Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Hifzil Rinandra Putri
Abstrak :
Manusia selalu melihat warna pada segala sesuatu, termasuk dalam ruang interior. Warna sebagai salah satu elemen ruang interior memengaruhi manusia dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, emosi dan perilaku. Ruang interior dapat dimanipulasi dengan warna dan memengaruhi manusia sebagai pengguna ruang interior dengan tujuan untuk menstimulasi manusia sehingga tercapai well-being. Untuk mengkomposisi warna dalam ruang interior dapat digunakan kontras sebagai penyusun ruang interior. Kontras warna dikonstruksi dalam ruang interior berdasarkan dua teori warna, yaitu Itten tentang jenis kontras warna dan Albers tentang interaksi warna kontras. Lansia sebagai pengguna ruang mengalami penurunan fungsi penglihatan, sehingga kesulitan untuk melihat dan mendapat informasi dalam suatu ruang interior. Oleh karena itu, untuk mendukung lansia sebagai pengguna ruang interior sehingga tercapai kejelasan visual dan memberi dampak positif psikologis seperti menghilangkan insecurity dibutuhkan kontras warna dalam ruang interior.
......
People always see color on everything ndash including the color in interior space. Color, as an element of an interior space, affect humans in various aspects, such as health, emotions and behavior. The interior space can be manipulated with color and affect humans as the user of interior space in order to stimulate people to achieve well being. One of ways to compose color in the interior space is by using contrast to construct interior space. In this thesis, color contrast is constructed in the interior space based on two color theories Itten about color contrast and Albers about interaction of color on color contrast. Elderly as the user of interior space undergo vision impairments, making it difficult to see and get information in the interior space. Therefore, to support the elderly as the user of interior space in order to achieve visual clarity and give positive psychological impact such as eliminating insecurity color contrast is required in interior space.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69141
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anggi Gracia
Abstrak :
Fasilitas transportasi publik sebagai suatu lingkungan terbangun yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat, sudah seharusnya mampu untuk memenuhi kebutuhan navigasi dari setiap penggunanya, termasuk penyandang low vision. Dalam upaya peningkatan kemampuan orientasi dan mobilitas dari low vision, penting untuk melibatkan kehadiran kontras warna yang berpotensi bagi sisa penglihatan penyandang pada elemen komunikatif guna memperoleh informasi spasial yang dibutuhkan. Studi penerapan warna pada fitur ruang dari Stasiun MRT Bundaran HI dan Halte TransJakarta ASEAN memperlihatkan pemenuhan akan kebutuhan perolehan informasi bagi penyandang low vision melalui aplikasi akan kontras warna pada fiturfitur ruang baik melalui fitur arsitektur maupun fitur grafis. Penerapan kontras warna yang baik dilihat berdasarkan standar desain praktik yang ada dan perbedaan akan atribut dari hasil interaksi antar warna. Hasil observasi menemukan bahwa tidak semua fitur dari stasiun maupun halte berpotensi dalam memenuhi kebutuhan penyandang low vision. Namun, dibandingkan dengan Halte TransJakarta ASEAN, dapat dikatakan bahwa ruang pada Stasiun MRT Bundaran HI lebih memperhatikan aplikasi serta tingkat kontras warna yang berpotensi dalam membantu kemampuan orientasi dan mobilitas penyandang. Sehingga, seluruh tipe fasilitas transportasi umum yang ada perlu mempertimbangkan sisa penglihatan low vision dalam penerapan warna akan fitur ruang.
......Public transportation facilities act as a built environment that plays a role in meeting the daily needs of the community, therefore it should be able to meet the navigation needs of each user, including people with low vision. In an effort to improve the orientation and mobility abilities of low vision, it is important to involve the presence of adequate colour contrast for the residual vision through communicative elements in order to obtain the required spatial information. The study of the application of colour to the spatial features of the Bundaran HI MRT Station and ASEAN TransJakarta Bus Stop demonstrates the fulfilment of the information gathering needs of those with low vision through the application of colour contrast to spatial features, both architectural and graphic features. Adequate application of colour contrast is seen based on existing design standards of practice and the differences in attributes resulting from the interaction between colours. Observations found that not all features of the stations and bus stops have met adequate standards for people with low vision. However, compared to the ASEAN TransJakarta Bus Stop, it can be said that Bundaran HI MRT Station pays more attention to the application and level of colour contrast that has the potential to assist low vision's orientation and mobility skills.. Therefore, all types of public transportation facilities need to consider the residual vision of low vision in the colour application of spatial features.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library