Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Abstrak :
ABSTRAK
Iklim komunikasi dapat menentukan kesehatan dan kelangsungan hidup bagi organisasi atau perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode survey analisis korelasional dengan menggunakan 55 responden sebagai sampel. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen yang mengukur Iklim Komunikasi Organisasi, Kepemimpinan dan Motivasi Kerja. Uji Validitas diukur dengan koefisien product moment dari Pearson dan uji reliabilitas dengan koefisien Alpha Chronbach. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana setelah sebelumnya dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji multikolinierasitas, uji heteroskedastisitas dan uji normalitas data. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif antara iklim komunikasi organisasi dan kepemimpinan terhadap motivasi kerja.

Dari nilai regresi yang diperoleh dapat dikatakan bahwa masih terdapat variabel Iain yang memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja yang tidak terdeteksi oleh variabel iklim komunikasi organisasi dan kepemimpinan. Dengan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja dari seseorang akan meningkat dengan cukup besar bilamana suasana iklim komunikasi dan kepemimpinan yang ada pada tempat ia bekerja sangat kondusif, yang akan berdampak pada nilai motivasi yang semakin membaik.

---

Abstract
Communication climate to determine the health and survival of the organization or company. This study used survey methods correlational analysis using the 55 respondents in the sample. The research data was collected using instruments that measure the Climate Communication Organization, Leadership and Work Motivation.

Test Validity is measured by the coefficient of Pearson product moment and reliability test with Chronbach Alpha coefficient. Hypothesis testing is done by using simple linear regression analysis alter the previous test which includes the classical assumption multikolinierasitas test, heteroscedasticity test and test data normality. The test results indicate that partial hypothesis there is positive between communication climate and organizational leadership to work motivation From the regression value obtained can be said that there are other variables that affect the work motivation that is not detected by climate variables organizational communication and leadership. With this result, it can disipulkau that motivation from someone will increase when the atmosphere with substantial communication and leadership climate that exist in the place he works very conducive, which will have an impact on the motivation of getting better.

Abstrak :
Upaya meningkatkan mutu hasil pendidikan, salah satunya dilaksanakan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah (MBS) yang memberikan kewenangan yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola segenap aspek pendidikan lembaganya....

Abstrak :
ABSTRAK
Model kepemimpinan kepala ruangan dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan model kepemimpinan kepala ruangan dengan kinerja perawat pelaksana. Metode penelitian menggunakan cross sectional, proses analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil penelitian didapatkan model kepemimpinan yang berhubungan dengan kinerja adalah servant, visioner, dan transaksional. Model kepemimpinan yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah servant (p value 0,0001; α= 0,05; CI: 2,733-11,853; Odd Ratio: 5,691). Kepala ruangan yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana menggunakan model kepemimpinan servant berpeluang meningkatkan kinerja perawat pelaksana sebesar 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak dipersepsikan menggunakan model kepemimpinan servant. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pimpinan RSAB Harapan Kita khususnya untuk kepala ruangan dapat menggunakan model kepemimpinan servant dalam peran dan fungsinya untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana.

---

ABSTRACT
Head nurse leadership model can improve the performance of nurses in providing nursing care. The purpose of this study was to identify the correlation between the head nurse leadership model and the nurses? performance. This study applied a cross-sectional method. Data were analyzed using univariate, bivariate, and multivariate analyzes. The results showed that the leadership model related to the performance were servant, visionary, and transactional. The most dominant leadership model related to the performance was servant (p value= 0.0001; α= 0.05, CI: 2.733 to 11.853; odds ratio: 5.691). Head nurses that were perceived by nurses as using the servant leadership model had opportunity to improve the nurses? performance 5 times higher than those who were not perceived as using the servant leadership model. It is recommended that the head of Harapan Kita Hospital, especially the head nurses, to apply the servant leadership model in their roles and functions to improve the nurses? performance.