Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ria Anggraeni
Abstrak :
Komitmen pernikahan sebagai motivasi untuk melanjutkan hubungan dalam pernikahan dan kewajiban moral dalam mempertahankan pernikahan (Johnson, Caughlin, & Huston, 1999). Johnson, dkk., membagi komitmen menjadi tiga, yaitu personal komitmen, moral komitmen, dan struktural komitmen. Ketiga komitmen pernikahan ini, dapat dibedakan berdasarkan tipe pasangan. Tipe pasangan terbagi menjadi empat, yaitu tradisional, terpisah, independen, dan campuran (Fitzpatrick, 1988). Kedua konstruk ini belum banyak diteliti di Indonesia, terutama pada pasangan taaruf. Penelitian ini menggunakan 62 partisipan atau 31 pasangan yang menikah melalui taaruf, dengan menggunakan alat ukur Relational Dimensional Inventory (RDI) dikembangkan oleh Fitzpatrick (1988, dalam Rubin, Palmgreen & Sypher, 1991). Sedangkan alat ukur komitmen pernikahan dikembangkan oleh Johnson, Caughlin, & Huston (1999). Hasil penelitian ini, membuktikan bahwa tidak ada perbedaan komitmen secara signifikan berdasarkan tipe pasangan yang menikah melalui taaruf.
Marital commitment as motivation to continue the marital relationship and the moral obligation to maintain marriage (Johnson, Caughlin, & Huston, 1999). Johnson, et all., divide into three commitments specifically personal commitment, moral commitment, and structural commitment. The marital commitment, can be distinguished by couples type. Couples type are divided into four types, that is traditional, independent, separate, and mixed couples. Both of these constructs have not been studied in Indonesia, especially in arranged marriage (taaruf) couples. This study used 62 participants or 31 married couples by arranged marriage (taaruf). The measurement of couples type is Relational Dimensional Inventory (RDI) developed by Fitzpatrick (1988, in Rubin, Palmgreen & Sypher, 1991). While the marital commitment used inventory marital commitment developed by Johnson, Caughlin, & Huston (1999). This research proves that these are no significant differences regarding couples type in arranged married (taaruf) couples.
2014
S54128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyimas Nadia Sabrina
Abstrak :
Salah satu sistem pernikahan yang terdapat di Indonesia adalah arranged marriage. Di dalam ajaran Agama Islam, konsep arranged marriage dikenal sebagai ta?aruf. Arti dari ta?aruf adalah perkenalan yang dilakukan sesuai dengan norma Agama Islam. Tujuan dari ta?aruf adalah pernikahan (Hana, 2012). Di Indonesia, penelitian mengenai pernikahan yang dilakukan melalui proses ta?aruf tidak sepopuler penelitian terkait love marriage. Berdasarkan studi literatur, timbul dugaan humility dalam diri individu yang menikah melalui ta?aruf memiliki hubungan dengan komitmen pernikahan, yang merupakan prediktor keberhasilan pernikahan. Berdasarkan dugaan tersebut, dilakukanlah penelitian untuk membuktikan hubungan antara humility dengan komitmen pernikahan pada 205 individu yang menikah melalui ta?aruf di Indonesia. Hasil membuktikan adanya hubungan antara humility dengan komitmen pernikahan personal dan juga antara humility dengan komitmen pernikahan. Namun, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara humility dengan komitmen pernikahan struktural.
One of the marriage systems that is found in Indonesia is arranged marriage. In Islamic teachings, the concept of arranged marriage is known as ta?aruf. The meaning of ta?aruf is introduction process that is conducted according to Islam norms. Ta?aruf aims for marriage (Hana, 2012). In Indonesia, research about ta?aruf marriage is not as popular as research regarding love marriage. Based on literature review, rose a presumption that there is a relationship between humility and marital commitment in ta?aruf individuals. According to that presumption, researcher conducted a study to prove the relationship between humility and marital commitment in 205 individuals who were married through ta?aruf process in Indonesia. Results showed that there is a significant positive correlation between humility and personal commitment as well as between humility and moral commitment. However, it was shown that there is no correlation between humility and structural commitment.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fath Fatheya
Abstrak :
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Dalam proses menuju pernikahan yang islami, biasanya individu yang religius melalui proses ta?aruf. Ta?aruf merupakan perkenalan antar calon pasangan yang diniatkan untuk menuju pernikahan, dengan cara yang sesuai dengan syariat-syariat agama Islam seperti, laki-laki dan perempuan tidak boleh bertemu hanya berdua saja, tidak diperbolehkan adanya kontak fisik sebelum menikah, dan adanya batasan durasi perkenalan. Individu yang menikah secara ta?aruf, diasumsikan memiliki religiositas yang tinggi. Pada penelitian mengenai individu yang memiliki religiositas yang tinggi di Amerika, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara stabilitas pernikahan dan komitmen pernikahan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian komitmen pernikahan dan stabilitas pernikahan dalam konteks pernikahan ta?aruf. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan komitmen pernikahan (personal, moral, dan struktural) dan stabilitas pernikahan. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif pada 100 individu yang menikah secara ta?aruf dengan usia pernikahan minimal 3 tahun di Indonesia. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stabilitas pernikahan dengan komitmen personal (r= -0,266, p < 0,01, one-tailed) dan komitmen moral (r= -0,195, p < 0,05, one-tailed). Selain itu, tidak terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara stabilitas pernikahan dengan komitmen struktural (r= 0,043, p > 0,05, one-tailed
Indonesia is a country which major citizens are Muslim. In the process through islamic marriage, occassionally religious individual pass through ta?aruf process. Ta?aruf is an introduction stage between the candidate couple which is inteded to be married, where the etiquettes are based on Islamic laws such as, man and women are not allowed to meet alone, physically contact before marriage is forbidden, and there is time limitation on the introduction process. Individuals who have married through ta?aruf process are assumed having high religiosity. In a research which samples are highly religious people at Unites States, shows that there is a relationship between marital stability and marital commitment. Researcher is interested to study marital commitment and marital stability in ta?aruf marriage context. This study aims to see the relationship between marital commitment (personal, moral, and structural) and marital stability. This study is conducted quantitatively to 100 Indonesian people who have married through ta?aruf at least 3 years. The results showed there is positively significant relationship between marital stability and personal commitment (r= -0,266, p < 0,01, one-tailed) and moral commitment (r= -0,195, p < 0,05, one-tailed). Moreover, there is no negatively significant relationship between marital stability and structural commitment (r= 0,043, p > 0,05, one-tailed).
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S55109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hastin Melur Maharti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pernikahan, komitmen beragama, dan komitmen pernikahan secara global dan menurut tipenya, komitmen personal, moral, dan struktural. Partisipan penelitian ini adalah berjumlah 315 orang, berusia 20 hingga 58 tahun. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kepuasan pernikahan dan komitmen pernikahan, komitmen beragama dan komitmen pernikahan, kepuasan pernikahan bersama dengan komitmen beragama dan komitmen pernikahan. Juga diketahui bahwa kepuasan pernikahan memiliki pengaruh terhadap komitmen personal dan komitmen moral. Sementara komitmen beragama memiliki pengaruh terhadap komitmen personal, komitmen moral, dan komitmen struktural. ...... This research is aimed to discover the interrelation between marital satisfaction, religious commitment and marital commitment globally and based on its types, personal, moral, and structural. The sampling of the research is 315 persons, with age 20 until 58 years old. The result of the research shows there is a significant correlation between marital satisfaction and marital commitment, religious commitment and marital commitment, marital satisfaction together with religious commitment and marital commitment. It is also discovers that marital commitment influences personal commitment and moral commitment, while religious commitment influences personal commitment, moral commitment, and structural commitment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Johannes Marchellino Partohap
Abstrak :
Komitmen perkawinan berperan untuk menjaga keutuhan dari suatu perkawinan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti perilaku memelihara hubungan dan juga kepuasan perkawinan. Penelitian ini meneliti peran kepuasan perkawinan sebagai mediator antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen perkawinan. Partisipan pada penelitian ini merupakan WNI yang sudah menikah pada pernikahan pertama, yang terdiri dari 121 perempuan dan 96 laki-laki dengan rata-rata usia 43 tahun. Partisipan diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui media sosial seperti WhatsApp, Instagram, LINE, dan Twitter. Hasil analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes (2022) menunjukkan bahwa kepuasan perkawinan memediasi hubungan antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen personal, memediasi hubungan antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen moral, dan tidak memediasi hubungan antara perilaku memelihara hubungan terhadap komitmen struktural. ......Marital commitment plays a role in maintaining the integrity of a marriage, which is influenced by several factors such as relationship maintenance behavior and marital satisfaction. This study examines the role of marital satisfaction as a mediator between relationship maintenance behavior and marital commitment. Participants in this study were Indonesian citizens who were married in their first marriage, consisting of 121 women and 96 men with an average age of 43 years. Participants were obtained by distributing online questionnaires through social media such as WhatsApp, Instagram, LINE, and Twitter. The results of the mediation analysis using PROCESS from Hayes (2022) show that marital satisfaction mediates the relationship between relationship maintenance behavior and personal commitment, mediates the relationship between relationship maintenance behavior and moral commitment, and does not mediate the relationship between relationship maintenance behavior and structural commitment.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Bilqisthi
Abstrak :
Di Indonesia, terdapat fenomena ta?aruf (perjodohan muslim Indonesia). Hal yang membedakan ta?aruf dengan perjodohan lainnya adalah landasan proses ini berdasarkan keyakinan agama, bukan budaya ataupun alasan ekonomi. Studi mengenai pasangan pernikahan yang melalui perjodohan, termasuk ta?aruf masih sedikit jika dibandingkan pernikahan romantic love. Berdasarkan studi literatur, komitmen dan kepuasan pernikahan merupakan prediktor kesuksesan pernikahan. Namun, belum ada penelitian yang melihat hubungan antara kedua variabel tersebut dalam konteks pernikahan ta?aruf. Maka peneliti melakukan penelitian yang melihat hubungan kepuasan pernikahan dan komitmen pernikahan pada 131 individu yang menikah melalui ta?aruf. Hasil menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan pernikahan dengan komitmen personal (r = 0,423, p < 0.01, one-tailed.) dan juga antara kepuasan pernikahan dengan komitmen moral (r =0.330, ,p < 0.01, one-tailed). Namun, ternyata tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara komitmen struktural dan kepuasan pernikahan (r = 0,074, p > 0.01)
In Indonesia , there are ta'aruf phenomenon ( Indonesian Muslim matchmaking ) . The differences between ta'aruf with other matchmaking is the cornerstone of this process is based on religious beliefs, not cultural or economic reasons. Studies with arranged marriage participant, including ta'aruf, are less when compared to romantic love marriage. Based on the literature study, commitment and marital satisfaction is a predictor of marriage success. However , no studies have looked at the relationship between the two variables in the context of ta'aruf. So the researcher conducted a study to see the relationship between marital satisfaction and commitment in 131 married individuals through ta'aruf. The results show that there is a positive and significant relationship between marital satisfaction with personal commitment ( r = 0.423 , p < 0.01 , one-tailed) And also between marital satisfaction with moral commitment ( r = 0.330 , p < 0.01 , one-tailed). However, it turns out there is no significant relationship between structural commitment and marital satisfaction ( r = 0.074 , p > 0.01)
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Karlina
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai gambaran komitmen perkawinan pada individu yang menikah melalui proses ta rsquo aruf di masa awal perkawinan Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain kuantitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan tipe komitmen dari Johnson dkk 1999 pada individu yang menikah melalui ta rsquo aruf komitmen personal dan komitmen moral tinggi di awal perkawinan sedangkan untuk komitmen struktural didapat hasil yang rendah Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perempuan dan laki laki pada masing masing tipe komitmen perkawinan Dari hasil penelitian peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya menambah jumlah partisipan serta menambahkan pendekatan kualitatif agar diperoleh hasil yang lebih dalam
ABSTRACT
This study aims to describe the marital commitment in individuals whose married through ta rsquo aruf process in the beginning phase of marriage The marital commitment is based on theory according to Johnson et al 1999 The result is in individuals whose married through ta rsquo aruf process reported higher levels of personal commitment and moral commitment and lower score of structural commitment This study found that nothing gender differences of marital commitment in individuals whose married through ta rsquo aruf process in the beginning phase of marriage From the results of the study researcher also suggested that further research to increase the number of participants and adding a qualitative approach in order to obtain better results in descriptive study
2015
S59124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library