Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sastri Sunarti
Abstrak :
Penelitian sastra lisan perlu dilakukan untuk memahami hakikat sistem kelisanan dan sekaligus mengetahui masyarakat yang melahirkan sastra tersebut, seperti penelitian terhadap sastra lisan bailau sebagai salah satu ragam sastra lisan dari daerah Bayang Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Selain dari itu, penelitian terhadap sastra lisan baiIau dapat juga mengungkapkan bahwa sastra lisan ini pernah ada keberadaannya pada saat kepunahan khasanah sastra lisan di Indonesia sedang di ambang pintu. Saya mendukung pernyataan James J. Fox (1986:3) yang menyatakan bahwa sastra lisan merupakan sesuatu yang lebih dari sekadar cermin masa lampau suatu masyarakat; melainkan bahwa sastra lisan itu juga merupakan gambaran tentang rakyat yang diungkapkan dan diproyeksikan sepanjang waktu. Pandangan J. Fox tersebut diperkuat oleh pernyataan Finnegan (1973:3) yang menyebutkan bahwa sastra lisan adalah salah satu gejala kebudayaan yang terdapat pada masyarakat dan isinya mungkin mengenai berbagai peristiwa yang terjadi atau kebudayaan masyarakat pemilik sastra tersebut. Finnegan (1978:7) juga menjelaskan bahwa membicarakan sastra lisan tidak sempurna kalau kita hanya membicarakan karya sastranya saja melainkan kita harus juga menghubungkannya dengan pencerita, penceritaan, pendengar, atau khalayaknya. Untuk menghargai sepenuhnya karya lisan, menurut Finnegan, tidak cukup hanya kalau berdasarkan hasil analisis melalui interpretasi kata-kata, nada, struktur statistik, dan isinya saja. Gambaran tentang sastra lisan hendaknya juga membicarakan penggubah atau pencerita, variasi yang terjadi yang disebabkan oleh khalayak, saat penceritaan, reaksi khalayak, sumbangan alat-alat musiknya, dan konteks sosial tempat cerita itu dilaksanakan. Saya sangat terkesan dengan pernyataan Ibu Pudentia di ruang kelas mata kuliah sastra lisan bahwa peneliti sastra lisan Indonesia saat ini berpacu dengan kematian sastra lisan itu sendiri. Hal yang senada dengan pernyataan tersebut juga dilontarkan oleh Nani Tuloli (1991:2) bahwa besar kemungkinan akan hilangnya kekayaan budaya seiring berubah dan hilangnya ragam sastra lisan jika tidak segera diadakan penelitian dan usaha-usaha melestarikan sastra lisan ini. Setidaknya kita akan kehilangan proses pewarisan sastra lisan ini karena penutur sastra lisan yang ada saat ini kebanyakan adalah penutur yang sudah berusia lanjut, sebagaimana yang saya temukan pada tukang bailau dari daerah Bayang.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
398.204 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yawani Alloh
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang strategi Perpustakaan Nasional RI dalam melaksanakan pengembangan koleksi tradisi lisan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi fenomenologi untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di bidang akuisisi dalam menjalankan pengembangan koleksi tradisi lisan. Penelitian ini menggunakan teori dari Evans dan Saponaro 2005 sebagai acuan dalam mengambarkan pengembangan koleksi di Perpustakaan Nasional RI dan teori World Bank 1998 yang digunakan untuk menggambarkan tahapan preservasi pengetahuan tradisi lisan yang telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Bidang Koleksi Perpustakaan Nasional RI dengan menerapkan metode bola salju dalam mencari narasumber untuk wawancara serta menggunakan menggunakan metode wawancara tidak terstruktur agar diperoleh informasi sebanyak-banyaknya untuk kepentingan penelitian. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang strategi pengembangan koleksi dan presevasi pengetahuan tradisi lisan.
ABSTRACT
This research aims to provide an overview of the strategies of the National Library of Indonesia in carrying out the collection development of oral tradition. This research uses qualitative research methodology with phenomenology method to describe phenomena that occur in the field of acquisition in the running of the collection development of oral tradition. This research uses theories from Evans and Saponaro 2005 describe the development as a collection at the National Library of Indonesia and the theory of the World Bank 1998 used to describe the stages of a preservation of knowledge of oral tradition that has been carried out. This research was conducted in the fields Collection of the National Library of Indonesia by applying the snowball method in looking for informan for the interview as well as using unstructured interview method is not so much information obtained for the purposes of research. With this research is expected to enrich the knowledge of the collection and development strategy of knowledge presevation of oral tradition.
2016
T47294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
Abstrak :
Komunikasi akan selalu terjadi apabila ada seorang pembicara yang menyampaikan pesannya kepada pendengar secara lisan atau seorang penulis kepada pembaca melalui tulisan. Dalam komunikasi tulisan, pesan disampaikan dengan cara menulis pesan tersebut dalam huruf-huruf yang dikenal si pembaca dan disusun dalam bahasa yang dikuasai pembaca. Alat komunikasi lisan adalah bunyi-bunyi yang arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap pembicara. Bunyi-bunyi tersebut - tentu saja - disusun dalam kata-kata kemudian kafimat dan seterusnya sehingga terbentuk pesan yang diinginkan pembicara untuk diterima pendengar. Bunyi-bunyi bahasa dalam proses komunikasi tersebut dapat dihasilkan secara berbeda, tergantung pada alat ucap pembicara dan bunyi tersebut dapat juga diterima secara berbeda apabila alat dengar penerima pesan kurang sempurna. Pengiriman dan penenmaan pesan juga dapat tidak sesuai apabila Iatar belakang para pelaku komunikasi berbeda.
1995
LESA-25-Jan1995-92
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Valdy Adha Fireza
Abstrak :
Telemarketing menjadi suatu hal yang penting dalam dunia bisnis, termasuk dalam bidang asuransi. Telemarketing dalam bidang asuransi selain memasarkan produk asuransi, juga melakukan hubungan hukum (perjanjian) kepada tertanggung, hal ini telah memudahkan perusahaan asuransi dalam menjalankan usahanya namun disisi lain praktik perjanjian asuransi yang dilakukan secara lisan melalui telemarketing menuai banyak permasalahan dan kelemahan, seperti Surat Permohonan Asuransi Jiwa yang di gantikan dengan Voice Recording System atau Rekaman telepon yang bentuknya tidak tertulis, selain itu juga terdapat permasalahan bahwa telemarketer tidak memberikan informasi mengenai syarat dan ketentuan secara jelas, lengkap dan rinci juga permasalahan mengenai perbedaan antara syarat dan ketentuan dalam perjanjian asuransi dengan polis, sedangkan terdapat ketentuan dalam Pasal 258 Ayat (1) dan Ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang bahwa pembuktian adanya perjanjian Asuransi juga pembuktian adanya perbedaan antara syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Asuransi dengan Polis harus dibuktikan dengan adanya bukti tertulis. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan hukum perjanjian asuransi yang dilakukan secara lisan melalui telemarketing mengikat para pihak dan untuk mengetahui perlindungan terhadap tertanggung yang mengikatkan diri terhadap Perjanjian Asuransi yang dilakukan secara lisan melalui telemarketing. Hasil dari Penelitian ini adalah bahwa Perjanjian Asuransi keabsahannya diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan perjanjian asuransi yang dilakukan secara lisan melalui telemarketing  tidak memenuhi syarat sah perjanjian yang pertama (Pasal 1320 Ayat (1) KUH Perdata) yaitu kesepakatan para pihak karena adanya penyalahgunaan keadaan ketika membentuk perjanjian asuransi, selain itu juga tidak memenuhi asas konsensualisme, itikad baik dan kepastian hukum sehingga tidak memiliki kekuatan hukum secara sempurna karena dapat dibatalkan. Selain itu perjanjian asuransi yang dilakukan secara lisan melalui telemarketing juga tidak memenuhi hak dari konsumen yaitu mengenai hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa dan rekaman telepon (VRS) tidak dapat dijadikan alat bukti karena adanya ketentuan Pasal 258 Ayat (1) dan (2) KUHD dan juga VRS tersebut tidak dimiliki oleh tertanggung sehingga membuat posisi tertanggung lemah ketika terjadi sengketa.<
The Telemarketing is an important things in the business nowadays, including in the Insurance field. Besides promoting the product of the insurance, Insurance telemarketing also make an legal relation (agreement) on behalf of Insurance company to the insured. On the other hand, the practice of Insurance Agreement which conducted verbally through The Telemarketing triggered many problems and weaknesses, such as insurance agreement (written form) has replaced by the voice recording system that is unwritten form, moreover, there are some issue regarding the telemarketer do not provide or give the information about the terms and condition clearly, completely and detailed and also regarding the differences terms and condition between insurance agreement and the insurance policy, whereas Article 258 Paragraph (1) and Paragraph (2) in Indonesian commercial code stated that the proof of the existence of the insurance agreement and differences of terms and conditions between Insurance agreement and Insurance policy should be proven by written evidence. The purpose of this research is to find out the force of law of Insurance agreement conducted verbally through the telemarketing bounds the parties and to find out the protection of the insured who binds to the Insurance agreement conducted verbally through the telemarketing. The result of the research are that the validity of the Insurance Agreement is regulated in Indonesian Civil Code, and the Insurance agreement conducted verbally through the telemarketing do not fulfill the first requirments of valid agreement (Article 1320 Paragraph (1) in Indonesian Civil Code) since the telemarketer do a circumstance abuse when issuing the agreement. The telemarketing insurance practice also does not fulfill the principle of consensualism, good faith and legal certainty. Consenquently the insurance agreement do not have a perfect force of law since it voidable. Furthermore, telemarketing insurance practice do not fulfill the right of consumers regarding the right to get an information correctly, clearly, and honestly concerning the condition and the guarantee of goods and/ or services and regarding the Voice Recording system (VRS), it can not be used as evidence according to the Article 258 Paragraph (1) and (2) Indonesian Commercial Code. Further, the VRS is not owned by the insured, hence positioning the insured weaker when a dispute arises.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T53926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Saidi
Abstrak :
Disertasi ini ingin menunjukkan Djawi Sunda, di Cigugur, Kuningan. Sebuah komunitas Adat yang berhasil membangun keruku melalui prinsip:yang penting Melalui penelitian etnografi dan teori interaksi simbolik telah menunjukkan bahwa Seren Taun sebagai alat pengingat yang berisi tuntunan yang penuh makna simbolik dan berhasil merawat tran yang ditempuh lebih mengutamakan arti pentingnya sebuah kebebasan berkeyakinan, penegasan identitas, daripada transmisi tingkat keluarga. Kombinasi antara: resistensi dan adaptasi dalam menghadapi dominasi negara dan hegemoni agama resmi, merupakan perlawanan kultural yang paling mengesankan.
This dissertation aims at indicating survival strategies carried out by Djawi Sunda, Cigugur, Kuningan. It is a community succeeding to establish a peaceful religious life relationship. It suggests that the members have tolerance (sepengertian ethnographic research and symbolic interaction have indicated as a mnemonic device meanings?and a creative performance has worked to mai transmission. The strategy emphasizes more on faith freedom and identity insistence in public than in family. The combination of resistance and adaptation to cope with state domination and formal religious hegemony works impressively.
2015
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Opy Novitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Sintren sebagai tradisi lisan masih bertahan hingga saat ini. Dalam pertunjukan sintren terdapat prinsip kelisanan, yaitu saat pertunjukan berlangsung, penyanyi sudah memahami formula dalam membawakan tembang. Sebagai bagian dari alur perubahan kehidupan manusia, kebudayaan ikut berubah sesuai dengan kelangsungan hidup masyarakatnya.Hal ini juga berlaku pada kelangsungan pertunjukan sintren. Penelitian ini berfokus pada struktur dan fungsi pertunjukan sintren Mekar Jaya di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan proses pergeseran struktur dan fungsi sintren Mekar Jaya dan menganalisis faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran tersebut. Sumber data diperoleh dari data lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi pergeseran fungsi sintren sebagai ritual ke hiburan.Selain itu, struktur sintren juga mengalami pergeseran.
ABSTRACT
Sintren as an oral tradition is still widely used until now. There is a principle of oral in performing sintren that is when the show progresses, the singer already understand the formula to sing tembang. As a part of the changing flow of human life, culture will also change along with the society. This also applies to the continuity of sintren performances. This study focuses on the structure and function of Mekar Jaya sintren performance in Majenang Sub district, Cilacap Regency. The objective of this study is to describe the shifting process of structure and function of Mekar Jaya sintren and to analyze the factors that cause the shift. Sources of data were obtained from field data and literature study. The result of this study indicates that there is a shift of function in sintren as a ritual to entertainment purpose. In addition, the structure of sintren also experienced a shift.
2017
S69667
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
839.6 MET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 2000
907.59 SEJ
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hammerle, P. Johannes M.
Sumatera Utara: Yayasan Pusaka Nias, 2005
306.072 HAM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>