Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 25 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Napitupulu, Jidin
Abstrak :
ABSTRAK


Seiring dengan berlakunya Undang-undang nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, ada tuntutan profesionalisasi dalam pengelolaan kekayaannya. Hal ini merupakan tantangan bagi Dana pensiun untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam perencanaan serta dalam implementasi dari perencanaan investasi tersebut.

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti (PPIP) dengan pilihan dan resiko investasi ada pada peserta. Namun demikian penyelenggara DPLK ini tentunya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pilihan-pilihan portofolio investasi yang optimal bagi berbagai jenis tingkat toleransi resiko dari para peserta.

Penentuan kumpulan portofolio investasi yang efisien dikaji melalui pendekatan Markowitz. Dengan pendekatan Markowitz portofolio-portofolio yang efisien adalah portofolio-portofolio yang menjanjikan imbal hasil lebih tinggi dibandingkan portofolio-portofolio lain yang memiliki kandungan risiko yang sama. Atau portofolio-portofolio investasi yang mengandung konskuensi risiko yang lebih rendah dibandingkan portofolio-portofolio yang lain dengan imbal hasil harapan yang sama

Dalam kajian ini aplikasi metode tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Menaksir imbal hasil dan resiko investasi dari berbagai jenis aset beresiko yang akan direncanakan masuk dalam portofolio.

Menentukan satu jenis aset bebas resiko dengan imbal hasilnya. (Pada tulisan ini deposito dianggap sebagai aset bebas resiko, namun melihat perkembangan instrumen investasi pilihan tersebut bisa saja berubah)

Proses estimasi variansi dan covariansi dari kandidat-kandidat portofolio, dengan memaksimumkan problema

Untuk mendapatkan kumpulan portofolio yang efisien (memaksimumkan problema studi ini menggunakan teknik optimasi pemrograman kuadratik. Penghitungan komposisi investasi pada masing-masing aset dengan pemrograman kuadratik dijalankan dengan bantuan subprogram SOLVER pada perangkat lunak EXCEL.

Penghitungan portofolio yang optimal dilakukan untuk berbagai tingkat toleransi risiko investor. Tingkat toleransi risiko investor di urutkan dari nol dengan interval tambahan sebesar 0,25. Penentuan nilai toleransi risiko dibuat secara arbitrer sekedar untuk mewakili sikap kelompok investor tertentu terhadap perimbangan imbal hasil dan risiko

Dengan sejumlah x tingkat toleransi resiko, maka akan terbentuk sejumlah x portofolio yang optimal yang mengandung : lmbal hasil harapan, deviasi (resiko), jenis dan bobot aset yang membentuk portofolio.

Hasil tersebut dapat dibuatkan sebagai pedoman dalam memberikan pilihan portofolio investasi bagi peserta DPLK. Namun masih ada masalah yang tertinggal dan perlu untuk kajian selanjutnya, yaitu mengukur tingkat toleransi dari peserta.

Dari pilihan investasi yang disajikan oleh DPLK Bank BNI pada saat ini, yang merupakan kombinasi antara aset bebas resiko dalam hal ini deposito dan aset beresiko dalam hal ini obligasi, terdapat kesan bahwa konsep itu dilatarbelakangi oleh Metode Markowitz. Hanya saja metode tersebut belum dilakukan sebagaimana mestinya, seperti pemilihan jenis obligasi dan proporsinya tidak mempunyai patokan. Patut diduga hal itu disebabkan usia DPLK yang relatif mudah sehingga pada saat pendirian jelas Metode Markowitz belum dapat dilakukan secara menyeluruh karena akumulasi dana masih relatif kecil. Melihat jumlah peserta dan jumlah dana sampai dengan saat ini, bahwa aplikasi Metode Markowitz secara menyeluruh seperti proses dalam tulisan ini sudah memungkinkan. Sedangkan pilihan jenis aset investasi dapat disesuaikan dengan perkembangan.
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steven Sentosa
Abstrak :
Harga Bitcoin berfluktuasi sangat tinggi dan telah turun lebih dari 50% dari titik tertingginya di bulan April, seringkali dipercaya akibat dari sentiment dan spekulasi. Penelitian ini menganalisis alokasi aset saham yang dapat digunakan sebagai portofolio yang meniru imbal hasil Bitcoin. Penelitian ini diharapkan dapat menciptakan mimicking portofolio yang mirip dengan Bitcoin. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu investor untuk memberikan pilihan investasi dengan imbal hasil yang mirip dengan Bitcoin dengan resiko yang lebih rendah. Penelitian sebelumnya telah berhasil membentuk mimicking portofolio terhadap surat utang, REIT, dan aset luar negeri namun belum ada yang meneliti cryptocurrency mimicking portofolio khususnya Bitcoin. ......Bitcoin fluctuates based on sentiment and speculation. It price has dropped 50% since its highest point in April to its lowest point in July 2021, reaching a new high on November 2021 and depreciated again by more than 50% in January 2022. The high fluctuation is one of the main reason that institutional investor participation in this asset is fairly low. This study ana-lyze stock allocation in portfolio that mimics Bitcoin to provide investors an alternative in-vestment with the same yield as Bitcoin and lower risk. Previous studies successfully created a mimicking portfolio for bonds, REIT, foreign asset but there hasn’t been one to study crypto-currency mimicking portfolio especially Bitcoin. Portfolios created in this study consists of 19 selected US stocks and 45 stocks from Indonesia LQ45. Weight optimation is achieved with Markowitz Theory. We find mixed result in portfolio return, and lower standard deviation compared to Bitcoin.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Mario Paulus
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang optimalisasi kinerja suatu portofolio investasi di Indonesia. Dalam melakukan investasi, investor disarankan untuk tidak melakukan spekulasi dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang berbagai instrumen investasi. Dengan memahami prinsip ?jangan menaruh telur dalam satu keranjang?, dengan maksud agar investor jangan menempatkan dana yang akan diinvestasikan ke dalam satu aset investasi saja tapi lebih dari satu, diharapkan investor dapat mengurangi risiko investasinya. Dengan melakukan seleksi instrumen investasi model Markowitz, diperoleh hasil portofolio yang optimal yang dapat digunakan investor sebagai strategi dalam berinvestasi.
This thesis is presenting optimize the performance of investment portfolio in Indonesia. In investing, investor should not to speculate and they should have knowledge widely about various investment instruments. By knowing principle of ?don?t put the eggs in one basket?, in other words, when investor invest their funds, invest them in many investment forms, by expecting investor could reduce their investement risks. By selecting instrument of Markowitz investment?s model, resulted optimum portfolio that investor could use as strategy in investment.
2012
T32254
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Rahmani
Abstrak :
Penelitian dalam tesis ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana peran zakat dalam mengoptimumkan relum suatu portofolio investasi aset pada investasi syariah. Zakat merupakan kewajiban untuk mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki seorang muslim sesuai ketentuan AI Qur'an dan Hadist. Portofolio investasi aset yang dilakukan pada investasi syari rm, pertama-tama dioptimumkan menggunakan metode Markowitz dengan memasukkan unsur zakat sebagai fungsi kendala pada perolehan return. Selanjutnya aset investasi beserta return )'ang diperoleh dikurangi :zakat. Tem}lata portofolio investasi yang dilakukan pada investasi syariah yang menerapkan ketentuan zakat atas aset investasi yang telah layak: zakat, mengl!asilkan return yang lebih besar dibandingkan pada investasi tanpa penerapan zakat. ......The research of this thesis aimed to know the role of zakah to optimized portfolio in sharia investment. Zakah is the obligation for mosleem to pay specific percentage of his asset/pmperties according to the rule mentioned in Qur'an and hadist. Using Markowitz method, portfol"o i vestment is being optimized and zakah as a constraint. Furthermore we deduct Zakah from total asset which is initial asset and return. By deducting zakah from asset, the return is higher than avoiding zakah.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T25553
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Toni Suganda
Abstrak :
Sumber penghasilan paling besar bagi perusahaan asuransi adalah melalui aktivitas investasi (investing activities) yang dapat dilakukan pada instrumen pasar modal seperti saham, deposito, obligasi, dan reksadana. Dan sumber modal yang dimiliki oleh perusahaan adalah lebih banyak diperoleh dari investasi yang ditanamkan oleh masyarakat. Untuk itu, di dalam melakukan investasi di pasar modal, investor sebaiknya mengetahui situasi pasar yang akan dimasuki secara umum. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi resiko kerugian yang mungkin akan terjadi, sebab kerugian kegiatan investasi memiliki hasil yang tidak pasti. Untuk dapat memaksimumkan profit dengan resiko yang seminimum mungkin maka investor membentuk suatu portfolio, dengan mengalokasikan investasi mereka ke beberapa instrumen investasi seperti saham, deposito, obligasi, dan reksadana dalam jangka waktu tertentu dengan diikuti strategi investasi untuk membentuk suatu portfolio yang efektif. Selain itu investor juga ingin memiliki kepastian bahwa modal yang mereka miliki dalam bentuk cash dapat bertahan secara likuid. Pendekatan yang umum digunakan dalam membentuk dan mengelola portfolio investasi adalah pendekatan yang ditemukan oleh Markowitz. Dengan teorinya yang dikenal dengan teori diversifikasi maka resiko investasi dapat diminimumkan dengan menggabungkan beberapa instrumen investasi yang memiliki korelasi yang negatif. Sehingga bila suatu kondisi terjadi maka suatu instrumen investasi akan turun sementara instrumen investasi lainnya akan naik sehingga secara keseluruhan efeknya dapat diminimalkan. Portfolio Markowitz ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan utamanya adalah portfolio ini hanya berguna dalam meminimumkan resiko dan mempertahankan nilai investasi secara nominal dan tidak secara real. Artinya daya beli dari uang yang diinvestasikan belum tentu sama setelah jangka waktu tertentu. Di sisi lain, kelebihan utamanya adalah portfolio mudah dibentuk agar sesuai dengan karakteristik investasi yang diinginkan dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan metode efficient frontier Markowitz, bobot optimum investasi PT Asuransi Ramayana, Tbk terdapat pada saham (0.0080), obligasi (0.7904), dan reksadana (0.2016). Sedangkan pada kinerja portofolio aktual, perusahaan lebih mengutamakan faktor keamanan pada investasinya, yaitu dengan memberikan bobot yang besar pada deposito (0.9157). Tingkat return bulanan yang dihasilkan oleh metode Markowitz (1.1738%) relatif lebih besar daripada total portofolio aktual (1.0668%), dengan selisih return sebesar 0.1070% setiap bulannya. Karena terdapat perbedaan antara portfolio PT Ramayana dengan portfolio indeks pasar maka yang akan digunakan adalah portfolio PT Ramayana yang menggunakan metode efficient Frontier Markowitz. Reward to variability PT Ramayana (0.8714) lebih tinggi daripada reward to variability indeks pasar (0.7355). Untuk meningkatkan kinerja portfolio PT Asuransi Ramayana, Tbk pada masa-masa yang akan datang maka sebaiknya proporsi investasi pada instrumen deposito dapat dialihkan kepada instrumen obligasi dan instrumen reksadana yang memiliki return yang lebih tinggi dan resiko (standard deviasi) yang relatif kecil. Jenis obligasi yang dimiliki PT Asuransi Ramayana saat ini hanya satu jenis, sementara reward to variability ratio yang dihasilkan obligasi cukup tinggi, untuk itu pada masa-masa yang akan datang sebaiknya PT Asuransi Ramayana menambah emiten obligasinya. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) pasal 7 KMK 481 / KMK 017 / 1999 untuk industri asuransi kerugian di Indonesia mengenai Pembobotan Investasi maka Metode Efficient Frontier Markowitz dapat diterapkan dalam pengelolaan investasi PT Ramayana, Tbk karena masih termasuk dalam ketentuan yang berlaku.
The most value for insurance company's income is by investing activities which is conducted in capital market instruments such as stocks, fixed deposits, bonds and mutual funds. In other side, capital source that owned by the company is being reached mostly by investment that is invested by public (investor). Therefore, if the investor is investing on capital market, they should know first about the market situation in generally. Acknowledge of this circumstance is a key to anticipate the loss which is can be happened, this is because of uncertainty loss result in investment activity. For maximizing the profit with minimum risk, the investor build a portfolio that allocate their investment into several investment instruments such as stocks, fixed deposit, bonds and mutual funds in certain term which is followed by investment strategy to make an effective portfolio. Besides of that, the investor also need a certainty for their cash capital can stand as a liquid. The common approach that is used in making and managing the investment portfolio is a theory which is found by Markowitz. The theory is known as `Diversification Theory. By using this theory, the investment risk can be minimized by combining several investment instruments which are having a negative correlation. Then if there is a condition happened, while an investment instrument will decrease, in the opposite side, other investment instruments will increase. So, in cumulative the total effects can be minimized. The Markowitz Portfolio has some strengthens and weaknesses. The main weakness is the portfolio can be only used in minimizing the risk and maintaining the investment value as nominal and not for real. It means that the buying power from the investment money is not same after several times longer. In other side, the main strengthen is easily to build a portfolio which has same investment characteristics with the demanded and the purpose there are going to be achieved. In term of Markowitz's efficient frontier method, optimum proportion of PT. Asuransi Ramayana,Tbk investment diversifies into stocks (0.0080), bonds (0.7904) and mutual funds (02016). Meanwhile, in actual portfolio, the company prefers the secure factor for their investment. Therefore, they distribute the most proportion into deposits (0.9157). Monthly return rate that is provided by Markowitz's method (1.1738%) is better than total actual portfolio (1.0668%), with difference of return is about 0.1.70% in each month. In case of difference between PT. Asuransi Ramayana's portfolio and market portfolio, so then we are using PT. Asuransi Ramayana's portfolio which uses Markowitz's Frontier Efficient Method. Reward to variability of PT. Asuransi Ramayana (0.8714) is higher than reward to variability of market index (0.7355). In future, for increasing PT. Asuransi Ramayana' portfolio, it will be better if investment's proportion in fixed deposits can be replaced by bonds and mutual funds which is having higher return and lower risk (deviation standard). Nowadays, PT. Asuransi Ramayana only deploys into a single type of bond. Meanwhile, in the above mention, we are calculating and finding the result of reward to variability ratio that produced by bonds is quite higher. Hence, PT. Asuransi Ramayana, Tbk is better to add their bond's emittent in the next investment strategy. Regarding on Ministry of Finance (MOF) Statement, article of 7, 4891KMK101719999 for Indonesian Loss Insurance Industry about investment proportion, the Markowitz Efficient Frontier Method can be implemented in PT. Asuransi Ramayana's investment strategy, in fact that the method is under the rule of MOF Statement.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eriawan Nikmaturrahman
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk membuat suatu portofolio investasi yang efisien, kita dapat melakukan analisis portofolio dengan menggunakan teori modern portofolio oleh Markowitz. Teori portofolio optimal Markowitz adalah teori portofolio modern yang digunakan untuk menganalisa pembentukan dan proporsi kombinasi dari instrument investasi menjadi portofolio yang efisien pada garis efficient frontier. Perhitungan dilakukan berdasarkan teori portofolio optimal Markowitz dan dibantu program solver pada Microsoft Excel menggunakan data triwulan 2004 -2006, kemudian dihasilkan 65 kombinasi dari aktiva produktif PT. Bank Rakyat Indonesia pada garis efficient frontier. Dari 65 kombinasi portofolio akan dipilih satu kombinasi portofolio yang paling optimal yang terdiri dari 46,8% kredit yang diberikan (Rp); 27,34% efek-efek (Rp); 7,61% kredit yang diberikan (valas); 7,36% efek-efek (valas) and 10,9% penempatan pada bank lain (valas) dengan return dan deviasi standar 10,8% dan 26,5%.
ABSTRAK
To perform the investment portfolio efficiently, we could conduct a portfolio analysis which used the theory of modern portfolio by Markowitz. The theory of optimal portfolio by Markowitz is a modern portfolio theory used for analyzing the construction of proportional combinations from some investment instruments to form efficient portfolio points at efficient frontier lines. Based on the application Markowitz?s optimal portfolio theory calculation and assisted by solver program of excel program using data per three month from 2004 through 2006, it had been resulted 65 proportional combination from asset given by BRI financial report at efficient frontier lines. From all 65 portfolio combinations, it will be elected one portfolio, which is the most optimal portfolio combination consists of 46,8% for Loans (Rp); 27,34% for Securities (Rp); 7,61% for Loans (Foreign Currencies); 7,36% for Securities (Foreign Currencies) and 10,9% for Placements with other banks (Foreign Currencies) with both return and standard deviation is 10,8% and 26,5% respectively.
2007
T22918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bakti Idaman Nanda
Abstrak :
Model Markowitz sudah umum dipakai sejak 1952 untuk memilih portfolio. Model ini menggunakan expected return dan risk sebagai untuk menyederhanakan masalah investor dalam menemukan portfolio yang sesuai dengan kriteria. Dalam model Markowitz, variance dianggap sebagai ukuran dan resiko. Menurut Young (1998) banyak peneliti yang mempertanyakan apakah matriks kovarian 6 merupakan ukuran resiko yang sesuai. Mereka mengasumsikan bahwa pandangan investor yang normal tidaklah simetris. Seringkali kerugian yang sedikit sudah cukup besar bagi seorang investor. Di sisi lain, profit hams cukup tinggi agar sesuai dengan harapan investor. Selain itu model Markowitz memungkinkan terjadinya portfolio yang tidak efisien bila data memiliki distribusi tertentu. Masalah yang lain adalah model Markowitz tidak mengakomodasi variabel keputusan integer atau boolean, sehingga tidak bisa digunakan untuk membuat keputusan yang lebih kompleks, misalnya untuk mengakomodasi constraint biaya tetap transaksi. Hal ini menunjukkan bahwa model klasik Markowitz harus dianggap sebagai pendekatan terhadap masalah kompleks yang dihadapi oleh investor. Young memberikan alternatif formulasi dalam masalah yang umum disebut sebagai portfolio selection problem ini. Young memperkenal aturan Minimax yang memaksimalkan minimum return ini. Formulasi pemilihan portfolio dalam bentuk linear programming ini memiliki keunggulan dibandingkan metode mean -variance yang merupakan formulasi quadratic programming. Menurut Young kelebihan linear programming dibandingkan dengan quadratic programming adalah bahwa pemilihan portfolio dengan variabel keputusan integer atau 0-1 menjadi feasible. Dengan demikian feature ini memungkinkan untuk digunakannya model decision making yang lebih kompleks. Sebagai contoh, model linear-integer programming bisa mengakomodasi constraint biaya tetap untuk transaksi, jenis biaya yang biasa dihadapi oleh pars manajer portfolio. Dalam penelitian ini, dilakukan perbandingan dua metode yang menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mendapatkan portfolio yang diinginkan. Markowitz menggunakan kriteria return dan standar deviasi, sedangkan pada metode Minimax, digunakan kriteria Mp atau maksimasi minimum return untuk semua periode observasi. Untuk membandingkan kinerja dari kedua metode ini, bisa dilakukan beberapa Cara. Pertama, dengan cafe membandingkan kinerja kedua metode dari kriteria risk dan return, yaitu kriteria yang digunakan oleh Markowitz Kedua, dapat dilakukan perbandingan kriteria Mp, yaitu nilai maksimal dari return minimal portfolio untuk seluruh periode pengamatan. Sedangkan yang ketiga adalah dengan membandingkan utility, yaitu nilai manfaat yang diterinia oleh investor. Masing-masing perbandingan memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada penelitian ini, perbandingan dilakukan dengan care pertama dan cars ketiga. Dalam penelitian ini, perbandingan dengan cars pertama dilakukan dengan membandingkan perbedaan kinerja antara kedua model portfolio tersebut dengan Risk Adjusted Measure, yaitu Sharpe, Traynor, dan Jensen pada indeks saham LQ45. Selain itu penulis juga berusaha untuk menganalisis karakteristik portfolio Minimax dari expected return, required return, standar deviation, dan indeks risk aversion. Sedangkan cars ketiga dengan membandingkan nilai utility, yang dinilai relatif "fair" untuk menilai kedua portfolio. Dari penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa pengukuran dengan Sharpe. Traynor, dan Jensen menunjukkan bahwa kinerja portfolio metode Markowitz mengungguli kinerja portfolio metode Minimax. Kesimpulan yang lain adalah portfolio yang clihaJsilkan metode Minimax menghasilkan standar deviasi (risk) yang lebih tinggi daripada portfolio dengan rata-rata sebesar 7.76% lebih tinggi. Sedangkan pads expected return yang tinggi, metode Minimax menghasilkan standar deviasi portfolio yang mendekati metode Markowitz. Untuk required return yang rendah. Metode Minimax menghasilkan expected return dan risk yang lebih tinggi dari metode Markowitz. Dan dari pengukuran utility dengan berbagai indeks risk aversion, dapat diketahui bahwa metode ini menghasilkan utility yang tinggi untuk indeks risk aversion yang rendah, sehingga metode ini lebih sesuai untuk digunakan investor yang kecenderungannya untuk menghindari resiko adalah rendah.
Markowitz model has been used since 1952 to solve portfolio selection problem. This model used expected return and risk to simplify investor problems to find their expected portfolio with which match their criterions. In Markowitz model, variance represents risk which is faced by investors. In Maximin formulation, researchers assumed that investors view regards risk is not symmetric. Very often, a small loss is enough to make somebody very sad. On the other hand, the profit must be considerably high in order to make the investor very happy. Another problems, Markowitz model can lead to inefficient portfolio in certain distribution, and Markowitz model can not accommodate transaction fixed cost constraint and Boolean constraint. This implies that that Markowitz classical model should be considered as an approximation to rather complex problems that all investor face. Young gives alternative formulation to solve these portfolio selection problems. Young introduce Minimax which maximize minimum return. This linear programming formulation has some advantages compared to mean-variance method compared to mean variance methode which formulated in quadratic programming. According to Young, linear programming accommodates Integer or Boolean constraint Linear programming enables manager to solve complex problems which involve these fixed cost constraint, a kind of constraint usually faced by portfolio manager. This thesis compares two different methods which use to different approach to get the portfolios. Markowitz use return and standard deviation, and Minimax use Mp to maximize the minimum return in all observed period. To compare these methods, we can devide in three ways. First, compare their performance using risk and return, the approach which is used by Markowitz Second, compare their performance using Mp criterion, the criteria that maximize the minimum returns in all observed periods. Third, compare the portfolio's utility of both methods. Each of those comparation has advantages and disadvantages. This thesis uses the first and the third way. Using the first way, we compare the performance between those methods using Risk-Adjusted Measure, which is Sharpe, Treynor and Jensen in LQ45 index. Besides them, we try to analyze the characteristic of Minimax portfolio from variables such as expected return, required return, standar deviation, and risk aversion index. Using the third way, we compare the utility measure, the measure which is assessed fair enough to asses the performance from both methods. From the experiment, Sharpe, Treynor, and Jensen measure prove that Markowitz method is superior compared to Minimax method. Another conclusion, Minimax portfolio results a higher standard deviation, which is 7.76% higher compared to Markowitz method. In high expected return, Minimax method yield standard deviation close to Markowitz's method. For low required return, Minimax method yield higher higher expected return and risk than Markowitz method. And from utility calculation with various risk aversion index, it is found that Minimax method yield higher utility for low risk aversion index, it makes Minimax appropriate to used by investor which has low degree of risk aversion.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Avicenna
Abstrak :
Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun bagi pesertanya. Dalam memenuhi kewajiban yang harus di penuhi terhadap pesertanya, dana pensiun mempunyai tugas untuk mengembangkan dana yang telah di himpun dari peserta, dengan salah satu caranya yaitu investasi. Penyusunan portofolio dana pensiun mengedepankan keamanan investasi. Penelitian menggunakan konsep dasar pembentukan portofolio optimal dengan metode Model Markowitz. Optimal dalam penelitian ini disesuaikan dengan arahan investasi Dana Pensiun Jasa Tirta II yaitu memberikan return tinggi dengan tingkat risiko rendah. Untuk jumlah proporsi penempatan investasi juga di batasi oleh peraturan kementerian keuangan yaitu penempatan per saham individu tidak boleh melebihi 20% dari total investasi. Hasil penelitian ini adalah diperolehnya tingkat return yang tinggi dengan risikoyang rendah dibandingkan dengan portofolio yang ada. Sehingga investor dapat menjadikan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi.
Pension funds is a legal entity that manages and run the program which promises pension benefits for the participants .In fulfilling obligations which must be in to meet participants, pension funds have a duty to develop the funds already acquired from participants, with one way that is investment. The portfolio pension fund investment security puts forward. Research using the basic concept formation in markowitz model portfolio optimal method.Optimal research is adjusted to the referral investment fund pension jasa tirta ii is providing high levels of low risk and return.So the proportion of the investment was also at the limit by the financial regulation is at stake for individuals may not exceed 20 % of the total investment. The result of this research is procures the risks that based on the level of return high relative to a portfolio which exist.Investors able to raise the results of research as a consideration in conduct infestation.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prita Ayu Setiyandari
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan alternatif pembentukan portofolio investasi di PT XYZ. Proporsi alokasi yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan memberikan return yang optimal dengan tingkat risiko yang dapat ditolerir. Tesis ini membandingkan metode Efficient Frontier Markowitz dan metode yang telah digunakan PT XYZ. Periode penelitan yang digunakan adalah data portofolio investasi dari tahun 2011 sampai dengan 2013. Dari portofolio optimal yang dibentuk kemudian dilakukan perbandingan kinerja antara kedua metode tersebut. Digunakan perhitungan reward to variability ratio dengan metode Sharpe untuk lebih meyakinkan hasil yang telah diperoleh. Hasil menunjukkan bahwa portofolio hasil optimasi metode Efficient Frontier Markowitz memberikan kinerja (reward to variability ratio) ekspektasi lebih baik dibandingkan portofolio hasil optimasi metode yang telah digunakan PT XYZ dengan selisih sebesar 12,99%. Return yang dihasilkan oleh Efficient Frontier Markowitz adalah sebesar 2,62% dengan tingkat risiko sebesar 1,17%, sedangkan metode yang digunakan oleh PT XYZ menghasilkan return sebesar 2,89% dengan tingkat risiko sebesar 1,42%. Tetapi pada kenyataannya alokasi portofolio dengan metode Efficient Frontier Markowitz murni sulit untuk diterapkan, dikarenakan kondisi PT XYZ sebagai perusahaan dana pensiun yang memiliki kewajiban jangka panjang, sehingga alokasi portofolio terbesar tidak mungkin pada instrumen pasar uang. Namun demikian metode Efficient Frontier Markowitz layak untuk dipertimbangkan dalam membentuk portofolio optimal bisa dengan asumsi tertentu yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi PT XYZ. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan return investasi PT XYZ
ABSTRACT
This study aims to provide an alternative investment portfolio conformation in PT XYZ. The allocation results from this study are expected to provide optimal returns with a level of risk that can be tolerated. This thesis uses the Markowitz Efficient Frontier method and Current Method of PT XYZ. For research period uses the PT XYZ investment portfolio from 2011 to 2013. From established optimal portfolio, the peformance is compared between the two models. To convice the result then used reward to variability ratio by Sharpe method. The results showed that the portfolio from Efficient Frontier method optimization provide better expected performance (reward to variability ratio) than the Current Method of PT XYZ optimization with spread of 12,99%. Return generated by the Efficient Frontier method is at 2.62% with a risk level of 1.17%, while the Current Method of PT XYZ generates a return of 2.89% with a risk level of 1.42%. But in reality the portfolio allocation method Markowitz Efficient Frontier purely difficult to implement, due to the condition of PT XYZ as a pension fund company that has a long-term liability, so the largest portfolio allocation is not possible in money market. However, the method Markowitz Efficient Frontier eligible to be considerated in forming the optimal portfolio, with certain assumptions that have been adapted to the circumstances of PT XYZ . Which is expected to increase investment returns PT XYZ.
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Halma
Abstrak :
Investasi merupakan salah satu tolak ukur dalam melihat dan mengukur perekonomian suatu negara. Salah satu contoh dan bentuk investasi adalah saham perusahan., di mana saham ini diperdagangkan di pasar modal.

Di Indonesia perkembangan pasar modal sejak tahun 1989 menunjukkan pasang surut yang menggembirakan. Perkembangan yang sangat pesat terjadi setelah pemerintah mengeluarkan deregulasi di bidang ekonomi pada umumnya maupun di pasar modal pada khususnya. Perkembangan ini bisa dilihat dan jumlah emiten yang saat ini terdaftar maupun dari kapitalisasi pasar di Bursa Efek Jakarta.

Sampai pertengahan bulan Juni 1997, jurnlah perusahaan yang menjadi emiten di Pasar modal Indonesia mencapai 308 perusahan, terdiri dari 247 emiten saham dan 31 emiten obligasi serta 31 emiten saham dan obligasi. Dengan total emisi sebesar Rp. 68,671 triliun. Selain itu kemajuan pasar modal indonesia juga terlihat dari nilai kapitalisasi pasar yang mencapai 243,3 triliun.

Kesuksesan pasar modal tersebut di atas, tidak terlepas dari semakin banyaknya para investor melakukan investasi dalam bentuk saham. Hasil investasi pada saham terdini dan capital gain dan deviden. Karena hasil dan saham itu diterima di masa yang akan datang, maka kemungkinan resiko selalu ada. Resiko yang dimaksud di sini adalah kemungkinan hasil yang akan kita dapatkan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Seorang investor dapat memperkecil resikio yang akan diterimanya dengan melakukan diversifikasi yang dikenal dengan portofolio saham, yaitu kepemilikan investasi iebih dan satu jenis. Misalnya dengan melakukan investasi pada saham perusahan dan Sertifikat Bank Indonesia. Saham perusahaan adalah investasi yang beresiko dan Setifikat Bank Indonesia adalah investasi yang tidak mempunyai resiko (bebas resiko).

Pada penulisan karya akhir mi, penulis mencoba untuk rnemecahkan masalah yang selalu dialami oleh para investor yaitu bagaimana membentuk suatu portofolio yang optimal. Masalah tersebut seperti objek-objek investasi apa saja yang akan dibeli dan berapa porsi masing-masing saham tersebut dan faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam membentuk portofolio.

Dengan memilih 40 saham dan sekian banyak saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta sampai awal Februari 1997, penulis mencoba untuk menelitinya dari sudut pandang seorang investor. Dan 40 saham tersebut, kemudian akan dipilib saham-saham yang mempunyai tingkat pengembalian positif. Dan langkah selanjutnya rnernilih 10 saham yang terbaik urituk dibentuk dalam satu portofolio saham. Dua metode yang digunakan dalam penulisan mi adalah metode Harry Markowitz dan Single Index Model yang dikembangkan oleh Willian Sharpe. Hasil dari kedua metode ini setelah melaui tahap pembahasan adalah sebagi berikut: - Dengan menggunakan metode pendekatan H. markowitz, di mana melakukan invesatsi semua pada aset beresiko maka tingkat pengembalian adalah sebesar 1,041% dan tingkat resiko sebesar 2,451% - Dengan menggunakan metode pendekatan H. markowitz, di mana melakukan investasi pada aset beresiko dan aset bebas resiko. Tingkat pengembalian adalah sebesar 1,661% dan tingkat resiko sebesar 3,249%. - Dengan menggunakan metode pendekatan Single Index Model , di mana melakukan invesatsi semua pada aset beresiko, maka tingkat pengembalian adalah sebesar 0,708% dan tingkat resiko sebesar 1,710%. Adapun Kombinasi portofolio dengan tingkat pengembalian paling tinggi adalah saham Astra internasional (17,319%), Bimantara Citra (10,145%), Lippo Bank (3,335%), Lippo Land Development (31,252%), Mulialand (4,775%), Polysindo Eka Perkasa (2,215%), Putra Surya Perkasa (20,747%), Sinar Mas Multiarta (2,7460/o), Tambang Timah (3,259%), Telekomunikasi Indonesia (4,297%) dan pada aset bebas resiko SBI (1,115%).

Pembentukan portofolio yang optimal tidak cukup hanya dilakukan satu waktu tertentu, melainkan harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Faktor Judgment seseorang sangat menentukan hasil perhitungan dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun demikian penerapan prinsip-prinsip dasar dalam perhitungan dan pembentukan portofolio saham tidak berbeda.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>