Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gian Habib Syah
"Di Indonesia, potensi dalam pengembangan perusahaan rintisan menunjukkan prospek yang menjanjikan, namun sebagian besar perusahaan rintisan hanya mampu bertahan selama kurang dari dua tahun. Tantangan ini disebabkan oleh kesulitan dalam menemukan model bisnis yang cocok dan kurangnya validasi pasar utuk produk yang akan dikembangkan. Salah satu metode yang efektif untuk melakukan validasi pasar adalah dengan menciptakan Minimum Viable Product (MVP) dan mengujinya kepada target segmen pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MVP yang memiliki value proposition yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga mencapai product-market fit. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif untuk memahami permasalahan dan harapan pelanggan, serta menguji ide produk. Penggunaan metode customer development dipilih untuk memastikan bahwa fitur-fitur MVP yang dikembangkan sejalan dengan model bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Partisipan dalam penelitian ini melibatkan 10 pembaca, 5 penerbit, dan 5 penulis. Temuan dari penelitian ini menghasilkan rekomendasi model bisnis dalam bentuk Lean Canvas dan MVP berupa aplikasi prototipe sebagai dasar untuk pengembangan produk platform perusahaan rintisan lokapasar buku digital. Dari umpan balik penggunaan aplikasi prototipe, ditemukan bahwa conversion rate mencapai 93,3%. Hal ini menunjukkan bahwa MVP tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan ke tahap customer creation dan company building.

In Indonesia, startup market development shows significant potential, however, most startups struggle to survive for more than two years. This challenge arises due to difficulties in finding a suitable business model and a lack of market validation for the products they aim to develop. One method for market validation is creating a Minimum Viable Product (MVP) tested on the target customer segment. This study aims to analyze an MVP with a value proposition that meets customer needs, achieving product-market fit. Qualitative methods were used to understand customer issues and expectations, while also testing product ideas. The customer development method was chosen in order to ensure that the MVP features align with the business model while also meeting customer needs. The study involved 10 (ten) readers, 5 (five) publishers, and 5 (five) writers as participants. The results of this research were business model recommendations in the form of Lean Canvas and an MVP prototype application, laying the foundation for developing a startup platform for a digital book marketplace. Based on users feedbacks from the prototype application, a conversion rate of 93.3% was achieved, indicating that the MVP has significant potential for further development into the customer creation and company building stages."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anom Sejogati
"Indonesia menjadi negara dengan jumlah startup mencapai 2.339, akan tetapi jumlah tersebut tidak diimbangi dengan keberlangsungan dari startup tersebut. Umumnya startup hanya mampu bertahan kurang dari dua tahun. Salah satu penyebabnya adalah 35% produk atau solusi yang ditawarkan belum sesuai kebutuhan pasar. Hal ini karena belum optimalnya validasi pasar terkait produk yang akan dikembangkan. Salah satu cara untuk memvalidasi pasar adalah dengan membuat minimum viable product (MVP) yang diujicobakan kepada target segmen pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MVP dengan value proposition yang menjawab kebutuhan pelanggan sehingga dapat dicapai produt-market fit. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengetahui permasalahan dan harapan pelanggan serta menguji ide produk. Permasalahan dan harapan ini digunakan untuk menganalisis value proposition yang tepat untuk pelanggan menggunakan value proposition canvas (VPC). Value proposition ini menjadi masukan untuk hipotesis model bisnis awal menggunakan Lean Canvas dan menjadi landasan fitur MVP. Metode customer development dipilih agar fitur MVP yang dikembangkan selaras dengan model bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 12 orang guru, 8 orang tua, dan 4 siswa. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi model bisnis dalam bentuk Lean Canvas dan MVP dalam bentuk aplikasi prototipe sebagai dasar untuk membangun sebuah produk startup yaitu platform pembelajaran berbasis jejaring sosial. Berdasarkan umpan balik penggunaan aplikasi prototipe didapatkan conversion rate sebesar 91.7%. Hal ini menunjukkan MVP tersebut layak untuk dikembangkan ke tahap customer creation dan company building.

Indonesia is a country with a number of startups reaching 2,339, but this number is not matched by the sustainability of these startups. Generally, startups can only last less than two years. One of the reasons is that 35% of the products or solutions offered are not following market needs. This is because the market validation has not been optimal regarding the product to be developed. One way to validate the market is to create a minimum viable product (MVP) that is piloted to target customer segments. This study aims to analyze MVP with a value proposition that answers customer needs so that product-market fit can be achieved. A qualitative approach is used to find out the pains and gains of customers and to test product ideas. These pains and gains are used to analyze the right value proposition for customers using the value proposition canvas (VPC). This value proposition becomes the input for the initial business model hypothesis using Lean Canvas and becomes the basis for the MVP feature. The customer development method was chosen so that the MVP features developed are in line with the business model and meet customer needs. Respondents in this study consisted of 12 teachers, 8 parents, and 4 students. This research produces business model recommendations in the form of Lean Canvas and MVP in the form of a prototype application as the basis for building a startup product, namely a social network-based learning platform. Based on the feedback using the prototype application, the conversion rate was 91.7%. This shows that the MVP made is feasible to be developed for the customer creation and company building stages."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Habib Syah
"Di Indonesia, potensi dalam pengembangan perusahaan rintisan menunjukkan prospek yang menjanjikan, namun sebagian besar perusahaan rintisan hanya mampu bertahan selama kurang dari dua tahun. Tantangan ini disebabkan oleh kesulitan dalam menemukan model bisnis yang cocok dan kurangnya validasi pasar utuk produk yang akan dikembangkan. Salah satu metode yang efektif untuk melakukan validasi pasar adalah dengan menciptakan Minimum Viable Product (MVP) dan mengujinya kepada target segmen pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MVP yang memiliki value proposition yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga mencapai product-market fit. Dalam penelitian ini, digunakan metode kualitatif untuk memahami permasalahan dan harapan pelanggan, serta menguji ide produk. Penggunaan metode customer development dipilih untuk memastikan bahwa fitur-fitur MVP yang dikembangkan sejalan dengan model bisnis dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Partisipan dalam penelitian ini melibatkan 10 pembaca, 5 penerbit, dan 5 penulis. Temuan dari penelitian ini menghasilkan rekomendasi model bisnis dalam bentuk Lean Canvas dan MVP berupa aplikasi prototipe sebagai dasar untuk pengembangan produk platform perusahaan rintisan lokapasar buku digital. Dari umpan balik penggunaan aplikasi prototipe, ditemukan bahwa conversion rate mencapai 93,3%. Hal ini menunjukkan bahwa MVP tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan ke tahap customer creation dan company building.

In Indonesia, startup market development shows significant potential, however, most startups struggle to survive for more than two years. This challenge arises due to difficulties in finding a suitable business model and a lack of market validation for the products they aim to develop. One method for market validation is creating a Minimum Viable Product (MVP) tested on the target customer segment. This study aims to analyze an MVP with a value proposition that meets customer needs, achieving product-market fit. Qualitative methods were used to understand customer issues and expectations, while also testing product ideas. The customer development method was chosen in order to ensure that the MVP features align with the business model while also meeting customer needs. The study involved 10 (ten) readers, 5 (five) publishers, and 5 (five) writers as participants. The results of this research were business model recommendations in the form of Lean Canvas and an MVP prototype application, laying the foundation for developing a startup platform for a digital book marketplace. Based on users feedbacks from the prototype application, a conversion rate of 93.3% was achieved, indicating that the MVP has significant potential for further development into the customer creation and company building stages."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmalasari
"Tren gaya hidup konsumtif berdampak besar pada lingkungan yaitu peningkatan drastis dalam limbah tekstil maupun elektronik. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021, Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil dan 2 juta ton limbah elektronik. Tren gaya hidup minimalis muncul sebagai suara yang berbicara tentang pentingnya kembali kepada sederhana dan menghormati alam. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi, misalnya kesulitan menemukan pembeli atau penerima sumbangan untuk barang second hand mereka. Di era digital yang terus berkembang, teknologi telah memainkan peran yang semakin penting dalam upaya menjaga lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Inilah saat yang tepat bagi para startup untuk menciptakan solusi kreatif yang menggabungkan teknologi, inovasi, dan kepedulian lingkungan yang mendukung tren gaya hidup minimalis. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap model bisnis dan fitur platform startup decluttering barang second hand menggunakan metode Lean Startup. Pendekatan kualitatif dilakukan dalam menganalisis hipotesis model bisnis dari startup sejenis dan direpresentasikan dalam bentuk Lean Canvas. Untuk merancang Minimum Viable Product (MVP) yang selaras dengan model bisnis tersebut, digunakan metode Customer Development. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi model bisnis dan fitur platform yang dapat dijadikan baseline dalam membangun sebuah startup decluttering barang second hand. Model bisnis tersebut selaras dengan MVP conversion rate 100% berdasarkan feedback dari pengguna.

The consumer lifestyle trend has a significant environmental impact, specifically the dramatic increase in textile and electronic waste. According to data from the Ministry of Environment and Forestry's National Waste Management Information System, Indonesia produced 2.3 million tonnes of textile waste and 2 million tonnes of electronic waste in 2021. The minimalist lifestyle trend arose as a voice emphasizing the importance of returning to simplicity and respecting nature. However, there are several issues, such as difficulty finding buyers or recipients of donations for their used goods. Technology has become increasingly important in efforts to protect the environment and support sustainability in the ever-expanding digital era. This is an excellent time for startups to develop innovative solutions that combine technology, innovation, and environmental consciousness in order to support the minimalist lifestyle trend. Using the Lean Startup method, this study will examine the business model and features of a second hand goods decluttering startup platform. A qualitative approach is used to analyze business model hypotheses from similar startups, which is represented by a Lean Canvas. The Customer Development method is used to create a Minimum Viable Product (MVP) that is in line with the business model. The findings of this study include business model recommendations and platform features that can be used as a starting point for developing a startup that sells second hand goods. Based on user feedback, this business model conforms to the MVP conversion rate of 100%."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library