Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fransiskus Rendratmojo
Abstrak :
ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan lalu lintas logistik, terminal barang sangat dibutuhkan di suatu kota sebagai pusat distribusi agar dapat menciptakan arus lalu lintas logistik yang efisien, ekonomis, dengan memperhatikan faktor eksternal lainnya mengurangi polusi udara dan kerusakan jalan . Hingga saat ini Provinsi DKI Jakarta hanya memiliki Terminal Angkutan Barang TAB namun belum dapat difungsikan sebagai terminal antar moda sebagaimana dimaksudkan diawal pendiriannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan sebuah terminal barang beserta tingkat kepentingannya. Selain itu, tujuan lainnya ialah untuk mengetahui preferensi lokasi terminal barang yang dapat dikembangkan di Provinsi DKI Jakarta. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam tingkat kepentingan yang Penting dalam pengembangan Terminal Barang yaitu biaya, aksesibilitas, waktu, dan keselamatan/keamanan. Preferensi lokasi pengembangan terminal barang yang paling besar yaitu di Terminal Lodan.
ABSTRACT
In line with the development of the traffic logistics, freight terminal is needed in a city as distribution centers in order to create traffic flow efficient logistics, economical, with attention to other external factors reducing air pollution and road damage . Until now, Provincial of Jakarta has only Freight Terminal but not yet function as intermodal terminals as intended at the beginning of its establishment. The purpose of this study was to determine the factors that affecting the development of a freight terminal and its level of importance. In addition, another goal is to determine the location of the freight terminal preference that can be developed in DKI Jakarta. Factors belong to the the importance rate ldquo important rdquo in the development of freight terminal are cost, accessibility, time, and safety security. The biggest location preference of freight terminal development is in Terminal Lodan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T49624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistijo Sidarto Muljo
Abstrak :
Dimasa mendatang, perusahaan konsultan teknik di Indonesia dituntut untuk menjadi perusahaan yang yang memiliki tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity untuk dapat bersaing di tingkat dunia/global. Sehubungan dengan itu, di Indonesia belum tersedianya produk perusahaan asuransi yang mau memberikan jaminannya dalam hal liability dan indemnity. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besarkah tingkat kesiapan dan pada perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnitynya kepada kliennya. Dari 91 responden perusahaan konsultan teknik, dengan menggunakan analisis nilai rata-rata, frekuensi, faktor dan uji-t, diperoleh hasil bahwasanya secara umum: 1. Tingkat pentingnya variabel dari perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity ada pada tingkat 'penting' (skala 4). 2. Tingkat kesiapan dari perusahaan konsultan teknik untuk menjadi perusahaan konsultan yang mempunyai tenaga ahli yang professional liability dan mampu memberikan professional indemnity ada pada tingkat `cukup siap' (skala 3). 3. Perusahaan konsultan teknik yang berlokasi di Jakarta mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik yang berada di Jawa/luar Jakarta. 4. Perusahaan konsultan teknik yang besar mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik menengah. 5. Perusahaan konsultan teknik yang berumur lebih lama mempunyai tingkat kesiapan yang lebih baik dari pada perusahaan konsultan teknik yang lebih muda. 6. Terdapat 8 kelompok perusahaan konsultan teknik dilihat dari tingkat pentingnya variabel-variabel kesiapan yang saling berkaitan 7. Terdapat 7 kelompok perusahaan konsultan teknik dilihat dari variabel-variabel kesiapan yang saling berkaitan.
In the future, Consultant engineering company in Indonesia should be insisted on having professional liability manpower and available to put up professional indemnity in the framework to compete in the global. Bearing on that, in Indonesia there is no insurance company, which can give guarantee in liability and indemnity. This research is make to find out how high is the alertness of the consultant engineering company in Indonesia to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity to their clients. From 91 of the respondents of consultant engineering, by using mean analysis, frequencies, factor analysis and t-test, in general can be concluded as following: 1. The Importance variables for consultant engineering company to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity is in 'important' level (fourth scale) 2. The alertness consultant engineering company to become consultant company which have professional liability manpower and available to put up professional indemnity is in `ready enough' level (third scale) 3. Consultant engineering companies which located in Jakarta have better alertness than the consultant engineering which located outside of Jakarta I in Jawa. 4. Big consultant engineering companies have more better alertness that medium consultant engineering companies 5. Old consultant engineering companies have more better alertness than the younger consultant engineering companies. 6. There are eight consultant engineering groups which have connected importance variables. 7. There are seven consultant engineering groups which have connected alertness variables.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendrityasih Dinakara
Abstrak :
Stasiun Manggarai merupakan stasiun yang melayani rute KRL Commuter Line, KA Bandara, dan KA Jarak Jauh. Stasiun Manggarai direncanakan menjadi stasiun sentral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penumpang pada tingkat pelayanan yang diberikan Stasiun Manggarai. Responden untuk penelitian ini adalah penumpang pada Stasiun Manggarai. Sampel yang digunakan untuk penelitian sebanyak 100 responden. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi secara langsung dan perbandingan dengan Standar Pelayanan Minimum No. 63 Tahun 2019. Penyebaran kuesioner kepada responden dilakukan secara online. Hasil dari kuesioner diolah dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil analisis, Stasiun Manggarai memenuhi tingkat kesesuaian berdasarkan SPM sebesar 75,76%. Dari metode IPA, tingkat kesesuaian pelayanan sebesar 84,99% pada sebelum Switch Over ke-5 dan sebesar 68,70% pada setelah Switch Over ke-5. Hasil ini menunjukkan tingkat kesesuaian sebelum SO ke-5 termasuk tinggi, sementara setelah SO ke-5 termasuk kategori sedang. Dari hasil metode CSI juga didapatkan nilai 72% pada sebelum Switch Over ke-5 dan sebesar 71% pada setelah Switch Over ke-5. Kedua nilai ini menunjukkan bahwa penumpang merasa puas pada tingkat pelayanan Stasiun Manggarai. Namun, masih terdapat pelayanan yang harus ditingkatkan berdasarkan posisi atribut pelayanan yang berada pada kuadran A. ......Manggarai Station serves KRL Commuter Line, Airport Train, and Long-distance Train routes. Manggarai Station is planned to be a central station. This study aims to determine the passenger satisfaction level of the services provided by Manggarai Station. Respondents for this study were passengers in Manggarai Station. The sample used for the study was 100 respondents. The method used for data collection is direct observation and comparison with Minimum Service Standard No. 63 of 2019, also an online questionnaire was distributed to respondents. The results of the questionnaire were processed using the Importance Performance Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) methods. Based on the results of the analysis, Manggarai Station meets the level of conformity based on the SPM of 75.76%. From the IPA method, the level of service suitability is 84.99% before the 5th Switch Over and 68.70% after the 5th Switch Over. These results indicate that the level of conformity before the 5th SO is high, while after the 5th SO, it is in the medium category. From the results of the CSI method, it obtained a value of 72% before the 5th Switch Over and 71% after the 5th Switch Over. These two values indicate that passengers are satisfied with the services provided by Manggarai Station. However, there are still services that must be improved based on the position of service attributes that are in quadrant A.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library