Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvi Amalia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26485
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martaferry
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Amanda Putri
Abstrak :
Perilaku merokok merupakan aktivitas berbahaya yang dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia. Rokok dapat menyebabkan berbagai dampak negatif baik dari segi kesehatan maupun akademik bagi remaja. Berdasarkan data yang dikaji Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah perokok aktif remaja di Indonesia usia ≥ 15 tahun pada tahun 2021 sebesar 28,26% dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 28,62%. Berdasarkan hasil penjaringan kadar karbon monoksida (CO) oleh UPTD Puskesmas Cinere, hasil menunjukkan SMK Al-Hidayah Depok adalah salah satu sekolah dengan siswa perokok terbanyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perilaku merokok dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja di SMK Al-Hidayah Depok Tahun 2024 berdasarkan Social Cognitive Theory (SCT). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara self-administered oleh 196 remaja SMK Al-Hidayah. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian telah menunjukkan sebanyak 146 responden (74,5%) adalah perokok dan 50 responden (25,5%) tidak merokok. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara usia 19 tahun (p < 0,001) nilai OR 12,089 (95% CI 3,465-42,173), jenis kelamin (p < 0,001) nilai OR 0,050 (95% CI 0,020-0,126), kelas 11 (p value = 0,037) dengan nilai OR 2,682 (95% CI 1,138-6,319), pengetahuan (p < 0,001) nilai OR 36,318 (95% CI 10,728-122,955), persepsi (p < 0,001) nilai OR 0,075 (95% CI 0,028-0,201) dan iklan rokok (p = 0,041) dengan nilai OR 2,566 (95% CI 1,117-5,891) dengan perilaku merokok. Sedangkan usia 17 dan 18 tahun dengan nilai OR 12,089 (95% CI 3,465-42,173), kelas 10 dan 12 nilai OR 1,214 (95% CI 0,568-2,598) dan teman sebaya pengguna tembakau nilai OR 1,924 (95% CI 1,004-3,689) tidak berhubungan (p value > 0,05) dengan perilaku merokok. Berbagai upaya perlu dilakukan dari beberapa stakeholder untuk mengurangi dan mencegah perilaku merokok remaja seperti melakukan edukasi, menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), hingga sterilisasi wilayah bebas rokok. ......Smoking behavior is dangerous activities carried out by the majority of Indonesian people. Cigarettes can cause various negative impacts both in terms of health and academics for teenagers. Based on data reviewed by the Central Statistics Agency (BPS), the number of active smokers among teenagers in Indonesia aged ≥ 15 years in 2021 at 28.26% and increase in 2023 it will be 28.62%. Based on the results of screening carbon monoxide (CO) levels by the Cinere Community Health Center UPTD, the results show that SMK Al-Hidayah, Depok is one of the schools with the most smoking students. This research was conducted to determine the description of smoking behavior and factors related to adolescent smoking behavior at SMK Al-Hidayah, Depok in 2024 based on Social Cognitive Theory (SCT). This study used a cross-sectional design. Research data was collected by filling out self-administered questionnaires by 196 SMK Al-Hidayah students. Data were analyzed using the chi-square test to determine the relationship between the independent variables and the dependent variable. The research results have shown that 146 respondents (74,5%) were smokers and 50 respondents (25.5%) did not smoke. This research also shows a relationship between 19 years old (p < 0,001) OR value 12,089 (95% CI 3,465-42,173), gender (p < 0,001) OR value 0,050 (95% CI 0,020-0,126), grade 11 (p value = 0,037) OR value 2,682 (95% CI 1,138-6,319), knowledge (p < 0,001) OR value 36,318 (95% CI 10,728-122,955), perception of tobacco (p < 0,001) and cigarette advertising exposure (p = 0,041) OR value 2,566 (95% CI 1,117-5,891) with smoking behavior. However, 17 and 18 years old with OR value 2,064 (95% CI 0,999-4,262), grade 10 and 12 with OR 1,214 (95% CI 0,568-2,598), and peers use cigarette OR value 1,924 (95% CI 1,004-3,689) are not related (p value > 0.05) to smoking behavior. Various efforts need to be made by several stakeholders to reduce and prevent teenage smoking behavior, such as providing education, implementing Smoke-Free Areas (KTR) and sterilizing smoke-free areas.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Herma Trilas Meiwani
Abstrak :
Proporsi merokok di kalangan remaja cenderung meningkat setiap tahun di Indonesia walaupun beberapa kegiatan pencegahan sudah dilakukan. Peningkatan tersebut sudah mengkhawatirkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab intensitas merokok siswa SMP di populasi sehingga dapat dikembangkan program intervensi pencegahan yang tepat. Penelitian menggunakan disain cross sectional, dengan menggunakan data Global Youth Tobacco Survey 2014. Survey dilakukan dengan mengisi lembar pertanyaan oleh pelajar pada 72 sekolah yang tersebar di Indonesia, total sampel 208 kelas (kelas 7-9), dan jumlah siswa 5986 orang.Besar sampel adalah 643 siswa/i yang merokok. Hasil penelitian menunjukkan 600 orang (93,3 %) siswa perokok ringan dan 43 orang (6,7 %) perokok berat. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji logistik regresi menunjukkan usia dan jumlah teman perokok berhubungan dengan intensitas merokok siswa SMP (p=0,031< 0,05; p=0,020< 0,05). Pencegahan perilaku merokok remaja dapat dilakukan melalui pengembangan kebijakan, intervensi dan pengendalian tembakau di Indonesia dan juga penggalakan program UKS di sekolah dan program sekolah bebas rokok. ......The proportion of adolescents smoking in Indonesia tend to increase every year, even though some prevention programs had been done. This is alarmingly prevalence of smoking. The study aim to identify factors of smoking intensity among junior high school students in the population. It is expected that an appropriate prevention intervention can be developed. Cross sectional design was used in this study, further analysis was done by using Global Youth Tobacco Survey 2014 data. Standard questionnaires were filled by students of Junior High School in Indonesia, with a total sample of 72 schools, 208 classes (grade 7-9), and 5986 students. The reliable sample was 643 smoker students. The results showed 93.3% students are light smokers. Multivariate analysis using logistic regresion test showed that age and peers associated with students smoking (p=0,031< 0,05; p=0,020< 0,05). Effort to prevent adolescents from smoking should be conducted through national tobacco control and policies program development in Indonesia and also implementation of School Health Program (UKS) dan Smoke Free Schools program.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T46112
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marselino Fau
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Havizoh
Abstrak :
Meningkatnya prevalensi merokok di kalangan remaja merupakan masalah serius. Rokok mengandung banyak bahan kimia berbahaya dan terkait dengan penyakit kronis, merusak emosional dan perilaku. Upaya yang saat ini dilakukan meliputi menyampaikan peringatan bahaya rokok dengan memuat gambar-gambar dengan media sederhana yang dinilai kurang menarik dan tidak relevan dengan usia remaja. Edukasi berbasis video game merupakan salah satu upaya mencegah inisiasi merokok pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh edukasi berbasis video game terhadap pengatahuan dan persepsi merokok remaja. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen jenis pre test dan post test dengan grup kontrol. Pemilihan dilakukan dengan Multistages random sampling. Jumlah responden pada kelompok perlakuan sebanyak 39 orang, sedangkan pada kelompok kontrol 30 orang. Analisis data menggunakan paired t test dan independent t test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan antara pemberian edukasi berbasis video game terhadap pengetahuan (p value <0,001) dan persepsi (p value <0,001) merokok remaja. Penelitian merekomendasikan penerapan edukasi berbasis video game sebagai salah satu upaya pendekatan yang inovatif. ......The increasing prevalence of smoking among adolescents is a serious problem. Cigarettes contain many harmful chemicals and are associated with chronic illness, emotional damage and behavior. Current efforts include conveying warnings about the dangers of smoking by loading pictures with simple media that are considered less attractive and are not relevant to adolescents. Video game-based education is one of the efforts to prevent the initiation of tobacco consumption in adolescents. This study aims to look at the effect of video game-based education on the knowledge and perception of teenage smoking. This study uses a quasi-experimental design of the type of pre-test and post-test with a control group. The selection is done by multistages random sampling. The number of respondents in the treatment group was 39 people, while in the control group 30 people. Data analysis used paired t test and independent t test. The results showed there was a significant influence between the provision of video game-based education on knowledge (p value <0.001) and perception (p value <0.001) of teenage smoking. The study recommends the application of video game-based education as an innovative approach.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwin Haryati
Abstrak :
Percobaan merokok pemula yang dilakukan remaja terjadi pergeseran lebih muda usianya < 15 tahun. Perokok pemula pernah mencoba merokok di sekolah menengah pertama, sebagian lainnya pernah mencoba merokok di sekolah dasar. Remaja merokok karena bujukan teman dan ketertarikan untuk mencoba merokok. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui efektivitas Model KERIKO dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan. Perilaku merokok dapat diatasi dengan Model intervensi Keperawatan Kendali Perilaku Merokok (KERIKO). Penelitian ini menggunakan desain riset operasional melalui 3 tahap penelitian yaitu: Tahap I: identifikasi pengalaman merokok remaja, persepsi dan upaya yang dilakukan remaja dalam mengendalikan rokok; Tahap II: pengembangan Model KERIKO; Tahap III uji coba Model KERIKO di sekolah menengah pertama di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Intervensi Keperawatan KERIKO efektif dalam meningkatkan kontrol diri, status kesehatan sehingga perilaku merokok remaja dapat dikendalikan pada 3 dan 6 bulan sesudah intervensi. Simpulan: Model KERIKO efektif meningkatkan kontrol diri, status kesehatan dan pengendalian perilaku merokok. Model ini dapat dijadikan salah satu model intervensi untuk pengendalian perilaku merokok sesuai program pemerintah tentang Kawasan Tanpa Rokok. ......Adolescent smoking trials revealed a shift in smokers younger than 15 years old. Beginner smokers began smoking in junior high school, while others began smoking in elementary school. Teenagers smoke as a result of peer pressure and a desire to begin smoking. The goal of this study was to determine the effectiveness of the KERIKO Model in developing self-control and health status in order to manage teenage smoking behavior. The Smoking Behavior Control Nursing Intervention Model (KERIKO) can help people quit smoking. This study employed an operational research design across three research phases: Phase I: identification of adolescent smoking experiences, perceptions, and efforts made by adolescents to control smoking; In phase II of the KERIKO Model's development and phase III trials of the KERIKO Model in Banda Aceh City junior high school at 3 and 6 months of intervention, the results demonstrated that the KERIKO Nursing Intervention Model was helpful in boosting self-control and health status, allowing adolescent smoking behavior to be controlled. Conclusion: The KERIKO model improves sel-control, health status, and smoking bahavior control. According to the government's Smoking Free Areas initiative, this model can be utilized as an intervention model to control smoking behavior.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Muthmainah
Abstrak :
Jumlah perokok khususnya remaja semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penelitia ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampa buruk rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain deskripti korelatif. Pengambilan data dilakukan pada 79 remaja laki-laki yang merokok di SM Taruna Bhakti menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunaka Uji Chi-Square. Didapatkan hasil bahwa 57% responden memiliki tingkat pengetahua yang kurang dan 51,9% responden memiliki perilaku merokok tinggi. Penelitian in menunjukan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak buru rokok dengan perilaku merokok pada remaja laki-laki di SMP Taruna Bhakti (P value 1,000; α = 0,05). Disarankan agar perawat dan institusi pendidikan bekerja sama untu meningkatkan pengetahuan tentang dampak buruk rokok kepada remaja maupun masyarakat pada umumnya. ......The number of teenager smoker are increasing from year to year. This study aimed to determine the relationship between the level of knowledge about the negative effects smoking and smoking behavior in adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakti. This research was quantitative research using descriptive correlative design. Data sample was collected using purposive sampling technique from 79 adolescent smoker boys in SMP Taruna Bhakti. Data analyzed with Chi-Square Test. The results showed that 57% of the respondents have less knowledge level and 51,9% of the respondents has a high smoking behavior. This study showed no relationship between the level of knowledge about the negative effects of smoking and smoking behavior in adolescent boys in SMP Taruna Bhakti (P value = 1.000; α = 0.05, P < α). It is recommended that nurses and educational institutions work together to increase knowledge about the negative effects of smoking on adolescents and the community at large.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Putri Andana Kusuma
Abstrak :
ABSTRAK
Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah perilaku merokok remaja dipengaruhi oleh keluarga yang merokok. Salah satu inisiasi merokok remaja berasal dari lingkungan keluarga. Berdasarkan data SUSENAS 2012, hasil estimasi model logit menunjukkan bahwa probabilitas remaja merokok dipengaruhi oleh ayah perokok atau intensitas anggota keluarga dewasa yang merokok dalam rumah tangga. Pengaruh dari anggota keluarga dewasa yang merokok dalam rumah tangga relatif lebih besar dibandingkan dengan pengaruh ayah perokok dan lingkungan tempat tinggal.
ABSTRACT
The study aims to analysis whether adolescent smoking behaviour is influenced by smoking family. One of adolescent smoking initiations comes from family environment. Based on SUSENAS 2012 data, logit estimation result shows that the probability of adolescent become smokers is influenced by smoking father and the intensity of adult family members? smoking in the household. However, the influence which comes from the intensity of adult family members? smoking in the household relatively larger than smoking father and the intensity of neighborhood smoking.
2015
S58809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evita Nur Indahsari
Abstrak :
Remaja merupakan populasi yang rentan terhadap perilaku kesehatan cenderung berisiko karena karakteristik remaja seperti tingginya keinginan untuk mencoba hal baru dan adanya tekanan kelompok sebaya. Perilaku merokok merupakan salah satu perilaku berisiko yang banyak terjadi pada remaja di perkotaan. Upaya berhenti merokok sejak remaja memiliki dua tujuan utama yaitu mencegah remaja menjadi perokok harian dan mengurangi angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan dari penggunaan tembakau. Metode ask, assess, advise, assist, dan arrange 5A digunakan sebagai intervensi berhenti merokok pada remaja dengan pendekatan keperawatan keluarga. Hasil intervensi menunjukkan adanya keberhasilan remaja tidak merokok selama dua minggu dengan adanya dukungan penghargaan, namun remaja tidak melaporkan adanya perubahan yang signifikan pada tubuhnya setelah berhenti merokok. Rekomendasi untuk pelaksanaan intervensi berhenti merokok pada remaja sebaiknya menyertai dengan aktivitas fisik terjadwal. ......Adolescent is the most vulnerable population for risk prone health behavior since their characterized by desire to explore new things and existence of peer pressure. Smoking behavior is one of risk behaviors that much happening in adolescents in urban areas. The smoking cessation effort since adolescence has two main goals include prevent teens become daily smokers and decreasing morbidity and mortality that caused by tobacco use. Ask, assess, advise, assist, and arrange 5A rsquo s method used as a smoking cessation intervention in adolescent based on family nursing approach. The intervention rsquo s results showed that adolescents able to quit smoking during two weeks with reward support, but they didn rsquo t report any significant health related changes after stop smoking. Further recommendations in providing smoking cessation intervention for adolescent is by involving scheduled physical activity.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>