Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Herialdi Hardan Permana
Abstrak :
Latar Belakang: Kesehatan gigi dan mulut memegang peran penting dalam kesehatan tubuh secara umum. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa terjadinya karies gigi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait pengalaman karies gigi pada anak usia 12 tahun. Metode: Penenelitian ini menggunakan data sekunder dengan disain potong lintang, responden penelitian berjumlah 146 anak usia 12 tahun di SDN 01 Cilangkap. Pengalaman karies gigi diukur dengan menggunakan indeks DMFT, dan kuesioner yang digunakan untuk mengukur variabel terkait pengalaman karies gigi. Hasil: Prevalensi karies gigi responden dari penelitian ini adalah 71%. Nilai rata-rata DMFT keseluruhan responden 2,27 ± 2,53, rerata frekuensi makan/minum manis adalah 2,34 ± 1,02, tidak menyikat gigi di pagi hari sejumlah 96%, tidak menyikat gigi pada malam hari sebelum tidur 69%, pernah mengunjungi dokter gigi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir sejumlah 71%. Kesimpulan: Prevalensi pengalaman karies pada anak usia 12 tahun di SDN 01 Cilangkap masih tinggi. Faktor-faktor yang berasosiasi dengan pengalaman karies adalah kunjungan ke dokter gigi dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.
......Background: Oral health plays an important role in general health. Many studies have reported that the occurrence of dental caries is influenced by various factors. Some researches reported that caries associated with some factors. Objective : To analyze the factors associated with dental caries experience among 12-years-old schoolchildren in Cilangkap, Jakarta Timur. Methods: This study used secondary data from a cross-sectional survey of 146 children aged 12 years at SDN 01 Cilangkap. Caries experience was measured using the DMFT index, and a questionnaire was used to measure the related variables. Results: Dental caries prevalence was 71%. Mean DMFT index was 2.27 ± 2.53, mean snacking frequency was 2.34 ± 1.02. Those who did not brush their teeth at night before going to sleep was 69%. Seventy one percent of respondents had a dental visit within a year. Conclusion: Prevalence of caries experience among schoolchildren in Cilangkap was high. Dental visit was the only factor that has association with dental caries.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Edi Hartini Sundoro
Abstrak :
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh minum air susu ibu dan minum susu dengan botol terhadap terjadinya karies pada gigi sulung, dengan subyek anak usia 3-5 tahun di Posyandu dari 5 wilayah di DKI Jakarta. Sebanyak 105 anak diperiksa gigi-giginya untuk mengetahui frekuensi, def-t dan def-s rata-rata, keparahan karies yang diukur dengan klasifikasi Ochiai (1963), serta urutan jenis permukaan gigi yang paling banyak terkena karies. Kebiasaan minum susu sejak lahir ditanyakan kepada ibu-ibu subyek. Ternyata 92.38% dari subyek menderita karies dengan def-t rata-rata 8.28 dan def-s rata-rata 19.62. Pada anak yang minum air susu ibu frekuensi karies dan rata-rata def-t dan def-s lebih tinggi dibandingkan dengan minuet susu dengan botol. Demikian pula ukuran keparahan karies, yang ditunjukkan dengan banyaknya penderita karies kelas 4. Namun dengan perhitungan statistik keparahan karies antara yang minum ASI, minum susu botol, dan kombinasi ASI dan botol, tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Sedang urutan jenis permukaan gigi yang paling banyak terkena karies antara yang minum air susu ibu dan susu botol adalah sama; yaitu permukaan proksimal, kemudian permukaan halus, dan yang terakhir permukaan oklusal.
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library