Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Intan Fermia P.
Abstrak :
Anak-anak usia sekolah sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai investasi bangsa untuk masa yang akan datang, sangat dipengaruhi oleh kualitas anak-anak pada saat ini. Untuk itu anak-anak membutuhkan perhatian khusus dalam masa tumbuh kembangnya. Salah satu faktor yang ikut menghambat tumbuh kembang anak yaitu masalah gizi. Masalah gizi tidak hanya menyangkut masalah kesehatan semata tetapi menyangkut juga masalah perilaku khususnya perilaku makan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan ringan pada anak sekolah dan dilihat perbedaan proporsi konsumsi makanan ringan menurut jenis kelamin, umur, kebiasaan menonton televise, kebiasaan olahraga, pengetahuan gizi anak pada anak sekolah di SD Cakra Buana Depok tahun 2008. Analisis univariat dilakukan pada 118 responden laki-laki dan perempuan di SD Cakra Buana Depok yang sebelumnya dilakukan pengisian kuesioner oleh responden mengenai karakterik dan perilaku konsumsi makan responden. Dimana FFQ (Food Frequency Questionnaire) dilakukan untuk melihat konsumsi makanan responden. Sebanyak 50% responden mengkonsumsi makanan ringan sering. Responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi sebanyak 94.9%. Responden yang memiliki kebiasaan menonton televisi ≤ 2 jam / hari sebanyak 51.8% dan 48.2% responden yang menonton televisi > 2 jam / hari. Rata-rata durasi waktu menonton televisi adalah 1.48 jam ± standar deviasi 0.50 jam. Reponden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makan ringan saat menonton televisi sebanyak 94.1%. Responden yang memiliki kebiasaan olahraga sebanyak 91.5%. Responden yang frekuensi olahraga 1?3 kali seminggu sebanyak 44.4%. Sebanyak 78.3% responden durasi waktu yang digunakan untuk berolahraga ≥ 30 menit. Proporsi anak laki-laki yang mengkonsumsi makanan ringan sering lebih besar (58.2%) dibandingkan dengan anak perempuan (39.2%). Anak umur 10-12 tahun yang mengkonsumsi makanan ringan sering lebih besar (53.5%) dibandingkan anak umur 7-9 tahun (44.7%). Proporsi mengkonsumsi makanan ringan sering pada anak dengan pengetahuan gizi kurang lebih besar (52.0%) dibandingkan dengan proporsi anak dengan pengetahuan gizi baik (48.3 %). Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak sekolah untuk memberikan informasi dan gambaran makanan ringan yang sehat dan bergizi.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hermawati
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Leny Nurahmi
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Adelia Izza Khairina
Abstrak :
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah pertumbuhan pasar makanan ringan di Indonesia yang termasuk tinggi di antara negara ASEAN (CDI ASEAN, 2016). Menurut riset Nielsen (2013), atribut kesehatan pada makanan kemasan di negara Asia Pasifik dianggap penting dan konsumen bersedia mengeluarkan biaya lebih untuk itu. Penelitian ini ingin melihat pengaruh klaim kandungan zat gizi yang terdapat pada kemasan makanan ringan terhadap. brand evaluation dan purchase intention dengan dimoderasi oleh brand awareness. Penelitian berupa eksperimen ini dilakukan pada partisipan berusia 15 hingga 24 tahun di Jabodetabek yang belum pernah mengkonsumsi makanan ringan bermerek Fitbar dan Diasweet Litebite. Pengolahan data pada penelitiaan ini menggunakan Independent Sample T-Test. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa klaim kandungan zat gizi mempengaruhi brand evaluation dan purchase intention secara positif, namun tidak untuk moderasi brand awareness. Klaim kandungan zat gizi lebih berpengaruh terhadap brand evaluation dan purchase intention dibandingkan dengan brand awareness.
ABSTRACT
The background of this research is snack market growth in Indonesia which is significant comparing with other ASEAN countries(CDI ASEAN, 2016). Based on Nielsen (2013), health related attribute on food package in Asia Pasific considered as important and consumers are willing to spend more money for it. This research aim to analyze the influence of nutrient content claim on snack food packaging on consumer?s brand evaluation and purchase intention, with brand awareness as moderating variable. The method used for this research is experiment to participants with age ranging from 15-24 years old, live in Jabodetabek, and never consume Fitbar and Diasweet Litebite brand. To analyze the data, this research use Independent Sample TTest. The results are, nutrient content claim give positive influence to both brand evaluation and purchase intention, but brand awareness does not. It can be concluded that nutrient content claim has bigger influence on brand evaluation than brand awareness.
2016
S63872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ummi Hamidah
Abstrak :
ABSTRAK
Fenomena urbanisasi yang terus terjadi, menyebabkan kehidupan perkotaan menjadi berisiko terhadap masalah kesehatan, salah satunya adalah risiko masalah kesehatan pada balita. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan hasil intervensi keperawatan yang dilakukan pada keluarga dengan masalah perilaku pemberian makan yang berisiko pada balita. Intervensi yang dilakukan adalah penerapan menu gizi seimbang dan makanan ringan padat gizi. Intervensi diberikan selama 5 minggu dengan cara menerapkan menu gizi seimbang dan mengajarkan pembuatan makanan ringan padat gizi. Hasil evaluasi didapatkan keluarga telah menerapkan menu gizi seimbang minimal satu kali dalam sehari dan menyediakan makanan ringan padat gizi minimal satu kali dalam seminggu. Rekomendasi untuk pelayanan keperawatan di komunitas adalah peningkatan keterlibatan stake holder dan kader dalam penanganan perilaku kesehatan cenderung berisiko.
ABSTRACT
Urbanization phenomenon causes the urban life become risky for health problems, one of those is risk for health problem in toddler. This paper is aimed to describe the result of nursing intervention in family with risk feeding behavior problem in toddler. The intervention is implementation of balance nutrition menu and nutritious snack. The intervention was given in 5 weeks by implementing balance nutrition menu and demonstrate how to make nutritious snack. The evaluation showed that family had applied balance nutrition menu at least once in a day and provided nutritious snack at least once in a week. The recommendation for nursing service in community is increase the partnership with stake holder and health cadre to overcome risk prone health behaviour
2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andinna Eva Habiba
Abstrak :
ABSTRAK Peran UMKM yang sangat luas, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun sumbangan pada Produk Domestik Bruto menyebabkan sebuah NGO bernama Women For the World tertarik untuk membina para UMKM. Usaha mikro pada makanan ringan adalah salah satu binaan Women For the World. UMKM ini berharap agar saluran distribusinya dapat meluas, namun belum memiliki kapasitas yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai tujuan utama tersebut, beberapa tujuan antara dibuat agar UMKM memenuhi kapasitas tersebut secara bertahap. Hasil dari program business coaching ini adalah UMKM berhasil mencapai salah satu tujuan antara dan masih terus berporses untuk mencapai tujuan utama.
ABSTRACT The huge role of SMEs, both in creating employment and its contribution in producing Gross Domestic Product invite a NGO, named Women For the World intereted in developing these SMEs. One of micro-scale entreprise in snacks build upon to do expansion of its distribution channel, however, it needs more capacity to make it comes true. To reach its goal, some intermediate goals created to make the SME fulfill the capacity gradually. The result of the business coaching program is the SME can reach one of intermediate goals and still in process to reach the final go.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azhara Merciela Sabita
Abstrak :
Makanan ringan kemas ulang kiloan yang beredar di lokapasar saat ini menjadi salah satu produk populer yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena harganya yang terjangkau dan tersedia dalam berbagai ukuran. Penjualan makanan ringan kemas ulang kiloan yang tinggi, khususnya di lokapasar, tentunya menjadikan risiko konsumen akan peredaran makanan ringan kemas ulang kiloan yang ilegal dan tidak terjamin keamanannya semakin terbuka. Konsumen seringkali mengabaikan pentingnya legalitas seperti izin edar produk, informasi dan keterangan produk, serta keamanan pangan pada makanan ringan kemas ulang kiloan yang beredar di lokapasar. Padahal keamanan dan legalitas produk pangan merupakan satu hal komponen yang penting dalam hal memenuhi hak-hak konsumen atas pangan yang aman dan terjamin mutunya. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis-normatif, skripsi ini akan meninjau ketentuan hukum produksi dan peredaran makanan ringan kemas ulang kiloan, pertanggungjawaban hukum oleh pelaku usaha, dan pengawasannya ditinjau dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya. Tidak dipenuhinya persyaratan keamanan pangan dan legalitas produk oleh pelaku usaha dalam hal memproduksi dan mengedarkan produk makanan ringan kemas ulang tentu akan menjadi pintu bagi pelanggaran-pelanggaran hukum lainnya. Produk yang tidak memenuhi standar keamanan pangan seharusnya tidak boleh beredar di masyarakat termasuk melalui lokapasar. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa belum tersedianya peraturan mengenai pengemasan kembali makanan ringan yang terintegrasi, terbaru, dan sistematis, pertanggungjawaban pelaku usaha dan pihak lokapasar kepada konsumen ditinjau dari peraturan perundang-undangan, dan peningkatan pengawasan oleh BPOM, Dinas Kesehatan baik secara langsung maupun di lokapasar Oleh karena itu, butuh upaya tegas dari BPOM dan Dinas Kesehatan setempat selaku unsur pemerintah dan kepatuhan pelaku usaha seperti pihak penyedia platform lokapasar dalam bersama-sama melakukan pengawasan, penindaklanjutan secara tegas kepada pelaku usaha, edukasi kepada konsumen dan pelaku usaha dalam rangka upaya untuk menghasilkan produk yang terjamin keamanannya dan berkualitas demi melindungi kepentingan konsumen. ......Repackaged snacks that circulate in marketplaces are currently popular products consumed by the public because they are affordable and available in various sizes. The high sales of repackaged snacks, especially in marketplaces, certainly exposed consumers to the greater risk of repackaged snacks that are illegal and whose safety is not guaranteed. Consumers often ignore the importance of legalities such as product distribution permits, product information, and descriptions, as well as food safety in repackaged snacks circulating in marketplaces. Even the safety and legality of food products is an important component in fulfilling consumer rights to food that is safe, guaranteed safety, and quality. With the juridical-normative research method, this thesis will review the legal provisions for the production and distribution of packaged repackaged snacks, legal accountability by business actors, and their supervision in terms of statutory regulations and other provisions. The non-fulfillment of food safety and product legality requirements by business actors in terms of producing and distributing repackaged snack products will certainly be a door for other violations of law. Products that do not meet food safety standards should not be circulated and distributed in the community, including through marketplaces. The results of this research are the absence of regulations regarding integrated, up-to-date, and systematic about repackaged snacks, the accountability of business actors and market vendors to consumers in terms of laws and regulations, and increasing supervision by BPOM and Dinas Kesehatan directly and through marketplaces. Therefore, there is a need for assertive efforts from BPOM and Dinas Kesehatan as the government and compliance of business actors such as marketplaces platform providers in jointly carrying out supervision, following up strictly on business actors, educating consumers and business actors to produce guaranteed safety and quality products to protect the consumers' interests.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annette Michelle Pabisa
Abstrak :
Dalam persaingan industri makanan yang semakin ketat, perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya dan mampu memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat. Pemborosan pada proses produksi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pemenuhan permintaan pelanggan sehingga perlu dieliminasi untuk meningkatkan efisiensi proses. Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan manufaktur makanan ringan dengan menerapkan konsep Lean Manufacturing dan metode Value Stream Mapping, serta metode pendukung seperti WAQ, WRM, dan VALSAT. Hasil dari WAQ adalah diketahui 3 jenis pemborosan signifikan pada proses produksi, yaitu defect, transportation, dan motion. Setelah menganalisis akar penyebab pemborosan dan berdiskusi dengan pihak perusahaan terkait perbaikan yang dapat dilakukan, diperoleh penurunan total lead time proses produksi dari 10,03 jam menjadi 7,8 jam dan total cycle time dari 7,9 jam menjadi 6,4 jam.h a capacity of 2000 KL is designed based on calculations that refer to the internationally accepted Code and Standards API 650 and JIG 2. Data were analyzed using Microsoft Excel. Based on the design results according to API 650, the avtur tank with a capacity of 2000 KL, which will be built at the Kertajati DPPU, has a diameter of 18m and a height of 9.7m. The bottom and the annular plate thickness is 8mm. The first shell thickness is 8mm, the second 8mm, the third 6mm, and the fourth 6mm. The roof plate thickness is 6mm. While the avtur tank design based on JIG 2 must be coated on the inside of the tank (internal coating), have floating suction, and have three sampling points (upper, middle, lower) connected to the sampling jar. ...... In the increasingly competitive food industry, companies are demanded to continually improve their competitiveness and meet the growing customer demand. Waste in the production process is one of the factors that affect customer demand fulfillment and need to be eliminated to enhance process efficiency. This research was conducted in one of the snack manufacturing companies by applying lean manufacturing concepts and value stream mapping methods, along with supporting methods such as waste assessment model (WAM) and value stream analysis tools (VALSAT). The WAM results revealed three significant types of waste in the production process, namely defect, transportation, and motion. After analyzing the root causes of waste and discussing the potential improvements with the company, a reduction in total lead time of the production process from 10.03 hours to 7.8 hours and total cycle time from 7.9 hours to 6.4 hours was achieved.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover