Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iswati
Jakarta: PT. Anugrah Java Media, 2020
899.221 ISW m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Subkhan
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas peristiwa Revolusi Melati di Tunisia Januari 2011 beserta peranan situs jejaring sosial (social network site) Facebook dalam peristiwa terebut. Skripsi ini merupakan hasil studi pustaka secara intensif. Peranan situs jejaring sosial Facebook sebagai sebuah media massa dan juga sebagai public sphere (ruang publik) alternatif di tengah otoritarianisme rezim pemerintahan Tunisia ditunjukkan melalui pengunggahan video aksi unjuk rasa di Sidi Bouzid melalui situs jejaring sosial Facebook, dan memunculkan sebuah gerakan protes yang spontan tanpa digerakkan oleh paham politik tertentu. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa video yang diunggah pada situs jejaring sosial Facebook memunculkan keragaman isu unjuk rasa yang diusung oleh setiap golongan.
ABSTRACT
This undergraduate thesis will explain Tunisian's Jasmine Revolution as a historical event and the role of social network site (Facebook) on Tunisian Jasmine Revolution. This research conducted by literature study from mass media such as The Guardian UK and Al Jazeera News English. The role of social network site as an alternative mass media and also public sphere in the middle of authoritarianism, could be seen from some peace protest's video in Sidi Bouzid which being uploaded on Facebook. This video made some similar protest in another region. Issues of another protest after Sidi Bouzid is different. Social network as a tool, has made those protesters to communicate and spread issues and solidarity which bring Tunisia into some social-political change.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S413
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Heri Priatna
Abstrak :
ABSTRAK
Pertumbuhan Rumah sakit di Indonesia sangat cepat, perlu antisipasi dari pengelola perumahsakitan untuk meningkatkan mutu layanannya.Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, rumah sakit perlu meningkatkan kemampuan manajemennya dengan meningkatkan pengelolaan yang efektif dan efisien. Unit farmasi yang merupakan salah satu unit penting yang perlu di optimalkan dalam kegiatan dan fungsinya sebagai penyedia obat sekaligus pemberi layanan bagi konsumen. Penelitian ini dilakukan di gudang farmasi rumah sakit Melati, pada penggunaan obat-obatan periode januari 2009 sampai dengan desember 2009, dengan tujuan mengidentifikasi tingkat persediaan obat di gudang farmasi, merencanakan dan mengendalikan jumlah pemesanan obat yang ekonomis. Dari hasil penelitian didapatkan ternyata alur pemenuhan kebutuhan obat di rumah sakit Melati dalam perencanaannya tidak melibatkan dokter sebagai pemakai. Hal lainnya adalah belum dibuatnya formularium obat ? obatan, belum pernah dilakukan pengelompokan obat berdasarkan analisis ABC, analisis indeks kritis ABC, serta trend penggunaan obat ? obatan oleh para dokter yang berubah - ubah. Untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit Melati, dalam hal penyediaan obat ? obatan di gudang farmasi, maka perlu dibuat model pengendaliaan persediaan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan.
Abstract
The growth of Hospital in Indonesia become very fast. The hospital management need to anticipate by improved their quality services. With the high demand from community for quality health sevices, the hospital need to improve their managerial capability effectively and efficiently. Pharmacy is one of the important unit which is need to be optimilized in their function and activity as pharmaceutical provider and also to deliver services to the customer. This study was performed on the pharmaceutical supplies of ?Melati? hospital available consumed from january 2009 until December 2009. The objective of study is to identify the level of stock availability, planning and controlling the reasonable stock. Other important factors are the lack of formularium, medicinal classification according to ABC analysis, ABC critical index analysis, and trend on utilization of medicines by doctors. To improve the service quality of ?Melati? hospital, specifically in pharmaceutical managament, it is essential to create a stock control model that meets the supply needs.
2010
T31673
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Peggy Melati Sukma, Author
Jakarta: Noura books, 2017
297.43 PEG y
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Christina Suprihatin
Abstrak :
R.M. Noto Soeroto was one of the Indonesian writers who wrote in Dutch. His poems and essays in Dutch were well appreciated by both the Dutch and the Indonesian society in the Netherlands. He published his works in Oedaya: Majalah bergambar untuk Indonesia, a magazine (1923-1931) that was founded by him. His works can be categorized as Dutch-East Indies literature. Most of his works in Dutch were written when he lived in the Netherlands and describe the Javanese culture. This article is an analysis on three of Soeroto?s poems. These three poems present flowers as theme, two poems are from his anthology Melatiknoppen: gedichten in proza (1915) and one poem from De geur van moeders haarwrong (1922). Flowers are most usually seen as a symbol for women, and thus represent the idea of femininity. However, the flowers in these three poems refer to the idea of masculinity. Jasmine is no longer a symbol limited to the feminine gender. In Javanese culture, the jasmine flower attached to the hair is a symbol of femininity. The flower wrapped around the kris is a symbol of masculinity. Furthermore jasmine is a symbol for struggle. This article tries to demonstrate the presence of masculinity through the use of flowers and their role as an image of masculinity in Noto Soeroto?s poems.
University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lilis Kusmawati
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah perumahan merupakan salah satu fenomena kemiskinan yang paling menonjol di wilayah perkotaan. Untuk mengatasi masalah ini, Departemen Sosial menetapkan kebijakan sosial melalui Program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK). Program RSDK ditujukan bagi keluarga berumah tidak layak huni di daerah kumuh. Permasalahan yang diungkap dalam tesis ini adalah (1) bagaimanakah kondisi perumahan dan lingkungan pemukiman KBS termasuk di dalamnya sarana dan prasarana sosial yang ada, (2) bagaimanakah pemahaman KBS tentang pola hidup sehat, (3) bagaimanakah kemampuan KBS dalam memanfaatkan sarana sosial tersebut. Untuk mengetahui hal ini, maka dilakukan penelitian evaluatif terhadap pelaksanaan program RSDK. Program RSDK dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis program dalam pengembangan masyarakat. Selanjutnya program RSDK diterapkan melalui proses yang berkesinambungan dari satu tahap ke tahap berikutnya, dengan mempergunakan teknik-teknik pekerjaan sosial, karena diterapkan pada 5 RW yang merupakan satu kesatuan geografis.

Mengacu pada pemikiran Lippit (1958) tentang proses pengembangan masyarakat, maka pelaksanaan program RSDK dapat digambarkan sebagai berikut (a) tahap kontak antara warga masyarakat dengan lembaga/agen perubahan. Dalam program RSDK kontak yang terjadi adalah petugas pengembangan masyarakat mendatangi komunitas pada daerah yang menjadi sasarannya (b) tahap membentuk relasi perubahan, yaitu kegiatan Bimbingan Pengembangan Swadaya Sosial Masyarakat, yang berupa penyuluhan pengembangan motivasi perubahan (c) kegiatan kearah perubahan, yaitu proses pelaksanaan perbaikan perumahan dan lingkungan pemikiman (d) generalisasi dan stabilitasi perubahan. Generalisasi baru terlihat pada area dimana 24 KBS tinggal. Stabilisasi perubahan, yaitu perubahan tingkah laku/sikap hidup sehat, baru pada tahap awal (e) terminasi yang terjadi adalah terminasi program, sedangkan bimbingan perubahan nilai dan sikap diteruskan. Pelaksanaan program RSDK telah berhasil membantu perbaikan rumah sebanyak 23 orang dari 24 yang menjadi sasaran program. Peran petugas pengembangan masyarakat (PSK) adalah sebagai enabler yaitu petugas yang menerapkan alur pemikiran pelayanan sosial. Dalam mengadakan pendekatan dan bimbingan sosial PSK dibantu oleh kader sebagai PSM (Pekerja Sosial Masyarakat).

Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaan program RSDK, yaitu : (1) persiapan sosial (social preparation) kurang menyentuh kelompok sasaran. (2) kurang efektifnya kelompok kerja dalam proses perbaikan rumah. Untuk mengatasinya disarankan (a) penyampaian materi pada kegiatan penyuluhan, baik mengenai kebijakan sosial sebagai salah satu bentuk teknologi sosial maupun materi lainnya yang berkaitan dengan permasalahan daerah kumuh, perlu disampaikan kedalam bahasa yang lebih sederhana, tidak menggunakan istilah-istilah yang masih asing dan sulit dipahami oleh Keluarga Bina Sosial (b) untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas pengembangan masyarakat(PSK) dalam pelaksanaan kegiatan, perlu memperoleh informasi yang mutakhir tentang kebijakan sosial dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan yang dapat menunjang pelaksanaan tugas di lapangan.
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
Abstrak :
Kepuasan pasien dalam suatu rumah sakit merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan. Apabila pelayanan yang di terima sesuai dengan harapan, maka mutu layanan yang diberikan dipersepsikan baik atau memuaskan, dan sebaliknya, jika pelayanan. yang di terima tidak sesuai harapan, maka pelayanan tersehut dipersepsikan buruk dan tidak memuaskan. Tujuan dari penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien yang di rawat di Pal. Melati dan ruang MPKP, dengan metode Serqual terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 120 responden, 60 pasien yang di rawat di Pav. Melati dan 60 pasien yang di rawat MPKP. Penelitian ini adalah cross sectional, dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan variabel yang digunakan untuk mengukur mutu layanan, menggunakan lima dimensi mutu, yaitu : tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien di ruang MPKP ternyata lebih tinggi dari pada di Pav. Melati, untuk semua dimensi (tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy). Sedangkan karakteristik responder yang berhubungan dengan tingkat kepuasan ternyata hanya pekerjaan di Pav. Melati sedang umur dan pendidikan tidak ada hubungan, baik di Pav. Melati maupun ruang MPKP. Menyarankan kepada pihak manajemen Perjan, Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo untuk menerapkan secara optimal MPKP di seluruh ruang rawat, khususnya Paviliun Swadana (VIP), sehingga mutu pelayanan akan lebih berkualitas.
Patient satisfaction in the hospital is one of the indicators of the quality of hospital-health care that have been given to patients, as clients. If the hospital-healthcare received is equal to that expected by the patients, the quality health insurance would be considered good-and satisfy the patients. On the contrary, if the hospital-healthcare received is not as expected by or satisfy the patients, the healthcare will be of bad perception and disappointment. The aim of this study is to find the description of in-patient satisfaction level at "Melati" Pavilion and the "Professional Nursing Practice Model" (PNPM) ward or "Ruang Rawat Model Praktik Keperawatan Profesional"(MPKP), using the Serqual Method towards ward-healthcare. Data used in this study was a primary data using univariate and bivariate analysis. It is a quantitative cross sectional study, conducted to 120 respondents consisted of 60 in-patients at "Melati" pavilion and 60 in-patients at PNPM ward. The variable used to measure the quality health insurance were by the five quality dimensions: tangibility, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. The results of this study showed that the respondent satisfaction levels in all of the quality dimensions (tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy) in the PNPM ward was higher than that of "Melati" pavilion. There were no associations between the characteristics of the respondents (age and educational background) and the level of satisfaction in both types of wards, but there was relationship between job and the level of satisfaction of the respondents at "Melati" pavilion. It is recommended that in order to increase the in-patient satisfaction, to apply the Professional Nursing Practice Model (PNPM) at all of the wards in RSCM optimally, especially the VIP pavilions, as a result the health quality insurance will be qualified. References : 45 (1988-2003)
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13034
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library