Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kamisar, Waode Soraya
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian minuman karbohidrat berkafein (MKK) lebih baik dibanding minuman isotonik (MI) terhadap status hidrasi dengan indikator osmolalitas urin, berat jenis urin, warna urin, berat badan dan rasa haus selama empat jam masa pemulihan setelah lari jarak jauh 10.000 m. Penelitian ini menggunakan studi eksperimental dengan desain paralel, acak, tersamar tunggal. Subyek penelitian sebanyak 20 pelari jarak jauh laki-laki dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok MKK (n=10) dan kelompok MI (n=10). Selama empat jam masa pemulihan setelah lari 10.000 m masing–masing kelompok mendapat MKK/MI sebanyak 2000 mL dan air putih 330 ml. Tidak ada perbedaan bermakna pada osmolalitas urin, berat jenis urin, warna urin, berat badan dan rasa haus di antara kedua kelompok. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pemberian MKK sama baiknya dengan MI dalam mempertahankan status hidrasi pada masa pemulihan setelah olahraga. ......The aim of this study is to verify the effect of caffeinated-carbohydrate drink compared with isotonic drink on hydration status using indicator urine osmolality, urine specific gravity, urine color, body weight changes and thirst during four hours recovery period after 10.000 m run. The study design was randomized, controlled, single-blinded, clinical trial. Twenty male distance runners who participated as subjects in this study were divided into two groups, caffeinated-carbohydrate group (n=10) and isotonic group (n=10). During four hours recovery period after 10.000 m run, each group received either 2000 mL caffeinated-carbohydrate drink/isotonic drink and 330 mL water. There were no significant differences in urine osmolality, urine specific gravity, urine color, body weight changes and thirst between both groups. As a conclusion, caffeinated-carbohydrate drink is as good as isotonic drink in maintaining hydration status in recovery period post-exercise.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simorangkir, Joan Amanda Lee
Abstrak :
Kebanyakan wanita dewasa muda dengan tuntutan pekerjaan dan studi lanjutan terpaksa menjalani hubungan romantisnya secara LDR. Di masa kini hubungan LDR dipermudah dengan adanya bantuan teknologi komunikasi yang sudah berkembang. Namun, meskipun telah dibantu oleh kecanggihan teknologi komunikasi, pasangan LDR tetap dihadapkan pada tantangan seperti komunikasi asinkronus karena perbedaan waktu dan kegiatan. Pada masa-masa tersebut, individu seringkali harus mencukupkan dirinya sendiri ketika membutuhkan kehadiran pasangan. Untuk mencukupi kebutuhannya, individu tanpa disadari menggunakan Imagined Interactions (IIs) dalam keseharian hubungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman dan peran IIs dalam keberlanjutan hubungan LDR wanita usia dewasa muda. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mewawancarai 4 orang wanita usia dewasa muda yang menjalani hubungan LDR dengan komitmen jangka panjang. Penelitian menemukan bahwa IIs digunakan sebagai pikiran imajiner, praktis, dan taktikal seseorang dengan frekuensi yang tinggi dan variasi yang kaya. Adapun IIs berperan pada dimensi perasaan dan interaksi seseorang. ...... Most young adult women with work and higher studies are forced to undergo their romantic relationships in LDR. Nowadays, LDR relationships are easier with the help of well-developed communication technology. However, even with the help of sophisticated communication technology, LDR couples are still facing challenges such as asynchronous communication due to time and activity differences. At these times, individuals often have to provide for themselves even when they need their partner’s presence. To fulfill their needs, individuals unconsciously use Imagined Interactions (IIs) in day-to-day relationships. This study aims to explore IIs’ experience and role in the sustainability of LDR relationships among young adult women. Using a qualitative approach, this study interviewed 4 young adult women who were in LDR relationships with long-term commitments. Research has found that IIs are used as a person's imaginary, practical, and tactical thoughts with high frequency and rich in variety. The IIs play a role in the dimensions of one's feelings and interactions.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Mayda Anggarini Artana
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah yang cukup banyak terjadi pada pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh adalah kecemburuan. Attachment mempengaruhi penilaian kognitif dan reaksi emosi individu terhadap kecemburuan. Attachment juga mempengaruhi cara individu mengekspresikan kecemburuan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa individu dengan anxiety attachment, mengalami kecemburuan yang ekstrim. Anxiety attachment memiliki hubungan yang positif terhadap kecemburuan kognitif, kecemburuan emosi, dan kecemburuan perilaku. Selain peran tipe attachment, terdapat pula peran dyadic coping dalam mempengaruhi kecemburuan. Dukungan dari pasangan dapat menurunkan stres individu. Saat individu melakukan dyadic coping, kecemburuan individu dapat menurun. Individu dengan anxiety attachment memiliki khawatir pasangan mereka tidak akan merespon saat dibutuhkan, sehingga individu tidak melibatkan pasangan dalam melakukan coping dan masalah kecemburuan individu tidak terselesaikan. Meskipun demikian, individu dapat menerapkan dyadic coping dengan baik, bila pasangannya menunjukkan perhatian dan perilaku suportif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dyadic coping sebagai moderator pada hubungan antara anxiety attachment dengan kecemburuan kognitif, kecemburuan emosi, dan kecemburuan perilaku pada individu yang sedang menjalani hubungan pacaran jarak jauh. Anxiety attachment diukur menggunakan Experience in Close Relationship Questionnaire-Revised (Fraley, Brennan, Waller, 2000); kecemburuan kognitif, emosi, dan perilaku diukur menggunakan Multidimensional Jealousy Scale (Pfeiffer dan Wong, 1989); dan dyadic coping diukur menggunakan Dyadic Coping Inventory (Bodenmann, 2008). Sebanyak 156 orang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara anxiety attachment dengan kecemburuan. Diketahui pula bahwa dyadic coping tidak signifikan memoderatori hubungan antara anxiety attachment dengan kecemburuan, baik kecemburuan kognitif, emosi, dan perilaku
ABSTRACT
One of the common problems for couples in long-distance relationships is jealousy. Individuals cognitive assessment and emotional reactions to jealousy are influenced by their style of attachment. Attachment style also affects the way individuals express jealousy. Previous studies suggested that individuals with anxiety attachment experience extreme jealousy, and associated with cognitive, emotional, and behavioral jealousy. Aside from attachment style, dyadic coping also has a role in influencing jealousy. Support from partner can reduce individuals stress. When individuals use dyadic coping, individuals jealousy can reduce. Individuals with anxiety attachment worry their partner will not response when they needed, so they do not involve their partner in coping and individuals jealousy are not resolved. However, individuals can use dyadic coping, if their partner show attention and supportive behavior. This study aims to examine the role of dyadic coping as a moderator in the relationship between anxiety attachment with cognitive, emotional, and behavioral jealousy in individuals undergoing long-distance relationships. Anxiety attachment was measured using the Experience in Close Relationship Questionnaire-Revised (Fraley, Brennan, and Waller, 2000); cognitive, emotional, and behavioral jealousy were measured using the Multidimensional Jealousy Scale (Pfeiffer and Wong, 1989); and dyadic coping was measured using the Dyadic Coping Inventory (Bodenmann, 2008). A total of 156 individuals participated in this study. Result showed a significant positive relationship between anxiety attachment and jealousy. Dyadic coping, however, was not found to be significant in its role of moderating the relationship between anxiety attachment and jealousy.
2019
T55166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Alam
Abstrak :
Saat ini, untuk pencatatan pemakaian daya oleh pelanggan, PLN memanfaatkan tenaga petugas yang memantau ke setiap rumah. Apabila rumah pelanggan yang dikunjungi tersebut kosong maka proses pencatatan meter tidak dapat dilakukan. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu KWH meter yang dapat mengirim data dari jarak jauh (wireless), dengan demikian, petugas PLN dapat mencatat data meteran listrik walaupun rumah pelanggan kosong. Skripsi ini menjelaskan tentang aplikasi microcontroller pada pencatatan KWH meter. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah menghitung jumlah putaran pada piringan KWH meter, yang selanjutnya microcontroller akan menyimpan data tersebut sambil menunggu dipanggil oleh microcontroller lain untuk mengirimkan data tersebut. Untuk menghitung jumlah putaran piringan pada KWH meter dipakai sensor opto-reflector sebagai pembaca piringan dan RF Transceiver sebagai pemancar dan penerima data.
Nowadays, PLN has to hire employees to record the data which is shown by KWH meter at customer's house. The employee cannot record it if there are no people in customer's house. To solve this problem, it is needed a KWH meter which can transmit data from long distance (wireless), so that, the PLN's employee can record the data although there are no people in customer's house. This Final Project describes about implementation of microcontroller on recording KWH meter data. Method used in this system is counting the rotation number of KWH meter plate, then microcontroller will store the data while waiting for being confirmed by the other microcontroller for transmitting the data. In order to count the rotation number of KWh meter plate, sensor opto-reflector is used as detector of plate and RF Data Transceiver as the data transmitter and receiver.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51436
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Rila Putra
Abstrak :
Permasalahan penyakit kronis yang bersumber dari pola makan tidak sehat seperti diabetes, obesitas, maupun penyakit jantung merupakan suatu fenomena yang terjadi secara global. Indonesia sendiri mengalami permasalahan yang sama di mana jumlah pengidap diabetes terus meningkat sejak tahun 2007. Salah satu metode intervensi yang diketahui dapat membantu untuk memperbaiki pilihan makanan menjadi lebih sehat adalah dengan memberikan pesan berisi norma deskriptif dibanding sekedar pesan informatif. Selain itu, pesan jarak jauh juga ditemukan memiliki efek yang cukup kuat dalam intervensi untuk memperbaiki pola hidup sehat. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji metode intervensi menggunakan pesan deskriptif untuk memperbaiki pilihan makanan individu supaya lebih sehat di Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap 99 masyarakat umum dengan memberikan variasi pesan norma deskriptif mauun pesan biasa menggunakan pesan jarak jauh di media WhatsApp. Studi menemukan bahwa variasi jenis pesan tidak menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap pilihan makanan sehat. Partisipan yang diberikan pesan norma deskriptif maupun pesan biasa sama-sama mengalami perbaikan dalam pilihan makanan sehatnya. ......The problem of chronic diseases such as diabetes, obesity, or heart attack that stemmed from unhealthy eating habits is a global phenomenon that has been happening around the world. Indonesia is also one of the countries who is facing the same problem where the number of people with diabetes has been increasing since 2007. One method of intervention that has been found to be effective in making people choose a healthier menu is by priming them with message containing descriptive norm instead of just a standard informative message. Also, long distance message has been found to be effective in some research to increase healthy behaviour. Thus, the current research aims to study the effect of using descriptive norm to make people make a healthier food choice. This research was done to 99 individuals by sending two message variants via WhatsApp, one using descriptive norm and another using standard informative message. This research found that there is no significant difference between the two messages in increasing healthy food choices. Both individuals who are given the descriptive norm message as well as the ones given standard informative messages display a significant increase in making healthy food choices. such as diabetes.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarrah Hasyim Abdullah
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara romantic self-efficacy dan kualitas hubungan romantis pada dewasa muda yang berpacaran jarak jauh. Romantic self-efficacy didefinisikan sebagai keyakinan yang dimiliki individu akan kemampuannya sebagai pasangan untuk dapat terlibat dalam perilaku spesifik dalam hubungan romantis dan merespon secara efektif terhadap tuntutan tugas-tugas yang terdapat pada hubungan romantis. Kualitas hubungan romantis didefinisikan persepsi individu terhadap sejauh mana hubungan yang sedang dijalani memberikan atau tidak memberikan manfaat melalui pengalaman dan interkasi. Pengukuran romantic self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy in Romantic Relationship (SERR) yang disusun oleh Riggio, Weiser, Valenzuela, Lui, Montes, dan Heuer (2011). Pengukuran kualitas hubungan romantis menggunakan alat ukur Partner Behavior as Social Context (PBSC) oleh Ducat dan Zimmer-Gembeck (2010). Partisipan penelitian berjumlah 490 individu usia dewasa muda yang sedang berpacaran jarak jauh. Melalui teknik statistic Pearson Correlation, diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara romantic self- efficacy dan kualitas hubungan romantis yang signifikan.
This research was conducted to find the correlation between romantic self- efficacy and romantic relationship quality among young adulthood currently in a relationship. Romantic self-efficacy defined as beliefs in one`s capabilities as a relationship partner to engage in specific romantic relationship and responding effectively to demands in romantic relationship. Romantic relationship quality defined as positive or negative beliefs about one`s capabilities as a relationship partner to involve in specific actions in romantic relationship and to responses effectively toward task demands in romantic relationship. Romantic self-efficacy was measured using an instrument named Self-Efficacy in Romantic Relationship (SERR) made by Riggio, Weiser, Valenzuela, Lui, Montes, dan Heuer (2011). Romantic relationship quality was measured using an instrument names Partner Behavior as Social Context (PBSC) made by Ducat and Zimmer-Gembeck, 2010). Participants of this research were 490 young adulthood currently in a long- distance dating relationship. The Pearson Correlation indicates positive significant correlation between romantic self-efficacy and romantic relationship quality.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Purnama Sari
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara self-esteem dengan kepuasan pernikahan pada individu yang melakukan hubungan jarak jauh. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambian sampel dilakukan menggunakan accidental sampling. Penelitian ini dilakukan kepada 336 partisipan yang melakukan hubungan pernikahan jarak jauh di Indonesia. Pengukuran self-esteem dalam penelitian ini menggunakan instrumen Rosernberg Self-esteem Scale RSES . Untuk mengukur kepuasan pernikahan instrumen yang digunakan adalah Enrich Marital Satisfaction EMS. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang positif antar self-esteem dan kepuasan pernikahan r = 0,399, N = 336, p < 0,01, two-tailed . Artinya, semakin tinggi self-esteem seseorang, maka semakin tinggi kepuasan pernikahannya. Hasil analisis data demografis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan pernikahan dengan ada dan tidaknya anak dalam pernikahan individu.
This research was conducted to understand the correlation between self esteem and marital satisfaction among individuals who are in long distance marriage. Quantitative research method was conducted to 336 long distance marriage individuals in Indonesia using the accidental sampling method. The instrument used to measure self esteem variable was Rosernberg Self esteem Scale RSES . Meanwhile, the instrument used to measure marital satisfaction variable was Enrich Marital Satisfaction EMS. The result showed that there was a positive correlation between self esteem and marital satisfaction r 0,399, N 336, p 0,01, two tailed . It means, the higher the self esteem someone has, the higher the marital satisfaction. Demographic data analysis showed that having children influenced marital satisfaction.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stephanie Aninditha Budi Larasati
Abstrak :
Bagi pasangan yang berpacaran jarak jauh, memerlukan media komunikasi yang mampu memfasilitasi munculnya kedekatan dengan pasangan mereka dan membuat mereka mampu mempertahankan hubungan. Computer mediated Communication (CMC) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi komunikasi, mengizinkan manusia untuk berkomunikasi walaupun ada jarak yang memisahkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara penggunaan CMC (telepon, video call, Instant Messenger, Instagram, dan Facebook) terhadap relational maintenance pada individu dewasa muda yang menjalin hubungan LDR. Penelitian melibatkan 170 responden wanita dan pria yang menjalin hubungan LDR dengan usia hubungan minimal 6 bulan. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah frekuensi penggunaan CMC dan Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). Hasil menunjukkan bahwa jenis CMC telepon, video call, Instant Messenger, dan Instagram memiliki hubungan terhadap relational maintenance, sedangkan Facebook tidak memiliki hubungan terhadap relational maintenance pada individu yang berpacaran jarak jauh. Video call memiliki hubungan yang paling kuat dengan relational maintenance.
ABSTRACT
For couples who are in long distance relationship, of course it requires communication media that are able to facilitate the emergence of closeness with their partners and make them able to maintain their relationships. Computer mediated Communication (CMC) is a form of communication technology advancement, allowing people to communicate even though there is a distance. This study aims to look at the relationship between the use of CMC (telephone, video call, Instant Messenger, Instagram, and Facebook) on relational maintenance in young adults who are in Long Distance Dating Relationship (LDDR). The study involved 170 female and male respondents who had the relationship with a minimum of 6 months long. The measuring instrument used in this study is the frequency use of each CMC and Relational Maintenance Strategy Measure (RMSM). The results show that CMC telephone, video calls, Instant Messenger, and Instagram have a relationship to maintain relationships, while Facebook has no relationship to maintain relationships in individuals who are in LDDR. CMC video calls have the strongest relationship to maintaining relationships.

Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husen Haykal
Abstrak :
Penelitian ini membahas pengaruh yang ditimbulkan oleh gaya kepemimpinan jarak jauh terhadap kinerja karyawan melalui psychological capital dan technostress sebagai variabel moderator pada karyawan di Jakarta yang sedang melaksanakan skema kerja work from home pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan survei daring dalam penarikan datanya. Jumlah responden yang didapat sebanyak 201 karyawan. Dalam penganalisaan data, penelitian ini menggunakan uji kolerasi dan teknik multiple hierarchical regression melalui software SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa long distance leadership memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, technostress, serta psychological capital. Kemudian, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh technostress dan psychological capital. Hasil juga menjelaskan bahwa technostress tidak memiliki pengaruh moderasi kepada hubungan long distance leadership terhadap kinerja karyawan, akan tetapi psychological capital memediasi hubungan antara long distance leadership terhadap kinerja karyawan. ......This study discusses the influence of long distance leadership on employee performance through psychological capital and technostress as a moderator variable on employees in Jakarta who are implementing work from home schemes during the Covid-19 pandemic. This study uses a quantitative approach by distributing online surveys to collect data. The number of respondents obtained as many as 201 employees. In analyzing the data, this research uses correlation test and multiple hierarchical regression technique through SPSS software. The results show that long distance leadership has an influence on employee performance, technostress, and psychological capital. Then, employee performance is also influenced by technostress and psychological capital. The results also explain that technostress does not have a moderating effect on the relationship between long distance leadership and employee performance, but psychological capital mediates the relationship between long distance leadership and employee performance.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girly Kurniati
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan pengelolaan hubungan yang dilakukan oleh para pasangan yang menjalani hubungan jarak jauh. Untuk mengetahui proses perkembangan dan pengelolaan hubungan, peneliti menggunakan Teori Penetrasi Sosial yang dikemukakan oleh Altman dan Taylor serta tahapan hubungan antarpribadi yang dikemukakan oleh Devito. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma post positivis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan perkembangan hubungan antarpribadi tidak bersifat linear karena dimungkinkan terjadinya lompatan maupun kemunduran dalam tahapan hubungan. Pergerakan antartahap sangat dipengaruhi oleh keterbukaan diri individu terhadap pasangannya dan juga kemampuan mereka dalam mengelola konflik. Meski teknologi memiliki dampak yang sangat besar bagi kelangsungan hubungan romantis jarak jauh, namun para narasumber juga menyadari bahwa efektivitas komunikasi yang dilakukan secara tatap muka (face to face) belum dapat digantikan secara utuh oleh komunikasi termediasi (mediated communication). ......This research aims to understand the relationship development and management of romantic couples who undergo a long-distance relationship. The implementation of Social Penetration Theory by Altman and Taylor and also Devito’s interpersonal relationships stages is to understand the process of the development and management of romantic relationships. This is a qualitative research with post-positivist paradigm. The results indicated that stages of interpersonal relationships are not a linear process due to the possible occurrence of leap as well as setbacks among stages. Movement between stages was strongly influenced by the willingness of individual to disclosure himself towards his partner and also their ability to manage conflicts. Although technology has a huge impact for the continuity of romantic long-distance relationships, yet the informants realize that the effectiveness of face-to-face communications cannot be replaced completely by mediated communication.
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T41601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>