Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melissa Selviany
"

Bayi prematur memiliki masalah imaturitas dalam mengatur suhu tubuhnya sehingga membutuhkan energi untuk menjaga suhu tubuhnya tetap stabil. Kondisi ini menyebabkan kalori yang diperoleh bayi tidak terfokus pada pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perawatan Metode Kanguru (PMK) durasi enam jam terhadap kenaikan berat badan bayi prematur dan ikatan emosional ibu dan bayi. Desain penelitian ini adalah pilot study randomized control trial dengan pendekatan crossover yang melibatkan 10 bayi prematur dan ibu. Randomisasi dilakukan dengan computer generated block randomization. Penelitian dilakukan sejak April sampai Juni 2024 di Rumah Sakit Universitas Indonesia dan Alia Hospital. Responden menerima intervensi PMK selama enam jam (kelompok intervensi) dan intervensi PMK selama satu jam (kelompok kontrol). Analisis hasil menggunakan uji Wilcoxon didapatkan rerata pertambahan berat badan bayi (gr/kg/hari) pada kelompok intervensi (H1 16,4, H2 13,3, p>0.05) dan pada kelompok kontrol (H1 9,1, H2 6,6, p>0.05), dengan pertambahan berat badan lebih banyak pada kelompok intervensi namun tidak signifikan. Sedangkan untuk rerata nilai ikatan emosional ibu dan bayi yang diukur sebelum dan sesudah PMK menggunakan Postpartum Bonding Questionnaire (PBQ), analisis hasil menggunakan uji t berpasangan didapat penurunan nilai pada kelompok intervensi (14,4-9,2, p>0.05) dan pada kelompok kontrol (11,3-11,4, p>0.05). Penurunan nilai PBQ lebih banyak pada kelompok intervensi yang artinya ikatan emosional ibu dan bayi makin erat namun tidak signifikan. Intervensi PMK selama enam jam tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan berat badan bayi prematur dan penguatan ikatan emosional antara ibu dan bayi.

Kata Kunci: crossover, kenaikan berat badan per hari, perawatan metode kanguru, uji pilot.


Premature infants have immaturity problems in regulating body temperature, requiring energy to keep their body temperature stable. This condition causes the calories obtained by the baby not to focus on growth. This study aims to determine the effect of six-hour Kangaroo Mother Care (KMC) on weight gain in premature infants and mother-infant bonding. The design of this study is a pilot study randomized control trial with a crossover design involving 10 premature infants. The respondents received a six-hour KMC intervention (intervention group) and a one-hour KCM intervention (control group). The results of the study identified the average weight gain of infants in the intervention group (16.4, 13.3, p>0.05) and in the control group (9.1, 6.6, p>0.05), with more weight gain in the intervention group but not significantly. Meanwhile, for the average mother-infant bonding scores measured before and after KMC, in the intervention group (14.4, 9.2, p>0.05) and in the control group (11.3, 11.4, p>0.05). The six-hour PMK intervention does not have a significant effect on increasing weight gain in premature babies and on strengthening the emotional bond between mother and baby.

Keywords: crossover, kangaroo care method, kangaroo mother care, mother-infant bonding, premature infants"

Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenty Septiana
"Gangguan tidur yang dialami oleh BBLR akibat banyaknya stimulus selama perawatan akan menggangu proses perkembangan dan kematangan otak bayi. Selama ini perawatan metode kanguru PMK hanya dilakukan oleh ibu. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh PMK yang dilakukan oleh ayah dan ibu terhadap lama tidur tenang bayi berat lahir rendah BBLR . Rancangan penelitian ini menggunakan post test-only nonequivalent control group dengan 16 BBLR yang dirawat di tiga rumah sakit di Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Analisis menggunakan uji Paired t-test. Tidak terdapat perbedaan lama tidur tenang BBLR selama dilakukan perawatan metode kanguru oleh ibu dan ayah dengan nilai p=0,77. PMK bisa dilakukan oleh ibu ataupun ayah sehingga keterikatan antara ibu/ayah dan anak akan meningkat, tidur tenang BBLR akan lebih lama, dan PMK dapat dilanjutkan di rumah dengan adanya dukungan keluarga.

Sleep disturbances experienced by low birth weight baby may disrupt the process of neural development and maturity of the babies rsquo brain due to various stimuli during their care. To date, kangaroo care is only performed by the mothers. The purpose of this study to identify the effect of kangaroo care performed by fathers and mothers on length of quiet sleep of low birth weight LBW babies. The research design was post test only nonequivalent control group using a consecutive sampling technique with 16 respondents of low birth weight babies hospitalized in three hospitals in Banda Aceh. Statistical analysis using Paired t test. There is no significant difference between the duration of quiet sleep of LBW babies given kangaroo care performed by fathers and mothers p value 0,77 . Kangaroo care can be done by either fathers or mothers so that the emotional attachment between babies and their mother or father will be deepened, quiet sleep period of LBW babies will be extended, and can be continued at home with their family support.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47492
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library