Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hikam
Abstrak :
ABSTRAK
harga konstanta dielektrik barium titanat sebagai fungsi tekanan hampir konstan sebesar 1243 sampai tekanan 1.4 x 109 Pa, kemudian naik secara tajam mencapai harga maksimum pada tekanan sekitar 1,75 x 109 Pa. Di atas tekanan ini harga konstanta dielektrik turun menurut grafik 1/p sampai tekanan 2,13 x 109 Pa. Tekanan dimana harga konstanta dielektrik mencapai harga maksimum dinamakan tekanan transisi Pc. Artinya pada tekanan tersebut transisi fase dari feroelektrik menjadi non feroelektrik. Sifat ini ternyata sama dengan perumusan Curie - Weiss untuk ketergantungan konstanta dielektrik pada temperatur. Jika ditinjau dari polarisasi listrik spontannya maka diatas tekanan transisi ini harga polarisasi listrik spontan akan menuju nol.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This study estimates the specification of aggregate production for Indonesia using the constant elasticity of subtitution (CES) production function. The data used in the is an annual data from 1976-2004. By linearized the CES production function, the general last square methods of regression (Wirh the Cochrane-Orcutt Interation Procedure) shows that the elasticity of subtitution between labor and capital is un-perfect which means that the elasticity of subtitution between labor and capital is un-perfect subtitution.This finding is relevant with the cobb-douglas production function as a special case of un-perfect subtitution production function
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
Abstrak :
Dalam tesis ini diuraikan tentang perancangan rangkaian kontrol kecepatan motor induksi AC tiga fasa menggunakan algoritma space vector dan pengendali PI dengan metode v/f konstan berbasis microcontroller AVR tipe Atmegal6.Dalam penelitian ini dicoba aplikasi metode Vlf konstan untuk optimasi parameter-parameter dalam pengendali PI (Proportional integral) untuk mengatur kecepatan motor induksi AC tiga fasa tanpa beban. Dalam percobaan, digunakan sensor kecepatan dari motor dc 12 volt yang difungsikan sebagai generator yang dihubungkan kerangkaian op-amp. Keluaran tegangan Op-Amp dihubungkan ke ADC microcontroller sebagai sinyal feedback dari kecepatan aktual motor AC tiga fasa. Sebagai pengendali PI digunakan microcontroller ATMegal6 untuk mencari watak kalang terbuka motor induksi ac tiga fasa. Kemudian secara empiris dicari fungsi alih motor tersebut. Setelah didapatkan kemudian ditentukan spesifikasi kinerja sistem kendali PI pada motor AC tiga fasa untuk menentukan besaran Kp, Ki, 0, dan z untuk kemudian diaplikasikan ke sistem tersebut. Pengujian dilakukan untuk setpoint bermanufer dari 480 rpm ke 1080 rpm, kemudian dari 1200 rpm ke 480 rpm. Berdasarkan basil penelitian menunjukkan bahwa sistem kendali PI untuk kecepatan motor AC tiga fasa dapat dikendalikan untuk mencapai kondisi stabil, jika manuver set point di bawah spesifikasi kinerja kecepatan nominal motor AC tiga phasa yaitu 900 rpm.
This thesis describes speed control design of three phase ac induction motor using the space-vector algorithm and controller PI with constant vlf method based on microcontroller avr type atmegal 6. In this research tried the application of method Vlf constant for optimization of parameters in controller PI ( integral Proportional) to arrange speed of AC induction motor triphase at no load condition. On experiment, applied speed censor from 12 volts d.c.motor functioned as generator connected by circuit op-amp. Output voltage Op-Amp interfaced to ADC microcontroller as signal feedback from actual speed of triphase AC induction motor. PI controller applied to microcontroller ATMegaI6 in searching open loop character of threephase AC induction motor. Then in empiric is searched transfer function of the motor. After that, determined specification of control system performance PI at triphase AC motor to determine magnitude Kp, Ki, 0, dan z , and then is applicated to the system. Testing system is done for setpoint manuver from 480 rpm to 1080 rpm, and then from 1200 rpm to 480 rpm. Based on the result of research indicates that control system PI for speed of triphase AC motor can be controlled to reach stable condition, if maneuver set point under specification of three phasa AC motor nominal speed performance is 900 rpm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24411
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gadang Priyotomo
Abstrak :
Baja tahan karat jenis austenitik AISI 304 mempunyai kerentanan terhadap korosi retak tegang di dalam larutan korosif klorida. Baja tipe ini juga rentan terhadap temperatur sensitasi antara 580°C - 815°C. Kerentanan tersebut jelas terjadi pada korosi batas butir. Batas butir mengandung krom karbida. Kombinasi antara internal material logam dan lingkungan memberikan efek korosi retak tegang. Lingkungan MgCl2 merupakan lingkungan korosif yang berperan dalam jenis korosi ini. Pengujian korosi retak tegang dilakukan dengan metode beban konstan (creep) melalui beban 20 kg/mm2, 25 kg/mm2, 30,5 Kg/mm2, dan 40 Kg/mm2 di larutan 42wt% MgCl2 bersuhu 106°C. Perlakuan material dibagi dua yaitu anil 1100°C, tahan 1 jam, kemudian celup cepat air dan tanpa anil. Kedua perlakuan tersebut disensitasi (600°C,700°C,800°C). Pengujian kualitatif karbida, pengujian komposisi bulk, larutan uji (AAS), pengujian kekerasan Vickers, metalografi (foto makro) dan pengujian SEM EDS dilakukan. Hasil menunjukkan pengujian kekerasan vickers pada suhu sensitasi 7000C mengalami penurunan berkisar 152,06 Hv (anil 1100°C) dan 199,1 Hv (non anil 1100°C) dibandingkan suhu sensitasi 600°C dan 800°C. Tren sama juga terjadi pada pengujian SCC beban konstan, pada temperatur sensitasi 700°C, waktu patah (tf) lebih pendek dibandingkan suhu sensitasi 600°C & 800°C di dua kondisi material berbeda. Waktu patah tercepat pada beban 25 Kg/mm2 3 detik di kondisi anil 1100°C,suhu sensitasi 700°C dan terlama pada beban 30,5 Kg/mm2 86400 detik di kondisi tanpa anil,suhu sensitasi 6000C. Laju pemuluran (iss) tertinggi pada beban 25 kg/mm2 4,80 mm/detik di kondisi anil 11000C,suhu sensitasi 700°C dan terendah pada beban 30,5 Kg/mm2 3.10-8 mm/detik di kondisi tidak anil 1100°C. Bentuk patahan SCC berbentuk intergranular (tidak dianil 11000C). Bentuk patahan transgranular dengan banyak struktur dimple (void-void) nampak banyak di material anil 1100 berbagai suhu sensitasi. Prosentase peningkatan kelarutan Fe kedalam larutan uji antara 484% hingga 2050% , Kation Cr antara 750% hingga 3540%, dan Kation Ni hingga 110%. ......Austenitic Stainless steel (AISI 304) has a susceptibility of stress corrosion cracking inside corrosive chloride solution. This material also is susceptible from sensitizing temperature (580°C-815°C). This susceptibility of material clearly is undergone in intergranular corrosion. Grain boundaries contain chromium carbide. The combination of internal material and environment can contribute a great effect of stress corrosion cracking (SCC). MgCl2 circumstance have main role for SCC as corrosive solution. SCC test was conducted with constant load method (creep) of 20 Kg/mm2, 25 Kg/mm2, 30,5 Kg/mm2, and 40 Kg/mm2 in 42 wt% MgCl2 solution and constant temperature of 1060C. Material treatment is divided two sides : (1) annealing process (1100°C); holding 1 hour then quenching process and (2) without annealing. These two treatments were sensitized at 600°C, 700°C and 800°C. The qualitative test of carbide, the test of bulk chemical composition, solution test (AAS), Vickers hardness test, metallography, and SEM EDS test conducted. Test results show Vickers hardness value on sensitizing temperature of 7000C that was undergone the decreasing of range 152,06 Hv (annealing of 11000C) and 199,1 Hv (non annealing) by comparing sensitizing temperature of 600°C and 800°C. The same trend also was happen at the test of SCC. On sensitizing temperature of 7000C fracture time (tf) is shorter than sensitizing temperature of 600°C and 800°C in two different material conditions. The shortest fracture time is happened at load of 25 Kg/mm2 that is tf of 3 seconds in annealing condition of 1100°C and sensitizing temperature of 700°C. The longest fracture time is also happened at load of 30,5 Kg/mm2 that is tf of 86400 seconds without annealing process and sensitizing 600°C. The Highest Elongation rate (iss) at load of 25 Kg/mm2 is 4,80 mm/s in annealing condition of 1100°C for sensitizing temperature of 700°C. The lowest one at load of 30,5 Kg/mm2 is 3.10-8 mm/s without annealing condition of 1100°C. The average shape of fracture of SCC is intergranular form without annealing process of 11000C. The shape of transgranular fracture with surface structure of dimples was undergone at annealing material of 1100°C with various sensitizing temperatures. The increasing of dissolution percentage of Fe ions to test solution between 484% to 2050%, from 750% to 3540% (Cr ion), and up to 110% (Ni ion).
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21374
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dibuat suatu alat ukur untuk menetukan konstanta dielektrik lapisan tipis dengan metode arus konstan. Alat itu, dicoba untuk mengukur lima sampel yaitu substrat corning dideposisi lapisan tipis dengan teknik spin coating dari PIZT 8%, PVZT 8%, PNT8%, dan PGZT 8%. Hasil yang diperoleh dari pengukuran mengalami problem sehingga tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu penghitungan konstanta dielektrik dilakukan dengan menggunakan bantuan RCL meter tipe Fluke PM6306. Hasil penghitungan konstanta memakai alat yang dibuat yang diprogram dengan Labview diperoleh Hasil penghitungan konstanta masing-masing sampel tersebut adalah dengan program Labview diperoleh K substrat corning = 3,33; K PIZT 8% = 9,97; K PVZT 8% = 19,88; K PNZT 8% = 11,60 dan K PGZT 8% = 8,06. Dibandingkan dengan hasil pengukuran memakai RCL meter Fluke PM 6306 diperoleh K substrat corning = 2,061; K PIZT 8% = 20,178; K PVZT 8% = 22,923; K PNZT 8% = 22,211 dan K PGZT 8% = 20,062. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang berarti. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
[Universitas Indonesia, ], 2006
S29147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilmiyati Sari
Abstrak :
Penularan penyakit dari satu individu ke individu lainnya dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal. Tesis ini membahas model epidemik SIR untuk penyakit yang menular secara horizontal dan vertikal. Dinamika dari model ini digambarkan dari kelakuan titik kesetimbangannya, yaitu titik kesetimbangan epidemik dan titik kesetimbangan bebas-infeksi. Basic reproduction number digunakan untuk menentukan kriteria kestabilan titik kesetimbangan. Dalam upaya pencegahan penyakit yang menular secara horizontal dan vertikal dilakukan strategi pemberian vaksin. Strategi vaksinasi dibedakan menjadi dua, yaitu strategi vaksinasi konstan dan strategi vaksinasi denyut. Efek vaksinasi terhadap penyakit ini dapat dilihat dari dinamika model epidemik SIR dengan pengaruh vaksinasi konstan dan vaksinasi denyut. Secara teori, analisa dinamik model SIR dengan vaksinasi konstan sama dengan analisa dinamik model SIR tanpa vaksinasi. Analisa dinamik untuk model SIR dengan vaksinasi denyut menghasilkan solusi periodik bebas-infeksi yang stabil. Selain itu, solusi periodik model SIR dengan vaksinasi denyut lebih cepat stabil dari pada model SIR dengan vaksinasi konstan dan tanpa vaksinasi jika periode pemberian vaksin untuk strategi vaksinasi denyut T kurang dari Tc. Untuk mendukung pembahasan teori di dalam penelitian ini, dilakukan simulasi dengan menggunakan software Matlab.
Some disease may be passed from one individual to another via horizontal or vertical transmission. In this thesis, it is discussed the SIR epidemic model of disease that are both horizontally and vertically transmitted. The dynamics of this disease model is described from the behavior equilibrium point, that is epidemic equilibrium point and infection-free equilibrium point. Basic reproduction number of criteria is used to determine the stability of equilibrium point. In efforts to prevent outbreaks of diseases that are both horizontally and vertically transmitted is performed vaccination strategies. There are two vaccination strategies, namely constant vaccination and pulse vaccination. The effect of vaccination against this disease can be seen from the dynamics of SIR epidemic models with constant and pulse vaccination. Theoretical result shows that under constant vaccination, the dynamic behavior is similar to no vaccination. Under pulse vaccination, infection-free periodic solution is stable. In addition, this infection-free periodic solution is stable faster than SIR epidemic models with constant vaccination and no vaccination if vaccine delivery period for the pulse vaccination strategy T less than Tc. To support the discussion of the theory in this study, we perform some simulations using the software Matlab.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T32255
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library