Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heru Busono
"Gula sebagai Salah Satu komoditi pokok strategis saat ini menjadi pembicaraan berbagai pihak menyangkut berbagai isu-isu politik atau pun tentang penimbunan gula, baik gula produk dalam negeri maupun gula impor. lmpor saat ini jumlahnya cukup besar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan gula dalam negeri. Permasalahan tersebut menimbulkan pertanyaan dibenak penulis sehingga tertarik untuk meneliti masalah gula dalam negeri.
Tujuan penulisan tesis ini adalah untuk membuktikan apakah gula dalam negeri dapat bersaing dengnan gula impor. Hasil penelitian terhadap industri gula dalam negeri akan menjadi masukan yang berguna bagi pihak yang berkaitan dengan industri gula.
Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan melakukan analisa kualitatif. Peranan teori yang dikembangkan oleh Porter akan merupakan alat analisis hasil penelitian. Sampel dalam perolehan data penelitian diperoleh melalui hasil tanya jawab, data statistik dan pengisian kuesioner.
Hasil penelitian menunjukan keunggulan daya saing dengan perhitungan RCA, hasilnya sangat rendah sehingga disimpulkan industri gula tak memiliki keunggulan daya saing. PHA digunakan untuk menentukan alternatif strategi peningkatan daya saing dari pandangan responden guna mempertahankan keberadaan industri gula di Indonesia, dan jika mungkin sekaligus mengembangkannya.
Teori Porter tentang competitive advantage suatu negara/bangsa, dalam hal ini Indonesia yang memiliki Iuas Iahan untuk tanaman tebu dan sumber daya manusia tak dapat dipungkiri. Namun, kenyataannya sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal.
Penelitian yang dilakukan dalam rangka menjawab pertanyaan tersebut di atas, terhadap beberapa masalah menyangkut peningkatan daya saing industri gula di Indonesia dilakukan dengan menggunakan analisis Diamond Porter dan beberapa teori lainnya. Oleh karena hasil analisis Porter menunjukan rendahnya daya saing industri gula, maka digunakan alat analisis RCA dan PHA untuk mencari jalan keluar keberadaan industri gula. Hasil penelitian menunjukkan suatu jalan keluar yang dapat ditempuh untuk mempertahankan industri gula Indonesia dan sisi kebijakan. Namun, kondisi gula pada umumnya tidak memiliki daya saing.
Namun, akhirnya dapat dianalisis juga masalah-masalah yang ada serta saran yang mungkin dapat menjadi jalan keluar terbaik guna mengatasi masalah industri gula Indonesia agar tetap menjamin keberadaannya. Adapun jalan tengah yang diperoleh dari perhitungan hasil penelitian merupakan suatu kebijakan pemerintah. Kebijakan B merupakan pilihan responden, sehingga pemerintah diharapkan akan memperhatikan pemberlakuan tarif rendah, pengembangan industri gula, sistem tanam, pembebasan impor gula, dan tata niaga industri gula jika akan mengeluarkan kebijakan tata niaga gula. Akhirnya Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pembuat kebljakan dimasa datang pada komoditi gula sebagai sembilan bahan pokok strategis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musokib
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ekspor komoditi ikan dan produk ikan Indonesia, khususnya ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kapasitas produksi, pendapatan riil per kapita, jarak (proxy dari biaya transportasi), nilai tukar nominal, serta harga ekspor relatif terhadap ekspor perikanan Indonesia. Objek penelitian adalah Jepang dan Amerika Serikat yang merupakan negara tujuan ekspor utama untuk komoditi perikanan. Metode analisa menggunakan pendekatan model graviti, sementara data yang dipakai adalah data panel dengan periode penelitian tahun 1976-2006.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas produksi, pendapatan riil per kapita, nilai tukar nominal serta harga ekspor relatif secara statistik berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor perikanan Indonesia. Adapun variabel jarak dari Indonesia ke negara tujuan secara statistik tidak signifikan mempengaruhi ekspor perikanan Indonesia. Dalam analisis yang terpisah, dengan menggunakan metode ordinary least square, penelitian ini menunjukkan bahwa ekspor perikanan Indonesia ke Jepang dipengaruhi oleh pendapatan riil per kapita, nilai tukar nominal, harga ekspor, dan jarak. Ekspor perikanan Indonesia ke Amerika Serikat hanya dipengaruhi oleh kapasitas produksi dan pendapatan riil per kapita.

Using a gravity model approach, this study analyzed the determinants of Indonesia?s fish exports to main importing countries using annual data for the period 1976 to 2006. The model was estimated into pooled data analysis for Japan and USA as major importing countries in fishery commodity. The separate analysis, ordinary least square (OLS) approach, is used to explain Indonesia's fishery exports to each destination country. This approach used to capture exports behavior in Japan and USA which has different characteristic.
The analysis revealed that production capacity, real income per capita, nominal exchange rate, and relative price of export have a positive impact on the export of fish and fish products. Meanwhile, distance which is associated with a decrease in the export of fishery products statistically insignificant affects to Indonesia's fishery export. In separate analysis, by using ordinary least square approach, this study revealed that real income per capita, nominal exchange rate, and export price are positively affect on Indonesia's fishery exports to Japan while distance negatively determine Indonesia's fishery export to Japan. Indonesia's fishery export to United States positively determined by production capacity and real income per capita while the rest are insignificant.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28783
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan. Kementerian Perdagangan RI, 2016
669.4 IND b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan. Kementerian Perdagangan RI, 2016
553.63 IND b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bennett, M. K.
Stanford: Stanford University Press, 1949
338.543 BEN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarman
"Kepastian akan datangnya globalisasi ekonomi tidak dapat dihindari, globalisasi ditandai dengan makin terbukanya pasar antar negara dan semakin cepatnya arus perdagangan barang dan jasa. Komoditi pakaian, sepatu, dan furniture merupakan bagian dari ekspor komoditi unggulan sektor nonmigas khususnya manufaktur dan merupakan tulang punggimg perekonomian nasional yang harus mendapat perhatian khusus agar bisa bertahan (survive) dalam skenario persaingan global (global compelillveness).
Dari data diketahui bahwa diatas 70 persen pangsa ekspor ketiga komoditi tersebut hanya ditujukan ke negara lertentu yaitu Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa yang juga disebut sebagai pasar tradisional. Dalam rangka diversillkasi (perluasan) pasar ekspor, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak berbagai faktor yang berpengaruh terhadap ekspor kornoditi pakaian, sepalu, dan furniture ke pasar non~tradisiona1 yang potensial seperti ncgara- negara di beberapa kawasan seperti Asia, Timur Tengah, Eropa Timur, Afrika dan Amerika Selatan yang dianggap memiliki pertumbuhan ekonomi yang tergolong baik.
Model yang digunakan dalam penelitian ini didasari oleh penelitian Ramesh Kumar dan Ravinder Dhawan (1991). Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Pendapatan riil mitra dagang, Harga relatif ekspor, dan Nilai tukar nominal. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka estirnasi yang paling tepat untuk model tersebut adalah estimasi Data Panel, dimana dimungkinkan untuk mengetahui heterogenitas (keragaman) dari setiap individu (negara) untuk masing-masing komoditas. Dalam analisis data panel, pemilihan model estirnasi yang eiisien dilakukan melalui berbagai tahapan yaitu: uji-F untuk mengetahui ada efek individu atau tidak, kemudian uji Hausman untuk menentukan efek individu tcrsebut apakah Fixed Ejéct Model (FEM) atau Random Eject Model (REM). Dalam penelitian ini model yang efisien untuk analisis yang rnempengaruhj ekspor ketiga komoditas adalah Fixed E_17`ect Model.
Hasil estimasi secara keseluruhan menunjukkan bahwa variabel pendapatan riil mitra dagang herpengaruh secara positlf dan signifikan terhadap ekspor ketiga komoditas, variabcl harga relatif ekspor berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor ketiga komoditas, dan variabel nilai lukar nominal berpengaruh secara positif dan signiiikan terhadap ekspor ketiga komoditas."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yovan Pino Putra
"Dalam aktifitas perdagangan, baik berupa aktifitas ekspor/impor atau perdagangan domestik, kebutuhan akan proses sertifikasi merupakan suatu keharusan. Proses sertifikasi bertujuan untuk memberikan kepastian bahwa produk yang diperdagangkan sesuai dengan kriteria atau standar yang telah ditentukan sebelumnya. Kriteria atau standar tersebut dapat berupa informasi mengenai kualitas, kuantitas, dimensi atau informasi lain yang menjelaskan mengenai kondisi produk bersangkutan.
Permasalahan timbul ketika suatu perusahaan yang melakukan proses sertifikasi, dituntut untuk melakukan proses sertifikasi secara lebih cepat. Umumnya hal ini disebabkan karena perusahaan konsumen memberikan tenggat waktu (date line) kepada perusahaan produsen dalam memenuhi pesanannya. Sementara dipihak lain, karena keberadaan kendala tertemu, perusahaan produsen hanya dapat memenuhi pesanan dari perusahaan konsumen menjelang batas waktu yang telah ditentukan.
Untuk mempercepat proses sertifikasi yang sekarang berlaku, tentunya diperlukan suatu analisa yang bersifat logis dan sistematis terhadap proses sertifikasi tersebut. Dengan melakukan analisa tersebut, akan dihasilkan suatu perbaikan pada proses sertifikasi sekarang. Sehingga, pada akhirnya akan dihasilkan suatu proses sertifikasi yang lebih baik.
Pengembangan proses sertifikasi yang lebih baik dapat dilakukan dengan melakukan analisa terhadap proses sertifikasi sekarang menggunakan metode sembilan pendekatan analisa operasi utama (the nine primary Operation analysis approaches) dan metode SMED (Single Minute Exchange of Dies).
Analisa ini hanya dimungkinkan jika keseluruhan data dan informasi seputar pross sertifikasi sekarang, telah terkumpul dan tersusun secara sistematis. Untuk melakukan pengumpulan dan penyusunan data dan informasi tentang proses sertifi kasi sekarang dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu (room) berupa diagram alir (flow chart) dan diagram proses (process chart)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arri Hanugrah Dewanto Wokas
"Berdasarkan ketentuan dalam Undang Undang Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (UUPBK), bahwa masing-masing institusi pada perdagangan berjangka komoditi memiliki tugas dan wewenang yang bertujuan saling melengkapi satu sama lainnya, sehingga perdagangan berjangka komoditi dapat berjalan sebagimana mestinya. Permasalahan yang cukup komprehensif untuk dibahas adalah permasalahan yang berkaitan dengan lembaga kliring berjangka, baik berupa efektifitas keberadaan lembaga ini dikaitkan dengan periindungan terhadap nasabah, maupun hubungan hukum dengan institusi lainnya.
Ketentuan Pasal 25 ayat (1) UUPBK menyebutkan bahwa penyelenggaraan perdagangan berjangka di Indonesia harus dilengkapi dengan keberadaan Lembaga Kliring Berjangka, yang izin usahanya diberikan kepada Badan Usaha yang terpisah dari Bursa Beijangka dan bersifat mandiri. Keberadaan PT. (Persero) Kliring Berjangka Indonesia selaku Lembaga Kliring Berjangka dalam perdagangan berjangka komoditi di Indonesia mempertegas eksistensi lembaga ini sebagai lembaga yang bertugas mengawal integritas finansial di Bursa Berjangka. Keberadaan lembaga ini sebagai penyeimbang dan penyelaras lembaga Bursa Berjangka, sehingga setiap transaksi yang terjadi di Bursa Berjangka dapat berjalan secara wajar, teratur, efisien dan efektif, yang akan berimplikasi pada semakin terlindunginya nasabah yang melakukan transaksi di Bursa Berjangka.
Hubungan hukum antara Lembaga Kliring dengan BAPPEBTI dan BBJ merupakan suatu hubungan hukum yang lahir dari UU, sedangkan hubungan hukum antara Lembaga Kliring dengan Pialang Berjangka maupun antara Pialang Berjangka dengan Nasabah adalah hubungan hukum yang lahir dari perjanjian, terhadap hubungan hukum yang timbul diantara para pihak perlu diperhatikan beberapa perbaikan, antara lain permasalahan perlindungan terhadap pihak nasabah, serta adanya jaminan kepastian hukum bagi pelaku dalam perdagangan beijangka komoditi, dengan memperbaharui hukum acara yang berlaku di Indonesia, serta mengambil langkah-langkah seperti mendemutualisasikan lembaga Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka, mensinkronisasikan kebijakan antar institusi dan langkah-langkah lain guna memperpendek jarak ketertinggalan Bursa Berjangka dalam negeri dengan Bursa Berjangka di luar negeri."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T36613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>