Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwipayana
Abstrak :
Permintaan energi listrik dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 10,1 per tahun, sementara pengembangan sarana dan prasarana ketenagalistrikan hanya dapat memenuhi pertumbuhan listrik sekitar 7 per tahun. Pada tahun 2017, masih terdapat 7,2 rumah tangga di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik. Pemerintah terus melakukan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan, khususnya di daerah terpencil untuk meningkatkan rasio elektrifikasi serta sebagai salah satu upaya menurunkan emisi Gas Rumah Kaca GRK . Namun demikian, sejak tahun 2011, 10 dari total unit PLTS yang telah dibangun pemerintah pusat mengalami kerusakan. Tujuan dari riset ini adalah untuk menganalisis keberlanjutan PLTS di daerah terpencil sebagai energi ramah lingkungan serta memberikan rekomendasi pengelolaan yang sesuai. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Jumlah sampel sebanyak 88 Kepala Keluarga KK dihitung dengan menggunakan rumus Slovin. Pemilihan KK menggunakan metode pemilihan sampel secara acak. Metode analisis keberlanjutan dalam riset ini adalah analisis multi dimensi atau Multi Dimensional Scaling MDS yang terdiri atas dimensi lingkungan, teknis, sosial, dan ekonomi. Penilaian keberlanjutan dilakukan melalui wawancara dengan lima orang pakar, yaitu Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, Bappeda Kabupaten Bogor, Sekretaris Desa Sukaraksa, Ketua RW, dan ketua pengelola PLTS. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan multi dimensi adalah 51,14. Nilai masing-masing dimensi yaitu 61,78 untuk dimensi lingkungan, 47,93 dimensi teknis, 49,14 dimensi sosial, dan 45,73 dimensi ekonomi. Hasil analisis menggunakan perangkat RapRE menunjukkan atribut yang paling berpengaruh terhadap keberlanjutan dimensi lingkungan, teknis, sosial, dan ekonomi berturut-turut adalah dampak terhadap lingkungan dan kesehatan, pelaksanaan pelatihan operator, kesediaan organisasi pengelola, ketersediaan subsidi pemerintah. Berdasarkan hasil riset, dapat disimpulkan bahwa PLTS di Desa Sukaraksa masuk dalam dalam kategori cukup berkelanjutan. Pengelolaan PLTS di daerah terpencil perlu mendapat dukungan seluruh pihak, khususnya pemerintah daerah baik agar dapat berkelanjutan.
Electricity demand in Indonesia increases by 10.1 per year, while the development of electric infrastructure only raises by 7 per year. In 2017, there were 7.2 of household in Indonesia that has not been electrified. Government has continously develop renewable energy power plant, especially in remote area to increase electrification ratio and to reduce Green House Gasses Emission. However, since 2011, about 10 of total solar power plant unit built by government were broken. Aim of this research is to analyze sustainability of solar power plant in remote area as environmental friendly energy and to provide recommendation in managing its solar power plant. This research use mixed method between quantitative and qualitative. Number of responden were 88 household based on simple random sampling using Slovin Formula. Method of sustainability analysis in this research is Multi Dimensional Scaling MDS which consist of environmental, technical, social and economic dimensions. Sustainability assessment was conducted through interviews with five experts, including Environmental Agency of Bogor Regency, Regional Planning Agency of Bogor Regency, Head of Sukaraksa Village, Head of community, and Head of solar power plant management. The results shows that sustainability index of solar power plant in remote area is 51.14. Value of each dimension is 61.78 for environmental dimension, 47.93 for technical dimension, 49.14 for social dimension, and 45.73 for economic dimension. Analysis using RapRE shows the most influential attributes to environmental sustainability, technical, social and economic dimension are environmental and health impact, operator training implementation, organizational capacity, and availability subsidy from government. Based on research, it can be concluded that solar power plant in Sukaraksa village is considered as quite sustainable. Management of solar power plant in remote areas needs support from all parties, especially local governments, in order to be sustainable.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathaniel Gilbert Dyson
Abstrak :
Latar belakang: Gejala motorik pada pasien dengan parkinsonisme sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Faktor sosiodemografis diketahui berperan penting pada berbagai penyakit kronis, namun kaitannya dengan penyakit parkinsonisme belum banyak mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosiodemografis dengan gejala motorik pasien dengan parkinsonisme. Metode: Studi potong lintang ini dilakukan di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta melalui pengisian kuesioner MDS Unified Parkinson’s Disease Rating Scale (MDS-UPDRS) Bagian II tentang gejala motorik sehari-hari secara daring. Sampel target dalam penelitian ini adalah pasien parkinsonisme berdasarkan diagnosis dokter yang bersedia mengikuti penelitian, lancar berbahasa Indonesia, dan memiliki akses internet. Hasil: Sebanyak 50 pasien bersedia menjadi responden dengan gejala motorik terbanyak adalah kesulitan berpakaian (90%), diikuti dengan menulis, melakukan hobi, tremor, dan bangkit berdiri (88%). Analisis bivariat menemukan bahwa pasien berpendidikan rendah, berpendapatan rendah, dan sudah menikah secara signifikan memiliki gejala motorik yang lebih buruk (p<0,05). Analisis multivariat mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan rendah dan status sudah menikah signifikan sebagai faktor risiko, sedangkan tingkat pendapatan tinggi sebagai faktor protektif terhadap gejala motorik yang buruk. Kesimpulan: Faktor sosiodemografis memiliki hubungan signifikan dengan derajat gejala motorik pada pasien dengan parkinsonisme. Studi ini merekomendasikan penanganan pasien secara personalisasi berdasarkan faktor sosiodemografis pasien. ......Background: Motor symptoms in patients with parkinsonism severely impair daily activities. Sociodemographic factors are known to play an important role in various chronic diseases, but their relationship with parkinsonism has not been studied yet. This study aims to determine the association between sociodemographic factors and motor symptoms among patients with parkinsonism. Methods: This cross-sectional study was conducted at Dr. Cipto Mangunkusumo National Hospital Jakarta by using the MDS Unified Parkinson's Disease Rating Scale (MDS-UPDRS) Part II questionnaire about daily motor symptoms. The target sample in this study were patients with parkinsonism based on a doctor's diagnosis, fluent in Indonesian, and had internet access. Results: A total of 50 respondents were recruited with the most motor symptoms being difficulty dressing (90%), followed by writing, doing hobbies, tremors, and balance (88%). Bivariate analysis found that patients with low education, low income, and married had significantly worse motor symptoms (p<0.05). Multivariate analysis revealed that low education level and married status were significant risk factors, while high income level was a protective factor against poor motor symptoms. Conclusion: Sociodemographic factors significantly associated with motor symptoms in parkinsonism patients. This study recommends personalized patient management based on the patient's sociodemographic factors.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujio
Abstrak :
Having abundant natural resources, the village is the foundation of the city. Villages have the potential to develop various natural, physical, social, demographic, and cultural resources that have not been optimally utilized. Therefore, sustainable village development is necessary to improve villagers' welfare and quality of life. This study aims to identify the status of village sustainability and sensitive attributes in village development through a case study in Cijeruk Village, Cijeruk District, Bogor Regency. The study examined four aspects of sustainability, ecology, economy, socio-culture, and legal and institutional dimensions using a Multidimensional Scaling (MDS) analysis called Rap-BUSAJI (Rapid Appraisal of Cijeruk Village Development). The study found that Cijeruk Village has a relatively sustainable status, with an overall index of 53.29%. The study also identified ten sensitive attributes that could be used to evaluate development. These ten attributes include three ecological dimension attributes (clean water sources for communal MCK, availability of clean water, and availability of MCK in every house); 3 attributes of the economic dimension (marketing range of main commodities, types of main commodities, and availability of supporting industries for main commodities); 3 attributes of the socio-cultural dimension (average community education level, number of agricultural workforces, and number of unemployment); and one attribute of legal and institutional dimensions (maps of disaster-prone areas availability).
Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas, 2023
650 JISDP 4:1 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Setianingrum Kenyo Handadari
Abstrak :
ABSTRAK
Lahan adalah salah satu sumber daya alam yang terbatas. Kebutuhan lahan yang tinggi mengakibatkan adanya rekayasa teknologi yaitu reklamasi lahan. Reklamasi seharusnya bertujuan untuk meningkatkan manfaat sumber daya lahan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi kenyataannya berkontribusi pada masalah lingkungan dan konflik sosial. Riset ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di lokasi reklamasi Teluk Benoa melalui penilaian dari 4 dimensi, yaitu: Lingkungan, Sosial, Ekonomi, dan Pemanfaatan Ruang Laut. Riset ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Multidimensional Scaling MDS untuk menilai keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di lokasi reklamasi Teluk Benoa. Hasil penelitian menunjukan nilai keberlanjutan dari masing-masing dimensi yaitu Pemanfaatan Ruang Laut 27,05 -Kurang Berkelanjutan , Ekonomi 44,313 -Kurang Berkelanjutan , Sosial 49,79 -Kurang Berkelanjutan , Lingkungan 49,88 -Kurang Berkelanjutan . Berdasarkan 4 dimensi keberlanjutan, nilai keberlanjutan sumber daya laut dan pesisir di lokasi reklamasi Teluk Benoa adalah 43,15 Kurang Berkelanjutan . Diperlukan intervensi lebih lanjut apabila rencana reklamasi ini tetap dilaksanakan di Teluk Benoa.
ABSTRACT
Land is one of limited natural resources. The high requirement of land made technology develop by reclamation method. The purpose of reclamation should be for increasing the benefit of natural resources and community welfare, but in fact the reclamation contribute the environmental problem and social conflict. The aims of this research are analyzing the sustainability of marine and coastal resources in Benoa Bay Reclamation Site based on 4 dimension, there are Environmental, Social, Economic, and Marine Spatial Utilization. This research was conducted quantitative approach by Multidimensional Scaling MDS for assessing the sustainability of marine and coastal resources. The result of research shows sustainability value of each dimension in sequence starting from the lowest is Marine Spatial Utilization 44,31 Less Sustainable , Social 49,79 Less Sustainable , Environmental 49,88 Less Sustainable . The overall sustainability value of marine and coastal resource analysis in Benoa Bay reclamation site is 43,15 Less Sustainable . Further consideration is needed if the reclamation plan is to be implemented in Benoa Bay.Keywords Marine and Coastal Resources, Sustainability, Benoa Bay, Reclamation, MDS
2018
T50900
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanipah
Abstrak :
Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi perubahan penggunaan lahan dari lahan sawah menjadi kawasan industri dan permukiman di Kabupaten Karawang. Keberadaan industri juga menarik masyarakat untuk beralih profesi dari sektor pertanian ke sektor industri. Selain konversi lahan pertanian, industri juga menyerap lebih banyak air yang membuat air untuk pertanian berkurang. Hal tersebut terjadi karena pengelolaan air yang kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan penggunaan lahan, mengidentifikasi dan menganalisis dampak dari pembangunan kawasan industri pada lingkungan, dampak kawasan industri pada kondisi sosial dan ekonomi, serta menyusun strategi perlindungan lahan sawah berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode analisis spasial, korelasi, MDS, dan analisis stakeholders. Hasil penelitian ditemukan bahwa perubahan lahan pertanian sebagian besar berubah menjadi kawasan industri. Perubahan lingkungan karena industri menyebabkan penurunan luas lahan sawah dan produksi padi, dan jaringan irigasi. Selain itu, keberlanjutan petani pada dimensi sosial dan ekonomi berada pada kategori kurang berkelanjutan. Strategi yang direkomendasikan untuk perlindungan lahan pertanian adalah dengan memprioritaskan sosial dan ekonomi petani.
In recent years, there has been land-use changes from the paddy field to the industrial and housing in Karawang. Industries also attracted people to switch professions from farming to the industrial. Besides land conversion, transfer in water usage also increased for industrial needs. This is caused by poor water management in terms of distribution and control of water usage. The purpose of the study are to  analyze land use changes, to identify and analyze the impact of industrial estate development, to analyze social and economic changes, and to arrange sustainable rice field protection strategies. The study uses the Spatial analysis, Correlation analysis, Multi-Dimensional Scaling and stakeholders analysis. The results found changes in agricultural land mostly turned into industrial estates. Changes in the environment due to industry caused a decrease in paddy fields and rice production also in irrigation channels. In addition, the sustainability of farmers in the social and economic dimensions is in the less sustainable category. The recommended strategy for protecting agricultural land is to prioritize farmers' social and economy.
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ridha
Abstrak :
ABSTRAK
Misalkan F_q^n merupakan himpunan semua n-pasangan terurut n-tuple elemen yang setiap koordinatnya merupakan elemen dari lapangan F_q, maka sebuah kode linier C merupakan subruang dari F_q^n dan biasa ditulis sebagai kode [n,k,d]. Misalkan A dan B merupakan kode linier atas F_ q^m dengan panjang n, maka A,B disebut t-error correcting pair t-ECP untuk C jika A B perp;C, k A >t, d B^ perp; >t, dan d A d C >n. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa kode MDS non-GRS dan kode AMDS [n,1,n-1] memiliki 1-error-correcting pair. Selain itu, ditunjukkan bahwa kode AMDS [n,n-1,1] tidak memiliki error-correcting pair.
ABSTRACT
Let F q n be the set of all n tuple element which each coordinate is an element of F q. A linear code C is a subspace of F q n and can be written as n,k,d code. Let A and B be linear codes over F q m with length n. Then A,B is called t error correcting pair t ECP for C if A B perp C, k A t, d B perp t, and d A d C n. This study shows that the non GRS MDS code and the AMDS n,1,n 1 code have 1 error correcting pair. This study also shows that the AMDS code n,n 1,1 has no error correcting pair.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zenica Oktafia Ningrum
Abstrak :
ABSTRAK
Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif terbanyak kedua setelah dimensia Alzheimer. Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh menurunnya dopamin di dalam otak, yang menyebabkan otak bekerja secara tidak normal. Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti dari penyakit Parkinson. Beberapa pengukuran dinyatakan dengan total skor. Akan tetapi total skor hanya dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat keparahan yang dialami penderita Parkinson tanpa mengetahui faktor dominan yang menyebabkannya. Maka diperlukan suatu metode alternatif yang dapat menjelaskan faktor yang menyebabkan penderita Parkinson kondisinya memburuk, salah satunya adalah dengan metode Bayesian network. Dengan metode ini dapat dilihat hubungan keterkaitan antar satu faktor dengan faktor lainnya yang menggambarkan kondisi dari penderita penyakit Parkinson. Pada tugas akhir ini digunakan dataset dari Parkinson rsquo;s Progression Markers Initiative PPMI . Data diambil dari periode baseline BL, kunjungan pertama bulan ke-0, kunjungan di bulan ke-12 VO4 , kunjungan di bulan ke-24 V06 , kunjungan di bulan ke-36 V08 , kunjungan di bulan ke-48 V10 , dan kunjungan di bulan ke-60 V12 . Dari ke-6 periode yang diamati didapatkan pengukuran sebanyak 293 penderita Parkinson. Data tersebut akan diukur menggunakan suatu alat pengukuran Movement Disorder Society-Unified Parkinson Disease Rating Scale MDS-UPDRS. MDS-UPDRS merupakan suatu alat ukur umum yang digunakan dalam menilai kondisi penderita Parkinson. MDS-UPDRS terdiri dari 4 bagian. Penelitian ini akan menggunakan MDS-UPDRS part 2 mengenai penilaian aspek motorik dari penderita Parkinson. Terdapat 13 variabel aspek motorik yang akan digunakan dalam analisis penentuan variabel aspek motorik apa yang paling memengaruhi tingkat keparahan penderita Parkinson. Hasil analisis data penderita Parkinson dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor tremor selalu memberikan efek yang signifikan terhadap kemampuan menulis handwritten penderita Parkinson, dengan nilai probabilitas terbesar di setiap periode pengamatan.
ABSTRACT
Parkinson 39 s disease is the second most neurodegenerative disease after Alzheimer 39 s dementia. This type of disease is caused by dopamine that decreset inside brain, which causes the brain to work abnormally. Until today the spesific cause of Parkinson 39 s disease is unknown. A few measurements are being declared by the total score. However, the total score only tell how high the severity experienced by Parkinson 39 s patients without knowing the dominant factors that cause it. So needed an alternative method that can explain the factors that cause it. Then it is necessary for an alternative method which can explain the factor causing the patient rsquo s condition gets worse, one of them with the Bayesian network method. With this method, relations between one factor and another can be seen by describing the condition of the patient. In this final project it rsquo s using the dataset from Parkinson 39 s Progression Markers Initiative PPMI . The data was taken on baseline period BL, first visit month 0, visit at month 12 VO4 , visit at month 24 V06 , visit at month 36 V08 , visit on month to month 48 V10 , and visits in the 60th month V12 . From the 6 periods observed was measured 293 Parkinson 39 s patients. The data will be measured using a Movement Disorder Society Unified Parkinson Disease Rating Scale MDS UPDRS measurement tool. MDS UPDRS is a common measure used in assessing the condition of people with Parkinson 39 s. MDS UPDRS consists of 4 parts. This study will use MDS UPDRS part 2 on the assessment of motor aspects of Parkinson 39 s patients. There are 13 motor aspect variables that will be used in determining analysis of motor aspect variable which most influence the severity of Parkinson 39 s. The results of data analysis of Parkinson 39 s patients in this study stated that the tremor factor always gives a significant effect on the writing ability handwritten of Parkinson 39 s patients, with the greatest probability value in each observation period.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
ABSTRAK
Protease (PR) pada HIV berperan dalam proses maturasi virus agar dapat menginfeksi sel inang. Proses tersebut berlangsung dalam sisi aktif PR dengan memotong poliprotein virus. Banyaknya ragam mutasi residu PR membuat interaksi PR dengan obat yang diberikan dapat berbeda. Pasien dari Indonesia sendiri memiliki karakteristik galur tipe AE yang berbeda dengan galur B yang banyak ditemukan di negara-negara barat. Dua PR pasien dari Indonesia dengan kode RY1 (10 mutasi) dan DY1 (12 mutasi) disimulasikan dengan metode simulasi dinamika molekuler untuk meninjau interaksi antara kedua PR dengan obat amprenavir (APV). Berdasarkan hasil energinya, interaksi RY1-APV lebih kuat bila dibandingkan dengan DY1-APV. Hasil tersebut diperkuat dengan tinjuan struktural dan ikatan hidrogen terhadap residu mutasi yang dimiliki kedua pasien. Model pasien RY1 memiliki mutasi di residu ke-45 yang diketahui membantu mempertahankan interaksi PR-APV, sedangkan model pasien DY1 memiliki mutasi pada residu ke-10 yang diketahui mengurangi interaksinya dengan obat.
ABSTRACT
Protease (PR) on the HIV virus plays a role in the maturation process in order to infect host cells. The process takes place in the active site PR by cutting viral polyprotein. Many kinds of mutated residues at PR makes interaction with the drug can vary. Patients from Indonesia itself has AE type strain that has different characteristic with B type strain which are found in western countries. Two PR patients from Indonesia with RY1 code (10 mutations) and DY1 code (12 mutations) is simulated by molecular dynamics simulation methods to evaluate the interaction between two PR with amprenavir (APV). Based on the energy, RY1-APV interaction is stronger when compared to DY1-APV. These results are supported by structural insights and hydrogen bonding to residue mutations that occur in both patients. RY1 patient model have mutations in 45th residue, that is known to help maintain the interaction of PR-APV. While the DY1 patient model have mutations in the 10th residue, that is known to reduce the interaction with the drug.
[Depok;Depok, Depok]: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42345
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mahendra Satria Wirawan
Abstrak :
ABSTRACT
The budget spending in the Regional Government Budget (APBD) is one of the indicators of the success of the regional development. DKI Jakarta Province APBD spending is seen to be sub optimal, with the average of 75.79% in the last 5 years (2012-2016), below the 95% target set out by the Minister of Finance. As such, a study is required to review why it happens and what factors need to be addressed to optimize the DKI Jakarta Province APBD spending. The previous study conducted to analyze the low spending in the Ministries/Institutions and Regional Government in general. This study is conducted to understand the sustainability of the budget spending and to identify the types of spending that might be the driver to optimize the DKI Jakarta Province APBD spending, enabling the province realized its development target and directly providing a desirable impact the public and the business world, increase their trust to the government and in turn will push the DKI Jakarta economic growth. This study uses Multidimensional Scaling (MDS) with a secondary data from The Regional Government Financial Report (LKPD) of DKI Jakarta Province for the year of 2012 to 2016 and the End of Term Accountability Report (LKPJ AMJ) of DKI Jakarta Province of the Year 2013 to 2017 (2016). The result of this study shows that the average DKI Jakarta Province APBD spending of the last five years (2012-2016) is 47.64 or fall under the category of less sustainable, whereas the spending items causing the unfavorable result are the social benefits, grants, land acquisitions and buildings and structures spending. As such, it is recommended that the DKI Jakarta Provincial Government establishes a more measurable policy on planning, budgeting and execution and to increase the competence of its apparatus.
Jakarta: Research and Development Agency Ministry of Home Affairs, 2018
351 JBP 10:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Anindito
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian segmentasi yang telah ditetapkan oleh stasiun radio dan mengidentifikasi karakteristik stasiun radio yang dipersepsikan mirip. Positioning berhubungan dengan strategi komunikasi, yaitu bagaimana konsumen memberikan persepsi akan suatu produk atau jasa di dalam otaknya. Salah satu teknik analisis data untuk mengetahui persepsi konsumen adalah dengan menggunakan Multi Dimensional Scaling (MDS). MDS merepresentasikan persepsi dan keinginan dari responden. Unit analisis dari penelitian ini adalah radio yang komposisi isi siarannya minimal 20% berisi news atau talk Dari data pada Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) didapatkan ada sembilan buah radio yang masuk dalam kategon ini. Populasi unit pengamatan adalah mahasiswa FISIP UI yang masih kuliah mulai dari angkatan 1998 sampai dengan angkatan 2002. Unit pengamatannya sendiri adalah individu. Teknik penarikan sample menggunakan teknik Cluster Sampling. Metode pengumpulan data primer menggunakan teknik survey dengan kuesioner sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari studi dokumen. Secara keseluruhan Radio Elshinta dinilai sebagai Radio yang paling memenuhi tuntutan untuk Faktor Akurasi serta Faktor Aktualitas dan Relevansi. Pada urutan kedua diduduki oleh Radio Sonora dan Radio ARH pada urutan ketiga. Radio yang dipersepsikan mirip oleh responden adalah Radio ARH dengan Radio Sonora. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Radio MS Tri dipersepsikan mirip dengan I Radio dan Radio Pas dipersepsikan mirip dengan Radio Ramako. Penelitian ini menunjukkan bahwa radio-radio yang mengelompok pada satu kuadran mempunyai ciri-ciri segmentasi pendengar yang hampir sama. Positioning radio dengan format apapun yang dipilih, harus memperhatikan empat buah aspek yaitu : quality, originality, interactivity dan availability. Quality, meliputi keseluruhan komponen yang ditawarkan oleh stasiun radio tersebut. Kualitas jasa dan pelayanan terhadap stake holder stasiun radio harus selalu menjadi pertimbangan utama dari pihak manajemen. Kualitas utama dari stasiun radio adalah program yang ditawarkan kepada para pendengarnya. Selain itu juga berhubungan dengan unsur people yaitu pekerja radio itu sendiri dan para pendengar radio yang memberikan persepsi akan jasa yang diberikan stasiun radio tersebut. Originality sebuah stasiun radio berhubungan dengan penciptaan dan mutu dan program-program yang dibuat oleh stasiun radio tersebut. Makin banyaknya stasiun radio yang mengudara dengan segmen pendengar yang beraneka ragam membuat stasiun radio mempunyai kesutitan untuk membedakan diri mereka dengan stasiun radio lain yang mempunyai format yang mirip. Stasiun radio perlu membuat suatu program yang dapat mengisi ceruk yang kosong "Niche Programming". Interactivity berhubungan dengan komunikasi antara stasiun radio dengan para pendengarnya. Karma radio merupakan media satu arah maka stasiun radio harus mengupayakan para pendengamya untuk memberikan input maupun saran dengan penciptaan program yang dapat melibatkan para pendengarnya. Availability berhubungan dengan place, lokasi pemancar dan daerah cakupan yang dapat diliput oleh sebuah stasiun radio, selain itu lama waktu siaran juga memegang peranan dalam hal ini. Jika saran dan prasarana serta faktor keuangan dapat mendukung maka sebuah stasiun radio seharusnya siaran 24 jam. Jika kita lihat dari segi target pendengar setiap stasiun radio maka yang paling mendekati format stasiun radio News-Talk adalah Radio Elshinta dengan target pendengar berusia 30 - 50 tahun. Jika dilihat berdasarkan pada format isi siaran maka Radio Sonora paling tidak sesuai dengan format Radio Informasi karena pada saat prime time di pagi hari, radio ini justru tidak menyiarkan berita melainkan menyiarkan acara talk dan pada saat prime time di sore hari, justru diisi dengan acara musik dengan selingan program interactive. Format siaran Radio Elshinta pada saat prime time di pagi dan sore baru menyiarkan berita (news) . Acara dibuka dengan relay berita dari BBC Siaran Indonesia padsa pukul 06.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 06.30 sampai 07.00. Pada sore harinya ada relay berita dari BBC Siaran Indonesia pukul 18.00 dan dilanjutkan dengan relay berita dari Stasiun TV Indosiar jam 16.30 sampai 17.00. Selain waktu prime time di pagi dan sore hari, Radio Elshinta juga menyiarkan berita dan perbincangan. Jika kita lihat berdasarkan format stasiun Radio Informasi dengan spesialisasi News-Talk maka dapat dikatakan bahwa Radio Elshinta yang paling mendekati konsep radio News-Talk.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10901
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>