Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cinantya Abimantrana
Abstrak :
Salah satu jenis wacana adalah wacana prosedural. Resep masakan digolongkan ke dalam wacana prosedural karena sama seperti teks jenis lainnya, resep masakan juga memiliki unsur wacana. Penelitian ini membahas unsur dalam wacana, yaitu kohesi gramatikal yang terdapat di dalam resep masakan. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan alat-alat kohesi gramatikal yang terdapat di dalam teks resep masakan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini akan digunakan data berupa resep masakan, yaitu yang terdapat dalam buku 35 Resep Kue Kering Manis & Gurih. Dalam pembahasan, digunakan teori mengenai kohesi gramatikal (Halliday & Hasan 1976). Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis alat kohesi yang muncul adalah referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi dengan elipsis dan konjungsi menjadi alat kohesi gramatikal yang paling dominan. ......One type of discourse is procedural discourse. Recipes are classified into procedural discourse because just like other types of texts, recipes also have discourse elements. The study discussed elements in discourse, the focus is the grammatical cohesion found in the recipes. The purpose of this research is to describe the grammatical cohesion devices found in the recipes text. Related to this, the study will use recipes, which is 35 Resep Kue Kering Manis & Gurih book. The theory used in analysis is the theory of grammatical cohesion (Halliday & Hasan 1976). The result of this study showed that the type of cohesion device appearing is reference, substitution, ellipsis, and conjunction while ellipsis and conjunction became the most dominant grammatical cohesion.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Manuputty, Stephannie Anastasha
Abstrak :
Wacana yang memenuhi syarat ialah wacana yang masing-masing unsur pembentuknya memiliki kaitan makna satu sama lain. Kaitan semantis itu, atau yang disebut kohesi, ditandai oleh unsur-unsur formal, baik itu unsur leksikal maupun unsur gramatikal. Oleh sebab itu Halliday dan Hasan, ahli linguistik yang menulis buku Cohesion in English, membagi kohesi menjadi dua macam, yaitu kohesi leksikal dan kohesi gramatikal. Kohesi yang dibahas dalam skripsi ini ialah kohesi gramatikal, khususnya jenis substitusi, dalam bahasa Perancis. Sejauh ini teori mengenai kohesi gramatikal, khususnya jenis substitusi, hanya mengenai bahasa Inggris. Tiga masalah yang diangkat dalam skripsi ini ialah apakah ada konsep substitusi dalam bahasa Perancis? Jika ada, apa saja yang menjadi alat substitusi dalam bahasa Perancis? Bentukan apa saja yang dapat disubstitusi? Ketiga masalah tersebut dijawab dengan melakukan penelitian atas teks-teks yang terdapat dalam dua novel dan enam majalah berbahasa Perancis. Penelitian didasarkan pada teori kohesi dari Halliday dan Hasan, dan konsep Krenn. Penelitian dilakukan dengan menganalisis hubungan leksikogramatikal yang terdapat di dalam kalimat-kalimat yang mengandung gejala substitusi, serta sistem perujukan tekstual maupun non tekstual.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
S15544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari Handayani
Abstrak :
Dian Lestari Handayani. Elemen-elemen Kohesi Gramatikal dalam Beberapa Artikel Surat Kabar Express (di bawah bimbingan Koosmarlinah Kramadibrata, S.S., M.A.) Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1993. Penelitian mengenai kohesi dalam surat kabar berbahasa Jerman ini ditulis dengan tujuan memperlihatkan penerapan konsepsi Halliday dan Hasan khususnya kohesi gramatikal dalam bahasa Jerman. Bab I mengulas tentang alasan, metode penelitian, tujuan dan korpus data. Surat kabar Express dipilih sebagai korpus, karena Koran ini mempunyai ciri tersendiri; yaitu ditujukan bagi masyarakat awam berpendidikan rendah. Hal tersebut terlihat dari penulisan judul, isi berita yang singkat, kalimat yang sederhana, dan lain-lain. Bab II mengulas tentang konsepsi kohesi gramatikal Halliday dan Hasan yang terdiri dari referensi, konjungsi, substitusi dan pelesapan. Dan dengan berpedoman pada alat-alat kohesi tersebut, analisis dilakukan pada korpus terbatas, yaitu artikel surat kabar Express. Bab IV mengulas tentang hasil analisis yang didapat dari bab sebelumnya. Secara garis besar konsepsi tersebut dapat diterapkan, namun terdapat juga alat-alat kohesi yang tidak terdapat dalam tata bahasa Jerman.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S14626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Purnama Sari
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bentuk dan penggunaan kohesi gramatikal yang terdapat dalam majalah Ancas versi web. Penulisan penelutian ini berfokus pada bagaimana bentuk dan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal berbahasa Jawa dialek Banyumas dalam majalah Ancas. Sumber data yang digunakan adalah majalah Ancas versi web dengan menggunakan ancangan kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan data teks naratif, teks ekspositoris, dan teks berita yang terdapat dalam majalah Ancas. penelitian ini menggunakan teori kohesi dalam kerangka wacana yang diungkapkan oleh Halliday dan Hasan (1976) Berdasarkan hasil analisis, ditemukan empat alat kohesi gramatikal berupa referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Dalam referensi ditemukan pengacuan persona, pengacuan komparatif, dan pengacuan demonstratif. Pengacuan persona meliputi pengacuan persona I tunggal, persona II tunggal, persona II tunggal dan jamak, persona III tunggal, pengacuan diri sendiri, dan persona III berupa enklitik. Pada data tidak ditemukan pemakaian pengacuan persona I jamak. Penggunaan pengacuan persona memperhatikan situasi formal atau informal dan lawan tutur. Pada pengacuan komparatif ditemukan penggunaan kata kaya seperti. Pada pengacuan demonstratif ditemukan pengacuan lokatif dan substantif. Substitusi terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu substitusi verbal, substitusi frasal, dan substitusi klausal. Elipsis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah ya ana ya ada. Selanjutnya terdapat konjungsi antarkalimat dan intrakalimat. Konjungsi antarkalimat berupa konjungsi penambahan, pertentangan, sebab-akibat, pilihan, dan syarat. Adapun konjungsi intrakalimat berupa penambahan, pertentangan, dan sebab-akibat.
The aim of this research is to describe the type and the function of grammatical cohesion in the web version of Ancas magazine. This research also discribe the form and the using of grammatical cohesion in the Javanese Banyumas dialect in Ancas magazine. The Ancas magazine in web version is used as the data in this research. The data also grouped by narrative data text, expository text, and news text. In the analyisis, this research used grammatical cohesion approach by Halliday and Hasan (1976). The result shows that there are four grammatical cohesions, those are references, substitutions, ellipsis, and conjunctions. For the references, there are personal reference, comparative reference, and demonstrative reference. In the personal reference, there are first person singular, second person singular and plural, third person singular, self-reference, and enclitic form of third person. In this result didnt show the use of plural first person reference. The use of persona reference also refers to formal and informal situations. In the comparative reference, there is use of kaya like. In the demonstrative references, that is found a locative and substantive reference. The substitution is divided into three forms, those are verbal substitution, fractional substitution, and clause substitution. The ellipsis in this research there is ya ana yes, there is. Furthermore, there are coordinating cojunction and correlative conjunctions. The coordinating cojunctions that be found are additive, adversative, causal, choices and conditions. Instead, the correlative conjunctions that be found are additive, adversative, and causal.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rezka Deava
Abstrak :
Penelitian ini membahas penggunaan kohesi gramatikal referensi dan konjungsi dalam wacana lisan berupa podcast berjudul Feste und Feiertage in Deutschland dari Youtube Easy German. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data yang dianalisis adalah dialog podcast yang memuat penggunaan penanda kohesi referensi dan konjungsi dengan mengacu pada teori Halliday dan Hasan (1976). Adapun sejumlah kohesi gramatikal referensi dan konjungsi yang ditemukan, yaitu 121 data referensi persona, 135 data referensi demonstratif,  dan 5 data referensi komparatif, dengan 170 referensi endofora dan 86 referensi eksofora, 91 data konjungsi aditif, 21 data konjungsi adversatif, 5 data konjungsi kausal, dan 17 data konjungsi temporal. Referensi demonstratif, referensi persona dan konjungsi aditif adalah kohesi yang paling mendominasi podcast. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa kemunculan penggunaan kohesi gramatikal referensi dan konjungsi penting dalam wacana lisan karena dengan adanya penggunaan kohesi-kohesi yang sesuai dengan fungsinya, pesan dapat tersampaikan dengan baik. ......This research discusses the use of grammatical cohesion of reference and conjunction in oral discourse in the form of a podcast titled "Feste und Feiertage in Deutschland" from Youtube channel “Easy German”. The research method used is qualitative descriptive. The analyzed data is the podcast's dialogue that contains the use of cohesive markers of reference and conjunction, referring to Halliday and Hasan's theory (1976). As for the identified cohesive markers, there are 121 data of personal reference, 135 data of demonstrative reference, and 5 data of comparative reference, with 170 endophoric references and 86 exophoric references, 91 data of additive conjunction, 21 data of adversative conjunction, 5 data of causal conjunction, and 17 data of temporal conjunction. Demonstrative reference, personal reference, and additive conjunction are the most dominant cohesive elements in the podcast. Based on the analysis findings, it can be concluded that the emergence of grammatical cohesion of references and conjunctions in oral discourse is important because of the use of these cohesions which are reasonable in fulfilling their functions, can convey the massage effectively.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bayuputro Adiramadhan
Abstrak :
Kohesi gramatikal adalah hasil dari bentuk antara unsur-unsur yang ada dalam suatu teks. Penelitian ini membahas tentang alat kohesi gramatikal dalam suatu teks, dengan fokus pada penggunaan tanda baca, konjungsi, kata sandang, kata ganti, kala, modus kata kerja, dan diatesis. Penelitian ini mengidentifikasi penggunaan dari alat-alat kohesi dalam korpus siaran pers kampanye Natürlicher Klimaschutz. Kampanye Natürlicher Klimaschutz (Perlindungan Iklim Alami) adalah sebuah kampanye mengenai perlindungan iklim yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas ekosistem. Dalam hal ini, penulis menggunakan teori Duden sebagai acuan untuk menganalisis kohesi gramatikal dalam kampanye tersebut. Teori Duden adalah teori yang menjelaskan mengenai sistem aturan bahasa Jerman. Hasil secara keseluruhan dari penelitian yang dilakukan penulis, alat-alat gramatikal dalam siaran pers dapat menciptakan kohesi teks. ......Grammatical cohesion is the result of the form between the elements in a text. This research discusses the grammatical cohesion instruments in a text, focusing on the use of punctuation, conjunction, article, pronoun, tense, verb mode, and diathesis. This study identifies the use of cohesion instruments in the press release of the Natürlicher Klimaschutz campaign. The Natürlicher Klimaschutz (Natural Climate Protection) campaign is a climate protection campaign that aims to improve the quality of ecosystems. In this case, the author uses Duden's theory as a reference to analyze grammatical cohesion in the campaign. Duden's theory is a theory that explains the German language rule system. The overall result of the research conducted by the author is that the grammatical devices in the press release can build text cohesion.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Yuniati
Abstrak :
Skripsi ini membahas alat-alat kohesi?yang meliputi alat kohesi gramatikal dan alat kohesi leksikal?pada iklan kolom bidang jasa dari Tabloid Nova bulan Juli hingga Desember 2008. Skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan tipe deskriptif. Dari hasil penelitian pada skripsi ini ditemukan sejumlah alat-alat kohesi gramatikal pada iklan kolom bidang jasa, berupa referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi; serta reiterasi?yang meliputi repetisi, sinonimi, superordinat, metonimi, dan antonimi?dan juga kolokasi sebagai alat-alat kohesi leksikal. Pemakaian alat kohesi gramatikal paling dominan adalah elipsis (elipsis nominal), sedangkan pemakaian alat kohesi leksikal paling dominan adalah reiterasi, khususnya repetisi.
This minithesis discusses cohesive markers?which cover grammatical cohesive markers and lexical cohesive markers?in advertisement column on sevice in the Nova tabloid from July?December 2008. This minithesis uses descriptive type on qualitative method. This research shows that there are has been found the numbers of grammatical cohesive markers in advertisement column on service, such as reference, substitution, ellipsis, and conjunction; also reiteration-which includes repetition, synonym, superordinate, metonym, and antonym?and collocation as the lexical cohesive marker. The most dominant use of grammatical cohesive marker is ellipsis (nominal ellipsis), while the most dominant use of lexical cohesive marker is reiteration, especially repetition.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10757
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library