Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Darmawan
Abstrak :
Kompor gas sebagai salah satu sumber emisi polutan di lingkungan rumah tangga diduga mempunyai ancaman serius terhadap kesehatan pemakai. Akumulasi gas polutan yang dihasilkan oleh kompor gas LPG telah diteliti mampu memberikan pengaruh serius terhadap pemakai. Dengan efisiensi termal yang rendah 30-40% kompor gas kurang efisien sebagai media pembakaran rumah tangga. Sehingga diperlukan suatu cara yang efektif untuk meningkatkan efisiensi termal dan reduksi emisi polutan dari kompor gas.

Usaha yang dapat dilakukan adalah mengganti media pembakaran (port burner) dengan suatu material berkatalis. Pemilihan material berkatalis diharapkan dapat meningkatkan efisiensi termal dan menurunkan emisi polutan gas hasil pembakaran. Penelitian ini bertujuan mensintesa port berkatalis sebagai pengganti port konvensional dengan inti aktif Cr203 dan support Al2O3. Dalam penelitian ini, gibbsite, boehmite dan Al2O3 yang digunakan disintesa dari pemurnian bauksit menggunakan proses Bayer.

Penelitian ini telah mempelajari peningkatan efisiensi termal dan uji aktifasi terhadap emisi polutan kompor gas menggunakan 5% loading Cr2O3 terhadap alumina yang dicoating pada permukaan support yang terbuat dari boehmite (70%) dan clay (30%) sedangkan lantanida oksida (5% wt) dan PEG (2% wt) ditambahkan sebagai aditif. Penelitian dilakukan pada variasi laju alir LPG sebesar 6,67, 8,25, 10, 15 dan 20 cm³/s.

Hasil yang didapat pada penelitian peningkatan efisiensi termal, peningkatan efisiensi teramati sebesar 5,6% pada Al2O3, 8% pada Cr2O3/Al2O3 dan 2,12% Cr2O3/Al2O3 (bentuk port sama dengan Al2O3). Sedangkan pada uji aktifasi reduksi emisi polutan didapat emisi hidrokarbon sebesar 5 ppm vol. (konvensional), 30,12 ppm vol. (Al2O3) dan 43,08 ppm vol. (Cr2O3/Al2O3).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gilang Kencana Wungu
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S50842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maylasari Utami
Abstrak :
Energi yang aman dan rnudah di gunakan merupakan kebutuhan yang rnutlak bagi kehidupan rnanusia. Minyak bumi merupakan Salah Satu energi yang paling popular saat ini dan tersedia di alam dalam jumlah yang terbatas. Padahal dengan meledaknya populasi manusia dan meningkatnya konsunlsi energi akan membuat cadangan minyak bluni Semakin menipis. Energi untuk rnemasak rnerupakan Salah satu konsumsi energi terbesar pada negara berkembang. Oleh karena itu dilakukanlah berbagai upaya konservasi energi, dalam rumah tangga Salah Satu cara untuk menghernat energi adalah dengan menggunakan kornpor yang memiliki eisiensi tinggi, dalam hal ini adalah irit bahan bakar dan memiliki hear release rate atau laju produksi kalor yang besar. Untuk itu dilakukan pengujian laju produksi kalor berdasarkan konsumsi oksigen dan kebutuhan bahan bakar dari beberapa kompor rumah tangga dengan bahan bakar minyak tanah. Pengujian laju produksi kalor dilakukan dengan rnenggunakanjire calorimerer, dan konsumsi oksigen diukur dengan menggunakan gas analyzer. Kompor yang rnemiliki laju produksi kalor tinggi dan konsumsi bahan bakar yang rendah akan djrekomendasikan untuk digunakan dalam rumah tangga. ......Nowadays, save and easy to use energy is an unconditional need for human IW. Petroleum is one of energy that popular today, and available ini world on limited number. Besides the boom of human population, and the rise of energy consumption will cause the diminish of petroleum reverse. The energy for cooking is one ofthe biggest energy consumption at development country. Thats why people doing various means to conservate the energy, in house the one way to economical energy is using high eficient of stove, it means economical in fuel and have high value of heat release rate. Because of that, some experiment on heat release rate based on oxygen consumption is donefom some kerosene stove. Heat release rate experiment tested by using fire calorimeter, and the oxygen consumption is tested by gas analyzer. The stove that have high heat release rate and economical in fuel will be recommended to use at house.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Inayati
Abstrak :
Hubungan antara geometri kompor dengan performa yang dimiliki harus dilakukan untuk mengetahui kesempurnaan dari reaksi pembakaran. Peneliti terdahulu telah melakukan simulasi pada kompor biomassa dengan udara primer dan sekunder diatur dengan menggunakan 1 penyuplai udara. Pada penenilitian ini, dimodelkan ruang pembakaran kompor gas-biomassa berprinsip upside downdraft gasification dengan bahan bakar berupa gas hasil pirolisis dari biopellet kayu karet dengan udara primer dan sekunder yang independent satu sama lain. Penelitian ini dilakukan untuk melihat profil kecepatan, konsentrasi CO2 sebagai produk pembakaran, dan temperatur ruang pembakaran pada kecepatan udara primer konstan. Semakin besar kecepatan udara sekunder maka kecepatan pada bagian atas ruang pembakaran semakin besar, semakin banyak CO2 sebagai produk reaksi pembakaran yang terbentuk, dan semakin rendah temperatur ruang pembakaran. ...... Analyzing relation between geometric of stove and its performance has to be done in order to get to know combustion reaction inside of the stove. The latest research done in simulation of biomass stove whose air supply for primary and secondary air is only one. Combustion chamber of upside downdraft gasification biomass gas-stove is used as geometric of this simulation. This stove has primary and secondary air which is not dependent on each other. Pyrolysis gas from biopellet of rubber wowd used as fuel. Objective of this simulation is to analyze the behaviour of fluid in combustion and get the velocity, concentration, and temperature profil in constant primary air velocity. Velocity at the outlet boundary of combustion chamber is getting more as secondary air increased also the more reaction happened though it decreasing temperature.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35125
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Septian Ari Kurniawan
Abstrak :
Kompor induksi adalah sebuah peralatan elektronik nonlinier yang dalam proses memasaknya menggunakan prinsip pemanasan secara induksi. Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional ke-75, PT PLN (Persero) meluncurkan "Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke kompor Induksi". Kompor induksi dapat menyebabkan gangguan pada bentuk gelombang listrik AC dalam bentuk disturbance pada rentang frekuensi 9-150 kHz yang disebabkan oleh karakteristik pensaklaran dari kompor induksi tersebut yang berakibat pada penurunan kualitas daya listrik dan mengganggu peralatan elektronik lain yang terhubung dengan jaringan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh karakteristik tegangan disturbance yang dibangkitkan oleh empat kompor induksi pada jaringan PLN dan sistem PLTS atap on-grid. Karakteristik disturbance interaksi kompor induksi dengan peralatan sekitar dan pengaruh perbedaan titik pengukuran juga diperoleh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan picoscope untuk memperoleh sinyal dalam domain waktu, yang kemudian diproses oleh Matlab menggunakan metode FFT untuk mendapatkan sinyal dalam domain frekuensi. Tegangan disturbance meningkat ketika tingkatan daya tiap kompor induksi meningkat. Tegangan disturbance kompor induksi yang diinteraksikan dengan peralatan sekitar mengalami penurunan, di mana penurunan tersebut dipengaruhi oleh impedansi internal dari peralatan sekitar. Perbedaan titik pengukuran menunjukkan bahwa semakin jauh pengukuran dari sumber disturbance, semakin kecil tegangan disturbance-nya ......The induction cooker is a nonlinear electronic device which in the cooking process uses the induction heating principle. Coinciding with the 75th National Electricity Day, PT PLN (Persero) launched the "Gerakan Konversi Satu Juta Kompor Elpiji ke kompor Induksi". Induction cooker can cause disturbances in AC electric waveforms in the form of disturbances in the frequency range 9-150 kHz which is caused by the switching characteristics of the induction cooker which results in a decrease in the power quality and disrupts other electronic equipment connected to the same network. This study aims to obtain the disturbance voltage characteristics generated by four induction cooker on the utility grid and the on-grid rooftop PV system. The disturbance characteristics of the interaction of the induction cooker with the neihbor appliance and the effect of different measurement points were also obtained. This research was conducted using a picoscope to obtain a signal in the time domain, which was then processed by Matlab using the FFT method to obtain the signal in the frequency domain. The disturbance voltage increases when the power level of each induction cooker increases. The disturbance voltage of the induction cooker interacted with the neihbor appliance has decreased, where the decrease is influenced by the internal impedance of the neihbor appliance. The difference measurement points showed that the further measurement point from the disturbance source, disturbance voltge will decrease.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yesay Setiawan
Abstrak :
Indonesia memiliki cadangan batubara yang sangat besar, sekitar 6,759 juta ton. Kebanyakan berada di daerah Sumatera Utara (39,64%), Kalimantan Timur (30,65%) dan Kalimantan Selatan (27,64%). Semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi, membuat orang mencari sumber - sumber alternatif yang lain, diantaranya adalah batubara, khususnya batubara yang diproduksi menjadi briket batubara. Penggunaannya diperkirakan meningkat menjadi dua kali lipat pada tahun 2010, menunjukan prospek pemanfaatan briket batubara semakin besar. Briket batubara banyak digunakan pada perternakan ayam sebagai pemanas (65%), rumah tangga dan warung makan untuk pemasakan (12%), pengeringan tembakau dan karet (7%), untuk pembakaran bata, genting dan kapur (8%) dan lain ? lain (8%). Salah satu kendala yang timbul saat pembakaran briket batubara ialah tingginya emisi Karbonmonoksida (CO) yang dihasilkan yaitu sekitar 100 - 700 ppm, masih sangat jauh diatas nilai ambang batas yang telah ditentukan yaitu sebesar 25 ppm. Pada kadar CO tertentu, paparan gas ini dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan manusia, bahkan dapat menyebabkan koma dan kematian. Suatu metode perbaikan atau modifikasi kompor briket batubara yaitu menggunakan metode downjet dan updraft diterapkan guna mengurangi kadar CO yang dihasilkan. Untuk memaksimalkan konversi CO menjadi CO2 adalah dengan menciptakan resirkulasi fluida didaerah chimmey (zona diatas permukaan briket batubara), yaitu dengan menggunakan metode downjet didaerah chimmey. Adanya resirkulasi atau vortex, memungkinkan fluida hasil pembakaran tertahan lebih lama dalam aliran resirkulasi sehingga memperlama waktu tinggal (resident time) di daerah chimmey untuk kontak dengan oksigen dari downjet. Sehingga semakin banyak gas CO dan hidrokarbon bereaksi dengan O2 membentuk gas CO2. Aliran updraft digunakan agar suplay oksigen untuk proses pembakaran briket batubara terpenuhi. Data yang diambil adalah temperature pembakaran, emisi CO, kecepatan aliran downjet dan updraft percobaan yang dilakukan dengan memvariasikan kecepatan downjet 0,335 m/s , 0,423 m/s dan 0,490 m/s dengan kecepatan updraft selama percobaan tetap yaitu sebesar 0,7 m/s. pada percobaan ini kondisi optimal yang dapat mencapai konsentrasi CO terendah adalah kecepatan downjet 0,423 m/s (55 Hz) dan kecepatan updraft 0,7 m/s pada ketinggian chimney 20 cm. Penurunan konsentrasi CO sampai 659 ppm
Indonesia has large reserves of coal, i.e. 6,759 million tons. Most of the reserves are in di South Sumatra (39.64%), East Kalimantan (30.65%) and South Kalimantan (27.64%). Briquettes produced in 2006 were 1,054,000 tons (Setiawan, 1996). Statistical data of 2005 published by Ministry of Energy and Mineral resources shows that most of them is used for heating in poultry industry (65%), for cooking in households and small restaurants (12%), for drying tobacco leaves and rubber (7%), and for manufactures of bricks and combustion of limestone (8%) (DESM, 2005). Their use is predicted to increase twice in 2010 (DESM, 2005). Current coal briquette stoves have high CO emission, which could reach 100 to 700 ppm and can have adverse health effects to human. This range of CO emission value is well above the threshold value of CO emission (25 ppm) stipulated by Minister of Manpower and Transmigration Indonesia. A method used to maximise the conversion of CO and hydrocarbons to CO2 is by introducing a downjet in the chimney (a zone above the briquette bed). The downjet impacts on the coal face and its momentum is reduced as a result of the impact. The impact causes the jet to flow back upwards. This flow and flow from gas produced by combustion initiated from the upper layers of the briquette bed, which may contain CO and unburned hydrocarbons, are entrained into the downjet. The impact, backflow and entrainment occur repeatedly so that a vortex is created in the chimney. Hypothesis of the research is the existence of the vortex retains the combustion gas for some time in the vortex so that the gas has longer residence time to contact with oxygen which subsequently lowers the contents of CO and hydrocarbons. which allows more conversion of CO and hydrocarbons to CO2 and is expected to reduce the emission of CO and hydrocarbons in the flue gas. Data that is taken on this experiment is temperature, CO consentration in ppm and velocity of downjet. This experiment undergoes with variation of velocity of downjet at 0,335 m/s, 0,423 m/s and 0,490 m/s with the velocity of updraft during experimental is fix 0,7 m/s. The optimal condition for this experimental achieved when consentration of CO gas had the lowest values is at velocity of downjet 0,423 m/s (55 Hz) and velocity of updraft 0,7 m/s at height of chimney 20 cm. When the concentration of CO emission is 659 ppm.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S49726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Hartawan
Abstrak :
ABSTRACT
Kerimbunan di ibukota didukung dengan lahan hijau yang terdiri dari penanaman pohon, mulai dari area perumahan, hingga perkantoran. Sampah daun yang dimiliki pohon pada area tersebut menjadi salah satu kontribusi besar pada sampah organik. Pada umumnya, pengolahan sampah organik tersebut menggunakan metode pembakaran akibat tidak dapat terdekomposisi ke tanah. Hasil pembakaran sampah organik tersebut dapat menjadi sebuah energi terbarukan. Besar energi ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga. Adapun kompor biomassa sebagai kompor alternatif pengguna bahan bakar selain gas. Hasil pembakaran kompor biomassa merupakan pembakaran yang bersih karena campuran bahan bakar dan udara yang menghasilkan pembakaran sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan potensi energi terbarukan menggunakan daun. Pembakaran yang terjadi pada daun memiliki karakteristik yang berbeda terhadap intensitas udara dengan bentuk olahan briket. Efisiensi bahan bakar dapat diketahui dengan menggunakan metode water boiling test dan pengukuran mass loss rate. Hasil metode water boiling test dengan olahan briket menunjukkan bahan bakar dapat mendidihkan air pada waktu singkat dan membutuhkan pengisian ulang jika digunakan untuk memasak. Efisiensi termal pada saat masuk pada fase cold start adalah 42 dan hot start pada 46. Bentuk olahan briket menghasilkan pembakaran yang lebih lama namun lebih sukar untuk dinyalakan.
ABSTRACT
The capital of Indonesia is kept cool and shady by green areas consisting of trees, from residential areas to offices. Fallen leaves produce by these trees contributes to a large amount of organic waste. Generally, the vast majority of the people incinerate these waste as they cannot decomposed quick enough on the ground. The burning of these leaf litters can open up a potential renewable energy. Although the scale of energy than can be use is suited as fuel for household needs. Biomass cooking stoves are developed to accommodate the daily use for cooking as an alternative to gas powered stoves. The flame that is produced by the cooking biomass cooking stove is smokeless due to the great supply of air mixing with the fuel generates a good clean burn. This research intends to explore and developed the potential of dry leaves form as briquettes as a renewable energy. Burning leaves have different characteristics to the intensity of air going through the combustion chamber with the fuel form of briquettes. The Efficiency of the fuel can be measured using the water boiling test method and mass loss rate. Results from the water boiling test with the leaf briquettes can bring water to a boil but for standard time of cooking, refuelling in the middle of cooking is needed. The thermal efficiency during the cold phase is 42 and during the hot phase is 46 . Although the forming of leaves into briquettes prolong the time of burning and perfect for refuelling, the briquettes are quite hard to ignite.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Irwan Halomoan Sitohang
Abstrak :
ABSTRAK
Penggunaan kompor gas LPG di Indonesia pada masasekarang ini telah mendominasi sektor rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian, efisensi termal dari kompor gas dewasa ini masih rendah yaitu sekitar 35-40 %. Hal ini menyebabkan pemborosan yang begitu besar, disamping harga LPG yang relatif semakin mahal, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk meningkatkan efisiensi termal kompor gas (LPG).

Pembakaran katalitik merupakan teknologi proses pembakaran yang sedang giat dikembangkan pada saat ini dengau menggunakan katalis untuk mempcrcepat terjadinya reaksi pernbakaran sehingga dapat meningkatkan efisiensi termal dan mereduksi emisi polutan. Dalam penelitian ini, untuk meningkatkan efisensi termal kompor gas (LRG) dilakukan penambahan port burner dari keramik (mengandung campuran 70% lempung (clay) Plered, 20% kuarsa dan 10% kapur) yang dilapisi katalis La-Cr-O/Al2O3 yang diletakkan diatas port konvensional. Penempelan inti aktif La-Cr-O pada A1203 dilakukan dengan proses impregnasi dengan loading inti aktif katalis sebesar 15%. Pelapisan katalis pada port keramik dilakukan dengan metode dip-coating yaitu dengan pencelupan secara berulang sebanyak 4, 6 dan 8 kali dan selanjumya dikalsinasi pada suhu 850°C dan 950°C. Analisis port yang dilakukan meliputi karalderisasi, suhu nyala dan efisensi termal dengan dengan memperhatikan pengaruh dari peningkatan kuantitas coating, suhu kalsinasi dan loading inti aktif katalis.

Hasil penelitian menunjukkan port coming 4, 6 dan 8 kali dengan kalsinasi 850°C menghasilkan efisensi termal rata-rata masing-masing sebesar 42.256%, 43.134% dan 43.891%, dan port coming 4, 6 dan 8 kali kalsinasi 950°C masing-masing sebesar 41.274%, 42.123%, 43.275%. Pengaruh peningkatan suhu kalsinasi pada port keramik yang telah dilapisi katalis tidak menunjukkan hasil yang memuaskan karena terjadi penurunan sebesar 2.380% (port coming 4 kali), 2.399% (port coating 6 kali) dan 1.423% (port coating 8 kali) dengan kalsinasi 950°C dibandingkan terhadap port coating kalsinasi 850°C.
2001
S49024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Sukma Aulia
Abstrak :
Penggunaan kompor induksi di Indonesia saat ini masih sedikit dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pengetahuan mengenai kompor induksi dan cara penggunaannya. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) baru - baru ini mengadakan program konversi satu juta kompor elpiji ke kompor induksi guna meningkatkan penggunaan kompor induksi dikalangan masyarakat Indonesia. Kompor induksi menggunakan prinsip kerja dari pemanasan induksi dimana arus dengan frekuensi tinggi mengalir melalui kumparan konduktor, arus dengan frekuensi tinggi kemudian menghasilkan medan magnet disekitar kumparan. Medan magnet yang dihasilkan tersebut akan menimbulkan skin effect pada panci yang berada di atasnya. Dengan adanya skin effect maka membuat arus eddy yang timbul karena induksi mengalir pada permukaan konduktor dan melakukan pemanasan terhadap panci. Hasil dari pengujian ini adalah setting daya yang dilakukan akan berpengaruh terhadap perubahan efisiensi, energi, dan waktu pada kompor induksi. Semakin besar setting daya yang digunakan efisiensi yang dihasilkan semakin tinggi, energi yang dibutuhkan semakin kecil, dan waktu yang diperlukan semakin cepat. Disamping itu, brand pada kompor induksi berpengaruh juga terhadap performansi dari kompor induksi. ......The use of induction cookers in Indonesia is still slightly due to a lack of public understanding of knowledge regarding the induction cooker and how to use them. PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) recently held a program to convert one million LPG stoves to induction cookers to increase the use of induction cooker among the people of Indonesia. The induction cooker uses the working principle of induction heating where a high-frequency current flows through the coil conductor, a high-frequency current then produces a magnetic field around the coil. The resulting magnetic field will cause the skin effect on the pan above it. With the skin effect, it creates eddy currents that arise due to induction flowing on the surface of the conductor and heating the pan. The results of this test is conducted power setting will affect the efficiency change, energy, and time on induction cooker. The greater the power settings used the resulting higher efficiency, the less energy is required, and the time required is getting faster. Besides, the induction cooker brand also affects the performance of the induction cooker
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>