Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djundjung Petrus Ganda Perdana
Abstrak :
Dalam memenuhi tuntutan persaingan rumah sakit pada saat ini, setiap rumah sakit berupaya untuk meningkatkan citranya dengan meningkatkan mutu pelayanan secara menyeluruh. Aspek pengelolaan Iogistik bahan makanan di Pelayanan gizi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Dalam pengelolaan dan pengendalian bahan makanan di Pelayanan gizi rumah sakit diperlukan manajemen yang tepat agar tujuan yang akan dicapai bisa terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah manajemen pengelolaan Iogistik bahan makanan telah optimal dilaksanakan, Serta mengidentinkasi informasi kelengkapan jenis, kecukupan jumlah serta ketepatan waktu pengadaan bahan makanan yang masuk dalam kategori kritis. Kemudian dicari metode yang tepat untuk pengadaannya. Penelitian ini adalah survey data sekunder dan data primer mengenai persediaan bahan makanan yang meliputi bahan makanan kering, bahan bumbu dan bahan minuman yang tersedia dan dapat disimpan di gudang Pelayanan gizi PK Sint Carolus. Penelilian ini menggunakan pendekatan analisis kuantitatif melalui analisis lndeks kritis dan model persediaan yang bersifat probabilistik. Populasinya adalah bahan makanan yang tersedia dan dapat disimpan di gudang Pelayanan gizi PK Sint Carolus yang meliputi bahan makanan kering, bahan bumbu dan bahan minuman selama 1 tahun terakhir dari Januari 1998 s/d Desember 1998. Jumlah jenis bahan makanan selama 1 tahun berjumlah 140 bahan makanan yang terbagi dalam 61 jenis bahan makanan kering, 22 bahan minuman dan 57 bahan bumbu. Dari hasil penelitian diketahui bahwa manajemen pengelolaan logistik bahan makanan di P.K Sint Carolus belum berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari masih kerap terjadinya over stock dan out of stock. Dengan demikian perlu diperhatikan perencanaan jenis bahan makanan agar jenis bahan makanan yang tersedia adalah yang memang pasti digunakan dalam jumlah yang cukup, sehingga lebih memudahkan dalam melakukan pengendalian bahan makanan. Berdasarkan analisis kuantitatif ternyata bahwa terdapat perbedaan jumlah jenis bahan makanan dan adanya variasi pada analisis ABC berdasarkan pemakaian, investasi dan indeks kritis. Pengambilan keputusan perbandingan persentase kelompok ABC yang diambil sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan pihak manajerial rumah sakit. Semakin besar nilai persentase yang diambil untuk kelompok A, maka semakin besar jumlah item pada kelompok A indeks kritis. Dalam analisis Indeks kritis ABC telah dimasukkan faktor kritis suatu bahan makanan yang berkaitan dengan pelayanan kepada konsumen, yang tertinggi diperuntukkan bagi upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Dari analisis indeks kritis ABC didapatkan hasil bahwa untuk kelompok A bahan makanan kering terdiri dari 2 macam (kelompok 70%) dan 3 macam (kelompok 7596). Untuk bahan minuman sebanyak 2 macam (kelompok 70%) dan 4 macam (kelompok 7596). Dan untuk bahan bumbu sebanyak 8 macam (kelompok 70%) dan 9 macam (kelompok 7596). Hasil analisis indeks kritis ABC digunakan untuk pengendalian persediaan yang berbeda untuk masing-masing kelompok. Dalam pengendalian persediaan bahan makanan terutama yang ditujukan untuk kelompok A diperlukan manajemen yang baik dalam mengelola perencanaan dan penyediaan bahan makanan tersebut. Penentuan stok pengaman (safety sfock), kapan dilakukan pemesanan (reorder point), dan banyaknya pemesanan (order quantity) digunakan model persediaan yang tepat. Dengan pengelompokan lni perencanaan persediaan bahan makanan selanjutnya dapat Iebih tepat dan Iebih efisien, serta diharapkan dapat mengurangi peristiwa kehabisan persediaan.
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Triscahyani
Abstrak :
Prosedur dan alur informasi manajemen logistik merupakan faktor penting dalam bisnis perdagangan ritel. Pelaksanaan proses-proses bisnis sesuai prosedur dan kelancaran alur informasi antara supermarket dengan kantor pusat akan sangat mendukung pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan, baik dalam hal keputusan jangka pendek maupun langkah-langkah antisipasi dalam situasi pasar yang fluktuatif. Kekurangsempurnaan prosesur dan alur informasi dalam manajemen supermarket akan menimbulkan masalah-masalah yang pada akhirnya dapat mengakibatkan inventory shrinkage khususnya dari aspek administratif. Inventory shrinkage merupakan masalah yang sering terjadi dalam bisnis ritel dan didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai barang yang dicatat dengan barang yang dibeli dan diterima dengan fisik barang yang ada sesungguhnya. Penanganan inventory shrinkage di Supermaket 'X' perlu dilakukan dengan menyempurnakan prosesur dan alur informasi. Usaha penyempurnaan ini dilakukan melalui pendekatan beberapa metode yaitu diagram jaringan aktivitas, diagram alir sistem dan analisa proses operasi. Penggambaran awal terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Supermarket 'X' dalam proses bisnisnya dilakukan dengan membuat diagram jaringan aktivitas. Dari diagram ini diperoleh gambaran atas kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, durasi prosedur, dan pada kegiatan apa suatu bagian memiliki keterkaitan dengan bagian lainnya. Selanjutnya dibuat diagram alir sistem untuk menggambarkan alur barang, data dan dokumen antar bagian atau tim kerja. Langkah terakhir dalam menganalisa prosedur dan alur informasi konvensional adalah dengan membuat analisa proses pada prosedur-prosedur tersebut yang selanjutnya akan digunakan untuk memperbaiki prosedur khususnya dalam hal penyederhanaan kerja dan penghematan waktu. Perancangan penyempurnaan prosedur dan alur informasi dilakukan dengan memfokuskan kepada usaha penanganan inventory shrinkage melalui identifikasi penyebab-penyebab khususnya dari aspek administratif. Penyempurnaan ini juga meliputi penyederhanaan kerja yang menghasilkan perubahan-perubahan proses operasi terhadap prosedur konvensional, dalam bentuk pengurangan atau penambahan proses operasi.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49628
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Ratna Susilowati
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2020
658.4 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Heliani Dwiana Tjokroadiredjo
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk mengetahui harga pokok jual berdasarkan biaya yang seharusnya dari keluaran Instalasi Gizi 1992, telah dilakukan telaah biaya produksi 1992 dari seluruh komponen biaya produksi yang terlibat. Atas dasar telaah biaya produksi tersebut dilakukan analisis perbandingan harga jual berdasarkan unit cost dengan harga jual yang berlaku, sehingga dapat ditentukan harga jual yang seharusnya dari keluaran Instalasi Gizi di tiap kelas perawatan Instalasi Rawat Inap untuk mencapai keadaan pulang pokok.

Penelitian dilakukan dengan latar belakang bahwa rumah sakit mampu memperoleh manfaat yang setinggi-tingginya dari proses penyelenggaraan makanan dalam arti mampu mengikut sertakan proses penyelenggaraan makanan dalam penerimaan laba dari total sales rumah sakit, tetapi dilain pihak belum mampu menyajikan informasi biaya produksi Instalasi Gizi yang mengakibatkan belum dapat ditentukannya harga jual keluaran Instalasi Gizi yang layak karena belum dimanfaatkannya dengan optimal informasi biaya yang ada, sehingga belum dirasakan nilai tambahnya untuk dapat mengatasi biaya operasionalnya yang semakin meningkat.

Hasil penelitian yang merupakan analisis komponen biaya produksi kaitannya dengan penentuan harga jual di Instalasi Gizi Rumah Sakit Setia Mitra diharapkan dapat menjadi landasan bagi rumah sakit dalam hal menentukan harga produk lainnya berdasarkan biaya produksi.
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Wicaksono
Abstrak :
Sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan nasional (JKN) pada 1 Januari 2014, ketersediaan obat merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama(FKTP). Analisis data trend ketersediaan obat dan vaksin indikator menunjukkan trend mendekati angka 80%. Akan tetapi, manajemen logistik obat belum berjalan dengan optimal di Indonesia sehingga masih terjadi kekosongan obat dari waktu ke waktu di fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor manajemen logistik obat yaitu perencanaan, pengadaan, distribusi, pembiayaan, manajemen informasi, dan SDM di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang mempengaruhi ketersediaan obat dan vaksin indikator di puskesmas. Pemodelan yang dikembangkan pada studi ini adalah regresi logistik model determinan. Hasil studi menunjukkan bahwa variabel determinan pada studi ini adalah distribusi dan perencanaan dengan SDM sebagai variabel confounding. Variabel distribusi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap ketersediaan obat dan vaksin indikator di puskesmas. Kata kunci: ketersediaan obat dan vaksin, manajemen logistik obat, regresi logistik, puskesmas ......Since the enactment of the National Health Insurance (NHI) on January 1, 2014, the availability of drugs is a very important aspect in health services at the primary health care facilities. Analysis of data trends on availability indicator drugs and vaccines shows a trend close to 80%. However, drug logistics management has not run optimally in Indonesia so there is still a stockout over time in health care facilities. This research is quantitative with cross-sectional design to determine the factors of drug logistics management, namely planning, procurement, distribution, financing, information management, and human resources at the district /city health office that influence the availability of indicator drugs and vaccines in the public health center. The modeling developed in this study is a determinant logistic regression model. The results of the study show that the determinant variables in this study are distribution and planning with human resources as a confounding variable. Distribution variables are the variables that most influence the availability of indicator drugs and vaccines at the public health center. Keywords: drug availability, drug logistics management, logistic regression, public health center.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ria Ardiyanti
Abstrak :
Skripsi ini membahas Gambaran Pelaksanaan Sistem Manajemen Logistik Barang Umum RSUD Kota Depok Bulan April - Juni 2014. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan sistem. Input yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur, struktur organisasi, SDM dan sarana dan prasarana, sedangkan prosesnya menggunakan siklus manajemen logistik yaitu perencanaan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, pemeliharaan dan pengendalian. Hasil dari penelitian ini unsur-unsur dari input yang memiliki permasalahan paling dominan adalah prosedur, SDM dan fasilitas penyimpanan. Sedangkan, unsur-unsur dari proses yang memiliki permasalahan paling dominan adalah perencanaan, penyimpanan dan pengendalian. Hal tersebut menyebabkan terjadinya permasalahan pada output yaitu berupa kekosongan dan penumpukan barang di gudang umum. Oleh karena itu, diperlukan suatu perbaikan hingga perubahan pada setiap unsur dari masingmasing level. ...... The focus of this study is Description about Implementation of General Goods Logistics Management System at RSUD Kota Depok in April-June 2014. This research is qualitative research and use system aproach. The input in this research are prosedure, structure of organitation, human resources and fasilities, and for process are planning, budgeting, procurement, storage, distribution, maintenance and controlling. The result of this research shows elements of input that have the most dominant issue are from prosedure, human resources and storage facilities. Meanwhile, elements of process that have the most dominant issues are from planning, storage of goods, and controlling. This causes problems of stockout and overstock in general warehouse. Therefore, they need an improvement to the change at each element from each level in logistic system at RSUD Kota Depok.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55277
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Imron
Jakarta: Sagung Seto, 2019
658.17 MOC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Nadya Putri
Abstrak :
Pengelolaan obat di puskesmas sangat penting dalam menjamin ketersedian dan keterjangkauan pelayanan obat yang efektif, efesien dan rasional. Kekosongan stok obat dapat mengindikasikan buruknya manajemen persediaan dan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Untuk mencegah terjadinya kekosongan stok obat, maka perlu dilakukan evaluasi dan penentuan stok optimum persediaan obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif observasional, dengan menggunakan data dari Lempar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Analisis data dilakukan menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung stok optimum. Hasil evaluasi dan penentuan stok optimum obat melibatkan stok kerja, stok selama waktu tunggu dan stok pengaman. Perhitungan evaluasi stok optimum untuk tahun 2022 dan penentuan stok optimum tahun 2023 berbeda karena terjadi perpanjangan waktu tunggu pemesanan obat hingga empat minggu karena kelangkaan obat di distributor. Namun, kekurangan stok obat dapat diatasi melalui peminjaman obat dari puskesmas lain. Penetapan stok optimum dapat membantu dalam upaya perbaikan kondisi manajemen logistik obat dan pengendalian stock out obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas. ...... Effective drug management in puskesmas (community health centers) is crucial to ensure the availability and accessibility of effective, efficient, and rational drug services. Drug stockouts can indicate poor inventory management and compromise healthcare quality. To prevent drug stockouts, an evaluation and determination of optimal drug stock levels were conducted at Ciracas Subdistrict Community Health Center. A quantitative descriptive observational method was employed, utilizing data from the Drug Usage and Request Form (LPLPO). Data analysis was performed using Microsoft Excel to calculate optimal stock levels. The evaluation and determination of optimal drug stock involved working stock, stock during waiting time, and safety stock. The calculation of optimal stock evaluation for 2022 and the determination of optimal stock for 2023 differed due to an extension of the drug ordering waiting time to four weeks caused by drug shortages at distributors. However, drug stock shortages were mitigated through borrowing drugs from other health centers. Establishing optimal stock levels can aid in improving drug logistics management and controlling drug stockouts at Ciracas District Community Health Center.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>