Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryanto
Abstrak :
Tujuan penelitian ini melakukan pengujian secara empiris dan menganalisa pengaruh ukuran keuangan dan non keuangan terhadap kinerja manajerial dengan menggunakan role of clarity sebagai intervening variable. Sampel penelitian dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan responden pejabat eselon 3 dan 4 di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah di Propinsi Jawa Barat. Sampel terpilih terdiri dari 4 RSUD pada 3 kabupaten/kota di Jawa Barat yaitu Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Metode analisis data menggunakan Structural Equation Modeling SEM dengan menggunakan software Lisrell 8.8 Full Version. Model ini digunakan untuk menguji data primer berupa pengolahan kuesioner dengan responden 70 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran keuangan dan non keuangan berpengaruh positif terhadap role of clarity dan role of clarity berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga membuktikan role of clarity berperan sebagai intervening variable antara hubungan ukuran keuangan terhadap kinerja manajerial serta hubungan ukuran non keuangan terhadap kinerja manajerial.
The purpose of this study is to empirically test and analyzes the influence of the financial and non financial measures of managerial performance using role of clarity as intervening variable. The samples were selected using purposive sampling method using the respondence of eselon 3 and 4 officials within the Regional General Hospital in West Java. Selected sample consists of four hospitals in three districts in West Java namely Cirebon and Kuningan. Methods of data analysis using Structural Equation Modeling SEM with software applications Lisrell 8.8 Full Version. This model was used to test the primary data processing in the form of questionnaires with respondents of 70 people. The results of the study proves that financial and nonfinancial measures have positive influence on the role of clarity as well as the role of clarity positive effect on managerial performance. The study also proves that the role of clarity as an intervening variable relationship between the financial to managerial performance and nonfinancial measures to managerial performance.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T47463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Many researchers have proven that there is a relationship between TQM implementation and organizational performance, especially financial performance ....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Efrida Yasni; Hermiyetti
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris pengaruh partisipasi dan konflik peran terhadap kinerja manajerial dan orientasi profesional dapat memoderasi hubungan partisipasi anggaran dan konflik peran terhadap kinerja manajerial Sampel penelitian ini sebanyak 66 dosen dari tiga Universitas (UI, UNJ dan UIN Jakarta). Data dianalisis menggunakan teknik Moderated Regression Analysis (MRA), Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial orientasi professional merupakan variabel moderasi, sehingga dapat memperkuat hubungan antara partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial konflik peran berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan orientasi professional merupakan variabel moderasi, sehingga dapat memperkuat hubungan antara konflik peran terhadap kinerja manajerial.
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2017
650 ESENSI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yesi Mutia Basri
Abstrak :
This study explores managerial behavioral responses associated with performance measurement system. Design of performance measurement system is investigated financial and non-financial measures related to the four perspectives of Balanced Scorecard (BSC). This paper examines whether a role conflict and procedural fairness affect the relationship between performance measure and managerial performance. Based on a sample of 67 managers of regional Bank in Pekanbaru, the results from a structural model tested using Partial Least Squares indicate a relationship between performance measurement system and managerial performance is mediated by a role of conflict. However, this study not supported that procedural fairness mediated relationship between performance measurement system and managerial performance. These results may have important theoretical and practical implications.

Abstrak Penelitian ini mengamati respon perilaku manajerial dihubungkan dengan sistem pengukuran kinerja. Desain sistem pengukuran kinerja yang diselidiki adalah pengukuran keuangan dan non keuangan yang berhubungan dengan empat perspektif dari Balanced Scorecard (BSC). Penelitian ini menguji apakah konflik peran dan keadilan prosedural memengaruhi hubungan antara pengukuran kinerja dan kinerja manajerial. Berdasarkan sampel dari 67 manajer pada Bank regional di Kota Pekanbaru, hasil pengujian model struktural menggunakan Partial Least Square menunjukkan bahwa konflik peran memediasi hubungan sistem pengukuran kinerja dengan kinerja manajerial. Namun, penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa keadilan prosedural memediasi hubungan sistem pengukuran kinerja dengan kinerja manajerial. Hasil penelitian ini memiliki implikasi teori dan praktik yang penting.
Universitas Riau, Fakultas Ekonomi, 2013
J-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Darajat Muhammad Jaelani
Abstrak :
Pelayanan kepada masyarakat yang semakin beruntun dan memuaskan merupakan indikator tingkat efisiensi dan efektifitas kerja organisasi publik. Peranan dan fungsi Pemerintah sangat strategis kepada tingkat kemajuan suatu negara, terutama di bidang ekonomi, yaitu sebagai pelaksana pembangunan (agent of development). Sejalan dengan hal tersebut di atas, maka profesionalisme merupakan tuntutan yang utama bagi aparatur pemerintah baik di lingkungan aparatur departemen maupun di lembaga pemerintah non departemen (Badan Pertanahan Nasional). Pendidikan dan pelatihan merupakan satu-satunya sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai, khususnya pelaksanaan kegiatan organisasi dalam upaya meningkatkan kinerja, serta produktivitas hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan. Kinerja yang dimaksudkan dalam penulisan ini adalah prestasi kerja atau pencapaian kerja ataupun hasil kerja, atau unjuk kerja atau penampilan kerja yang ditujukan seseorang dalam menangani tugas-tugas pekerjaannya. Jadi jenis kinerja pegawai yang dapat diukur dalam penelitian ini adalah jenis pekerjaan yang terkait dengan pengukuran serta penggambaran, yang didapat dibuat standar kinerjanya bagi pegawai-pegawai bagian pengukuran dan pemetaan. Jenis pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan kinerja pegawai dimaksud adalah jenis diktat yang berhubungan dengan pengukuran dan penggambaran yaitu: Diktat Petugas Ukur dan Pemetaan (KPUP). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 responden yang dipilih secara acak, yang diambil dari unit kerja pengukuran dan pemetaan di tingkat kantor pusat Badan Pertanahan Nasional sebanyak 20 orang, dan pegawai Badan Pertanahan Nasional tingkat daerah sebanyak 60 orang. Dilihat dari jabatan : 6 orang manajer bawah (eselon IV) di kantor pusat Badan Pertanahan Nasional dan 14 orang manajer bawah (eselon V) di kantor daerah Badan Pertanahan Nasional. Hasil analisis terhadap keterampilan, menunjukkan bahwa terjadi kenaikan keterampilan pegawai sebelum diktat dan sesudah diktat, yaitu sebesar 38,14 menjadi 52,00. Dan tingkat hubungan keterampilan sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0,691) sebesar 38,94 menjadi 52,00. Dan tingkat hubungan keterampilan sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0,691). Hasil analisis terhadap pengetahuan, menunjukkan bahwa terjadi kenaikan pengetahuan pegawai sebelum diktat dan sesudah diktat yaitu sebesar 22,73 menjadi 36,71. Dan tingkat hubungan pengetahuan sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0,717). Hasil analisis terhadap sikap, menujnukkan bahwa tidak terjadi kenaikan sikap pegawai sebelum diktat dan sesudah diktat, yaitu sebesar 39,62 menjadi 32,37. Dan tingkat hubungan sikap sebelum dan sesudah diktat adalah kuat (r = 0.750). Analisis dengan menggunakan Uji - Z untuk membuktikan hipotesis adalah sebagai berikut : 1.Hipotesis pengetahuan, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan pengetahuan sangat efektif (Uji Z = -5,350). 2.Hipotesis keterampilan, menunjukkan bahwa peran diklat dalam meningkatkan keterampilan sangat efektif (Uji Z = -7,082). 3.Hipotesis sikap, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan sikap tidak efektif (Uji Z = 1,748). 4.Hipotesis kinerja ukur, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan kinerja ukur sangat efektif (Uji Z = -7,54). 5.Hipotesis kinerja gambar, menunjukkan bahwa peran diktat dalam meningkatkan kinerja gambar sangat efektif (Uji Z = -7,77).
2000
T3331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Ghozali
Abstrak :
The purpose of this research is to analyst the influence of participative budgeting toward managerial performance, whether through budget goal commitment or job-relevant information as intervening variable. Inconsistency of the results of the prior research, become a motivation of this study- Data used in this study is obtained from perceptions of managers who has filled the questionnaires. Data collected by sending 700 qusetionaires to managers of manufacturing companies that listed in Jakarta Stock Exchange. 168 questionnaires out of 700 were received or about 24 % response rate and structural equation modeling was used to analyzed the data using software Partial Least Square called Smart PLS. The result of these study shows that budget goal commitment and budget participation have significance influence on the managerial performance and also budget participation has significance effect on job relevant information.
2006
MUIN-XXXV-7-Juli2006-7
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Atma Hayat
Abstrak :
Regional autonomy is intended to improve public services and local government's performance including the managerial performance in public sector budgeting. This study aims to obtain empirical evidence on the effects of antecedent variable in public sector budgeting in local government within organizational commitment and public sector managerial performance. This study employs positivist paradigm with quantitative approach. This is an explanatory study with the population of public sector managers scattered in 343 regional work units (SKPD) of South Kalimantan district and municipal government. This study uses samples of 217 public sector managers with analysis unit of public sector manager and technique of multistage random sampling. Decentralization and participation in budgeting significantly affect organizational commitment and managerial performance directly. Distributive justice in budgeting significantly affects organizational commitment yet has no significant effect on managerial performance, while organizational commitment significantly affects managerial performance. Furthermore, indirectly, organizational commitment can partially mediate the effects of decentralization on managerial performance as well as the effects of participation on managerial performance. While organizational commitment can fully mediate the effects of distributive justice on managerial performance. The results of overall study showed that participation in budgeting is the central variable in shaping organizational commitment, while the organizational commitment turns out to be the most dominant variable affecting managerial performance and becomes the bridge of managerial performance achievement when distributive justice has no significant effect on managerial performance.

Otonomi daerah dimaksudkan untuk lebih meningkatkan pelayanan publik sekaligus kinerja pemerintah daerah dan termasuk pula kinerja manajerial dalam penganggaran sektor publik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empirik atas pengaruh variabel anteseden dalam penganggaran sektor publik pada pemerintah daerah terhadap komitmen organisasional dan kinerja manajerial sektor publik. Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian bersifat eksplanatori dengan populasi para manajer sektor publik yang tersebar pada 343 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan. Sampel yang digunakan sebesar 217 manajer sektor publik dengan unit analisis manajer sektor publik dan teknik pengambilan sampel multistage random sampling. Secara langsung desentralisasi dan partisipasi dalam penganggaran berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional dan kinerja manajerial. Keadilan distributif dalam penganggaran berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial, sedangkan komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Selanjutnya secara tidak langsung komitmen organisasional dapat memediasi secara tidak penuh (partial mediating) pengaruh antara desentralisasi terhadap kinerja manajerial dan demikian pula pengaruh antara partisipasi terhadap kinerja manajerial. Adapun komitmen organisasional dapat memediasi secara penuh (fully mediating) pada pengaruh antara keadilan distributif terhadap kinerja manajerial.Hasil secara keseluruhan menunjukkan partisipasi dalam penganggaran merupakan variabel sentral dalam pembentukan komitmen organisasional, sedangkan komitmen organisasional menjadi variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan menjadi jembatan pencapaian kinerja manajerial ketika keadilan distributif tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja manajerial.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Pusat Kajian Sosiologi, LabSosio, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library