Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istiana Nurhidayati
Abstrak :
ABSTRAK
Cakupan ASI eksklusif di masyarakat kurang dari 80%.Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran pengalaman kelompok swabantu dalam memotivasi anggota kelompok memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan pada 8 orang partisipan di wilayah Puskesmas Ciracas. Analisis data dilakukan dengan tehnik Collaizi. Hasil penelitian ditemukan duabelas tema: memperoleh informasi dan pengetahuan, mendapatkan solusi masalah, meningkatkan kepercayaan diri, bersosialisasi, dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informatif, dukungan instrumen, peningkatan kognitif, diberikan penguatan kelompok, kelompok dapat meningkatkan pengetahuan, bantuan operasional. Kesimpulan model ini dapat diimplementasikan di Indonesia dan perawat komunitas dapat mengembangkan kelompok swabantu untuk mengatasi masalah diskontinuitas menyusui dini sehingga ibu mampu mengatasi masalah-masalah dihadapi selama menyusui, dan model ini diperlukan di masyarakat.
ABSTRACT
Coverage exclusive breastfeeding in public less than 80%. The purpose of this study was to get an overview of experience in motivating members of self-help groups to provide exclusif breastfeeding. It was a qualitative research with phenomenological approach. Data was collected on 8 participants in the health center Ciracas area. Data analysis was performed with the technique Collaizi. The results found twelve themes, there are obtaining information and knowledge, get solutions to problems, improve self-confidence, socialization, emotional support, support awards, informative support, instrument support, cognitive enhancement, given the strengthening of the group, the group can increase knowledge, and operational assistance. Conclusion this model can be implementation in Indonesia and community nurses can develop self-help groups to overcome the discontinuity problem so that early breastfeeding mothers able to overcome the problems encountered during breastfeeding; and this model is needed.
2013
T36796
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ishma Multazima
Abstrak :
Penelitian ini mengenai kelompok swabantu di Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI) dalam membantu kesejahteraan subjektif dari caregiver skizofrenia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi dimana caregiver mengalami beban dalam memenuhi tanggung jawabnya merawat orang dengan skizofrenia (ODS) dalam waktu yang panjang, sedangkan layanan yang mendukung caregiver belum memadai. Padahal, caregiver sebagai individu juga memiliki hak dalam mencapai kesejahteraan dalam hidupnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui: (1) wawancara dengan lima informan yang terdiri dari dua pengurus KPSI dan tiga caregiver; (2) observasi, dan (3) studi dokumentasi. Penelitian ini berlangsung dalam rentang Oktober 2022 – Juni 2023. Hasil penelitian ini menjawab tiga pertanyaan penelitian mengenai beban caregiver, pelaksanaan kelompok swabantu, dan manfaatnya dalam membantu kesejahteraan subjektif caregiver. Terungkap bahwa caregiver skizofrenia mengalami berbagai beban dalam melakukan perawatan ODS yaitu beban finansial, beban psikologis, kesehatan fisik, dan perubahan rutinitas. Untuk itu, caregiver memutuskan untuk mengikuti kelompok swabantu di KPSI dengan motivasi mendapatkan support system dan menambah pengetahuan mengenai skizofrenia. Kegiatan kelompok swabantu berlangsung di Sekretariat KPSI dan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan durasi 2-3 jam. Pelaksanan kegiatan ini menjadi media bagi caregiver untuk sharing secara bergantian mengenai keadaan ODS dan masalah yang dihadapi caregiver. Pelaksanaan kegiatan ternyata menggerakkan caregiver untuk membantu orang lain dengan berbagi pengalaman dirinya dan memberikan saran. Jadi pelaksanaan kelompok swabantu telah membuka terjadinya pertukaran sosial dalam bentuk informasi, dukungan, dan penilaian status positif pada rangkaian pelaksanaan kelompok swabantu. Terungkap pula bahwa setelah mengikuti kelompok swabantu secara rutin, caregiver mendapatkan manfaat berupa meringankan beban, menambah pengetahuan, dan menjadi ruang aman berbagi pengalaman dan perasaan berbeban dalam melakukan perawatan ODS. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok swabantu di KPSI bermanfaat bagi caregiver dalam mencapai kesejahteraan subjektif dari dimensi kognitif berupa bertambahnya pengetahuan terkait perawatan ODS, dan dimensi afektifnya berupa meringankan beban dan menjadi ruang aman berbagi pengalaman dan perasaan sebagai caregiver. ...... This study discusses self-help groups in the Indonesian Schizophrenia Care Community (KPSI) in helping the subjective well-being of schizophrenia caregivers. This research is motivated by the condition where caregivers experience the burden of fulfilling their responsibilities in caring for people with schizophrenia (ODS) for a long time, while services that support caregivers are not adequate. In fact, caregivers as individuals also have the right to achieve well-being in their lives. This research employed a qualitative approach with data collection through: (1) interviews with five informants consisting of two KPSI administrators and three caregivers; (2) observation, and (3) documentation study. The research time span is from October 2022 to June 2023. The results of this study answer three research questions regarding the caregivers’ burden, the implementation of self-help groups, and the benefits self-help groups in helping caregivers' subjective well-being. It was revealed that schizophrenia caregivers experience various burdens in caring for ODS, namely financial burden, psychological burden, physical health, and changes in routine. For this reason, caregivers decided to join the self-help group at KPSI with the motivation to get a support system and increase knowledge about schizophrenia. Self-help group activities take place at the KPSI Secretariat and are held once a month with a duration of 2-3 hours. This implementation of self-help group activities beome a medium for caregivers to share about the condition of ODS and the problems faced by caregivers. It also inspired the caregiver to help others by sharing his own experiences and giving advice. Thus, implementation of self-help group activities opened social exchanges in the form of information, support, and positive status assessment in the series of self-help groups. It was also revealed that after attending self-help groups regularly, caregivers get benefits in the form of easing the burden, increasing knowledge, and becoming a safe space to share experiences and feelings of burden in caring for ODS. Thus, it can be concluded that self-help groups at KPSI are beneficial for caregivers to achieve subjective well-being from the cognitive dimension in the form of increased knowledge related to ODS care, and the affective dimension in the form of easing the burden and becoming a safe space to share experiences and feelings as a caregiver.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyati
Abstrak :
Masalah psikososial banyak terjadi pada usia peralihan. Usia remaja adalah masa peralihan dari usia anak ke usia dewasa. Prevalensi remaja yang memiliki gangguan emosioanal dan perlu penanganan sebesar 3- 4 . Gangguan emosional remaja disebabkan oleh kasus kenakalan, penyalahgunaan zat dan adiksi pornografi. Salah satu dampak psikologis kasus adiksi pornografi adalah Ansietas. Jumlah kasus ansietas remaja adiksi pornografi yang ditemukan adalah 20 orang 11 dari total penduduk remaja 178 orang. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah menggambarkan penerapan terapi kognitif perilaku dan terapi kelompok swabantu pada ansietas remaja adiksi pornografi dengan pendekatan sistem Neuman dan Stuart. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan membandingkan dua kelompok untuk membandingkan efektifitas terapi. Kelompok pertama sebanyak 10 orang diberikan tindakan generalis untuk mengatasi Ansietas dan terapi kognitif perilaku, sedangkan kelompok kedua sebanyak 10 orang diberikan tindakan generalis untuk mengatasi Ansietas, terapi kognitif perilaku dan terapi kelompok swabantu. Hasil penerapan terapi adalah penurunan tanda gejala Ansietas serta peningkatan kemampuan pasien setelah diberikan tindakan keperawatan generalis, latihan mengubah cara berpikir dan berperilaku positif serta mengatasi masalah dalam kelompok swabantu. ......Psychosocial problems occur at the transition age. Teenager is the transition from child to adult age. Prevalence of teenagers who have emotional disturbance and need handling of 3 4 . Emotional disorders of teenagers are caused by delinquency, substance abuse and pornography addiction. One of the psychological effects of pornography addiction cases is Anxiety. The number of teenager anxiety cases of pornography addiction found was 20 people 11 of the total teenagers population 178 people. The purpose of writing this scientific paper is to describe the application of cognitive behavioral therapy and self help group therapy on teenagers with anxiety and pornography addiction by Neuman and Stuart system approach. The method used is case study by comparing the two groups to compare the effectiveness of therapy. The first group of 10 were given generalist action to overcome Anxiety and cognitive behavioral therapy, while the second group of 10 were given generalist intervention to overcome Anxiety, cognitive behavioral therapy and self help group therapy. The results of the application of therapy is the decrease of symptom of Anxiety as well as the improvement of patient 39 s ability after giving generalist nursing intervention, exercise to change the way of thinking and behaving positive and solve the problem in self help group. The result is recommended that generalist nursing intervention, cognitive behavioral therapy and self help group therapy are given appropriately to solve adolescent anxiety with pornography addiction. Keywors pornography addiction, anxiety, cognitive behavior therapy, self help groupBibliography 52 2002 2017
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Wuri Kartika
Abstrak :

ABSTRAK

Manajemen perawatan diri merupakan komponen penting dalam penatalaksanaan Diabetes Mellitus Tipe 2 (DMT2). Pengetahuan, kesadaran diri dan kepatuhan diabetesi menentukan keberhasilan dalam peningkatan kualitas hidup dan pecegahan komplikasi. Intervensi keperawatan komunitas melalui pendidikan kesehatan dengan Diabetes Self-management Education (DSME), pemanfaatan aplikasi DIMAS serta kelompok swabantu diharapkan dapat meningkatkan manajemen perawatan diri. Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran implementasi program DIMAS (Diabetes Management Support) sebagai inovasi dalam asuhan keperawatan komunitas untuk meningkatkan perilaku perawatan diri kelompok diabetesi. Pelaksanaan intervensi DIMAS dilakukan pada keluarga dan komunitas di kelurahan Sukmajaya Kota Depok selama 8 bulan. Hasil evaluasi menunjukkan terjadi peningkatan perawatan diri dan penurunan gula darah sewaktu (GDS) pada diabetesi. Terdapat perubahan yang signifikan pada kelompok diabetesi (n=48) sebelum dan sesudah intervensi pada perawatan diri dan GDS (p=0,000 dan p=0,011). Program DIMAS diharapkan dapat diterapkan perawat sebagai salah satu strategi pelaksanaan program perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) di lingkup pelayanan kesehatan primer.

 

Kata kunci :

DSME, aplikasi smart-phone, kelompok swabantu, perawatan diri


ABSTRACT

Self-care management is an important component in the management of Diabetes Mellitus Type 2 (DMT2). Knowledge, self-efficacy and compliance in self-care are the main factor to improving quality of life and preventing complications. Community nursing interventions through health education with Diabetes Self-management Education (DSME), DIMAS applications and self-help groups are expected to improve diabetes self-care management. This paper aims is to provide an overview of the implementation of the DIMAS (Diabetes Management Support) as an innovation to improve the self-care management. The implementation was carried out on families and communities in Sukmajaya Depok City for 8 months. The results show an increase in self-care and a decrease in blood sugar (GDS). There were significant changes in the intervenstion group (n = 48) before and after the intervention in self-care and GDS (p = 0,000 and p = 0.011). The DIMAS program is expected to be implemented as a public health care strategy (PERKESMAS) in primary health services.

 

Key words:

DSME, smart-phone application, self-help groups, self-care

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library