Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nissa Febriani Solehah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai hubungan antara sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan penerimaan teman sebaya pada peserta didik madrasah ibtidaiyah inklusif. Madrasah ibtidaiyah sendiri berfokus pada pengembangan kompetensi akhlak dan aqidah yang membedakannya dengan sekolah umum. Studi dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan meminta partisipan mengisi alat ukur Peer Acceptance Scale (Mariyam, 2016) dan Multidimensional Attitudes toward Inclusive Education Scale Versi Indonesia (Sihombing, 2014) yang telah diadaptasi. Hasil pengujian korelasi menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan namun lemah antara kedua variabel tersebut dalam lingkup madrasah ibtidaiyah inklusif (rs(792) = .071, p = .045). Dari penelitian ini, ditemukan bahwa nilai Islam yang terdapat dalam konteks madrasah dapat memberikan gambaran positif terhadap hubungan antara sikap guru terhadap pendidikan inklusif dan penerimaan teman sebaya pada peserta didik. ......This study aims to find out about the relationship between teachers' attitudes towards inclusive education and peer acceptance among inclusive madrasah ibtidaiyah students. Madrasah ibtidaiyah itself focuses on developing moral and aqidah competencies that differentiate it from the public schools. The study was conducted using a quantitative method by asking participants to fill in the adapted Peer Acceptance Scale (Mariyam, 2016) and the Indonesian Version of Multidimensional Attitudes toward Inclusive Education Scale (Sihombing, 2014). The results of the correlation test showed that there was a significant but weak positive relationship between the two variables within the scope of inclusive madrasah ibtidaiyah (rs(792) = .071, p = .045). From this study, it was found that the Islamic values found in the context of madrasah can provide a positive general picture of the relationship between teacher attitudes toward inclusive education and peer acceptance among the students.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
L. Manik Mustikohendro
Abstrak :
ABSTRAK
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Salah satu bentuk dari kehidupan bermasyarakat adalah dengan interaksi antara lingkungan non-fisik atau dengan lingkungan fisik. Proses interaksi ini memerlukan suatu keseimbangan didalam lingkungan itu sendiri maupun dengan lingkungan yang lain. Untuk menjaga keseimbangan tersebut, akan muncul permasalahan yang disebabkan karena adanya perbedaan, perbedaan ini terjadi karena lokasi lain maupun latar belakang dari setiap lingkungan. Salah satu masalah pengelolaan pendidikan pada satuan pendidikan Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah adalah pemerataan pendidikan yang melingkupi mutu dalam kaitannya dengan pemerataan pelayanan pendidikan. Pendidikan merupakan subsistem dari sistem yang lebih besar dalam suatu ruang yang didalamnya terjadi interaksi. Kajian keruangan merupakan pendekatan dalam melihat pola interaksi antar subsistem, sebagai langkah untuk merencanakan pengelolaan pendidikan.
2007
T39428
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Siti Mariyam
Abstrak :
Penerimaan teman sebaya di Madrasah Ibtidaiyah Inklusif merupakan hal paling dasar yang perlu untuk dikembangkan karena akan menumbuhkan interaksi sosial yang positif antara siswa reguler terhadap siswa berkebutuhan khusus sehingga tujuan pendidikan inklusif untuk menghilangkan diskriminasi dapat tercapai. Penelitian ini akan menguji faktor-faktor yang dapat menumbuhkan penerimaan teman sebaya di Madrasah Ibtidaiyah Inklusif. Ada 3 faktor yang diuji yaitu strategi pengajaran, teacher self-efficacy dan persepsi guru terhadap dukungan sekolah. Partisipan adalah 41 guru dan 930 siswa Madrasah Ibtidaiyah Inklusif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan alat ukur TEIP, strategi interaksi sosial, PSSIE, dan PAS. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa teacher self-efficacy dan strategi pengajaran memediasi secara serial pada hubungan persepsi guru terhadap dukungan sekolah dan penerimaan teman sebaya (a1d21b2=0.0079, LLCI=0,004, ULCI=0.0117). Meskipun demikian efek langsung dan efek tidak langsung yang terjadi tidak berbeda jauh (C=0.0782, C’=0.0778). ......Peer acceptance in Madrasah Ibtidaiyah Inclusive is the most basic thing that needs to be developed because it will foster positive social interaction between regular students and students with special needs so that the goal of inclusive education to eliminate discrimination can be achieved. This study will examine the factors that can foster peer acceptance at Madrasah Ibtidaiyah Inclusive. There are 3 factors tested, namely teaching strategies, teacher self-efficacy and teacher perceptions of school support. The participants were 41 teachers and 930 students of Inclusive Madrasah Ibtidaiyah in Indonesia. This study uses the TEIP, social interaction strategy, PSSIE, and PAS measurement tools. The results of the regression analysis showed that teacher self-efficacy and teaching strategies mediated serially the relationship between teachers' perceptions of school support and peer acceptance (a1d21b2=0.0079, LLCI=0.004, ULCI=0.0117). However, the direct and indirect effects were not much different (C=0.0782, C'=0.0778).
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pradina Paramitha
Abstrak :
Penelitian ini berfokus pada peran mediasi strategi dan sikap guru terhadap hubungan dukungan sekolah untuk pelaksanaan pendidikan inklusif dengan penerimaan anak berkebutuhan khusus di madrasah ibtidaiyah inklusif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 930 siswa reguler dan 42 orang wali kelas dari partisipan siswa yang berasal dari madrasah ibtidaiyah inklusif di berbagai daerah di Indonesia. Partisipan guru diberikan tiga buah kuesioner yaitu Perceived School Support for Inclusive Education (PSSIE) (Ahmmed, 2013) yang mengukur persepsi guru terkait dukungan sekolah untuk pelaksanaan pendidikan inklusif, Alat Ukur Strategi Guru untuk Interaksi Sosial (Candraresmi, 2016) dan The Multidimensional Attitudes toward Inclusive Education Versi Indonesia (MATIES_VI) (Sihombing & Kurniawati, 2014) yang mengukur sikap guru terhadap pendidikan inklusif. Sedangkan siswa reguler diberikan satu buah alat ukur Peer Acceptance Scale (PAS) (Maryam, 2016) untuk mengukur penerimaan teman sebaya. Analisa mediasi dilakukan untuk melihat apakah strategi dan sikap dapat berperan menjadi mediator dalam hubungan dukungan sekolah dan peneriman teman sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dan sikap guru pada komponen kognitif dapat berperan dalam memediasi hubungan dukungan sekolah untuk pelaksanaan pendidikan inklusif dengan penerimaan teman sebaya. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa diperlukan dukungan sekolah, strategi interaksi sosial, dan komponen kognitif dari sikap guru yang positif terhadap pendidikan inklusif agar tercapai kesuksesan dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif. ......This study focuses on the role of mediating strategies and teacher attitudes towards the relationship between school support for the implementation of inclusive education and the acceptance of children with special needs in inclusive madrasah ibtidaiyah. Participants in this study consisted of 930 regular students and 42 teachers of student participants who came from inclusive madrasah ibtidaiyah in various regions in Indonesia. Teacher participants were given three questionnaires, namely Perceived School Support for Inclusive Education (PSSIE) (Ahmmed, 2013) which measures teachers' perceptions regarding school support for implementing inclusive education, Teacher Strategy Measurement Tool for Social Interaction (Candraresmi, 2016), and The Multidimensional Attitudes toward Inclusive Education Indonesian Version (MATIES_VI) (Sihombing & Kurniawati, 2014) ) which measures teacher attitudes towards inclusive education. Meanwhile, regular students are given one measuring instrument for the Peer Acceptance Scale (PAS) (Maryam, 2016) to measure peer acceptance. Mediation analysis is carried out to see whether strategies and attitude can act as a mediator in the relationship between school support and peer acceptance. The results showed that the strategies and attitudes of teachers on the cognitive component could play a role in mediating the relationship between school support for the implementation of inclusive education and peer acceptance. The implication of this research is that school support, social interaction strategies, and cognitive components of positive teacher attitudes towards inclusive education are needed in order to achieve success in the implementation of inclusive education.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lulu Nurul Fitri
Abstrak :
Program Bantuan Operasional Sekolah Daerah atau yang lebih dikenal dengan BOSDA merupakan program bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bekasi untuk membiayai operasional sekolah di Kota Bekasi. Namun berbeda dengan daerah lain, Pemkot Bekasi menganggarkan Program BOSDA ini untuk diberikan kepada madrasah di tingkat MI dan MTs, baik swasta maupun negeri. Berbeda dengan madrasah swasta, madrasah negeri selalu menerima dana BOSDA rutin setiap tahun, dan jumlahnya sama dengan sekolah negeri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan program BOSDA Pemerintah Kota Bekasi pada MTsN 1 dan MIN Kota Bekasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-postivis dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini juga adalah wawancara mendalam dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program BOSDA Pemerintah Kota Bekasi di kedua madrasah berbeda yang berdasarkan analisis pelaksanaan program BOSDA MTsN 1 Kota Bekasi kurang efektif sedangkan di MIN Kota Bekasi pelaksanaannya program BOSDA dapat dikatakan cukup efektif. Hal ini diketahui dari hasil analisis 4 dimensi yaitu di MTsN I Kota Bekasi hanya memenuhi 1 dimensi yaitu dimensi sosialisasi program dan 3 dimensi lainnya yaitu ketepatan sasaran program, proses pencapaian tujuan dan monitoring program. Sedangkan di MIN Kota Bekasi, dari 4 dimensi tersebut, 2 dimensi terpenuhi yaitu dimensi ketepatan sasaran program dan sosialisasi program, sedangkan 2 dimensi tidak terpenuhi yaitu proses pencapaian tujuan dan pemantauan program. Kemudian dalam mengukur efektivitas pelaksanaan program dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini adalah tim pengelola MTsN 1 Kota Bekasi yang berkompeten namun berbeda dengan MIN Kota Bekasi yang bisa dikatakan tidak kompeten, apalagi di Dinas Pendidikan Kota Bekasi yang bahkan belum memiliki tim pengelola khusus. Proses kerjasama dan komunikasi antara Dinas Pendidikan dan madrasah tidak dapat dilakukan secara langsung karena harus melalui sektor Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Bekasi. Kemudian faktor eksternal yaitu jaringan relasi yang dilakukan oleh pihak madrasah (MIN Kota Bekasi dan MTsN 1 Kota Bekasi), Dinas Pendidikan, Kementerian Agama Kota Bekasi dan orang tua siswa, meskipun orang tua siswa tidak terlibat. dalam ikut serta dalam pelaksanaan program BOSDA. Kemudian sebagai pendukung program BOSDA, tidak ada peraturan dari Walikota Bekasi, hanya Petunjuk Teknis yang berubah setiap tahun.
The Regional School Operational Assistance Program or better known as BOSDA is an assistance program provided by the Bekasi City Government to finance school operations in Bekasi City. However, unlike other regions, the Bekasi City Government has budgeted for this BOSDA Program to be given to madrasas at the MI and MTs levels, both private and public. In contrast to private madrasah, public madrasah always receive regular BOSDA funds every year, and the amount is the same as public schools. Therefore, this study aims to analyze the effectiveness of the implementation of the Bekasi City Government BOSDA program at MTsN 1 and MIN Bekasi City and the factors that influence it. This study uses a post-postivist approach with a descriptive type of research. Data collection techniques in this study are also in-depth interviews and literature study. The results of this study indicate that the implementation of the Bekasi City Governments BOSDA program in the two different madrasas based on the analysis of the implementation of the Bekasi City MTsN 1 BOSDA program is less effective, while in the Bekasi City MIN, the implementation of the BOSDA program can be said to be quite effective. This is known from the results of the 4-dimensional analysis, namely at MTsN I Bekasi City only fulfills 1 dimension, namely the program socialization dimension and 3 other dimensions, namely the accuracy of program targets, the process of achieving goals and program monitoring. While in MIN Bekasi City, of the 4 dimensions, 2 dimensions are met, namely the dimensions of program targeting and program socialization, while 2 dimensions are not fulfilled, namely the process of achieving goals and program monitoring. Then in measuring the effectiveness of program implementation is influenced by 2 factors, namely internal factors and external factors. This internal factor is the management team of MTsN 1 Bekasi City which is competent but different from the Bekasi City MIN which can be said to be incompetent, especially at the Bekasi City Education Office which does not even have a special management team. The process of collaboration and communication between the Education Office and madrasas cannot be carried out directly because it must go through the Madrasah Education sector of the Ministry of Religion of Bekasi City. Then the external factor is the network of relationships carried out by the madrasah (MIN Bekasi City and MTsN 1 Bekasi City), the Education Office, the Bekasi City Ministry of Religion and parents of students, even though the students' parents are not involved. in participating in the implementation of the BOSDA program. Then as a supporter of the BOSDA program, there are no regulations from the Mayor of Bekasi, only the Technical Guidelines that change every year.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library