Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alfred Ayub Moses Padwa
Abstrak :
Pewarisan Nilai Snap Mor pada Anak-anak dalam upaya Pelestarian Lingkungan di Kampung Madori Pulau Numfor. Pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa proses pewarisan nilai Snap Mor pada anak-anak di kampung Mandori berjalan dalam konteks tradisi masyarakat Mandori pada lembaga-lembaga yang ikut mendukung pewarisan nilai dinataranya Adat, Agama (Gereja), Keluarga dan Pemerintah kampung. Anakanak ikut melestarikan tradisi suku dan sekaligus turut melestarikan lingkungan alam laut dalam bentuk aturan atau larangan serta pantangan yang diberlakukan pada tradisi Snap Mor di laut, sehingga tradisi budaya terjaga maka ikut menjaga tatanan ekosistem lainnya. Namun bertambahnya jumlah penduduk serta arus pembangunan yang makin berkembang menjadi tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tradisi suku ditengah komunitas yang pada akhirnya tersisih dan meninggalkan tradisi tersebut.
Inheritance Value Snap Mor on Children in Environmental Conservation efforts in Madori village numfor. Qualitative approach and descriptive study. The study concluded that the process of inheritance Mor Snap value to the children in the village Mandori runs in the context of community traditions Mandori on the institutions supporting the inheritance value Indigenous, Religion (Church), family and village government. Children help preserve tribal traditions and also helped preserve the marine environment in the form of rules or restrictions as well as restrictions imposed on the tradition Snap Mor in the sea, so that the cultural tradition maintained then care for other ecosystems order. However, the increase of population and development growing flows into the challenges faced in the implementation of community amid tribal traditions that ultimately eliminated and leave the tradition.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44833
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
Abstrak :
ABSTRAK
Pulau Kera awalnya sebagai pulau yang tidak berpenghuni, kemudian pada tahun 1911 datang orang Bajo yang terkenal sebagai pelaut. Walaupun dalam keterbatasan mulai dari akses air bersih, listrik, pendidikan, pelayanan kantor pemerintah yang belum diperoleh, tidak mampu menggoyahkan masyarakat untuk tetap bertahan di pulau ini. Orang Baju menetap dan bertahan karena keindahan pantai dan kekayaan lautnya. Mereka sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan dengan kehidupan sosial yang sederhana. Kedekatan emosional masyarakat Bajo dengan sumberdaya laut memunculkan tradisi mamia kadialo. Tradisi mamia kadialo berupa pengelompokan orang ketika ikut melaut jangka waktu tertentu dan perahu yang digunakan. Ada tiga kelompok tradisi, yaitu palilibu, bapongka, dan sasakai. Hal ini merupakan perilaku yang positif yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya laut untuk tetap hidup harmonis menjaga kelestarian lingkungan.
Denpasar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali, 2017
902 JPSNT 24:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyan Riga Bajrayuda
Abstrak :
Penelitian ini memproksikan pembangunan ekonomi dan sosial dengan pembangunan manusia untuk menganalisis bagaimana pembangunan manusia berkontribusi pada pencapaian keberlanjutan lingkungan. Peneliti menggunakan data dari 33 provinsi di Indonesia untuk periode 2013-2020 dengan menggunakan model panel dinamis pendekatan system Generalized Method of Moments (GMM) untuk mengatasi masalah endogenitas. Hasilnya menunjukkan bahwa pembangunan manusia berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan dengan koefisien jangka pendek dan jangka Panjang masing-masing sebesar 1,121 dan 1,373. Penelitian ini menemukan bahwa pembangunan manusia berkontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan. Berdasarkan temuan tersebut, apabila pemerintah ingin meningkatkan kualitas lingkungan salah satu kebijakan yang bisa dipertimbangkan melalui kebijakan percepatan peningkatan pembangunan manusia ......The study proxying economic and social development with human development to analyze how human development contributes to achieving environmental sustainability. The researcher used data from 33 provinces in Indonesia for 2013-2020 using the dynamic panel method with the system Generalized Method of Moments (GMM) approach to address endogeneity problems. The results show that human development impacts environmental quality with short-term and long-term coefficients of 1,121 and 1,373, respectively. This study found that human development contributes positively to environmental sustainability. Based on the findings, when the government wants to improve the quality of the environment, one of the policies that can be considered is accelerating the improvement of human development.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathiri Mulki
Abstrak :
Tesis ini menjelaskan mengenai implikasi reformasi kebijakan sektor kehutanan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia karena adanya dorongan dari lembaga keuangan multilateral, IMF (International Monetary Fund) agar pemerintah Indonesia melakukan liberalisasi sektor kehutanan, terutama alur perdagangan kayu bulat produksi hutan Indonesia. Ruang lingkup pembahasan dari penelitian ini akan mencakup pembahasan mengenai kebijakan IMF dalam merumuskan program penyesuaian struktural (SAP, Structural Adjustment Programme) sektor kehutanan Indonesia. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implikasi apakah yang kemudian timbul dari reformasi kebijakan pengelolaan sektor kehutanan Indonesia tersebut. Tesis ini diawali dengan menjelaskan gambaran umum mengenai sejarah kebijakan pengelolaan hutan Indonesia sejak masa pemerintahan kolonial Belanda hingga masa pemerintahan Orde Baru. Tesis ini juga menjelaskan mengenai latar belakang keterlibatan IMF dalam isu lingkungan global hingga akhirnya merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan isu lingkungan sebagai prasayarat pencairan dana pinjaman bagi negara-negara debitor. Periodisasi penelitian ini dimulai pada tahun 1998 hingga tahun 2001, yakni pada saat sektor kehutanan Indonesia berada dalam program penyesuaian struktural IMF. Dalam menjelaskan implikasi kebijakan SAP IMF terhadap kerusakan hutan Indonesia, penulis menggunakan konsep Sustainable Development yang digagas oleh Komisi Bruntland sejak tahun 1983 dan konsep Aktor Organisasi Internasional yang dikemukakan oleh Gareth Porter dan Janet Welsh Brown. Kedua konsep ini menunjukkan bahwa terjadi pertentangan dalam memaknai pembangunan ekonomi di sebuah negara. Konsep sustainable development menempatkan pembangunan ekonomi sejajar dengan kelestarian lingkungan,sedangkan konsep aktor organisasi internasional memiliki power untuk memaksa suatu negara untuk menerapkan kebijakan pembangunan ekonomi yang dibuat aktor organisasi internasional tersebut, meskipun kebijakan tersebut berdampak negatif bagi sektor lingkungan di negara tersebut. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif untuk menggambarkan implikasi kebijakan penyesuaian struktural IMF terhadap proses pengrusakan sektor kehutanan Indonesia. Data yang digunakan berupa data sekunder yang telah dipublikasikan, seperti buku, jurnal, dokumen, artikel, media cetak, dan juga laporan data statistik yang telah dikumpulkan dari penelitian terdahulu maupun laporan yang diberikan oleh instansi pemerintah atau organisasi resmi lainnya yang relevan dengan penelitian yang akan disusun. Data sekunder ini diperoleh baik melalui perpustakaan umum, instansi pemerintah, media cetak maupun elektronik, koleksi pribadi penulis, situs internet, dan sebagainya. Metode analisis data yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode analisis data kuantitatif yang kemudian akan dianalisa lebih lanjut untuk melihat bagaimana hasil interpretasi pengolahan data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan program penyesuaian struktural sektor kehutanan Indonesia yang diusung oleh IMF, terutama liberalisasi perdagangan kayu bulat produksi hutan Indonesia, berimplikasi negatif bagi keberadaan hutan alam Indonesia. Asumsi awal IMF agar harga kayu Indonesia dapat bersaing di pasar internasional serta untuk mengefisienkan penggunaan bahan baku kayu tidak terbukti. Yang terjadi justru tingkat kerusakan hutan (deforestasi) yang meningkat secara siginifikan pada saat kebijakan tersebut dilaksanakan.
This thesis explains about the implication of reformation in forestry policy that implemented by Indonesian government under the conditions set by IMF to liberalize forestry sector in Indonesia, especially in log trading. Analysis in this study include the IMF's policy in formulating the Structural Adjustment Program (SAP) in forestry sector. The purpose of this thesis is to describe the implications from that policy reformation. The thesis beginning from the history of Indonesian forestry management policy since colonial government period until Orde Baru government. This thesis also explains the historical background of IMF concern on global environmental issues to formulate policies that related to environmental issues as conditions of loan disbursement to debtor countries. This study examines the forestry sector of Indonesia under the SAP during 1998-2001. Analysis in this study uses Sustainable Development concept that has been initiated by Bruntland Commission since 1983 and the concept of international organizations as actors developed by Gareth Porter and Janet Welsh Brown. Both concepts show that there is disagreement in defining the economic development in the country. Sustainable Development concept puts economic development equally environmental reservation, meanwhile in the second concept, the international organizations has power to encourage state to implement their economic development policy, even though their policy has negative impact to the environment. The study uses descriptive research method to describe the implications of IMF?s SAP to the deforestation in Indonesia. Analysis in this study based on published secondary data such as books, journals, documents, articles, news paper, and statistics data collected from previous study or official reports. This thesis uses quantitative data analysis approach in collecting, processing and interpreting the data. The result of this study shows that the IMF?s SAP in forestry sector, especially the liberalization of log trading in Indonesia, has increased deforestation level in this country. The objectives of that policy initially were to increase the price competitiveness of Indonesian log in international market and to reduce the uses of log. in fact, both objective were not achieved and on the contrary has caused the level of deforestation in Indonesia getting worse.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
John Mathiang Machar Mathiang
Abstrak :
Pengelolaan limbah padat yang efektif sangat penting bagi kelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Praktik pengelolaan limbah yang buruk oleh perusahaan dan pemerintah kota dapat menimbulkan risiko besar terhadap lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan sosial. Tulisan ini mengkaji perusahaan pengelola sampah PT X yang beroperasi di wilayah perkotaan Malang, Jawa Timur. Penelitian ini menganalisis penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan limbah padat (SWM) pada kasus PT X. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pentingnya memasukkan konsep manajemen risiko ke dalam operasi PT X untuk memastikan lingkungan hidup yang lebih aman dan sehat. Dengan menganalisis penilaian risiko perusahaan, strategi mitigasi, dan keterlibatan masyarakat, kita dapat mengidentifikasi solusi potensial terhadap tantangan organisasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun PT X berupaya untuk secara efektif mengelola risiko yang terkait dengan operasi pengelolaan limbah di sepanjang rantai nilai bisnisnya, ada beberapa kendala signifikan yang harus diatasi untuk mengoptimalkan operasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar secara keseluruhan. Tantangan-tantangan ini termasuk tidak adanya standar manajemen risiko formal dalam organisasi, ketidakpatuhan karyawan terhadap tindakan pencegahan keselamatan, dan kurangnya pendidikan di kalangan tenaga kerja. Studi ini merekomendasikan penerapan standar manajemen risiko yang komprehensif, terutama penerapan standar manajemen risiko yang diakui secara internasional yang dikenal sebagai kerangka organisasi internasional untuk standardisasi (ISO), program pelatihan staf reguler untuk meningkatkan kesadaran, dan pengenalan insentif untuk mendorong kepatuhan karyawan. terhadap prosedur keselamatan untuk mengatasi tantangan-tantangan yang melekat ini dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memitigasi risiko sehingga dapat mencapai tujuan keseluruhannya dalam menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan menggunakan PT X sebagai studi kasus, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman praktik manajemen risiko dalam pengelolaan limbah padat dan memberikan wawasan berharga bagi perusahaan pengelolaan limbah yang ingin meningkatkan operasi mereka dan mendorong lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan. ......Effective solid waste management is essential for environmental sustainability and improving the community's quality of life. Poor waste management practices by companies and municipalities can pose grave risks to the environment, public health, and social welfare. This paper examines the waste management company PT X, which operates in the urban region of Malang, East Java. The research analyzes the implementation of risk management in solid waste management (SWM) in the case of PT X. This study demonstrates the significance of incorporating risk management concepts into PT X's operations to ensure a safer and healthier living environment. By analyzing the company's risk assessment, mitigation strategies, and community involvement, we can identify potential solutions to the organization's challenges. The study concludes that while PT X strives to effectively manage the risks associated with its waste management operations along its business value chain, several significant obstacles must be overcome to optimize the process and improve the overall well-being of the community around it. These challenges include the absence of formal risk management standards within the organization, the need for more compliance of employees with safety precautions, and the need for more education among the workers. This study recommends the implementation of comprehensive risk management standards, especially the adoption of an internationally recognized standard on risk management known as the International Organization for Standardization (ISO) framework, regular staff training programs to raise awareness, and the introduction of incentives to encourage employee adherence to safety procedures to overcome these inherent challenges and improve the company's ability to mitigate risks to achieve its overall objectives of creating value for all stakeholders. Using PT X as a case study, this research contributes to understanding risk management practices in solid waste management. It provides valuable insights for waste management companies seeking to enhance operations and promote a safer, more sustainable environment.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library