Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyekto
"Kompetensi instruktur merupakan kemarnpuan kelja setiap instruktur sesuai jcnjang jabatannya, yang rnencakup aspek pengetahuan, ketrampiian dan Instruktur ada dua yaitu kompetensi keahlian dan kompetensi metodologi pelatihan. Dengan ditctapkannya kepmenakertras no Kep.l40/MenfVI/2008 tentang penetapan SKKNI Tentang metodologi pelatihan maka dipandang perlu untuk memetakan kompetensi metodologi pelatihan instruktur dilingkunan Balai Latihan kelja agar diketahui peta kornpetensi dan kesenjangan yang tcrjadi antara kompetensi metodologi pelatihan yang diperlukan dan kompetensi yang terscdia pada kualitikasi instruktur terampil dan instruktur ahli Serta dapat menentukan Kebutuhan pclatihan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesenjangan lcompetensi tcrsebut. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatifi Metode pengumpuian data yang dilakukan adalah mctode survey. Data yang akan dikumpulkan terdiri dari data primer dengan rnenggunakan instrumen kuesioner dan pedoman wawancara, scrta data seklmder. Data yang diperoleh kemudian diolah dcngan menggunakan SPSS for window V 15.0. Hasil penelitian adalah Secara Umum terdapat kescnjangan kompetcnsi instruktur di Balai Latihan Kexja UPTP Ditjen Bina Lattas Depnakerlrans baik instruktur ahli maupun instruktur terampil, kecuali instruktur terampil pelaksana yang kesenjangan antara kompetensi aktual dan kompetensi idealnya relative kecil. Tingkat pencapaian kompetensi instruktur ahli pada kompetensi metodologi pelatihan 89%, lnstruklur penyelia 90%, Instruktur pelaksana lanjut 90% dan instruktur pelaksana 95%. Berdasarkan pengelompokan tingkat pcnguasaan kompetcnsi inslruktur menurut Entegrys Incoxporate (1993) maka kemarhpuan aktual instruktur dalam hal metodologi pelatihan tingkat penguasaan kompetensinya tergolong kiasiiikasi comfort (nilai 6,1 ~ 8) artinya tingkat kompetensi instruktur sampai dcngan baik dalam pemahaman, namun kurang yakin dalam pelaksanaannya. Hasil analisis kebutuhan Pelatihan menunjukkan bahwa secara umum telah cukup diklat, hal ini terlihat dari sebagian besar masuk wilayah C dan ada beberapa kompelcnsi yang mernerlukan pclatihan tetapi tidak mendesak yang masuk wilayah B. Dari keterbatasan penelilian yang dikemukakan diatas, pcneliti dapat membcrikan beberapa saran amau penelitian lanjutan yaitu pemetaan kompetensi instruktur sesuai bidang kejuruan/keahlian yang disesuaikan dengan jenjang jabatan untuk melengkapi kompetensi instruktur yang ada.

Instructor competence is instructor ability based on its position ladder, that include knowledge aspect, skill and job attitude based on instructor competence standart that be agreed. There are two competence instructors, those are skills and training methodology oompetences.Based on Kepmenakertrans no. Kep 140/MenfVI?2008, that’s training methodology, it has to map the instructor training methodology competence at BLK, in order to know the map competence and discrepancy that be happened among the training methodology competence needed and instructor and be able to determine the training necessity, what can be done to reduce discrepancy of the competence. This research is descriptire research by quantitative and qualitative approach, The method of data collecting is survey method. The data consists of primary data by using questioner instrument and interview guidance and secondary data. The acquired data is processed by using SPSS for window V 15.0. Generally, the research result, there is instructor competence discrepancy at UPTP of BLK Ditjen Bina Lattas Depnakertrans for specialist instmctor and skilled instructor, exept t.he executor skilled instructor that discrepancy between current and ideal competence be minor relativeThe achievement degree of specialist instructor competence on training methodology competence is 89%, supervisor instructor is 90%, advanced executor instructor is 90%, and executor instrtor is 95%. Based on the classification ot instructor competence authority degree (according to Entegrys Incorporate, 1993), that instructor current ability in training methodology of competence authority degree belong to comfort classification( grade 6,1 - 8 ). It means that instructor competence degree be smart in understanding but its implementation., it’s not con vinced. The result of training necessity analyzing shows that it has been enough, it can be sen from parts of them. Include C area and there are parts of competence need training but it doesn’t make B area be insist on the limitation ofthe research, researcher wants to give some suggestions or advanced research that is about instructor competence mapping based on his skill, position ladder to complete the instructor competence that has been available."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34371
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Jati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kurikulum pelatihan (XI) dengan prestasi belajar siswa (Y) dan antara kompetensi instruktur (X2) dengan prestasi belajar siswa pelatihan (Y) di BLKI Pasar Rebo dan PPPTKIJ Cevest Bekasi,
Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan mepggunakan kuesioner untuk menjaring persepsi siswa pelatihan sebanyak 62 orang sebagai responden. Pengumpulan data untuk variabel kurikulum (X1) dan variabel kompetensi instruktur (X2) dilakukan dengan cara menyebarluaskan instrumen pengukuran pendapat / persepsi siswa sebanyak 27 butir pernyataan untuk variabel kurikulum dan 29 butir untuk variabel kompetensi instruktur. Sedangkan untuk mengukur variabel prestasi belajar siswa (Y) digunakan data dokumentasi nilai ujian rata-rata pelajaran teori dan praktek yang dicapai siswa pada akhir program pelatihan di BLKI Pasar Rebo dan PPPTKIJ Cevest Bekasi. Data dianalisis dengan menggunakan metode statistik korelasi parsial dan korelasi ganda serta regresi sederhana dan regresi ganda.
Hasil penelitian ini adalah, pertama : terdapat hubungan positif antara kurikulum (X1) dengan prestasi belajar siswa pelatihan (Y) dengan koefisien korelasi ( r) sebesar 0,430. Bila dikontrol variabel kompetensi instruktur, maka diperoleh koefisien korelasi variabel kurikulum sebesar 0,378. Persamaan regresi tinier sederhana adalah Y = 59,53 + 0, 18 X1.
Kedua : terdapat hubungan positif antara kompetensi instruktur (X2) dengan prestasi belajar siswa pelatihan (Y) dengan koefisien-korelasi (r) sebesar 0,544. Bila dikontrol variabel kurikulum pelatihan (X1), maka diperoleh koafisien korelasi variabel kompetensi instruktur sebesar 0, 510. Persamaan regresi linier sederhana adaiah Y = 56, 877 + 0.193 X2.
Ketiga : secara bersama - sama terdapat hubungan positif antara kurikulum pelatihan dan kompetensi instruktur dengan prestasi belajar siswa dengan koefisien korelasi (R) sebesar 0,630. Model regresi linier ganda dinyatakan melalui persamaan Y = 45,86 + 0,133 XI + 0,167 X2.
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan bagi pengembangan kurikulum pelatihan serta peningkatan kompetensi instruktur dalam rangka peningkatan prestasi belajar siswa pelatihan."
2001
T2014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library