Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marita Pratami
Abstrak :
Masalah kesehatan maternal terutama masalah kematian ibu masih menjadi masalah prioritas Bangsa Indonesia dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Angka kematian ibu yang tinggi sering dikaitkan dengan pemanfaatan layanan kesehatan ibu bersalin. Pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin di Indonesia menunjukkan variasi antar wilayah regional, diduga berhubungan oleh faktor lingkungan dan perbedaan karakteristik dari populasi. Penelitian ini mengukur pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin dan mempelajari besar hubungan lingkungan dan karakteristik populasi terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan data sekunder SDKI 2017 yang mencakup 3.586 wanita usia subur (15–49 tahun) yang pernah melahirkan dalam waktu satu tahun sebelum survei. Analisis regresi logistik multinomial digunakan untuk menguji hipotesis adanya perbedaan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin berdasarkan perbedaan kondisi lingkungan dan perbedaan karakteristik responden. Penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan dan karakteristik populasi berhubungan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin. Dari analisis multivariat wanita yang paling berpeluang bersalin di rumah dengan bukan tenaga kesehatan yaitu wanita dengan karakteristik suami bekerja di sektor pertanian / wirasuasta (aOR: 7,56 95% CI: 1,69-33,80), dan wanita yang paling berpeluang untuk bersalin di rumah dengan tenaga kesehatan yaitu wanita bertempat tinggal di Pulau Kalimantan (aOR: 11,43 95% CI: 6,13-21,28). Dari hasil analisis hubungan lingkungan dan karakteristik populasi pada penelitian ini disimpulkan bahwa adanya ketidakmerataan akses kesehatan maternal (inequitable access to maternal healthcare) khususnya pada pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu bersalin di Indonesia. Untuk mewujudkan pemeratan akses kesehatan maternal perlu adanya komitmen pemerintah pusat dan daerah dengan memaksimalkan anggaran di daerah khususnya pada Pulau di luar Jawa-Bali.

Kata kunci: Pelayanan kesehatan Ibu bersalin, Lingkungan Wilayah Tempat Tinggal, dan Karakteristik Populasi, ketidakmerataan akses kesehatan maternal. ......Maternal health problems, specially maternal mortality, are one of the most important problems that need to be addressed for the Indonesian people in order to improve the quality of their human resources. Indonesia has a high mortality rate, which is often associated with the utilization of maternal health services. Utilization of maternal health services in Indonesia shows variations between regional areas, which might be influenced by environmental factors and differences in the characteristics of the population. This study examines the relationship between environmental factors and population characteristics with the utilization of maternal health services. This study used secondary data from the 2017 IDHS which included 3,586 women of childbearing age (15–49 years) who had given birth within one year prior to the survey. Multinomial logistic regression analysis was used to test the hypothesis of whether the use of maternal health services had significant differences between different environmental conditions and different respondent characteristics. This study showed that environmental factors and population characteristics are significantly associated with the utilization of maternal health services. Based on multivariate logistic regression analysis, women who are most likely to give birth at home with non-health workers are women whose husbands work in the agricultural sector / self-employed (aOR:7.56 95% CI: 1.69-33.80), and women who are most likely to give birth at home with health workers are women who live on the island of Borneo. (aOR: 11.43 95% CI: 6,13-21,28). Based on the analysis of the relationship between environmental factors and population characteristics in this study, it was concluded that inequality of access to maternal healthcare was evident, especially the utilization of maternal health services in Indonesia. To achieve equal / equitable access to maternal health services, commitment from the central and local governments to optimize their budget especially in provinces outside Java and Bali island is absolutely needed.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erena Fabyola Laurensia
Abstrak :
Fenomena transisi penyakit menular menjadi tidak menular serta tingginya kematian akibat penyakit tidak menular menjadi hal yang serius. Salah satu faktornya adalah dikarenakan meningkatnya angka kegemukan. Di Indonesia, kejadian kegemukan pada anak usia 6-12 tahun merupakan prevalensi tertinggi (9,2%). Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan asupan makanan dan karakteristik responden pada anak usia 6-12 tahun dengan kejadian kegemukan berdasarkan tempat tinggal di Indonesia.. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2010, dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah anak usia 6-12 tahun yang menjadi sampel dalam Riskesdas 2010 dengan kriteria inklusi memiliki kelengkapan data hasil ukur untuk berat badan dan tinggi badan bagi anak usia 6-12 tahun serta ayah dan ibu dari anak yang menjadi sampel. Terdapat perbedaan antara asupan total energi di perkotaan, asupan protein di perkotaan dan di pedesaan, asupan lemak di perkotaan dan di pedesaan, jenis kelamin di perkotaan dan di pedesaan, status gizi ayah dan ibu di perkotaan dan di pedesaan. Hasil penelitian ini menyarankan untuk edukasi kepada anak dan orang tua mengenai pola makan sehat dan seimbang, prioritas program pencegahan dan penanggulangan kegemukan di perkotaan, serta kerjasama dengan Kemendikbud dan sekolah.
Phenomenon of transition from communicable to non-communicable disases and the high mortality rate because of non-communicable diseases become a serious problem. One of the factor is because of the increasing number of overweight. In Indonesia, overweight in children age 6-12 years has the highest prevalence (9,2%). The purpose of this study is to know the difference between food consumption and respondent characteristics in children age 6-12 years with obesity based on the living area. This study is using Riskesdas 2010 data, with cross-sectional as the study design. The sample in the study is children age 6-12 years who are the samples in Riskesdas 2010 with the no-missing data of body-weight and height of the children, the fathers, and the mathers of children in the study. There are differences between total energy consumption in the urban area, protein consumption in urban and rural area, also mothers and fathers nutrition status in urban and rural area. This study suggests to educate the children and parents about the balancing and healthy food consumption, prioritizing program in urban area, also cooperate with Education Ministry and schools.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library