"Beberapa tahun terakhir, kesejahteraan Generasi Z menjadi fokus di tengah dinamika dunia kerja. Penelitian ini menguji pengaruh adaptabilitas karier terhadap kesejahteraan optimal pada Generasi Z di Indonesia. Sebanyak 163 partisipan berusia 18–30 tahun, berkewarganegaraan Indonesia, dilibatkan melalui kuesioner daring. Adaptabilitas karier diukur dengan Career Adapt-Abilities Scale-Short Form (CAAS-SF), sedangkan kesejahteraan optimal diukur dengan The PERMA-Profiler. Hasil menunjukkan adaptabilitas karier dan dimensinya secara bersama-sama memengaruhi kesejahteraan optimal. Dimensi curiosity dan concern berperan secara signifikan, tetapi dimensi control dan confidence tidak berperan secara signifikan terhadap kesejahteraan optimal pekerja Generasi Z. Hasil penelitian mengindikasikan adaptabilitas karier berkontribusi terhadap kesejahteraan optimal pekerja Generasi Z. Temuan dapat dimanfaatkan untuk memaksimalkan kesejahteraan optimal pada Generasi Z di Indonesia.In recent years, the well-being of Generation Z has gained attention amid workplace dynamics. This study investigates the influence of career adaptability on flourishing among Generation Z in Indonesia. A total of 163 Indonesian participants aged 18–30 years were involved through an online questionnaire. Career adaptability was measured using the Career Adapt-Abilities Scale-Short Form (CAAS-SF), while flourishing was assessed with The PERMA-Profiler. Results indicate that career adaptability and its dimensions collectively predict flourishing. The dimensions of curiosity and concern significantly contribute, whereas control and confidence do not significantly predict flourishing of Generation Z workers. The findings suggest that career adaptability enhances flourishing among Generation Z workers. These results can be utilized to optimize flourishing for Generation Z in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Kesejahteraan optimal (flourishing) karyawan berperan penting dalam mendukung kinerja dan produktivitas di tempat kerja. Salah satu faktor yang memengaruhi kesejahteraan optimal karyawan adalah persepsi dukungan organisasi (PDO), yaitu sejauh mana karyawan merasa dihargai dan didukung oleh organisasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara PDO terhadap kesejahteraan optimal dan setiap dimensinya pada karyawan PT XYZ (perusahaan jasa pengujian dan sertifikasi). Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Partisipan berjumlah 101 orang karyawan tetap (laki-laki = 49,5%; perempuan = 50,5%) yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) dan adaptasi Bahasa Indonesia The PERMA-Profiler. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara PDO dan kesejahteraan optimal. Selain itu, PDO juga berkorelasi positif dan signifikan dengan seluruh dimensi kesejahteraan optimal, yaitu positive emotion, engagement, meaning, relationship, dan accomplishment. Temuan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan organisasi yang dirasakan, semakin tinggi pula kesejahteraan optimal karyawan. Dengan demikian, perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang suportif untuk meningkatkan kesejahteraan optimal karyawan secara menyeluruh.Employee flourishing plays a crucial role in enhancing workplace performance and productivity. One key factor influencing flourishing is perceived organizational support (POS), which reflects the extent to which employees feel valued and supported by their organization. This study aims to examine the relationship between POS and flourishing, including its dimensions, among employees of PT XYZ, a company engaged in testing and certification services. Using a quantitative correlational design, data were collected from 101 permanent employees (male = 49.5%; female = 50.5%) selected through purposive sampling. The instruments used were the Survey of Perceived Organizational Support (SPOS) and the Indonesian adaptation of The PERMA-Profiler. Results indicated a significant positive correlation between POS and overall flourishing. Furthermore, POS showed significant positive correlations with all five dimensions of flourishing: positive emotion, engagement, meaning, relationships, and accomplishment. These findings highlight the importance of organizational support in promoting employees psychological well-being and overall flourishing in the workplace."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran komitmen organisasi terhadap kesejahteraan optimal (flourishing) pada karyawan Generasi Z di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimental, data dikumpulkan dari 279 karyawan Generasi Z dengan rentang usia 20-30 tahun melalui kuesioner daring. Komitmen organisasi diukur menggunakan Organizational Commitment Scale dan kesejahteraan optimal diukur dengan The PERMA-Profiler. Hasil penelitian menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan bahwa ketiga komponen komitmen organisasi ditemukan berperan secara simultan dalam memprediksi kesejahteraan optimal. Jika dilihat peran dari setiap dimensi, ditemukan bahwa komponen komitmen afektif merupakan prediktor terkuat berperan secara positif dan signifikan, komitmen berkelanjutan berperan secara negatif dan signifikan, sedangkan komitmen normatif berperan positif signifikan lemah. Temuan ini menegaskan pentingnya komitmen afektif terhadap organisasi dalam memprediksi kesejahteraan optimal. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi pengelolaan SDM yang responsif terhadap kebutuhan psikologis Generasi Z yang mulai mendominasi angkatan kerja di Indonesia.This study aims to analyze the effect of organizational commitment on flourishing among Generation Z employees in Indonesia. Using a non-experimental quantitative approach, data were collected from 279 Generation Z employees aged 20 to 30 through an online questionnaire. Organizational commitment was measured using the Organizational Commitment Scale, and flourishing being measured using the PERMA-Profiler. The results of the study using multiple regression analysis, indicate that the three components of organizational commitment were found to have a simultaneous effect on predicting flourishing. In examining the role of each dimension, affective commitment component is the strongest predictor with a significant positive role, continuance commitment has a significant negative role, while normative commitment has a weak but significant positive role. These findings emphasize the importance of emotional attachment to the organization in predicting flourishing. The results have important implications for human resource management practices that are responsive to the psychological needs of Generation Z, who are starting to dominate the Indonesian workforce. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library