif ini berfungsi untuk mengestimasi kemampuan metakognitif. Kebutuhan help-seeking tidak hanya kebutuhan kognitif tetapi juga kebutuhan sosial untuk berkomunikasi dan berbagi dalam problem solving. Aktivitas help-seeking biasanya tergantung dari persepsi awalnya. Pertanyaannya adalah bagaimana persepsi help-seeking berkorelasi dengan aktivitas metakognitif. Kemudian jika peserta didik mendapatkan perlakuan tertentu dalam pembelajaran, apakah memungkinkan adanya peningkatan aktivitas help-seeking dan metakognitif serta hasil belajar. Sejauh mana perlakuan tambahan atau intervensi metakognitif terhadap proses pembelajaran akan meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penelitian disertasi ini bertujuan untuk menjawab dan memberikan gambaran mengenai hubungan kedua faktor tersebut dengan membandingkan antara pra dan pasca intervensi sehingga gambaran tersebut dapat memprediksi aktivitas metakognitif dan frekuensi help-seeking berdasarkan persepsi help-seeking. Oleh sebab itu, model metakognitif dan help-seeking diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut. Data tentang persepsi help-seeking diperoleh melalui kuesioner. Data tentang aktivitas metakognitif dan frekuensi help-seeking juga diperoleh melalui kuesioner setelah responden diberikan tugas problem solving. Adapun data hasil pembelajaran didapat dari nilai hasil pekerjaan problem solving. Kedua data yang diperoleh melalui kuesioner memberikan hasil yang sangat beragam, oleh karena itu dilakukan proses klasterisasi untuk mengetahui tipe kecenderungannya. Korelasi data persepsi help-seeking dengan aktivitas metakognitif dan frekuensi help-seeking dapat diketahui dengan cara menghubungkan kedua data tersebut pada setiap responden. Hal ini juga dilakukan pada pasca intervensi, sehingga perubahan signifikan setelah diberikan intervensi dapat diketahui. Korelasi antara persepsi help-seeking dengan aktivitas metakognitif dan frekuensi help-seeking didapatkan dengan mengetahui hubungan masing-masing tipenya. Tipe persepsi help-seeking instrumental dan perceived benefit berkorelasi positif dengan aktivitas metakognitif individu maupun kelompok dan sebaliknya tipe persepsi help-seeking avoidance dan executive berkorelasi negatif. Dari semua tipe persepsi help-seeking hanya memberikan sedikit perubahan pada frekuensi non-human help-seeking dan tidak memberikan perubahan pada frekuensi human help-seeking. Namun setelah diberikan perlakuan intervensi, terjadi perubahan signifikan pada metakognitif individu dan kelompok maupun frekuensi non-human help-seeking tetapi tidak terjadi pada human help-seeking. Model matematis mengenai input berupa persepsi dan output berupa aktivitas metakognitif dan frekuensi help-seeking, dapat memberikan gambaran tentang korelasi persepsi help-seeking terhadap aktivitas metakognitif dan frekuensi help-seeking pada pra intervensi maupun pasca intervensi sehingga pemodelan tersebut dapat menjadi perangkat estimasi aktivitas metakognitif berdasarkan persepsi help-seeking. ......Online learning is an alternative learning because it is to meet educational needs which are constrained by distance and time efficiency reasons. In addition, collaborative learning has been increasingly developed since the emergence of the constructivism learning paradigm. Constructivism theory states that learning experiences and interpretations of previously acquired knowledge become in-depth knowledge constructs. Social constructivism theory states that learning occurs through social interaction which is then internalized. Based on these theories and forms of learning, online collaborative learning is an alternative learning model that continues to be developed by cultivating metacognitive awareness. Empirically learning by utilizing metacognitive aspects has been widely carried out in Indonesia, even the national curriculum has made metacognition one of the learning objectives. Students' metacognitive abilities are usually assessed during the learning process using think aloud or after learning using interviews or questionnaires. This study aims to estimate metacognitive abilities by assessing their activities using help-seeking perceptions prior to the learning process. Estimating activities require a model. This metacognitive model serves to estimate metacognitive abilities. Help-seeking needs are not only cognitive needs but also social needs to communicate and share in problem solving. Help-seeking activities usually depend on initial perception. The question is how the perception of help-seeking correlates with metacognitive activity. Then if students get certain treatment in learning, is it possible to increase help-seeking and metacognitive activities and learning outcomes. The extent to which additional treatment or metacognitive intervention in the learning process will increase the effectiveness of learning. This dissertation research aims to answer and provide an overview of the relationship between the two factors by comparing pre- and post-intervention so that this description can predict metacognitive activity and help-seeking frequency based on help-seeking perceptions. Therefore, metacognitive and help-seeking models are needed to fulfill these goals. Data on help-seeking perceptions were obtained through a questionnaire. Data on metacognitive activity and frequency of help-seeking were also obtained through questionnaires after the respondents were given problem solving assignments. The learning outcome data is obtained from the value of problem solving work results. The two data obtained through questionnaires gave very diverse results, therefore a clustering process was carried out to find out the type of trend. The correlation between help-seeking perception data and metacognitive activity and help-seeking frequency can be identified by correlating the two data for each respondent. This was also done post-intervention, so that significant changes after the intervention were given can be identified. The correlation between perceptions of help-seeking and metacognitive activity and frequency of help-seeking is obtained by knowing the relationship between each type. Types of perceptions of instrumental help-seeking and perceived benefits are positively correlated with individual and group metacognitive activities and conversely types of perceptions of help-seeking avoidance and executive are negatively correlated. Of all the types of help-seeking perception, it only gives a slight change in the non-human help-seeking frequency and does not give a change in the human help-seeking frequency. However, after being given the intervention treatment, significant changes in individual and group metacognitive as well as the frequency of non-human help-seeking did not occur in human help-seeking. The mathematical model regarding input in the form of perception and output in the form of metacognitive activity and help-seeking frequency, can provide an overview of the correlation of help-seeking perceptions of metacognitive activity and help-seeking frequency in pre-intervention and post-intervention so that the modeling can be an estimation tool for metacognitive activity based on help-seeking perception.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Merary
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan strategi metakognitif dalam menulis pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif (think aloud) dan metode kuantitatif (non-paramelric lesi). Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 27 orang yang terdiri dari 14 orang perempuan dan 13 orang laki-laki. Penelitian dilakukan dengan meminta partisipan membuat sebuah karangan dan menyuarakan segala sesuatu yang muncul dalam pikirannya selama menulis. Tema karangan sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga jenis strategi metakognitif yang digunakan selama menulis bersuara yaitu: memilih kata yang tepat (translating), membaca ulang kalimat/paragraf tanpa melakukan perbaikan/revisi (reading), dan membaca ulang kalimat/paragraf dengan melakukan perbaikan/revisi (ediling). Temuan lainnya menunjukkan bahwa partisipan juga menggunakan strategi menyebutkan ulang kata/frasa tanpa melakukan perbaikan dan bertanya pada diri sendiri. This study aims to examine the using of metacognitive strategies in writing among Junior High School students. This study uses qualitative method (with think aloud) and quantitative method (with non-parametric test). The participants in this study are 27 students of Junior High School consist of 14 female and 13 male. This study done by asking the participants to compose an essay and say aloud what they are thinking about the essay during composing. The topic had been determined by the researcher. This study indicate that there are three types of metacognitive strategies that used during composing namely: fmding the accurate words (translating), saying frequently the clauses or paragraphs without correction (reading), and reading frequently the clauses or paragraphs with correction (editing). The other results indicate that participant also use other strategies namely saying frequently the phrases or words without correction and asking himself/herself.
2010
S3674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidela Evaniasari
Abstrak :
Kemampuan berpikir kritis termasuk kemampuan abad 21 yang esensial untuk mahasiswa. Semakin mudahnya akses informasi mengharuskan mahasiswa untuk mampu berpikir kritis agar dapat mengelola informasi dengan tepat. Kemampuan berpikir kritis juga sangat penting di dunia kerja sehingga mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan tersebut sejak tingkat pertama perkuliahan. Penelitian ini hendak menelusuri peran kesadaran metakognitif sebagai mediator dalam hubungan antara kecerdasan emosional dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini diukur dengan Tes Analog yang dikembangkan oleh Suleeman & Christia (2016), kecerdasan emosional diukur dengan Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) oleh Petrides (2009) yang diadaptasi ke bahasa Indonesia oleh Deminiz (2019), dan kesadaran metakognitif diukur dengan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) oleh Schraw & Dennison (1994) yang diadaptasi oleh Abdullah (2015) ke dalam bahasa Indonesia. Partisipan pada penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa tahun pertama berusia 17–22 tahun (M = 19.10), dengan partisipan perempuan berjumlah 83 orang (83%) dan partisipan laki-laki 17 orang (17%). Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan metode analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran metakognitif (M = 153.81, SD = 12.52) berperan dalam memediasi secara penuh (fully mediated) hubungan kecerdasan emosional dengan kemampuan berpikir kritis (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]), sedangkan efek langsung dari kecerdasan emosional terhadap kemampuan berpikir kritis tidak menunjukkan signifikansi (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI [-0.0224,0.0723]). ......Critical thinking skill is an essential 21st century skill set for college students. Increased access to information requires students to be able to think critically in order to manage information accurately. Critical thinking skill is also very important in the workplace, so it is necessary for undergraduate students to improve the skill since the very first-year of college. This study aims to understand the role of metacognitive awareness as a mediator in the relationship between emotional intelligence and critical thinking skill. In this study, critical thinking skill is measured with Tes Analog developed by Suleeman & Christia (2016), emotional intelligence with Trait Emotional Intelligence Questionnaire-Short Form (TEIQue-SF) by Petrides (2009) which has been adapted into the Indonesian language by Deminiz (2019), and metacognitive awareness with Metacognitive Awareness Inventory (MAI) by Schraw & Dennison (1994) that has been adapted into the Indonesia language by Abdullah (2015). Participants in this study are 100 first-year students aged 17–22 (M = 19.12), with 83 female participants (83%) and 17 male participants (17%). This study is a non-experimental research using simple regression analysis methods. The result of this study indicates that metacognitive awareness (M = 153.81, SD = 12.52) plays a role in mediating the relationship of emotional intelligence with critical thinking (indirect effect = 0.0342, BootSE = 0.0190, CI[0.0014,0.0751]). Meanwhile, the direct effect of emotional intelligence on critical thinking skills does not show any significance (direct effect = 0.0250, SE = 0.0239, CI[-0.0224,0.0723]).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>