Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfita Virgiana
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keterlibatan ayah dan kesepian pada remaja madya. Alat ukur yang digunakan adalah Nurturant Fathering Scale untuk mengukur keterlibatan ayah domain afektif dan Father Invlovement Scale untuk mengukur keterlibatan ayah domain perilaku oleh Finley dan Schwartz 2004 , sedangkan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kesepian adalah Revised-UCLA Loneliness Scale oleh Rusell, Peplau, dan Cutrona 1980 . Sampel pada penelitian ini berjumlah 429 remaja madya berusia 14 hingga 18 tahun yang tinggal di daerah Jabodetabek. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara keterlibatan ayah dan kesepian pada remaja madya.

The main purpose of this study is to find out the correlation between father involvement and loneliness in middle adolescence. Nurturant Fathering Scale is used to measure father involvement in affective domain dan Father Involvement Scale is used to measure father involvement in behavior domain by Finley and Schwartz 2004 . Loneliness is measured using Revised UCLA Loneliness Scale by Rusell, Peplau, dan Cutrona 1980 . Total sample in this study is 429 middle adolescents who lived in Jabodetabek. The result of this study using Pearson Product Moment showed that there was correlation between father involvement and loneliness in middle adolescence."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S67371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoana Dwi Hariyati
"Menghabiskan waktu untuk berselancar di media sosial terkait K-pop menjadi pelarian terbaik bagi remaja SMP untuk menghadapi kesepian yang dirasa. Ketika hal tersebut terjadi secara berlebihan, hal ini dapat memunculkan perilaku obsesif yang disebut celebrity worship. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kesepian dan celebrity worship pada remaja penggemar K-pop di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observasional analitik dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sejumlah 115 orang. Variabel diukur dengan UCLA Loneliness Scale version 3 dan Celebrity Attitude Scale. Pengujian statistik menggunakan chi-square dengan hasil terdapat hubungan yang signifikan antara kesepian dan celebrity worship pada remaja SMP penggemar K-pop di Jakarta Selatan (p=0,001<α=0,05). Peran orang tua penting dalam mengingatkan remaja untuk tetap dapat mengontrol diri saat menggemari sesuatu agar tidak berlebihan dan memberikan dukungan emosional kepada remaja untuk membantu mengatasi kesepian yang dirasa.

Spending time surfing social media related to K-pop is the best escape for middle school adolescents to deal with their loneliness. When this happens excessively, it can lead to obsessive behavior called celebrity worship. This study aims to look at the relationship between loneliness and celebrity worship among adolescent K-pop fans in South Jakarta City. This study used a quantitative observational analytic, and cross-sectional design. The study used the purposive sampling technique with a total sample size of 115 people. Variables are measured with UCLA Loneliness Scale version 3 and Celebrity Attitude Scale. Statistical testing using chi-square test showed that there is a significant relationship between loneliness and celebrity worship among middle school K-pop fans in South Jakarta City (p=0,001<α=0,05). The parents' role is important in reminding adolescents to control themselves when they love something so as not to overdo it and providing emotional support to adolescents to help overcome the loneliness they feel."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Cendra
"Kesepian merupakan perasaan yang paling sering muncul dan menimbulkan masalah pada masa remaja dibandingkan pada usia lainnya. Faktor keluarga yaitu keberfungsian keluarga diduga mempengaruhi munculnya rasa kesepian pada remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara keberfungsian keluarga dan kesepian. Partisipan penelitian berjumlah 200 orang remaja laki-laki dan perempuan yang berusia antara 13-21 tahun. Penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran keberfungsian keluarga menggunakan alat ukur family assessment device sementara kesepian diukur menggunakan revised UCLA Loneliness Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara keberfungsian keluarga dan kesepian pada remaja Indonesia (r = -.375, p < 0.01). Sebagai tambahan, hasil penelitian menemukan bahwa dimensi komunikasi dari keberfungsian keluarga paling berkorelasi dengan kesepian remaja. Tahap perkembangan remaja akhir juga menunjukkan rasa kesepian yang lebih tinggi dibandingkan remaja awal maupun tengah.

Loneliness is a feeling that most frequently arise and cause problems in adolescence than at any other age. Family factors such as family functioning are thought to influence the emergence of loneliness in adolescents in Indonesia. This study was conducted to find the relationship between family functioning and loneliness in Indonesian adolescents. Participants study of 200 teenage boys and girls between the ages of 13-21 years. The study was a correlational study using a quantitative approach. The results showed a significant relationship between family functioning and loneliness (r = -.375, p < 0.01). In addition, this research found that the communication dimension of family functioning most correlated with a lonely teen. Final stages of adolescent development also showed a sense of loneliness which is higher than the early adolescent and middle adolescent.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadelia Deby Subandi
"ABSTRAK
Bunuh diri telah menjadi masalah publik utama di kalangan remaja di seluruh dunia. Kebanyakan studi yang tersedia tentang kesepian dan bunuh diri adalah di antara sampel orang dewasa yang berpenghasilan tinggi negara. Penelitian ini bertujuan untuk menilai prevalensi dan juga memprediksi peran variabel kesepian, sosial-lingkungan, dan demografis untuk bunuh diri remaja ideasi dan percobaan bunuh diri dalam 12 bulan terakhir. Kami melakukan studi berbasis sekolah di antara siswa sekolah menengah yang tinggal di perkotaan Jakarta dikumpulkan secara acak bertingkat
teknik pengambilan sampel. Analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis data. Itu prevalensi ide bunuh diri dalam sampel kami adalah 8,1% (n = 43) dan prevalensi
percobaan bunuh diri adalah 5,5% (n = 29). Menjadi wanita dan kesepian akan meningkatkan risiko memiliki ide bunuh diri (masing-masing 2,2 kali lipat dan 1,2 kali lipat). Sementara itu saja kesepian meningkatkan kemungkinan melakukan upaya bunuh diri sebesar 1,2 kali lipat. Pelajaran ini juga menyoroti pentingnya mengidentifikasi remaja dengan masalah kesepian mencegah ide bunuh diri dan upaya. Bantuan psikologis lebih lanjut untuk remaja dengan kesepian harus disediakan

ABSTRACT
Suicide has become a major public problem among adolescents throughout the world. Most available studies on loneliness and suicide are among a sample of high-income adult countries. This study aims to assess the prevalence and also predict the role of loneliness, socio-environmental, and demographic variables for adolescent ideational suicide and suicide attempts in the last 12 months. We conducted a school-based study among high school students living in urban Jakarta collected by stratified random sampling
sampling technique. Logistic regression analysis is used to analyze data. The prevalence of suicide ideas in our sample was 8.1% (n = 43) and the prevalence
attempted suicide was 5.5% (n = 29). Being a woman and being lonely increases the risk of having suicidal ideation (2.2 times and 1.2 times, respectively). Meanwhile alone loneliness increases the likelihood of committing suicide by 1.2 times. This lesson also highlights the importance of identifying teens with lonely problems preventing suicide ideas and efforts. Further psychological assistance for adolescents with loneliness must be provided"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library